NovelToon NovelToon
Benih Sang Cassanova

Benih Sang Cassanova

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:45.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: D'wie

Rainero yang tampan dan kaya memiliki pesona bagi para wanita, semua yang ada disekelilingnya dapat diatur olehnya dan mengikuti jejaknya.

Namun kehidupan sempurnanya ternodai oleh diagnosasi kemandulan. Dia ditinggalkan oleh calon istrinya, dia menjadi lelaki yang mempermainkan berbagai wanita.

Suatu hari, sebuah malam penuh gairah yang dia lewatkan dengan sekretarisnya Shenina, memunculkan perubahan kedua dalam kehidupannya-- Shenina hamil.

Shenina cantik, cerdas dan baik hati, Rainero tidak bisa mengendalikan hatinya yang terus memperhatikan dia.

Namun Rainero yang mandul bagaimana bisa membuat orang hamil ? Dia mengusirnya dengan marah.

Kebenaran terungkap ...
Shenina sedang mengandung anaknya...
Rainero menjadi gila, namun wanita yang dicintainya menghilang tanpa jejak.

Akankah mereka bertemu kembali ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BSC 29

Hampir sama dengan Rainero, Theo pun menggila mencari keberadaan Shenina. Bahkan sepanjang perjalanan kemanapun tujuannya, matanya tak lepas mencari, berharap ia bisa menemukan Shenina dalam perjalanannya itu.

"Shenina," gumamnya saat melihat seorang perempuan yang dari belakang perawakannya mirip dengan Shenina. Theo pun segera menepikan mobilnya dan keluar dari dalam mobilnya untuk mengejar perempuan itu.

"Shenina, berhenti!" pekiknya seraya menarik lengan perempuan itu. Perempuan itupun reflek menoleh dengan sorot mata bingung.

"Siapa ya?" ucap perempuan itu.

"Ah, maaf, aku pikir ... " Theo mengusap wajahnya kasar. Ia ternyata salah orang

Untunglah perempuan itu mengerti dan tidak marah-marah atas tindakan Theo tersebut.

Perempuan itu mengangguk kemudian pergi setelah Theo melepaskan cekalan tangannya.

Theo menghela nafas panjang, "kemana lagi aku harus mencarimu, Shen? Sebenarnya kau di mana?" gumam Theo frustasi.

Theo lantas segera masuk ke dalam mobil. Hari sudah menjelang malam. Theo yang malas pulang lantas melajukan mobilnya menuju sebuah club malam. Ia membutuhkan pelampiasan untuk melupakan sejenak rasa sedih dan penyesalannya.

"Shen, Shenina, kau dimana, honey? Aku merindukanmu," racau Theo yang sudah setengah mabuk. Ia terus menenggak minuman keras tak peduli kalau ia akan benar-benar mabuk setelahnya.

"Theo, kau disini?" seru seorang perempuan berpakaian minim sambil menghempaskan bokongnya tepat di samping Theo.

"Shenina, Shenina ... " Theo tak henti-hentinya menyebut nama Shenina. Perempuan yang ternyata Jessica itu mendelik tajam. Ia kesal sekali karena Theo masih saja mengingat Shenina.

"Shenina, Shenina, Shenina, sebenarnya aia hebatnya jalaang itu sih sampai kau begitu menggilainya?" omel Jessica sambil memutar bola matanya jengah.

Theo yang mendengar seseorang menyebut Shenina jalaang lantas menoleh. Melihat Theo melihat ke arahnya, Jessica lantas berpose menggoda berharap Theo dapat jatuh ke pelukannya.

Jessica mengusap pundak Theo seduktif, tapi bukannya sambutan hangat yang Jessica dapatkan, melainkan sebuah cengkraman kasar.

"Theo, dari pada kau mengingat jalaang itu, bukankah lebih baik kau denganku saja. Aku janji, bila kau mau menerima ku, aku pasti akan setia," ucapnya mendayu-dayu sambil mengusap pundak Theo seduktif.

"Jaga bicaramu, jalaang!" sentak Theo sambil mencengkram erat lengan Jessica dan sedikit memelintirnya membuat perempuan itu memekik kesakitan.

"Aaaarghhh, lepas brengsekkk! Lepaskan, tanganku sakit bodoh!" sentak Jessica.

"Siapa yang brengsekk? Siapa yang bodoh? Kau pikir karena aku mabuk, kau bisa menjeratku, hah? Tidak semudah itu jalaang. Dan apa katamu tadi? Kau menyebut Shenina jalaang? Kaulah yang jalaang, sialan," sentak Theo murka. Theo yang sedang frustasi dengan segala permasalahan yang menerpanya pun menjadikan Jessica sebagai pelampiasan kekesalannya.

Brakkk ...

Theo menghempaskan tangan Jessica begitu saja hingga ia jatuh tersungkur ke lantai.

"Kau ... aku yakin Shenina diusir dari rumahnya karena ada andil darimu juga, iya kan?" desis Theo dengan wajah merah padam. Bukan hanya merah padam karena mabuk, tapi juga menahan amarah yang bergejolak.

"Jangan sembarangan menuduh, brengsekkk!" raung Jessica yang tak suka disalahkan.

"Masih mau berbohong, hah?" Theo lantas berdiri dan mengambil botol minumannya dan melemparkannya tepat di samping Jessica. Jessica memekik ketakutan. Ia tak menyangka Theo bisa bersikap sebrutal ini padanya.

"A-aku ... "

"Aku apa, jalaang?"

Theo pun bergerak mendekati Jessica. Jessica yang mulai ketakutan hendak berdiri dan berlari, tapi Theo justru menarik kasar rambut Jessika dan kembali menghempaskannya.

"Aaakh ... Theo, lepaskan aku! Tolong lepaskan, sakit!" raung Jessica. Matanya sudah memerah menahan rasa sakit di kepalanya.

"Lepaskan? Oke, baiklah!"

Theo lantas melepaskan rambut Jessika dan mendorongnya kasar hingga terjatuh lagi. Tapi kali ini lebih parah sebab tangannya tepat mengenai pecahan botol yang berhamburan di lantai.

"Aaakh ... " Jessica memekik kesakitan. Air matanya jatuh berderai karena tangannya yang telah dipenuhi luka.

"Theo, kau benar-benar bajingaan!" pekik Jessica sambil meraung menangis pilu.

Bukannya iba, Theo justru tertawa terbahak-bahak. Beberapa orang lantas datang untuk membantu Jessica. Theo tak menggubris sama sekali. Dengan langkah sempoyongan, Theo meninggalkan Jessica yang mengamuk karena Theo meninggalkannya begitu saja.

"Semua gara-gara jalaang itu. Awas saja kalau aku bertemu dengannya, aku pasti akan membuat perhitungan padanya. Aaaakh ... "

...***...

"Theo, mau sampai kapan kau seperti ini hah? Jangan bodoh, Theo, jalaang itu tak pantas untukmu. Dia telah mengkhianatimu dan hamil anak orang lain. Untuk apa kau terus memikirkannya," sentak mama Theo kesal karena hampir setiap malam Theo menghabiskan waktunya untuk bermabuk-mabukan. Dan setiap mabuk, Theo selalu saja memanggil-manggil nama Shenina.

"Shenina bukan jalaang, Mom," sahut Theo sengit.

"Apa namanya memiliki kekasih tapi hamil anak orang lain kalau bukan jalaang?"

"Shenina bukan jalaang. Dia tidak berselingkuh, tapi dia ... "

"Dia apa, hah? Tak usah membelanya lagi. Tidurlah. Besok malam pokoknya kau harus pulang. Mommy tidak mau tahu menahu, kau harus pulang ke rumah lebih awal. Kita akan mengadakan makan malam dengan teman Daddy. Awas saja kalau tidak datang! Mommy pasti akan buat perhitungan padamu," ujar mommy Theo bernada mengancam. Theo tak peduli, ia justru melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

"Theo, kau dengar Mommy tidak?" pekiknya kesal, tapi tetap saja Theo tidak menggubris membuat mommy Theo dongkol.

Sementara itu, di kediaman orang tua Rainero, terjadi kecanggungan di meja makan. Rainero memasang wajah datarnya saat ini. Entah mengapa, ia merasakan firasat kalau kedua orang tuanya hendak menjodohkan dirinya dengan anak temannya yang sedang makan malam dengan mereka saat ini.

"Rain, uncle dengar, kau akan mengikuti tender pembangunan Colloseum of Art di Bali?" tanya teman ayah Rainero.

Rainero mengangguk, "ya," jawabnya singkat.

"Wah, kau hebat! Kau sama seperti Daddy mu, penuh ambisi."

Rainero hanya menanggapi dengan senyum tipis. Perempuan yang ada di samping teman ayah Rainero terpana melihat senyum Rainero.

"Uncle doakan, kau berhasil memenangkan tender itu."

"Terima kasih, uncle."

"Rain, kenapa kau hanya makan salad buah dari tadi?" tanya Bianca, putri teman ayah Rainero heran. "Apa kau mau aku ambilkan steak? Sungguh, steak buatan mommy mu benar-benar enak," imbuh Bianca.

"Tidak perlu," jawab Rainero datar.

"Kenapa tidak mau, Rain? Bukankah ini steak kesukaan mu?" tanya Mommy Delena.

"Aku mual."

"Kau masih mual?"

Rainero mengangguk tak acuh.

"Apa kau sudah memeriksakan diri ke dokter?"

"Tidak perlu."

"Kenapa? Kau seharusnya memeriksakan dirimu. Mommy takut kau mengidap penyakit berbahaya, Rain."

"Aunty Delena benar, Rain. Kau seharusnya memeriksakan dirimu ke dokter," timpal Bianca berusaha memberikan perhatian pada Rainero.

"Tidak perlu karena aku sudah tahu apa penyebabnya."

"Apa? Benarkah? Lalu, apa itu? Apa kau sakit, Rain?" cecar Delena.

Rainero menggeleng, membuat semua orang kian penasaran.

"Bukan. Tapi aku mengalami sesuatu yang istimewa," jawab Rainero yang tanpa sadar tersenyum penuh arti membuat Bianca kian terpana padanya.

"Sesuatu yang istimewa? Apa itu?" beo Bianca tanpa sadar. Pun yang lain ikut penasaran.

"Bila saatnya tiba, Mommy dan Daddy pasti akan tahu," pungkasnya sambil mendorong mangkuk berisi salad yang telah ia habiskan. Melihat gelagat Rainero yang tak ingin lagi ditanyai, mereka semua pun menutup perbincangan itu.

"Oh ya Rain, apa kau punya waktu luang besok atau lusa?" tanya Daddy Rainero, Reeves.

"Sorry dad, aku sangat sibuk," jawab Rainero tanpa basa-basi membuat ayah Rainero mendengkus.

"Tak bisakah kau bertanya dulu ada apa?"

"Untuk apa kalau akhirnya aku hanya akan menolaknya."

"Rain," geram ayah Rainero. "Tapi bisa kan kau meluangkan sedikit waktumu untuk menemani Bianca jalan-jalan dan mengenali kota ini? Dia baru datang ke kota ini. Dia akan membuka klinik kecantikan di kota ini, tapi ia belum begitu mengenal kota ini," papar ayah Rainero membuat Rainero tersenyum miring.

'Sudah ku duga.'

"Sorry dad, besok aku harus terbang ke Singapore."

"Apa? Apa kau akan melakukan perjalanan bisnis ke sana?" tanya ayah Rainero. Bianca dari tadi menjadi pendengar yang baik. Namun dalam hati, ia mengumpat karena Rainero tampak terang-terangan menolak dirinya.

"Bukan."

"Lantas untuk apa kau kesana?"

"Untuk mencari milikku."

"Apa maksudmu?" tanya ayah Rainero bingung.

"Iya Rain, apa maksudmu? Apa ada seseorang yang telah mencuri milikmu?" tanya Delena ikut menukas pembicaraan ayah dan anak itu.

Rainero menggeleng seraya tersenyum tipis, pertanda ia tak ingin lagi ditanyai. Karena merasa urusannya telah selesai, Rainero pun segera berpamitan pulang.

"Tidak bisakah kau menginap di sini malam ini, Rain?" tanya Delena.

"Sorry, Mom, aku tak bisa. Aku harus segera mempersiapkan keperluan keberangkatan ku. Apalagi setelah dari Singapore, aku akan langsung bertolak ke Indonesia untuk mengikuti tender. Kalau begitu, aku pergi Mom."

Rainero mencium pipi kiri dan kanan Delena. Kemudian ia pun segera pergi tanpa memedulikan keberadaan tamu kedua orang tuanya.

Reeves dan Delena pun hanya bisa meminta maaf atas sikap Rainero yang tampak acuh tak acuh.

'Sial, sikapnya benar-benar dingin. Sepertinya akan sulit untuk mendapatkan Rainero. Tapi itu justru membuatku semakin tertantang untuk menaklukkannya,' batin Bianca.

...***...

...HAPPY READING 🥰🥰🥰...

...***...

...HAPPY READING 🥰🥰🥰...

1
Mazree Gati
samuel slalu cari kesempatan peluk istri orang ,,rhea ig sudah punya suami mau di peluk ael
Mazree Gati
ngarep bgt rea kaya ga ada cowo lain...ga jadi favorit klo ga jadi pisah
Mazree Gati
terima saja rhea klo ga terima boblok,,masih bnyk cowo lain yg terima apa ada ya..
Yuli Azhari
untung AZ g bisa msuk
Yuli Azhari
jngn sampe di biarin masuk ke nikahan shenina
Yuli Azhari
semngt teu Thor seneng bngt bacanya🤗💪
Yuli Azhari
waah semngt Thor seneng bngt bacanya dkit" g bersambung jdi g hrs penasaran nunggu trus 💪😊
Yuli Azhari
tmbh seru AZ bacanya😍
Yuli Azhari
suka bngt biasanya baca novel sedikit" bersambung hrs nunggu LG sambungan ceritanya ini udh ku baca panjang bngt ...semng Thor sukses slalu💪😊
Mimin2407
novel kedua yg aq baca Thor, sukses buat authornya
prima yanary
Luar biasa
YNa Msa
punya Selingkuhan
Gina
kalau kami orang Timor Leste padre dan mandre pastor dan suster dalam agama Katolik.
awal saya baca pikir dia anak asuh pastor dan suster,
pada hal tidak.
tapi cerita sangat bagus.
semangat.
Gina
bibit pelakor
Gina
keren novelnya kak.
sukses selalu.
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🎀
Rhea.. dia kembali.. apakah dia kembali membawa kabar baik.. kalau dia hamil anak Theo. Dan ia mendengar kalu Theo masih saja stuk di masa lalu, mencintai wanita lain tanpa menyisakan sedikit saja mencarinya, peduli padanya.. dan akhirnya Rhea terluka dan kecewa untuk kesekian kalinya lagi. Ahhh rumiiit.. pergi jauh aja Deh Rea.
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🎀
Bahagianya... Happy Wedding Mark & Adisti. /Rose//Heart//Heart/
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🎀
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣hahahahahaha pinkyman. rain rain bisa aja bercandamu..
duuhh Axton lama² kau itu kocak bin konyol dan absurd ya setelah menikah ma Gladys. /Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm/
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🎀
widiww moge sportnya keren cuyy 😎😎😋
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🎀
hahaahahaha setuju banget Adisty. kang soang yang absurd tapi ganteng bin kaya raya /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm//Good//Good//Good/ aduhh hidupmu bakal nyaman penuh warna Dis. wkwkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!