NovelToon NovelToon
Sepenggal Kisah Azzura

Sepenggal Kisah Azzura

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintamanis / Mengubah Takdir
Popularitas:123.6k
Nilai: 4.6
Nama Author: R²_Chair

Kekecewaanya terhadap sang Ayah membuat Azzura menerima dengan lapang ketika sang ayah akan memasukannya ke sebuah pesantren.
Ingin menolak namun hatinya terlalu lelah dengan keadaan.

Satu hal yang ia harapkan bahwa langkahnya menerima keputusan sang ayah hanya agar sang bunda kelak akan bahagia dan tak mendapat siksaan atas semua dosa-dosa nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dualima

...Assalamualaikum..gak akan pernah bosen nih othor ngucapin makasih banyak buat semua sahabat yang udah kasih dukungan buat othor....

...Jangan lupa terus dukung othor ya dengan cara Follow,like,vote dan comment...

...😘😘😘...

...----------------...

Duduk sendiri menikmati udara pagi dengan pemandangan yang menyejukan jiwa membuat Zura lupa waktu.

Zura melihat jam di tangannya,jarum jam sudah menunjukan pukul 9 pagi itu artinya 2jam sudah zura duduk di sana.

Zura menutup kembali bukunya kemudian memasukannya kedalam tas.

Rok nya ia bersihkan dari debu dan kotoran,sedikit merapikannya saat terdapat lipatan bekas ia duduk.

Zura menghirup nafasnya panjang kala merasakan kembali udara yang terasa sejuk seolah mencari kekuatan.

Sudah waktunya ia kembali ke kehidupannya yang penuh dengan drama.

Perlahan memantapkan hatinya agar selalu siap menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi di kemudian hari.

Tangannya perlahan memegang erat tas yang berisi beberapa pakaian dan barang-barang miliknya.

Walaupun hanya beberapa potong pakaian yang ia bawa namun bagi zura itu sudah cukup untuk dirinya.

Kakinya perlahan melangkah menyusuri setiap jalan yang penuh dengan dedaunan kering.

Saat melewati dapur pondok Zura bertemu dengan Ustadzah Ria.

Ustadzah Ria menatap tajam Zura,terlihat raut wajah tak suka pada Zura.

"Mau kemana anti ?" Tanyanya.

"Maaf Ustadzah mulai hari ini saya gak tidur di kamar pondok lagi " jawab Zura tenang.

"Memangnya anti mau tidur dimana? Tidak usah macam-macam ya pondok ini punya atura jadi anti tidak bisa seenaknya. Jangan mentang-mentang anti dekat dengan Umi dan Ning Nafa kamu jadi seenaknya " Ustadzah Ria dengan suara tinggi nya.

"Iya saya tau Ustadzah,tenang saja aya sudah izin sama pengurus yang lain.Kalau tidak percaya tanya saja sama Ustadz Yusuf. Sudah ya Ustadzah saya lagi buru-buru. Assalamualaikum " Ucap Zura langsung pergi meninggalkan Ustadzah Ria tanpa mendengar jawaban salam darinya.

Jaraknya ke ndalem lumayan sedikit jauh karena harus melewati kantor para pengawas,gudang,koperasi santri,ruang makan serta dapur santri.

Ditambah terdapat lahan kosong yang selalu dipakai tempat parkir jika ada kunjungan para orangtua santri.

Zura membelokan langkahnya ke arah belakang ndalem.

Saat ini ia berniat masuk melalui pintu belakang,karena jika masuk melalui pintu depan takutnya akan ada santri lain yang melihat.

"Assalamualaikum"

Salam Zura saat tangannya perlahan membuka pintu.

Dan tak lama terdengar jawaban dari arah dalam.

Zura melihat umi yang sedang mengupas beberapa pisang.

"Eh neng udah pulang ?" Tanya umi saat Zura menyalami tangannya.

Tak tertinggal senyum hangat umi seolah menjadi sebuah kebiasaan bagi umi jika bertemu siapapun.

"Iya umi,maaf zura telat pulangnya"

Sebenarnya zura tidak enak dengan sang mertua,namun bagaimana lagi.

Niatnya hanya singgah sebentar ternyata malah lupa waktu.

"Tidak apa-apa neng,neng pasti sibuk beresin dulu barang-barang neng Zura kan?"

Bingung harus menjawab apa,karena Zura tak mungkin berbohong.Ingin jujur pun ia merasa sungkan dan akhirnya Zura hanya bisa tersenyum

"Umi mau buat apa? Boleh Zura ikut membantu ? "

Tangan zura terulur mengambil pisang yang ada di atas meja makan.

"Umi mau buat goreng pisang untuk nanti siang,kebetulan kemarin kebun kita sedang panen pisang.Kalau neng Zura tidak cape sok atuh bantu umi kupas pisangnya"

Dengan lihai Zura mengupas pisang-pisang itu

"Umi sepertinya kalau dibuat bolu pisang enak juga ya umi"

"Wah,neng Zura bisa buatnya?"

Tanya umi menatap sang menantu penuh harap

"InsyaAllah umi,Zura coba tapi maaf ya umi kalo nanti hasilnya beda sama buatan toko kue"

Umi tersenyum hangat,tangannya mengusap lengan zura penuh kelembutan.

"Pokoknya nanti umi pasti makan paling pertama ya neng"

Umi begitu antusias,

Umi tipikal orang yang selalu mengahargai setiap usaha oranglain,jikapun hasilnya tidak seperti harapan tapi selagi ia mau berusaha umi selalu hargai.

"Sebentar umi,Zura izin simpan tas dan ganti baju dulu biar lebih leluasa buatnya"

"Mangga neng,sekalian makan dulu atuh neng "

"Terimakasih umi,kebetulan tadi Zura sudah ikut sarapan di dapur santri "

"Oh,ya sudah atuh sok mangga ganti dulu baju nya !"

Zura hanya mengangguk,kemudian ia berjalan menuju kamar Gus Ilham.

Saat membuka pintu,hidungnya langsung mencium wangi parfum sang suami.

Matanya menatap setiap sudut kamar,terlihat kasurnya sudah terlihat rapi.

Zura segera membuka tasnya,perlahan tangannya mengeluarkan sebuah daster bermotif bunga.

Zura langsung ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

Setelah berganti pakaian zura langsung ke bawah menghampiri sang mertua.

Tanganya sibuk menyiapkan bahan-bahan untuk membuat kue bolu.

Di sela-sela kegiatannya zura dan umi saling bercerita entah itu tentang cafe milik zura ataupun tentang pesantren.

Hingga tak terasa 1 jam sudah zura berkutat dengan adonan dan oven.

Sesekali zura membuka oven untuk melihat apakah sudah matang atau belum.

Wangi khas pisan memenuhi seluruh sudut dapur.

Beberapa kali umi menanyakan sudah matang atau belum karena saking antusiasnya.

Hati zura menghangat saat bercengkrama intim dengan sang mertua.

Setelah bertahun-tahun ia baru merasakan kembali hangatnya sebuah interaksi dengan seorang wanita dewasa.

Untuk terakhir kalinya zura mengecek kembali bolu nya dan ternyata sudah matang.

Zura mengeluarkannya hati-hati.

Aroma pisang semakin tercium membuat umi tak sabar lagi mencicipinya.

"MasyaAllah neng,wangi pisan bolu nya. Umi jadi tidak sabar mencicipinya"

Zura tersenyum,setelah memastikan bolu sudah tidak panas lagi zura kemudian memotong-motongnya menjadi beberapa bagian kecil.

Tak lupa zura mengambil piring kecil dan garpu,satu potong ia letakan di atas piring.

"Assalamualaikum"

Tiba-tiba terdengar suara Gus Ilham masuk kedalam rumah dan kemudian berjalan ke dapur karena melihat keberadaan sang istri.

Gus ilham menyalami sang umi terlebih dahulu kemudian menghampiri sang istri.

Zura mencium tangan Gus Ilham dengan takzim,dan dibalas ciuman di kening oleh Gus ilham.

Tak lama zura kembali menyiapakan bolu untuk yang lainnya.

"Ya Allah Aa itu kan kue buat umi"

Saat zura membalikan badannya,ia merasa kaget saat melihat sang suami memakan sepotong bolu yang ia siapkan untuk sang mertua.

"Hehe..afwan sayang kirain untuk Aa,abisnya bikin ngiler "

Gus ilham hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal saat melihat zura yang cemberut,sedangkan umi hanya tersenyum sambil geleng-geleng.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Rika Widiawati
baru ini keren love u
Suliani Ani
Kecewa
Dana Tri
bayar kontan sama Alloh. lanjut kak. semangat
Suci Ramadhani
author aku padamu....luar biasa mmbc novelmu mnguji adrenalinku/Smile/
𝑅2_𝑐ℎ𝑎𝑖𝑟: MasyaAllah Tabarakallah..terimakasih kk,mohon dukungannya selalu🙏
total 1 replies
Samsul Ono
trims Thor, bagus
Rika Widiawati
kelamaan menyelesailan masalahy,,terlalu bertele2,perasaan banyak orangy zura tapi terlalu lelet
Badelan
kok kalah sama wanita
Samsul Ono
pendek banget/Shame/
Maina Sari
tegang jd ny
Anas Malik
sangat bagus
Samsul Ono
ciamik Thor.../Good/
Yosi w
baru beberapa bab tapi dah bikin nangis
Firdha Widyaningsih
jujurr dehhh thorrr sampe sekarang itu ulet bulu 2 masih enak" aja yaa ga ada balasan nya gitu udh chapter 73 blm ada titik terang nya yaa jd gemes dan gmn gitu bacanya penasaran tp gemes ga selesai" permasalahan ulet keket aja ga beres gitu
Dana Tri
penasaran banget bi , kenapa gantung kak. lanjut dong hari ini.
Samsul Ono
yupp konflik msh berlanjut, ciamik
DISTYA ANGGRA MELANI
Kpn nie uler keket dua itu kena karma yg sadis...
Samsul Ono
trims Tor udah bikin dah did dug. keren...
Samsul Ono
lanjut n makasih suasana tegang mulai terbangun
Ika Kirana
terlalu bertele2 GK sih Thor, dari kemaren, Sampek hari ini walau 2 bab pun, TPI msh muter2 di situ doang
mak mak doyan novel
gimana? kaget?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!