Benih Sang Cassanova
"Eungh ... " terdengar suara lenguhan dari dua orang yang baru saja mencapai puncak pelepasannya. Setelah selesai mendapatkan apa yang ia mau, laki-laki yang berada di atas seorang perempuan yang telah tergeletak lemas pun segera bangkit berdiri. Ia berjalan menuju nakas dan mengambil dompet tebal miliknya. Setelah itu ia mengeluarkan sejumlah uang dan melemparkannya ke atas kasur hingga berhamburan mengenai sang perempuan yang sengaja disewa untuk menuntaskan hasratnya.
Ya, perempuan itu adalah perempuan panggilan. Sebuah kebiasaan yang Rainero lakukan semenjak kegagalan pernikahannya. Rainero ditinggalkan tunangannya setelah mengetahui fakta dirinya mandul. Sejak saat itu, Rainero menggila. Ia yang sebelumnya tidak pernah melakukan hubungan se ks dengan siapapun termasuk kekasihnya, menjadi menggila. Ia menjelma menjadi Cassanova yang nyaris menghabiskan tiap malamnya dengan melakukan hubungan terlarang pada setiap wanita yang diinginkannya. Tentu saja tak ada yang mampu menolak pesona seorang Rainero Sanches. Seorang pengusaha muda sukses yang begitu disegani lawan bisnisnya.
Setelah melemparkan uang, Rainero segera masuk ke kamar mandi dan melepas pengaman yang selalu ia pakai. Bukan takut lawan mainnya hamil, toh dirinya telah divonis mandul. Akan tetapi lebih ke mencegah ia tertular penyakit terkutuk yang bisa saja menular entah dari siapa. Namun bukan berarti ia selalu memakai benda tersebut. Ada kalanya ia pun tidak memakainya. Tapi itu hanya ia lakukan pada orang-orang tertentu yang tentu saja telah diseleksi dan periksa kesehatannya. Meskipun harus mengeluarkan biaya yang cukup besar, Rainero tak masalah. Yang penting, apa yang ia inginkan tercapai. Dan yang lebih penting lagi, ia bisa melampiaskan segala sesak di dadanya. Sesak yang tak pernah hilang semenjak kegagalan pernikahannya.
Selesai membersihkan diri, Rainero keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk abu-abu menggantung di pinggang. Bulir-bulir bening yang mengalir dari rambut hingga ke wajah dan sekujur tubuhnya terlihat memesona. Wajah tampan dengan rahang tegas dan sorot mata tajam, tubuh yang terpahat sempurna dengan otot-otot yang liat baik di dada, perut, hingga lengan membuatnya bak dewa dalam mitologi Yunani.
Perempuan yang tadi melayaninya, tampak terpesona dengan keelokan itu. Dengan percaya diri, sang perempuan mendekat ke arah Rainero. Dengan gerakan seduktif, ia mencoba menyentuh dada laki-laki yang kini bergelar Cassanova tersebut. Namun belum sempat jari-jemari lentik perempuan itu menyentuh dada Rainero, pergelangan tangannya telah lebih dulu dicengkeram Rainero dengan erat.
Sorot mata Rainero menajam, rahangnya pun mengeras. Meskipun ia kerap melakukan one night stand dengan para perempuan secara random, tapi ia paling tak suka disentuh. Apalagi disentuh wanita-wanita bayaran seperti perempuan yang tengah kesakitan di depannya itu.
"Jangan pernah mencoba menyentuhkan tangan kotormu di tubuhku," desis Rainero tajam.
"Kenapa? Kenapa tidak boleh? Bukankah kita baru saja selesai melakukan hal yang lebih dari ini? Bahkan aku berhasil memuaskan kejan tananmu hingga ke puncaknya. Apa kau tidak mau mengulanginya lagi? Tenang saja, aku tidak akan meminta bayaran setelah ini. Milikmu sungguh luar biasa dan mampu membuatku menggila. Aku jadi ingin mengulanginya lagi. Bagaimana? Kau mau?" ucap perempuan itu dengan suara mendayu-dayu, menggoda.
Biasanya ia selalu berhasil menggoda lawan jenisnya dengan cara itu. Siapa yang sanggup menolak pesonanya. Wajahnya cantik, tubuhnya indah. Aset-asetnya memiliki bentuk yang rupawan dan berkembang di tempat yang tepat. Ia bukan perempuan panggilan biasa. Ia biasa melayani orang-orang kelas atas.
Bila biasanya orang-orang berani membayarnya dengan harga yang tinggi demi bisa merasakan bercinta dengannya, maka kali ini ia justru menawarkan diri tanpa bayaran. Biarpun permainan Rainero kasar karena ia tak mau melakukan foreplay, hanya dirinya saja yang melakukan **** ***, tapi saat Rainero berada di atasnya, hal tersebut mampu membuatnya menggila. Ada kepuasan tersendiri saat Rainero menghujam dan menghentak miliknya. Karena itu, tidak salah kan bila ia menginginkannya lagi?
Rainero tersenyum menyeringai, ia lantas mengeratkan cengkeramannya membuat perempuan itu mendesis hingga menjerit.
"Aaakh ... apa yang kau lakukan? Sakit. Lepaskan tanganku! Apa kau ingin mematahkan tanganku, hah?" pekik perempuan itu menjerit kesakitan.
Bukannya melepaskan, Rainero justru memelintir tangan perempuan itu membuatnya kian memekik kesakitan.
"Aaargh ... ampun, tolong lepaskan tanganku! Aku mohon tuan, ampuni aku. Tolong lepaskan tanganku! Sakit!!!"
Rainero menyeringai, "jangan pernah mencoba menyentuhku dengan tangan kotormu itu! Lebih baik segera pergi dari sini sebelum aku benar-benar mematahkan tanganmu!" desis Rainero sambil menghempaskan tangan sang perempuan hingga ia jatuh tersungkur di lantai.
Dengan wajah merah padam, perempuan itu pun bergegas meraih pakaiannya dan mengenakannya secepat mungkin. Rainero memang tampan, tapi sekaligus menyeramkan. Apalagi saat ia melihat seringai di bibirnya. Ia sudah seperti jelamaan iblis tampan yang siapa menghancurkan siapa saja yang tidak disukainya.
Rainero memang seorang Cassanova, tapi ia tak suka mengulang kembali dengan orang yang sama. Ia tak mau ada perempuan yang tiba-tiba merasa dibutuhkan olehnya. Ia tak suka terikat. Ia tak mau ada perempuan yang merasa dekat dengannya lalu memanfaatkannya.
Selesai berpakaian, perempuan itu pun segera memunguti lembaran uang yang tergeletak di atas kasur dan memasukkannya asal ke dalam tas. Setelah itu, ia pun lari terbirit-birit keluar dari ruangan super luas itu.
Tak lama kemudian, seorang pria berkacamata masuk ke dalam kamar tersebut sambil membawakan pakaian milik Rainero.
"Kenapa dia?" tanya laki-laki yang merupakan asisten pribadi sekaligus sahabat Rainero.
Rainero berdecih, "dia berusaha menyentuhku," ujarnya dengan seringai jijik.
Laki-laki bernama Axton itu mengedikkan bahu, "padahal sudah aku bilang syarat melayanimu. Pertama, kau tak suka disentuh tanpa keinginanmu sendiri, kedua, tak ada hubungan yang kedua ataupun ketiga kalinya, dan ketiga, dilarang menyapa atau sok kenal bila bertemu tanpa sengaja di manapun berada. Setelah selesai, semuanya usai. Tapi seperti biasa, mereka mengabaikan syarat itu. Mereka pikir kau akan mudah untuk dirayu dan diseret kembali ke atas ranjang. Bodoh." Axton tak heran lagi dengan hal tersebut. Bukan sekali atau dua kali perempuan panggilan seperti mereka mencoba peruntungan menggoda Rainero. Mereka terlalu berharap tinggi. Mereka pikir mereka bisa meluluhkan hati Rainero yang telah membatu.
"Ya, mereka memang benar-benar bodoh. Mereka lebih suka aku mematahkan tangan mereka daripada mematuhi aturanku," ucapnya acuh tak acuh.
"Langsung ke kantor?" tanya Axton saat melihat Rainero telah rapi dengan setelan kerja yang dibawakannya tadi.
Rainero melirik jam di pergelangan tangannya, "kita sarapan dulu." Ujarnya seraya melangkah keluar dari kamar hotel yang dijadikannya tempat untuk melepaskan hasratnya. Axton pun mengikuti langkah Rainero dari belakang sambil mengotak-atik ponselnya.
...***...
Aloha para readers othor yang baik hati, penyayang, dan tidak sombong, apa kabar?
Selamat datang di novel baru othor. 🥰
Untuk pertama kalinya, othor buat male lead nya seorang Cassanova, semoga suka ya!
...***...
...HAPPY READING 🥰🥰🥰...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 239 Episodes
Comments
Isn't Aurora!!💫
mampir di author panutan😁
2024-11-11
0
Saidayanti RH
aku mampir jga othorr🤗
2024-11-09
0
ken darsihk
Aq mampir author Dwie 😍
2024-10-15
0