NovelToon NovelToon
Sekar

Sekar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Keluarga / Romansa / Pusaka Ajaib / Fantasi Wanita
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nek Antin

Judul Novel SEKAR

Sekar sangat penasaran, siapakah orang tua kandungnya, kenapa dia dibesarkan oleh keluarga Wawan. Dikeluarga Wawan Sekar sudah terbiasa menerima cacian, makian bahkan pukulan, segala hinaan dan KDRT sudah menjadi makanannya setiap hari, namun Sekar tetap bertahan, dia ingin tahu siapa orang tua kandungnya, kenapa dia dibuang

Sekar dijemput Cyndi untuk diajak bekerja di Jakarta, dia curiga bahwa kedua orang tua angkatnya menjualnya untuk dijadikan wanita panggilan. Sekar tidak berdaya menolaknya, disamping dia berhutang budi kepada keluarga Wawan dia juga diancam. Tapi Sekar agak merasa tenang, semalam dia bermimpi bertemu Kakek Buyutnya yang bernama Arya, Kakek Arya memberi sebuah Cincin dan Kalung ajaib, benda-benda tersebutlah yang akan membantu Sekar dikemudian hari

Bagaimana kisah Sekar selanjutnya, nasib apakah yang akan menimpanya, Adakah orang yang akan menolong Sekar keluar dari sindikat penculiknya. ikuti kisah Sekar yang mengharukan dan menegangkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nek Antin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seno mengambil alih PT. Kencana

Pagi harinya di kediaman Seno, Seno dan Sandra sibuk menyiapkan diri untuk acara perkenalan Presiden Direktur.

Seno mengenakan celana biru dongker, kemeja putih,  yang dipasangkan dengan jas yang  berwarna senada dengan celananya, juga dasi biru yang pas dengan baju dan jas yang dipakainya.

Sedangkan Sandra memakai kebaya bordir berwarna biru muda dengan kain yang melilit berwarna biru tua, kerudungnya berwarna biru tua dengan kombinasi biru muda yang bahannya jatuh, sehingga tampak elegan dan cantik.

Mereka berdua berangkat ke kantor dengan diantar supir, Anugerah tidak ikut karena sedang menyelesaikan kuliahnya di Australia.

Sampai kantor langsung di sambut Wahyu dengan istrinya yang bernama Kirana.   Anton juga ikut mendampingi mereka, sedang para karyawan berdiri berjejer menyambut Presiden Direkturnya yang selama ini tidak pernah datang ke kantor.

Untuk urusan kantor dan semua kegiatan perusahaan selama ini dijalankan oleh Wahyu sebagai Direktur Keuangan.

“Selamat datang Tuan Seno dan Nyonya."

Serempak mereka mengucapkan salam dengan kompak, Seno dan Sandra hanya tersenyum manis, kemudian mereka mengantar Seno dan Sandra ke aula tempat biasa untuk mengadakan acara perusahaan.

Seno duduk di tempat yang sudah disediakan bersama dengan Sandra, Wahyu dan Kirana.

Diantara karyawan perusahaan Seno ada seorang laki-laki dan beberapa orang yang pernah bertemu Seno di lift.

Mereka kaget mengetahui orang yang pernah mereka usir dari lift adalah Presiden Direkturnya.

Mereka sangat ketakutan,  badannya gemetar, hatinya dag dig dug.

“Ternyata orang yang pernah kami usir dari lift adalah Pak Bos,"  kata mereka dalam hati.

Mereka yang pernah berlaku kurang sopan, ada rasa takut jika nantinya mereka akan dipecat, karena sudah kurang ajar pada pemilik perusahaan.

Mereka pasrah apa nanti yang akan terjadi, mereka berharap masih diberi kesempatan untuk tetap bisa bekerja di perusahaan ini.

Mereka hanya bisa berdoa dan berjanji dalam hati akan memperbaiki sikap dan tingkah laku mereka di masa depan, jika masih diberi kesempatan untuk tetap kerja di perusahaan ini.

Acara dimulai dengan sambutan dari Wahyu.

“Assalammualaikum." salam pembuka dari Wahyu.

“Waalaikumsalam." jawab hadirin serempak.

“Selamat pagi rekan-rekan semua karyawan PT. Sinar Kencana, senang sekali pagi ini kita bisa berkumpul dalam keadaan sehat."

“Tentunya kita sudah tahu acara apa hari ini, yaitu perkenalan Presiden Direktur kita yang selama ini masih misterius."

"Langsung saja kita perkenalan Direktur Utama kita yaitu Tuan Seno Aji Bramantyo, silahkan tuan Seno untuk berdiri dan langsung memberi sambutan yang didampingi oleh istri tercinta Nyonya Sandra Damayanti Putri, dipersilahkan."

Seno dan Sandra berjalan ke podium untuk memberi sambutan.

“Assalammualaikum, selamat pagi," salam pembuka Seno.

"Waalaikumsalam, pagi,"  jawab mereka dengan serentak.

“Kompak dan semangat saya suka itu, pertama-tama saya mengucapkan terima kasih, kepada Bapak dan Ibu sekalian yang sudah berkenan hadir di sini."

"Langsung saja saya perkenalkan, nama saya Seno Aji Bramantyo, istri saya yang paling cantik, yang berdiri di samping saya ini bernama Sandra  Damayanti Putri, kami mempunyai putra dan putri yang bernama Anugerah Abyan Bramantyo dan putri kami bernama Sekar Arum Sari Bramantyo, hanya itu perkenalan yang bisa saya sampaikan."

"Dan mohon maaf untuk kesempatan pertemuan ini belum bisa memperkenalkan putra dan putri kami."

“Melalui kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih kepada tuan Wahyu beserta nyonya Kirana dan tentunya juga para karyawan, tidak terkecuali dari jabatan tinggi sampai satpam ataupun bagian kebersihan."

“Berkat Anda semua, kantor kita menjadi maju, bersih dan nyaman, ke depannya lagi mohon lebih ditingkatkan kinerja kalian semua."

“Hanya pesan saya, tolong jangan arogan, datanglah ke kantor lebih pagi agar tidak terburu-buru, hargai dan hormati orang lain, meskipun kedudukan orang itu mungkin  lebih rendah dari kita, jangan sombong dan tinggi hati."

“Terutama hargai tamu yang sedang berkunjung, jangan sampai membuat mereka tersinggung."

"Siapa tahu tamu itu yang akan kerja sama dengan kita, kalau mereka tersinggung, dan membatalkan kerja samanya, kitalah yang akan dirugikan, apakah kalian paham?”

"Paham," serentak mereka menjawab.

“Ok, kalau begitu, pertemuan kita cukup sekian dulu, dan selamat bekerja."

Beberapa orang yang merasa tersindir hanya menundukkan kepala malu.

Mereka bersukur tidak ditegur secara langsung, dan lebih leganya lagi mereka tidak dipecat.

Mereka langsung membubarkan diri, menuju ke ruangan kerja masing-masing sambil membawa kotak box yang berisi snack yang dibagikan pada acara tersebut.

Seno, Sandra, Wahyu, Kirana dan Anton berjalan menuju ruangan Direktur Utama yang selama ini kosong, ruangan tersebut sengaja dikosongkan, hanya setiap hari dibersihkan.

“Seno ini ruangan mu, kamu tinggal cari sekretaris yang cocok denganmu."

“Hmm ruangannya sejuk dan nyaman, saya suka."

“Alhamdulillah kalau kamu suka."

“Oh ya kapan kamu akan mulai memimpin perusahaan ini?"

“Lusa saya mulai aktif kerja."

“Alhamdulillah, jadi saya bisa fokus dengan pekerjaan saya sendiri."

“Tapi kamu masih tetap bantu saya kerja kan?, jabatan Direktur keuangan tetap kamu pegang ya."

"Menurutku sebaiknya kamu cari orang lain, saya akan fokus dengan perusahaan saya dan juga Firma Hukum saya,"

"Saya cukup menjadi pemegang saham saja, nanti bantu-bantu dari belakang boleh kalau dibutuhkan."

“Pastilah saran dan masukan akan kami harapkan dari kamu Wahyu, jangan langsung tinggalkan perusahaan ini."

“Siap Bos,"  jawab Wahyu sambil nyengir kuda.

Kemudian Wahyu memanggil Anton.

“Anton, tolong kamu laporkan semua kegiatan yang sudah kita lakukan selama ini."

"Kamu laporkan semuanya, untuk keuangan berkasnya ambil di meja kerja saya, juga atur untuk rapat semua divisi, perintahkan mereka membawa laporan pertanggung jawaban kemajuan dan semua kegiatannya."

“Siap Tuan," jawab Anton singkat padat.

“Wahyu, kamu di kantormu sana kan sudah ada sekretaris, dan juga para staf mu sudah handal."

"Saya minta Anton untuk tetap tinggal jadi sekretaris di sini bantu saya, dia yang sudah tahu semua seluk beluk perusahaan."

“Silahkan saja Seno, kamu atur saja."  Wahyu mengikhlaskan Anton untuk tetap tinggal di kantor Seno.

“Anton kamu dengar kan permintaan Tuan Seno."

“Siap Tuan, dengan senang hati saya akan melaksanakan perintah, saya akan setia kepada tuan Seno, dan akan bekerja sekuat tenaga agar perusahaan ini akan lebih berkembang dan maju," jawab Anton yakin.

“Ok, Seno, Anton, terima kasih, semuanya sudah saya serahkan, tanggung jawab saya selama ini dan semua laporan dan kegiatan sudah di handel Anton, saya pamit dan undur diri."

“Baiklah Wahyu, sekali lagi terima kasih, jangan lupa perusahaan ini juga milikmu, jadi biar sudah tidak memegang tanggung jawab harus tetap mengikuti perkembangan perusahaan kita dan tetap kami tunggu saran-saran dan masukannya."

Wahyu mempunyai saham tiga puluh persen dari Perusahaan PT. Sinar Kencana, dan Seno tujuh puluh persen.

“Baiklah, aku pamit,"  ujar Wahyu.

“Hati-hati di jalan."   Kemudian Wahyu keluar dari ruangan Seno untuk menuju perusahaan milik pribadinya.

Mulai hari ini Seno resmi memegang tanggung jawab PT, Sinar Kencana sebagai Presiden Direktur.

Kebetulan hari ini Dirga tidak masuk kerja , dia ijin untuk mengantar Marta ke rumah sakit, tadi pagi dada Marta sakit dan sesak napasnya, sehingga Dirga tidak tahu bahwa Presiden Direkturnya sudah mulai aktif bekerja, dan juga sudah pergantian pimpinan.

1
Ibuk'e Denia
aq mampir thor
Shazfa Gallery: alhamdulillah, mohon suportnya kakak, terima kasih masih pemula/Proud/
total 1 replies
Nur Cahyani
Luar biasa
Shazfa Gallery: terima kasih kakak, mohon dukungannya/Smile/
total 1 replies
Kazuo
cerita ini memicu imajinasiku, aku merasa seakan-akan hidup di dunia lain ketika membacanya.
Shazfa Gallery: Terus baca ya Kak, mohon masukannya
total 1 replies
Wesal Mohmad
Jujur aja, ini cerita paling baik yang pernah aku baca.
Shazfa Gallery: Terima kasih Kak, mohon supportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!