NovelToon NovelToon
Cinta Disaat Membenci

Cinta Disaat Membenci

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Fahira harus menelan pil pahit setelah kematian ibu nya, ia harus di jodohkan dengan orang yang telah membuat ibunya meninggal dunia.

Mengandung anak bukan alasan untuk Fahira harus menjalani hubungan pernikahan (rahasia) di sekolah, Sisi lain Fahira tidak mau mengorbankan masa depan yang panjang karena ia masih kelas 3 SMA.

Seiring berjalannya waktu, kebencian Fahira berubah menjadi cinta. Tentunya itu tidak semulus yang mereka harapkan.

Bahkan kedua nya sempat berpisah dengan waktu yang cukup lama dan akhirnya bersatu kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. Cemas

"Rey tadi sudah pulang kok Hir" Kata Eca di balik ponsel yang tertempel di telinga Fahira.

"Kok Rey belum pulang sekolah ya sampai sekarang?" Kata Fahira.

"HAH, MASA SIH?!" Eca sampai menggigit kuku , seingat dia saat di gerbang sekolah melihat Rey pulang beriringan bersama Gabriel dan Santo.

"Iya, dia belum pulang ca, aku khawatir banget" Gumam Fahira.

"Aku tutup telepon nya dulu ya" Kata Eca. Fahira pun menjawab "Oke"

Tak lama setelah sambungan telepon itu terputus. Fahira bergegas memakai kerudung dan sweater, beruntung ada Bi Lastri yang mencegah kepergian nya.

Sesuai permintaan dari Rey, Fahira tetap dirumah selama ia sakit.

Kita ke arah Eca yang lagi pergi menulusuri kota Bandung. Gadis itu ingin mencari keberadaan Rey dengan Gabriel. Niatnya sih Eca ingin membantu meringankan beban pikiran Fahira, gadis itu sangat khawatir dengan kondisi saudara tiri nya, mengingat Fahira juga sedang sakit.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di rumah sakit, dimana posisi Rey berada.

"Papah!!" Pekik Naysila dari ambang pintu ruangan UGD.

Pak Rais menempelkan jari telunjuk ke bibir nya, menyuruh putri semata wayangnya untuk tidak berisik.

"Gimana keadaan Rey" Kata Naysila, gadis itu merasa khawatir dengan mantan kekasih nya.

Nay melepas tas selempang nya, menaruhnya di atas nakas samping ranjang Rey tertidur.

"Sudah membaik kok, tolong jaga dia dulu, papah mau ngurus biaya pengobatan untuk anak ini" Titah Pak Rais. Naysila memeluk ayah nya dengan tangisan kekhawatiran.

"Iya pah makasih banyak ya sudah mau nurutin ego aku" Kata Naysila. Saat di telpon papah nya tadi, Nay sampai izin tidak hadir ke dosen di jam terakhir.

Setelah kepergian Pak Rais dari ruang UGD, Rey mulai terbangun setelah mendengar suara Nay yang terlalu berisik, saat itu juga Nay langsung memeluk sekaligus menidurkan kepala nya di atas dada Rey.

"Jangan buat aku khawatir dong Rey, kamu kenapa sih?, dipukulin siapa? Kok bisa gini?" Tiga pertanyaan dari Nay, membuat Rey mendaratkan telapak tangan di puncak kepala Nay.

"Kamu dari dulu sampe sekarang selalu peduli ya sama aku" Kata Rey. Pria itu semakin tidak enak meninggalkan Nay, walau dia sudah ada istri dirumah yang sedang khawatir, bahkan lebih khawatir dari Nay.

"Jangan ngomong yang aneh-aneh dulu, kamu kenapa aku tanya!" Kata Nay.

"..." Rey terdiam.

"Rey!" Lirih Naysila, Rey sampai kaget melihat Nay tiba-tiba menangis karena Rey tidak menjawab pertanyaan nya.

Terpaksa Rey menceritakan kronologi kenapa ia bisa sampai dirumah sakit. Papah nya hanya mengabarkan kalau Rey berada dirumah sakit. Beliau tidak menceritakan sebab dan akibat karena itu aib.

"Nay, mau kemana" Tahan Rey disaat Nay ingin pergi dari ruangan UGD.

"Aku mau meminta papah usut tuntas dengan apa yang kamu alami" Kata Naysila yang terlihat sangat emosi.

"Udah sayang, kasus ini sudah di proses tanpa kamu minta" Kata Rey membuat Nay terdiam. Bukan karena kasus nya sudah di proses, hanya saja panggilan sayang dari Rey yang membuat wanita itu mendadak terdiam.

Lihat lah wajah nya saja sudah merah merona tak bisa terkontrol. "Ta-tadi kamu manggil aku sayang?" Kata Naysila mendelik ke wajah Rey.

Rey mengangguk senyum, hati nya kembali terikat pada gadis itu dari beberapa bulan terpisah oleh status perjodohan orang tuanya.

"He-heum..." Kata Nay dengan nada lembut, wanita itu berjalan perlahan ke ranjang Rey.

Saat Rey sudah duduk, lagi-lagi Naysila memeluk tubuh Rey, kali ini Rey membalas pelukan itu seerat mungkin. Melupakan sejenak Fahira yang ada di rumah.

Fahira sendiri kembali bolak-balik ke pintu rumah, barang kali saja Rey datang, tapi hanya butiran debu yang sedang tertiup angin kencang.

"Rey, ayo cepat pulang aku sudah masakin makanan enak buatan kamu" Gumam Fahira.

Fahira setia menunggu kedatangan Rey sampai hari sudah malam, Gadis itu juga terlihat bolak-balik ponsel guna melihat pesan terakhir dari Eca sehabis sholat maghrib tadi.

"Maaf Fahira, aku gak bisa nemuin Rey, nomor ponsel Gabriel gak aktif, Santo juga sama"

Fahira semakin cemas lama kelamaan ia tertidur di meja makan karena saking lelahnya menunggu, Saat itu juga Rey pulang ke rumah dengan seluruh wajah yang sudah di tutup oleh kapas putih dan perban.

Fahira perlahan membuka mata, Melihat Rey yang sudah datang dengan wajah penuh luka.

Fahira melotot tipis, gadis itu bangkit dan menghampiri Rey.

"Ya Allah a kamu kenapa" Fahira memeluknya, dan Rey langsung melepas nya.

Pria itu berjalan menuju ke kamar nya.

"Aa, kamu habis kenapa?!" Panggil Fahira menghampiri nya lagi. Gadis itu memeluk nya lagi dari belakang. "Aa, Neng khawatir sama Aa"

"Habis dipukulin Gabriel neng" Jawab Rey.

Fahira menggeleng kepala, gadis itu terdiam syok bukan main, benar saja yang tidak diinginkan oleh nya terjadi. Tak lama Fahira bicara lagi.

"A ayo makan malam dulu yuk, habis makan neng kompres luka Aa"

"Aa sudah makan sebelum pulang neng, Aa mau istirahat ya neng" Jawab Rey.

"Makan? Makan sama siapa?"

"Tadi ada seorang polisi yang baik hati, ngerawat dan menjaga Aa neng" Kata Rey meyakinkan Fahira. Lanjutnya Rey meninggalkan Fahira yang sedang mematung sambil menatapi punggung pria itu.

Fahira ke meja makan, ia pun makan malam sendirian disana.

Setelah itu Fahira meminum obat penurun panas untuk diri nya, lalu mengambil obat kompres warna kuning untuk luka nya Rey.

Rey pura-pura tidur, Disaat Fahira sedang menangis sambil menempelkan kapas di luka Rey.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!