AKU IBUNYA

jangan lupa like ya kak di tiap bab akan sangat membantu perkembangan karya author🌷🌷.

Mata Rayhan langsung berbinar mendengar kabar istrinya masih hidup, semangat hidupnya langsung kembali.

" Apa, Fira ku masih hidup? dimana dia sekarang, katakan padaku! bagaimana keadaan dia?" Rayhan bangun dari duduknya dia mengguncang lengan Mahir.

Ray sangat penasaran bagaimana keadaan istrinya sekarang, dimana dia? apa butuh bantuan, Rayhan sangat mengkhawatirkan semua itu.

" Saya cuma mau tanya pada tuan, bagaimana kalau nona Fira tidak cantik seperti dulu? Anda bisa, lihat sendiri kan bagaimana ibunya merusak wajah dia." Mahir memastikan bagaimana jawaban Rayhan.

" Aku tidak peduli bagaimana wajahnya, keadaannya, yang penting pertemuan aku padanya, wajah bisa di operasi, kalau dia cacat juga bisa di sembuhkan, sekarang ini tekhnologi sudah semakin canggih, tidak ada yang mustahil sekarang ini." Rayhan menjawab dengan tegas, tanpa ada keraguan sedikit pun.

Mahir tersenyum, lalu mengangguk bahagia.

"Beruntung sekali nona Fira mempunyai suami yang sangat mencintai dan peduli padanya, kalau soal ini Anda bisa cari tahu sendiri tuan, saya cuma bisa membantu Anda sampai disini, dan saya katakan kalau nona Fira sekarang sehat wal afiat serta beliau berada di sekitar Anda, mungkin Anda belum menyadarinya, atau susah sadar tapi tidak mengerti." Mahir bahkan memberikan sebuah petunjuk yang sangat jelas, tapi tergantung Rayhan akan peka atau tidak.

Mahir undur diri dan menyerahkan tugas selanjutnya pada Rayhan , apa yang akan dilakukan bapak satu anak tersebut mengenai kasus pembunuhan istrinya.

Rayhan kembali meneliti semua laporan Mahir tersebut, dia juga mencari vidio atau file tentang penghianat di sekitar dia, Rayhan mengamati semuanya, ternyata kepala IT kepercayaannya adalah orang tersebut, bahkan mereka sudah sangat mempercayai orang ini dalam menindak kasus yang terjadi di perusahaannya, tapi sangat tidak berguna untuk kasus satu ini.

"Rudi, segera ke ruanganku!" Rayhan memanggil Asisten kepercayaannya.

Dengan segera Rudi menemui bosnya, siap dengan tugas yang baru.

"Iya tuan," jawab Rudi.

Rayhan menunjukkan semua tindak penghianatan di kantor dan di bagian sistem

"Pantesan kita tidak bisa menemukan sedikitpun petunjuk kasus nyonya Fira ternyata orang yang kita tugaskan mencari tahun adalah anak buah dari musuh kita, dan mereka begitu gampangnya mengakses semua rahasia kita, lalu kita apakan orang ini tuan?" tanya Rudi.

Rudi juga tak habis pikir dengan orang ini, padahal dia sangat di percaya dan Rayhan sangat baik padanya.

Rudi segera memanggil orang tersebut ke ruangan Rayhan.

"Gery kau sekarang ke ruangan tuan, ada tugas untukmu!" Rudi membohongi Gery supaya segera datang kesana, apalagi tentang misi baru, pasti komisinya akan sangat besar.

Tak sampai tiga puluh menit, Gary langsung merapat ke ruangan bosnya, Rudi yang menjadi ketua timnya, karena biasanya Rudi yang memerintahkan dia langsung, bukan Rayhan.

"Mau tahu apa misi terbaru kamu?" tanya Rudi .

"Tentu saja tuan, apalagi bos besar sendiri yang memanggil saya, pasti ini tugas yang sangat penting," jawab Garry.

"Kau sekarang kacau kan sistem klan geng yang dipimpin oleh Rocky Donal, saya beri waktu tiga puluh menit." Rayhan meminta dia untuk mengacau keamanan IT dari klan Rocky.

"Untuk apa bos? Kitakan tidak ada urusan dengan klan itu, pernah saya membobol akunnya, tapi malah komputer saya yang terbakar bos." Garry mencoba mengelak, karena dia sudah punya janji pada Rocky untuk tidak mengusik sistem dia.

"Jangan khawatir, ini ada komputer tercanggih, bahkan baru saja beri, kalau sampai terbakar, kita beli lagi, kau tidak perlu khawatir." Rayhan bahkan memberikan dia fasilitas yang tidak main- main untuk menguji penghianat tersebut.

Garry pura-pura melakukan tugasnya, bahkan dia sangat sibuk dengan komputer yang ada di depannya tersebut, bahkan sampai tiga puluh menit, satu tugasnya tidak ada yang beres.

"Bagaiman Gar?" tanya Rudi.

"Maaf bos gagal, saya tidak bisa meretas akun mereka," jawab Gary.

"Apa saja yang kau lakukan selama tiga puluh menit ha, mengacau sistem mereka tidak becus, kau tahu Garry, kalau Rocky pagi ini sudah ditangkap polisi bahkan densus 88 juga ikut turun tangan menangkap habis semua anak buahnya, bahkan mencari seluruh jaringan di bawahnya." Rayhan memberitahukan kenyataan yang belum Garry dengar, dia dari tadi pagi sudah sibuk dengan pekerjaannya di kantor ini.

"Gar- Gar, sebenarnya kau ini hebat, cerdas bahkan kami sangat senang dengan semua pekerjaan kamu, kecuali satu hal yang berhubungan dengan tentang nyonya Fira

kenapa? kau mau tahu tidak?" tanya Rudi.

Wajah Gary langsung pucat, mendengar kalau ternyata bosnya telah tertangkap, dia berusaha kabur, tapi badan dan tenaga Rudy jauh lebih kuat daripada dia. Maklum Rudy ini mantan tentara, dia di keluarkan dari Batalyon karena suatu hal, dan di tolong serta di rekrut Rayhan, dan dengan kecerdasan dia Rudy bisa menjadi Asisten terbaik Ray, namun ternyata anak buahnya ada yang antek musuh dan menjadi diri di rumah sendiri.

Rudy menyeret Gary dan mengurungnya di markas utama mereka, disini adalah tempat untuk menghukum para penghianat dan pegawai kantor yang melakukan kesalahan fatal, sebelum di laporkan ke pihak berwajib, mereka memberi pelajaran ala kadarnya, supaya jera.

Sama halnya degan Garry dan sebentar lagi Sinta serta Dira yang akan menyusul.

"Rudi, kau urus orang-orang ini mereka dan diamankan, ternyata mereka adalah duri dalam daging, ada Lagi Rud, kau urus management keuangan, aku curiga mereka berkomplot dengan ibu suri, tutup akses keuangan ke akun B aku curiga dengan akun itu. Sekarang kau juga panggil madam Dona, aku butuh bantuan dia menangkap dua ulat keket, sudah lama kita biarkan ulat itu tumbuh subur, sekarang saatnya bermain- main dengan mereka." Rayhan berjanji akan memberikan hukuman yang tak akan pernah mereka lupa.

Rudy juga penasaran dengan siapa yang dianggap ulat keket itu, apakah ibu tiri Rayhan yang selalu ingin menguasai harta dan berusaha memasukkan anaknya ke kantor ini, melalui ayah Rayhan, atau ada ulat yang lain.

Rayhan memperlihatkan semua laporan yang Mahir bawa padanya tadi, Rudy tercengang kaget, pantesan semua tertutup Rapat, ternyata kuncinya ada pada Garry, dan Rudy juga tidak pernah menyangka kok ada seorang ibuk andung bisa sekejam itu pada darah dagingnya sendiri. Bahkan se buas buasnya harimau, dia tidak mau memangsa anaknya sendiri.

Rudy menggelengkan kepalanya dengan berat, dunia memang semakin kejam.

"Rud, apa kau merasakan ada sesuatu yang aneh dalam diri bu Maria?" tanya Rayhan.

"Maksudnya tuan, Bu Maria juga salah satu dari mereka begitu?" tanya Rudi dengan polosnya.

" Bukan, tapi Bu Maria adalah Fira istriku yang hilang itu, aroma tubuhnya, suaranya, bahkan postur tubuhnya Rud, semua mengingatkanku pada Fira, cuma muka mereka yang tidak sama, apalagi saat aku temukan fakta bahwa Maria putri kandung Dr Markus sudah meninggal enam tahun yang lalu." Rayhan menceritakan semua keluh kesahnya pada Rudy, selama ini dialah orang yang paling dia percaya.