Delaney Edrea, gadis usia 24 tahun yang tiba tiba di bawa untuk menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenal, apalagi pria itu usianya jauh di atasnya selain itu pria tersebut ternyata memiliki gangguan kejiwaan atau stress karena masa lalunya. Membuat Edrea gadis miskin dan sederhana itu menjadi sulit untuk menolak perintah itu.
Bagaimana nasib Edrea selanjutnya saat pria yang dia nikahi setahun lalu sudah sembuh dari stressnya dan tiba tiba wanita masa lalu sang suami juga muncul? Apakah Edrea bisa memaafkan suami dan mertuanya? Atau dia pergi saat dia merasa habis manis sepah dibuang?
yuk yang suka genre nikah paksa dan rumah tangga ikuti terus kisah ini ya baca baca yuk... semoga suka. jangan lupa dukungannya , like komen subscribe vote dan beri ulasan bintang limanya, thank you so much... Semoga suka. Happy reading...lope lope sejagat...muah muah💝👍🙏😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Setahun kemudian...
Plak plak plak... Tamparan keras yang dilayangkan oleh nyonya Bimantara itu membuat bekas di kedua pipi Rea yang saat itu duduk di sebelah mertuanya yang masih marah itu.
Rea hanya meringis menahan sakit. selama setahun dia di sana mertuanya selalu saja perlakukan dia dengan kasar dan selalu mencaci dan memaki dia habis habisan.
Sejak Tahu jika Putranya mulai sadar perlahan lahan dan mulai membaik, Nyonya Bimantara pun semakin kejam terhadap Rea. Dia perlakukan Rea seperti pembantu saja. Bukan sebagai menantu.
" Reaaaa kau sungguh kurang ajar. Tugas kamu di sini adalah membuat putra aku itu sembuh dan pulih kembali. Bukan hamil anak putra aku!!! "
" Maaf Ma tapi anak ini bukan kuasa Rea. Jika Allah menitipkan anak.pada kami itu adalah titipan yang berharga ma."
" Kurang ajar. Bisa bisanya kau ambil kesempatan dalam kesempitan ya. Bisa bisanya kau biarkan Buana meniduri kamu dan membuang benihnya di rahim kotor mu itu hah!"
" Ma apa salah Rea? selama ini bik Sari yang sudah mencampur obat di dalam minuman kami. Jika mama tidak percaya Rea punya buktinya."
Rea pun menunjukkan rekaman Video yang berhasil dia rekam saat bik Sari menaruh obat di minuman mereka berdua.
Sebenarnya hal itu tidak sengaja juga terekam. Gara gara Rea menerima kabar tentang ibunya yang meninggal dan meminta ijin pada mertuanya namun tidak diijinkan mertua untuk pulang ke kota asalnya.
Saat Rea menelpon sang kakak, mertuanya melempar ponsel Rea dan jatuh ke sebuah sofa yang ada dekat dengan meja makan mereka.
Di saat itu Bik sari dengan cepat cepat menaruh serbuk obat di dalam minuman mereka.
Tapi saat itu Rea masih bertengkar dengan nyonya Bimantara karena tidak diijinkan pulang mengikuti pemakaman bundanya di kota asalnya. Tidak menyadari jika ponsel yang di buang ke sofa itu ternyata dalam mode merekam .
" Dasar jalang jadi kau simpan bukti itu untuk membela diri. Kau memang sangat ingin punya anak dari putra aku rupanya ya?!!!"
" Ma... Kenapa mama marah kami suami istri dan itu kewajiban kami. "
" Hwh wanita jalang wanita kotor. selamanya aku tidak akan setuju punya menantu seperti kamu. kamu disini hanya sekedar pelayan yang tugasmu merawat dan memulihkan Buana putraku. Sekarang kau rupanya merasa besar kepala karena buana sudah lebih baik dan kamu hamil anak Buana begitu?"
" Rea tidak pernah punya maksud apapun. Dan ingat ma, Rea tidak pernah ingin menikah dengan putra mama sejak awal. Tapi kalianlah yang memaksa aku untuk menikah saat itu. Bahkan aku sampai harus berpisah dengan bunda aku dan sekarang aku tidak lagi bisa menemui bunda Rea gara gara mama tidak ijinkan Rea pulang!!!"
Plak plak plak... Tamparan berulang kali kembali Rea dapatkan dari mertuanya.
" Dengar ya!!! sejak saat ini kau harus bercerai sama Buana putraku. Mulai sekarang aku menolak dan tidak mengakui kau sebagai menantu aku lagi"
" Tapi ma... Anak dalam rahim aku pasti butuh seorang ayah. Rea tidak mau dia lahir tanpa seorang ayah ma!!!"
" Heh kau jalang! Ini... Ini bayaran kamu selama setahun di rumah ini sebagai pelayan anak ku."
" Tapi maa... Mama tidak boleh seperti ini. Mas Buana belum pulih total ma!!!"
"Heh jalang, itu urusan kami. Sekarang juga kau tanda tangani surat cerai itu dan kamu pergi dari rumah kami jangan pernah kau muncul di hadapan kami lagi...!!!"
Rea masih tidak mau menandatangani surat cerai itu. Saat Buana keluar dari kamarnya dan melihat semua itu.
" Ma ada apa ini? kenapa mama marah marah sama pelayan Buana ma?" tanya Buana pad mamanya.
" Oh putra mama sudah bangun ya. Bagaimana istirahat siang kamu sayang?"
" Baik ma. Dan ada apa kenapa Rea menangis ma?"
" Tidak usah kau hiraukan pelayan bodoh dan jalang mu itu. Sini mama mau tanda tangan surat perjanjian di perusahaan kamu sayang. Jadi mama kemari minta tanda tangan kamu. "
" Mana ma? Terima kasih ma. Mama jadi repot selama ini gara gara Buana sakit ya ma?"
" Buana sayang. Mama tidak repot sayang. Sini kau tandatangani ini. "
Buana yang memang baru pulih sebulan ini akhirnya ikut perintah mamanya, tanpa curiga lagi. Jadi buana pun langsung tandatangan saja tanpa membaca isi surat tersebut.
Segera nyonya Bimantara mengambil map itu dan menyimpan di dalam lipatan tangannya yang di depan dada sambil melanjutkan perbincangan mereka.
" Buana, pelayan kamu ini ternyata sudah hamil tiga bulan, jadi dia mau berhenti dan tidak bekerja disini lagi. "
" Oh kenapa begitu ma?"
" Ya dia harus pulang kampung halaman dan istirahat , kan lagi hamil muda nak."
" aoh begitu. Terserah mama saja. "
" Tuan tuan... Saya tidak mau pulang kampung... !" kata kata itu tidak sempat keluar dari mulut Rea, karena tiba tiba dengan sengaja nyonya Bimantara menginjak jari jarinya yang ada di lantai tadi dengan sepatu hillnya yang tinggi sepuluh centi tersebut.
Rea tidak melanjutkan bicara karena meringis kesakitan.
" Ada apa Rea kau mau katakan apa?"
" Tidak tuan muda, tidak jadi."
Tak lama kemudian tiba-tiba pintu depan terketuk.
Dan saat dibuka semua mata terkejut. Bagaikan di sambar petir di siang hari bolong Buana dan nyonya Bimantara pun menatap wanita manis di depan pintu itu.
" Betrice... Betrice aku tidak mimpi bukan???" teriak Buana. Dan langsung memeluk wanita manis di depan pintu rumahnya itu.
" Betrice... Benarkah kamu Betrice?"
" Benar ma. Ini aku. Maafkan aku selama ini menghilang begitu saja. Maafkan saya mas, maafkan saya ma."
" Akhirnya kau kembali Betrice... setelah tujuh tahun kau hilang bagai ditelan bumi sekarang kau datang kembali?"
" Mas... Maafkan saya mas. Saya kangen sama mas selama ini. Tapi karena saya menemani mama saya berobat di luar negeri dan baru sembuh sekarang jadi saya kembali kemari. "
" Jadi jadi mama kamu sakit dan berobat di luar negeri? Bukan menikah dengan pria kaya raya lain?"
" Mas, bagaimana bisa saya nikah sama laki laki lain jika saya cintanya cuma sama mas saja. Maaf mas, saya selama ini tidak ingin membuat mas sedih , sehingga saya tidak kabari mas jika saya harus bawa mama saya berobat di luar negeri. "
" Jadi kamu selama ini juga merindukan aku?"
" Maass Buana, maafkan saya ya mas."
Nyonya Bimantara dan Buana akhirnya tidak bisa berkata apa-apa lagi. Mereka masih syok dan tidak menyangka jika Betrice akhirnya datang kembali dan menemui mereka lagi.
" Putra aku sekarang sudah tidak terlalu stress dan Betrice sekarang tanpa di sangka juga datang kembali. Sungguh semesta menolong aku. Dan merestui aku untuk mengusir Rea dari keluarga aku. Aku benci dia. Dia sangat miskin. Dia juga bukan menantu idaman aku . Beda dengan Betrice yang orang tuanya masih mempunyai bisnis keluarga. " gunam Nyonya Bimantara dalam hatinya menimbang langkah apa yang harus dia ambil .
" Mas, itu siapa ?"
" Oh, dia , Rea , pelayan mama selama ini."
" Oooh begitu. Ya sudah. Bagaimana kabarnya mas Buana. Apakah mas sudah menikah lagi setelah aku pergi mas?"
" Betrice , bagaimana anak mama yang tampan ini menikah jika cintanya setengah mati sama kamu. Jadi kamu jangan kuatir tidak ada wanita lain dalam hidup buana. tapi bagaimana dengan kamu? Apakah kamu menikah juga di luar negeri?"
" Tidak tidak ma. Betrice tidak dekat dengan pria mana pun tapi Betrice hanya jaga mama yang sakit saja. Di sana mam. "
" Jadi apakah kamu sekarang kembali untuk melanjutkan pernikahan kalian yang tertunda itu?"
" Jika mas dan mama maafkan Betrice, dan bisa terima Betrice lagi. Maka Betrice bersedia melanjutkan pernikahan kami yang tertunda dulu."
Rea tidak bisa menahan pilu dan sakit hatinya melihat semua peristiwa di depannya sekarang. Sungguh dia meratapi nasib jeleknya selama ini.
Derai air mata Rea membasahi kedua pipinya yang masih perih dan ada bekas tamparan mertuanya tadi. Serta sudut bibirnya yang berdarah.
" Ya Allah apakah ini akhir dari kisah pernikahan paksa aku dengan pria stress selama setahun ini? Ketika dia sudah tidak stress lagi karena perawatan yang aku berikan, maka aku di buang begitu saja?"
" Mas betapa kamu bahagia sekarang. Wanita itu sudah kembali. Pasti kamu juga akan menikahi dia. Kau pasti tidak akan pernah sadar dan tahu jika selama ini yang kau tiduri benar adanya seorang wanita, bukan sekedar halusinasi kamu yang sering mama kamu katakan pada kamu mas. Itu aku mas. Itu aku istri sah kamu. Tapi sekarang keadaan ini tidaklah mungkin kamu akan percaya dengan apa yang aku katakan bukan mas? pasti kamu akan membela dan mengejar wanita itu lagi. " monolog panjang Rea dalam hatinya. Sambil menatap sang suami dan mertua sungguh bahagia melihat wanita yang sudah meninggalkan mereka itu datang lagi.
" Mas suatu hari kamu dan mama kamu pasti akan menyesali hal ini. Aku merasa wanita itu tidak tulus padamu dan keluarga kamu. Tapi semua itu bukan menjadi urusan aku lagi. " gunam lirih Rea di depan dapur rumah Buana.
Tiba tiba saja Nyonya Bimantara menarik tangan Rea dan menyeret Rea ke dalam dapur.
" Heh jalang, kau lihat sekarang baik baik. Dia adalah wanita yang sangat Buana Cintai sampai dia jadi Stress dan hampir gila selama tujuh tahun ini. Sekarang putra aku sudah dapatkan obat yang dia rindukan. Jadi jangan pernah kamu berani mengusik kami lagi setelah ini. Jika kamu berani maka aku akan bunuh anak dalam rahim mu itu. "
" Jangan jangan ma. Dia tidak berdosa."
" Baik! sekarang kamu tanda tangani surat cerai ini dan surat perjanjian kontrak kerja sama kita seumur hidup kamu. "
" Aku tidak mau ma. "
" Ooh jadi kamu paksa mama untuk meminumkan obat ini dalam mulut kamu iya?!!?"
" Jangan jangan ma... baik baiklah aku akan tanda tangan. Dan tidak akan muncul di hadapan kalian lagi."
Nyonya Bimantara melemparkan kertas itu ke arah Rea. Rea segera membaca isi perjanjian kontrak itu.
" Jadi dia tidak mau akui ini cucunya?" gunam lirih dalam hati Rea.
Dengan berat hati Rea terpaksa menandatangani semua berkas itu.
" Aku sudah transfer ke rekening kamu uang sepuluh milyar cukup untuk biaya kamu dan bayaran kamu selama setahun kan? Awas saja kau berani muncul lagi dan menggunakan anak kamu untuk menuntut buana kelak kamu akan aku bunuh bersama anak kamu itu!!!"
" Baik, baik ,ma... Aku akan pergi sejauh yang mama mau."
" Sekarang cepatlah kamu kemasi semua barang barang kamu tanpa ada sisa lagi."
Rea pun langsung ke kamarnya selama dia di rumah Buana, dan mengambil semua barang barangnya. Dengan dipaksa oleh mertuanya. Rea di dorong lewat pintu belakang untuk pergi dari rumah itu.
Sungguh malam itu Rea di usir oleh nyonya Bimantara dari rumah Buana.
Rea segera keluar dan mencari taxi yang lewat tapi sampai jauh dia berjalan dia tidak juga mendapatkan taxi.
Tubuh Rea yang lemah dan kelelahan akhirnya pingsan di tengah jalan. Jalanan saat itu sangat sepi sekali.
Tubuh Rea terkapar lemah di jalanan sepi itu.
Apakah Rea akan baik baik saja? Dan apa motif sebenarnya Betrice kembali ke Buana?
Bersambung...
trimakasih 👍 Thor...
Salam sehat selalu sukses berkarya🙏
penuh misteri..