Hanin, gadis yatim piatu tak berpendidikan tiba-tiba di jodohkan dengan seorang Pria mapan. Awal nya semua mengira calon Hanin adalah Pria miskin. Namun siapa sangka, mereka adalah orang kaya.
Hanin begitu di sayang oleh mertua dan juga ipar nya.
Tidak ada siapa pun yang boleh menyakiti Hanin. Tanpa mereka sadari, Hanin menyimpan rahasia di masa lalu nya.
Yang penasaran, cus langsung meluncur. Baca nya jangan di loncat ya. Nanti Author ya nggak semangat nulis.
Selamat membaca, ☺️☺️☺️☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Acara hari itu pun selesai. Kedua pengantin kembali ke kamar hotel mereka. Dan tamu yang dari desa pun begitu. Mereka masih harus menginap selama satu malam lagi.
Karena malam sudah larut, Hanin tidak ingin ibu-ibu itu kelelahan sampai ke desa. Hanin masih tetap menjamu mereka dengan baik.
Dan segala persediaan mereka pun tercukupi. Hanin cukup bicara dengan Ibu mertua nya, dan semua nya akan langsung tersedia.
Berbeda dengan para Ibu-ibu yang khusus di undang oleh Hanin ke sana. Cantika dan Ibu nya melanglang buana ke sana ke mari di malam itu.
Mereka tidak tahu harus kemana karena memang mereka tidak memiliki siapapun di kota. Mereka terus berjalan menelusuri trotoar yang ada di pinggir jalan.
"Bu, kita kenapa nggak minta tolong Hanin aja sih. Kan bisa menginap semalam saja di hotel. Ini semua karena Ibu. Ibu selalu aja buat masalah. Lihat aja kita sekarang."
"Kamu tahu nya cuma nyalahin orang lain. Kamu juga nggak bisa nahan emosi. Alhasil, tas mahal itu pun tidak bisa kita dapat kan."
"Jadi, Ibu mau nyalahin aku?"
"Iya. Semua juga gara-gara kamu."
Kedua Ibu dan anak itu saling dorong mendorong. Hingga tiba-tiba saja Ibu nya Cantika tidak sengaja mendorong anak nya kuat.
Dan.....
Cit.....
Suara mobil berhenti membuat Ibu nya hampir tidak bisa bernafas. Telat sedikit saja Cantika pasti akan di tabrak oleh mobil itu.
"Anak ku, kamu tidak apa-apa kan?" Ucap Ibu nya sambil membantu Cantika yang terjatuh.
"Huhu,, sakit bu. Tangan ku seperti nya lecet. Huhu."
Cantika menangis keras dan benar-benar kuat. Suara nya bahkan terdengar kemana-mana.
Suara mobil terbuka membuat Cantika dan Ibu nya menoleh. Pria yang lumayan tampan turun dari mobil yang lumayan mewah.
" Apa kalian tidak apa-apa?"Tanya Pria itu. Suara nya begitu berkarisma.
"Kami tidak apa-apa. Hanya sedikit lecet saja." Ucap Cantika Malu-malu dan masih berpura-pura sakit.
"Kamu yakin? Jika masih sakit, ayo aku antar ke rumah sakit."
"Tidak perlu. Kami hanya butuh tempat tinggal sementara. Semua barang berharga kami di copet. Kami sudah tidak memiliki apapun lagi untuk saat ini. Maka dari itu, kami tadi sempat bertengkar."
Lagi, Cantika memulai aksi nya. Ia berharap malam itu ia bisa menaklukkan Pria yang ada di hadapan nya saat ini.
Kan lumayan. Sudah lah tampan. Kaya lagi. Mobil nya juga nggak kaleng-kaleng harga nya. Wuiiihh..
" Tempat tinggal? Memang nya kalian tidak tinggal di kota ini?"
"Tidak. Kami tinggal di luar kota dan baru kali ini datang ke kota ini. Ada saudara yang meninggal. Dan semua alamat dan barang kami ada di dalam tas itu."
"Kalau kendaraan kalian?"
"Kami naik kendaraan umum. Supaya cepat sampai di sini. Dan ketika sampai, barang-barang kami malah hilang."
"Oh,, begitu ya. Baiklah. Akan ku bantu untuk mencari tempat tinggal untuk malam ini. Masuk lah ke dalam mobil."
Dengan sangat gembira, kedua Ibu dan anak itu langsung masuk ke dalam mobil. Cantika bahkan tidak tahu malu dan langsung duduk di depan. Pria itu sampai terheran.
" Maaf ya. Aku tidak terbiasa duduk di belakang. "Ucap Cantika sambil mengibaskan rambut nya.
Mobil itu pun akhirnya menelusuri kota itu di tengah malam yang dingin. Pria itu menghubungi seseorang dan entah mengatakan apa.
Dingin nya Ac mobil membuat Cantika mengantuk dan sempat tertidur. Ia bahkan tidur sambil mengorok dan mengences.
Sungguh Cantika tidak tahu sopan santun. Ibu nya yang melihat hal itu, langsung mencu-bit anak nya biar bangun.
"Sudah sampai. Untuk malam ini, kalian bisa tinggal dulu di sini. Di sini aman kok. Bebas maling dan copet. Ayo saya antarkan."
Cantika dan Ibu nya akhirnya masuk tanpa banyak bicara lagi. Mereka hanya memandang tempat tinggal mereka untuk malam ini.
"Terima kasih." Ucap Ibu nya Cantika. Sedangkan Cantika, ia malah kesal karena tidur nya terganggu tadi.
"Oh ya, ini ada sedikit uang di dalam amplop. Cukup untuk membeli sarapan besok."
Setelah memberikan sedikit uang pada Cantika dan Ibu nya, Pria itu pun akhirnya pulang.
"Bu, kok kita malah di bawa ke tempat kumuh ini? Ini bukan rumah, Bu."
"Hus, diam kamu. Dari pada kita tidur di jalan. Yang penting untuk malam ini, kita punya tempat untuk berteduh. Ayo kita lihat isi amplop nya. Pria itu juga memberi uang."
"Wah, uang nya pasti banyak."
Cantika dan Ibu nya dengan semangat membuka amplop yang diberikan dari Pria itu. Alangkah terkejutnya mereka dengan nominal yang ada di dalam nya.
"Nggak salah? Kok cuma lima pilu ribu? Belum beli jajan udah habis duluan."Ucap Ibu nya Cantika.
"Pelit banget sih dia itu. Udah kita di suruh tidur di tempat kumuh. Uang pun hanya di kasih lima puluh ribu. Ada apa sih, dengan semua orang yang ada di kota ini?"
Cantika dan Ibu nya hanya bisa meratapi nasib mereka. Ingin menipu, tapi malah mereka yang tertipu.
Sungguh Cantika dan Ibu nya tidak jera dengan apa yang sudah mereka alami dan lakukan.
Tok
Tok
Tok
" Cepat buka pintu! Cepat! "
" Bu, itu siapa?"
"Entah lah, ibu juga tak tahu. Kira-kira, siapa ya yang mengetuk pintu kontrakan kita malam-malam?"