Hans, CEO Muda yang arogan dan terkenal Mesum ini, salah meniduri wanita yang di kira wanita malam yang telah dia pesan, namun ternyata Seorang gadis pekerja di hotel tersebut, yaitu Lianne Lindsey, gadis yang masih berusia 20 tahun...
.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengingat kejadian kemarin
“Ganti pakaian mu, kita akan pergi ke bandara.” ujar Hans menaruh sebuah paperbag berwarna hitam di atas ranjang.
Lianne tidak menjawab sama sekali, ia hanya diam menatap datar paperbag tersebut.
“Hey, kau mendengar ku atau tidak?”
Lianne masih saja diam di tempat.
“Lian !”
“Hey, Lianne !” panggil Hans hendak menyentuh istri nya itu, tapi segera Lianne tepis dengan kasar.
“Akh! Tidak, jangan menyentuh ku!” teriak Lianne beringsut mundur ke belakang.
“Kau ini kenapa?”
Lianne menoleh memandangi wajah tampan yang menunjukkan kernyitan di dahi itu sebelum turun memandangi bibir Hans. Gelengan kuat tercipta beberapa kali, tentu saja hal itu semakin membuat Hans bingung.
“Kau—”
“Aku akan ganti pakaian ku sekarang juga,” potong Lianne mengambil paperbag berwarna hitam itu dan pergi berlari menuju kamar mandi.
Brak!
“Hah ... Hah ... Hah .... ” Lianne meraup udara sebanyak-banyaknya dengan tubuh merosot pada lantai keramik berwarna putih itu. Bibir tadi membuat Lianne kembali mengingat kejadian kemarin.
“Lianne, kau ini benar-benar wanita gila! Kenapa kau bisa membalas ciuman pria brengsek itu!” Lianne mengacak-acak rambutnya kasar. “Aku ini benar-benar sudah gila! Sangat gila! Untuk apa aku melihat bibirnya tadi,”
“Oke, sekarang bukan waktu nya untuk itu, aku harus segera mengganti pakaian ku,” Lianne kembali berdiri dari sana dan mulai membuka semua pakaian yang melekat pada tubuh ramping nya itu.
▪️▪️▪️
Hans menyandarkan kepala nya pada sofa sembari menunggu Lianne yang belum turun dari lantai atas.
Tap! Tap! Tap!
Pria tampan itu menoleh ke arah tangga sebelum terpaku melihat wajah cantik Lianne dengan dress berwarna putih yang menampilkan pundak mulusnya.
“Aku sudah siap, ayo kita pergi. Cepatlah sebelum aku berubah pikiran.”
“Ah, ya,” Hans segera berdiri dari duduk nya dan berjalan mendekati istrinya itu. Lianne yang melihatnya reflek memundurkan langkahnya.
“Pegang tangan ku,” titah Hans menengadahkan tangan nya pada Lianne.
“Ah, tidak perlu, aku bisa—Eh?!” Lianne terkejut saat Hans tiba-tiba memegang tangan kanan nya dengan cepat.
“Hey, kau—”
“Diam, jangan membantah! Jika tidak, aku akan mencium mu disini,”
...▪️◾◼️◾▪️...
Lianne dan Hans sudah tiba di bandara dengan selamat sejak sepuluh menit yang lalu, sekarang mereka hanya tinggal menunggu kedatangan Nyonya Cassandra saja.
“Hans !”
Pria tampan itu menoleh melihat seorang wanita paruh baya yang terlihat cantik sedang menarik koper berwarna hitam nya. Siapa lagi kalau bukan Nyonya Cassandra.
Wajah Hans terlihat datar tanpa ekspresi sama sekali. Lianne jadi mengernyit melihatnya.
“Bagaimana kabar mu?” tanya Nyonya Sandra dengan nada dingin.
“Baik,”
Nyonya Cassandra tidak menjawab nya, atensi wanita itu teralihkan pada Lianne. “Siapa dia? Kenapa kau tidak datang bersama Renca untuk menjemput ku?” tanya Nona Sandra melihat seluruh inci tubuh Lianne.
Nyonya Sandra sudah mengatakan bahwa Hans harus datang bersama Renca untuk menjemput nya, tapi kenapa Hans pergi bersama Lianne ? Sebenarnya, Nyonya Sandra dan Renca saling mengenal satu sama lain.
Ia juga mengetahui kedatangan Renca di Indonesia, sebelumnya Renca berada di Canada, tapi Nyonya Sandra memerintahkan nya untuk pulang ke Indonesia, entah rencana apa untuk menyuruh Renca pulang ke Indonesia lagi.
“Dia istri ku,” jawab Hans merangkul Lianne agar lebih dekat. Lianne hanya diam tidak mau membuka suara sama sekali. Wanita berumur 20 tahun itu bergerak melepaskan tangan Hans dari pundak nya, tetapi ia malah mendapatkan tatapan tajam.
“Istri mu? Sejak kapan kau menikah dengan wanita ini?”
“Dua hari yang lalu,”
“A—apa?” Nyonya Sandra tampak terdiam memandangi wajah Lianne. “Kau menikahi wanita ini? Kenapa kau tidak menikahi Renca saja?”