NovelToon NovelToon
Pawang Sang Tuan Muda Impoten

Pawang Sang Tuan Muda Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Disfungsi Ereksi
Popularitas:72.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Senja

Enzio Alexander Pratama, pria 28 tahun dengan kekayaan dan status yang membuat iri banyak orang, ternyata menyimpan rahasia kelam—ia impoten.

Sebuah kecelakaan tragis di masa lalu merampas kehidupan normalnya, dan kini, tuntutan kedua orangtuanya untuk segera menikah membuat lelaki itu semakin tertekan.

Di tengah kebencian Enzio terhadap gadis-gadis miskin yang dianggapnya kampungan, muncul lah sosok Anna seorang anak pelayan yang berpenampilan dekil, ceroboh, dan jauh dari kata elegan.

Namun, kehadirannya yang tak terduga berhasil menggoyahkan tembok dingin yang dibangun Enzio apalagi setelah tahu kalau Anna adalah bagian dari masa lalunya dulu.

Bahkan, Anna adalah satu-satunya yang mampu membangkitkan gairah yang lama hilang dalam dirinya.

Apakah ini hanya kebetulan, atau takdir tengah memainkan perannya? Ketika ego, harga diri, dan cinta bertabrakan, mampukah Enzio menerima kenyataan bahwa cinta sejati sering kali datang dari tempat yang tak terduga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. DuaPuluhDua

Pagi-pagi sekali, Anna sudah bersiap untuk pulang kampung. Ia telah merapikan semua barangnya dan memastikan tidak ada yang tertinggal.

Setelah sekian lama di kota ini, akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke tempat asalnya, meninggalkan semua kenangan yang pernah ada, termasuk Enzio.

Hari ini, ia hanya perlu berpamitan dengan Kania dan Adrian. Namun, satu hal yang membuatnya sedikit lega adalah tidak melihat Enzio.

“Bagus. Aku memang tidak ingin bertemu dengannya,” pikir Anna.

Enzio akan bertunangan dengan Viona nanti malam, dan bagi Anna, itu adalah alasan yang cukup kuat untuk pergi sementara dari kota ini. Ia tidak ingin melihatnya, tidak ingin mendengar kabar tentangnya, apalagi berada di dekatnya.

Namun, takdir terkadang punya cara sendiri untuk menguji seseorang. Saat Anna hendak memasukkan tasnya ke dalam bagasi mobil, ponselnya tiba-tiba berdering.

Theo.

Anna mengerutkan kening. Theo jarang sekali ia menghubunginya. Dengan sedikit ragu, Anna menerima panggilan itu.

“Halo?”

“Anna! Dimana kamu?!” suara Theo terdengar panik di seberang.

Anna mendengus pelan. “Aku sedang bersiap pulang kampung. Ada apa?”

Theo terdiam sejenak, lalu dengan suara yang lebih serius, ia berkata, “Kakak kecelakaan.”

Jantung Anna berhenti berdetak sesaat. Ia menelan ludah dengan susah payah, mencoba mencerna kata-kata itu. Enzio? Kecelakaan?

Namun, dengan cepat, ia menguatkan diri. Ia tidak boleh terpengaruh. Ini bukan urusannya lagi.

“Lalu?” jawab Anna, berusaha terdengar biasa saja.

“Keadaannya cukup parah, Anna,” lanjut Theo dengan nada mendesak. “Kepalanya terbentur keras, dan dia kehilangan banyak darah.”

Anna menggigit bibirnya. Ada sesuatu di dalam dadanya yang terasa sakit.

Tidak. Ia tidak boleh peduli.

Enzio akan bertunangan dengan wanita lain nanti malam. Itu artinya, hidupnya sudah tidak ada hubungannya lagi dengan Anna. Tapi kenapa… kenapa dadanya terasa sesak mendengar kabar ini?

“Anna, kamu masih di sana?” tanya Theo.

Anna mengerjapkan matanya, berusaha mengendalikan emosinya. “Aku… aku tidak bisa melakukan apa-apa, Theo.”

Theo mendesah. “Anna, aku tahu kamu memiliki perasaan padanya. Dia terus memanggil namamu berulang kali.”

“Aku tidak peduli!”

Theo mengabaikan ucapan itu. “Kalau kamu tidak peduli, kenapa suaramu terdengar gemetar?”

Anna segera memalingkan wajahnya, takut jika Kania atau Adrian melihat ekspresinya saat ini. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba mengabaikan perasaan aneh yang tiba-tiba menyelimuti dirinya.

“Apa Viona sudah tahu?” tanyanya akhirnya, suaranya sedikit bergetar.

Theo mendengus. “Entahlah. Yang jelas, dia belum datang ke rumah sakit. Lagipula kakak tidak akan mau melihat Viona.”

Anna menggigit bibirnya semakin keras. Kenapa bukan Viona yang dihubungi lebih dulu? Kenapa Theo malah meneleponnya?

“Kamu yakin keadaannya cukup parah?” tanyanya pelan.

“Kamu pikir aku akan berbohong soal ini?” suara Theo terdengar sedikit frustasi.

Anna mengusap wajahnya dengan kasar. “Di rumah sakit mana dia dirawat?”

Begitu pertanyaan itu keluar dari mulutnya, Anna langsung menyadari sesuatu. Ia telah kalah. Dari awal, ia mencoba bersikap tidak peduli. Tapi nyatanya, ia tetap ingin tahu.

Theo menghela nafas lega. “Di St. Peter’s Hospital.”

Anna terdiam. Itu bukan rumah sakit kecil. Jika Enzio dibawa ke sana, itu berarti kondisinya memang serius. Ia mengepalkan tangannya. Haruskah ia tetap pergi?

“Anna?” suara Theo kembali terdengar.

Anna menutup matanya, menarik napas panjang. Ia tidak ingin bertanya lebih banyak lagi, karena semakin banyak ia tahu, semakin sakit rasanya.

“Tunggu aku di sana,” katanya akhirnya.

Tanpa membuang waktu, Anna menutup telepon dan berbalik.

Kania dan Adrian yang sejak tadi melihatnya langsung mendekat.

“Ada apa, Anna?” tanya Kania, melihat wajah sahabatnya yang tiba-tiba berubah pucat.

“Enzio kecelakaan, Nyonya,” jawab Anna singkat.

Kania dan Adrian terkejut.

“Kamu mau pergi ke sana?” tebak Adrian.

Anna mengangguk, meskipun dalam hati ia masih bimbang.

“Aku ikut denganmu,” kata Kania cepat.

Anna tersenyum tipis, meskipun hatinya masih berdebar kencang.

“Biarkan Anna pergi sendiri!” Adrian menahan Kania. Sontak Kania mengernyit bingung. Putranya kecelakaan dan Adrian malahan menahannya.

Mengerti maksud Adrian Kania mengalah. “Kalau begitu, hati-hati.”

Anna mengangguk, lalu berbalik menuju mobilnya.

Saat mobil mulai melaju, hatinya semakin tak menentu.

Ia sudah bersumpah untuk tidak peduli dan melupakan Enzio.

Tapi kini, ia malah berbalik arah, menuju pria yang akan bertunangan dengan wanita lain.

Bodoh. Anna benar-benar bodoh. Namun, seburuk apapun usaha yang Anna lakukan, hatinya tetap tidak bisa berbohong. Dan sekarang, ia hanya bisa berharap. Bahwa perasaannya tidak akan kembali terluka.

••••••

Sesampainya di rumah sakit, Anna berlari secepat yang ia bisa. Namun, keterbatasannya tidak bisa ia abaikan begitu saja. Kakinya yang cacat membuatnya sedikit terpontang-panting, tetapi ia tidak peduli.

Dadanya berdebar kencang, pikirannya kacau. Ia hanya ingin segera melihat Enzio dan memastikan sendiri apakah pria itu benar-benar dalam kondisi parah seperti yang dikatakan Theo.

Namun, saking terburu-burunya, Anna tidak melihat ada seseorang di depannya. Tanpa sengaja, ia menabrak seorang, tangannya langsung meraih kakinya yang terasa ngilu akibat benturan.

“Apa kamu tidak bisa melihat?! Bisa-bisanya kamu menabrakku!” bentak wanita itu dengan marah.

Anna mendongak, menatap wanita yang barusan memakinya. Sejenak, tubuhnya membeku. Wajahnya pucat pasi.

“Ibu?” gumamnya pelan, hampir tak terdengar.

Laras sibuk membersihkan pakaiannya yang sedikit kotor akibat tabrakan tadi. Wanita itu tampak begitu terganggu dengan apa yang terjadi.

Sementara Anna, masih duduk terdiam di lantai. Tangannya mengepal erat, dadanya terasa sesak. Benarkah wanita yang ada di depannya sekarang adalah ibunya?

Sejak kecil, Pras—ayahnya—selalu menggambarkan wajah ibunya. Ia bahkan memberikan sebuah foto usang yang selalu Anna simpan. Dan kini, wanita yang ada di hadapannya, mirip sekali dengan wanita di foto itu.

Tapi kenapa? Kenapa wanita ini begitu asing? Kenapa tatapannya penuh kebencian?

“Ibu?” panggil Anna lagi, suaranya sedikit lebih keras.

Laras akhirnya menoleh, menatapnya dengan sorot mata tajam dan penuh sinisme.

“Ibu?” Laras menyeringai, nada suaranya penuh ejekan. “Sejak kapan aku jadi ibumu? Aku bahkan tidak pernah menikah dengan ayahmu!”

Deg!

Kalimat itu menusuk Anna lebih dalam dari belati. Semua orang yang berada di lorong rumah sakit kini menatap mereka. Ada tatapan iba, ada pula tatapan penasaran.

Air mata yang sejak tadi ditahan oleh Anna akhirnya jatuh.

“Tidak mungkin…” gumamnya pelan.

Laras mengangkat dagunya dengan angkuh. “Apa? Kamu pikir hanya karena kita memiliki wajah yang mirip, kamu bisa seenaknya memanggilku ibu?”

Anna menggigit bibirnya, mencoba menahan isak tangis yang mulai naik ke tenggorokannya.

“Ayah bilang kamu ibuku…”

Laras tertawa sinis. “Lalu? Apa aku harus menerimamu?”

Tanpa sadar, Anna bangkit. Ia tidak lagi peduli dengan rasa sakit di kakinya. Tanpa berpikir panjang, ia langsung memeluk erat Laras.

“Ibu… Anna rindu ibu…” isaknya, memeluk Laras dengan erat, seolah takut kehilangan wanita ini lagi.

Nyesek jadi anna🥺 Nggak diakui ibunya...

1
Kartini Rotua Situmorang
lah tetiba udah pindah rumah aja. koq kyl byk plot hole nya y thor.
Kartini Rotua Situmorang
bukannya ibu sumi punya suami yg udh dianggap ayah ama anna?? yang katanya sakit dikampung. koq ga diperlihatkan
Alya Rahayu
Kecewa
Alya Rahayu
Buruk
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
minta restu ngak mudah ya Zio, tidak semudah mendapatkan Project² besar🤭🤭🤭
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
benci sma sikap anna, tpi mau buat mcm mana dia FLnya
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
benci dgn sikap Anna bodohnya makin ngak ketolong, bukan kluarga kandung pun kenapa harus berkorban, dari mula d adopsi uda d siksa sbb cacat tpi tetap juga kunun syg sma kluarga lucnat tu😌😌aduiii emosi pula🤭🤭
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
Laras jgn² mamanya Anna
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
sama kayak ayahnya plin plan🤭🤭
Dewi Suntana
adik nya ana dehhhk ..
Nur Adam
lnjut
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
partini
lama baru up Thor ,,sehat sehat selalu
SenjaKala: Aamiin, kakak juga yaaa
total 1 replies
Astrid Nandistya Hayoto
Semoga ad jln untuk Viona,, tapi kalu uda pasrah dengan takdir,, semoga laki2 yg di jodoh kan ole vio, laki2 yg ber akhlak baik,, Aamiin 🤲🏻
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
kyo
semangat thor
Opi Sofiyanti
kirain anna ikut di culik jg...
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
semoga saja pria yang akan menikahi Viona pria yang baik..
SenjaKala: Aamiin
total 1 replies
Nana Meidian
smga enzio bisa mnolong viona. klo pun GK bisa smga yg di nikahi viona org baik
SenjaKala: Semoga kak
total 1 replies
Dewi Suntana
ana kasih tau ayah kmu pras . atw kasih tau mertua kmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!