NovelToon NovelToon
Dia Bukan Janda

Dia Bukan Janda

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat / Cintamanis / Duda / Anak Kembar
Popularitas:30.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: emmarisma

Lusiana menemukan kardus yang berisi bayi kembar, ia pun membawanya pulang dan berinisiatif untuk merawatnya.

Delano Wibisana harus kehilangan istri dan kedua anaknya tepat di hari kelahiran bayi kembarnya. Entah mengapa hari itu setelah melahirkan, istri Delano membawa kedua bayi kembarnya pergi hingga kecelakaan itu terjadi dan menewaskan Karina istri Delano. Lalu dimana anak-anak Delano? sedangkan pada saat evakuasi hanya di temukan Karina seorang diri.


Dilarang plagiat Ok!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DBJ 8. Ketakutan Si kembar

*********

"Apa om boleh memanggil kalian Vino dan Vano?" tanya Delano dengan wajah penuh harap entah kenapa melihat kedua bocah itu hatinya yang lama membeku kini menghangat.

"Jangan seenaknya saja tuan .. " Ketus Lusiana.

"Bunda, kenapa galak sama om nya?" Lusiana mati kutu di tanyai seperti itu oleh anak-anaknya.

"Enggak bunda ga galak kok. Bunda cuma bilang jangan seenaknya." Ucap Lusiana gelagapan. Delano tersenyum dalam batin, namun ia masih senantiasa memasang wajah melas.

"Boleh kok om, Memang om bisa bedain kita?" Delano mengangguk seraya mengangkat sebelah alisnya.

"Yang ini Vano, dan yang ini Vino kan?" tanya Delano memastikan.

"Wah daebak .. " Ujar Devan takjub, Lusi mengernyit dari mana putranya mendapat kosakata baru seperti itu.

"Dari mana kalian tau kata itu?" Lusi menatap kedua putranya tajam. Itu artinya dia tidak sedang bercanda.

"Dari kak Listi, setiap lihat orang tampan selalu bilang daebak begitu. Terus Devan tanya maksudnya apa? kata kak listi katanya keren dan bisa untuk menunjukan kekagumam kita." Terang Devan, Delano dibuat melongo dengan kepintaran Devan.

Selesai makan sesuai janji Delano mau di ukur namun sebelum itu ia memanggil Regan karena tadi Delano menjanjikan es krim pada kedua bocah itu.

"Kalian di temani om Regan membelinya ya." kata Delano dan kedua anak Lusiana menurut.

"Kau beruntung memiliki dua anak yang manis seperti mereka." Kata Delano saat Lusiana masih sibuk dengan membuka buku catatan design nya.

"Tentu setiap ibu akan merasa bersyukurbersyukur memiliki anak semanis mereka." Kata Lusiana masih fokus pada bukunya. Sebenarnya ia sedikit gugup berdekatan dengan pria ini.

"Kenapa lama sekali, bukankah katanya kau buru-buru? tanya Delano, mau tak mau akhirnya Lusiana berdiri membawa meteran. Awalnya ia mengukur dari belakang tubuh Delano dari pundak hingga pinggang pria itu. Lalu lebar bahunya

"Apa pekerjaan suamimu?" tanya Delano mencoba mengorek kehidupan pribadi seorang Lusiana.

"Aku tidak punya suami." Jawab singkat Lusi mulai tak nyaman dengan pertanyaan Delano.

"Kau janda? tanpa pikir panjang pertanyaan itu terlontar dari bibir Delano.

" Hhmm .. "

Saat Lusi mengukur lingkar lengan Delano, mau tak mau tubuh mereka berdekatan deru nafas Delano menimpa kening Lusi dan membuat kuduk Lusi seketika meremang.

Delano masih menatap tak percaya jika wanita muda di hadapannya adalah seorang janda. Delano dapat melihat tubuh Lusi mendadak kaku. Dia semakin merapatkan tubuhnya. Namun karena terlalu takut Lusi terus mundur hingga tanpa sengaja kakinya membentur sudut meja. Saat Lusi akan terjatuh Delano reflek menangkap tubuh Lusi, Gadis itu mengerjap berkali-kali tubuhnya seketika kaku.

Disaat yang bersamaan Karisa mengetuk pintu ruangan Delano berkali-kali. Lusi tersadar langsung seketika berdiri. Dengan wajah memerah dia membetulkan bajunya yang tersingkap.

"Berhati-hatilah, jika kau terluka disini aku takut kau akan menjeratku untuk merawatmu." Desis Delano dengan senyum tipis yang tersungging di bibirnya.

"Dalam mimpimu tuan yang terhormat." Kata Lusiana datar. ----- "Anda pilihlah salah satu ingin model yang seperti apa. Karena waktu pengerjaan saya terbatas tuan." Ucap Lusi mencoba menguasai jantungnya yang masih berdetak tak beraturan. Bukan karena terpesona pada Delano, melainkan ia masih trauma jika bersentuhan dengan laki-laki.

"Apa saja yang kau pilihkan aku percaya padamu." Kata Delano masih menatap Lusiana, tatapan pria itu begitu teduh namun Lusiana mengartikan itu tatapan iba karena Delano mengira dia seorang janda.

"Baiklah jika begitu saya sekalian pamit tuan." Ucap Lusiana seraya membereskan peralatan kedua putranya.

"Tunggulah sebentar lagi Regan tiba bersama anak-anakmu.

Berbeda di dalam ruangan Delano di luar ruangan itu Karisa menatap kesal pada Freya sekertaris Delano. Freya mengatakan saat ini tamu Delano adalah seorang wanita muda.

Dari lift muncul Regan dengan diikuti oleh dua anak kembar, Wajah Karisa mengernyit siapa gerangan anak-anak itu?

"Siapa mereka?" tanya Karisa angkuh pada Regan. Devan dan Davin bersembunyi di balik kaki pria tampan itu.

"Bukan urusan anda nona Karisa. Dan ada keperluan apa anda disini?"

"Itu juga bukan urusanmu Regan. Kau tidak usah sok disini." Ketus Karisa, Regan hanya tersenyum miring, ia berjalan mendekati finger lock diikuti kedua bocah itu dan setelah kunci pintu ruangan Delano terbuka Regan segera masuk dan kembali mengunci pintu ruangan bosnya itu.

"Ada apa Regan?"

"Bunda aku takut .. " Devan dan Davin memeluk Lusiana, Lusiana menatap tajam pada Regan begitu juga dengan Delano.

"Kenapa sayang?" tanya Lusiana namun matanya masih mengincar Regan, Regan hanya menggeleng karena jadi tersangka.

"Bukan saya tuan, tapi di luar ada nona Karisa." Ucap Regan membela diri. Delano menghembuskan nafasnya kasar.

"Jika kalian takut bagaimana jika om antar kalian pulang." tawar Delano.

"Tidak perlu, kami akan pulang sendiri." Kata Lusiana.

"Bunda aku takut bagaimana kalo orang itu masih di depan." Davin mulai menangis diikuti oleh Devan. Lusiana mengusap keningnya yang berdenyut.

"Kalian bersama bunda, apa yang kalian takutkan?" entah mengapa kedua putranya menjadi manja, Davin bahkan mulai menunjukan sikap tantrum yang bahkan jarang sekali ia perlihatkan.

Davin mulai mengamuk dan memukuli Lusiana, Lusiana yang setengah tubuhnya memeluk Devan merasa kualahan. Ia tak ingin Devan juga ikut-ikutan mengamuk. Regan dan Delano hanya berdiri terpana melihat Lusiana yang kesulitan mengendalikan Davin.

Delano akhirnya mendekat dan memeluk Davin yang masih mengamuk memukul Lusiana.

"Vino sayang, kasian bunda dan Vano kalo Vino memukul seperti itu. Bisik Delano namun anehnya perlahan Davin mulai tenang hanya menyisakan sesenggukan. Davin memeluk leher Delano erat dan menyembunyikan wajahnya di lengan Delano.

Lusiana mengusap air matanya. Ia akan merasa gagal mendidik kedua putranya jika mereka kembali tantrum seperti tadi.

Delano menatap iba pada Lusiana. "Aku antar saja, lagipula putramu ini tertidur." Kata Delano, akhirnya Lusiana menyerah. Menolak pun ia akan kesulitan karena Devan juga tertidur karena ketakutan. Entah apa yang mereka lihat kenapa bisa begitu takut bahkan sampai membuat Davin kembali tantrum.

Regan membantu membawakan tas Lusi dan tas anak-anaknya. Ia pun turut merasa bersalah pada dua bocah itu. Namun bukannya berjalan ke arah pintu yang tadi kini Delano menekan tombol di dekat saklar hingga ada pintu terbuka dan ternyata itu adalah lift. Delano yang berdiri di belakang Lusi terus menatap wanita itu dengan tatapan yang begitu sulit di artikan oleh Regan. Asisten Delano itu sesekali melirik tuannya yang tak sedikitpun berpaling menatap Lusiana. Entah apa yang Delano pikirkan saat ini.

Setibanya di parkiran khusus Regan membukakan pintu untuk Lusiana lalu beralih ke samping membuka pintu untuk Delano. Sedang dirinya langsung membuka pintu kemudi.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

selamat membaca 🥰🥰🥰

1
Mas Sigit
q rasa karisa dalang dri semua ini
Mas Sigit
mampir kk
Santimehasari Nst
Luar biasa
Emma Risma: Terima kasih sudah membaca karya ini, Kakak. Selalu beri dukungan untuk karyaku, ya. 🥰
total 1 replies
Mayus Mayus
Kecewa
Mayus Mayus
Buruk
pipin bagendra
ga ketukar Jeffri dgn Delano thor
ganteng yg JD Jeffry hehehehe
Emma Risma: Terima kasih sudah membaca karya ini, Kakak. Selalu beri dukungan untuk karyaku, ya. 🥰
total 1 replies
Zerro..BL
pengalaman pribadi😅😅
Emma Risma: Terima kasih sudah membaca karya ini, Kakak. Selalu beri dukungan untuk karyaku, ya. 🥰
total 1 replies
Zerro..BL
ikut suprt novelnya...👌
Nur Bahagia
nahhh ini baru kerenn 🤩 kalo visual nya Delano imut bener 😁
Nur Bahagia: siiaapppp kak Thor 👍🥰
Emma Risma: Terima kasih sudah membaca karya ini, Kakak. Selalu beri dukungan untuk karyaku, ya. 🥰
total 2 replies
Nur Bahagia
siapa bu Yayuk? 🤭
Nur Bahagia
tuh kan bener..Glen yg dihubungi Delano
Nur Bahagia
ya iyalah Lusi pasti datang dianterin Delano.. lo aja yg aneh mikirnya aditya 🤦‍♀️
Nur Bahagia
Lusi cocok nih visualnya.. tapi delano terlalu imut banget 😁
Nur Bahagia
Delano nelp Glen 😁
Nur Bahagia
Glen berperan ganda 🤔
Nur Bahagia
jangan2 jessica lagi ngincer regan/delano 🤭
Nur Bahagia
tuh kan.. Hans dan Lidya kompak bener. 🤗
Nur Bahagia
Hans dan Lidya ini bener2 couple goals 🤗
Nur Bahagia
kalo dari judul chapter nya, ini pasti ulah papa Hans 🤣 emang agak lain tuh papa 😅
Nur Bahagia
kayak sinetron 😅🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!