NovelToon NovelToon
Hancurnya Anak Pertama

Hancurnya Anak Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Little Fox_wdyrskwt

Riri, gadis polos nan baik hati, selalu mendapatkan penderitaan dari orang-orang di sekitarnya. Kehangatan keluarganya sirna, orang tua yang tak peduli, dan perlakuan buruk dari lingkungan membuat kepercayaan dirinya runtuh. Di tengah kebaikannya yang tak pernah lekang, Riri harus berjuang melawan luka batin yang mendalam, merangkak dari kehancuran yang disebabkan oleh mereka yang seharusnya melindunginya. Akankah Riri mampu bangkit dari keterpurukan dan menemukan kembali harapannya? Atau akankah ia selamanya terjebak dalam kegelapan yang menyelimuti hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Fox_wdyrskwt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

༺ ༻ BAB 14 ༺ ༻

...✧༺♥༻✧...

Hari-hari berlalu dengan cepat. RiRi, Riani, dan Azka tekun berlatih dan mempersiapkan diri untuk lomba menggambar. Mereka saling mendukung dan saling memberikan semangat. Mereka juga saling membantu dalam mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan.

Hari lomba pun tiba. Bu Ida dan Bu Yani, dua guru yang baik hati, bertanggung jawab untuk mengurus transportasi ke lokasi lomba. Lokasi lomba berada di sebuah masjid besar yang jauh dari sekolah.

Di masjid itu, sedang diadakan perlombaan berbagai acara keagamaan, termasuk lomba menggambar dan melukis antar sekolah di seluruh Jakarta.

Perjalanan menuju masjid cukup lama. Namun, RiRi, Riani, dan Azka tidak merasa bosan. Mereka saling bercerita dan saling memberikan semangat. Mereka juga saling memberikan dukungan dan semangat satu sama lain.

Mereka tahu bahwa mereka harus saling mendukung agar bisa mencapai keberhasilan. Suasana di dalam mobil penuh dengan canda tawa dan semangat persahabatan.

Sesampainya di masjid, mereka langsung mengikuti registrasi peserta. Setelah itu, mereka langsung mempersiapkan diri untuk lomba. Mereka saling memberikan semangat dan dukungan kepada satu sama lain. Mereka yakin bahwa mereka bisa mencapai keberhasilan dalam lomba ini.

Suasana di ruang lomba sangat ramai. Banyak peserta dari berbagai sekolah yang ikut berpartisipasi. RiRi, Riyani, dan Azka memilih tempat duduk masing-masing. Mereka saling memberikan semangat sebelum lomba dimulai. Riani tampak sedikit gugup, RiRi terlihat tenang, sedangkan Azka fokus pada peralatan lukisnya.

Setelah beberapa saat, panitia lomba mengumumkan dimulainya perlombaan. RiRi, Riani, dan Azka langsung mulai mengerjakan gambar mereka.

Riani memilih tema pemandangan alam yang indah, Riri memilih tema kaligrafi ayat suci Al-Quran, dan Azka memilih tema potret seorang ulama yang kharismatik.

Ketiga sahabat ini fokus pada karyanya masing-masing. Sesekali mereka saling berpandangan dan memberikan senyum semangat. Meskipun suasana lomba sangat tegang, mereka tetap saling mendukung dan memberikan semangat satu sama lain. Mereka tidak saling menganggu atau menyaingi, melainkan saling memberikan dukungan dan semangat.

Waktu terus berjalan. Satu persatu peserta mulai menyelesaikan gambarnya. RiRi, Riani, dan Azka juga mulai menyelesaikan gambarnya. Mereka merasa puas dengan hasil karya mereka. Mereka yakin bahwa mereka telah melakukan yang terbaik.

Setelah waktu yang ditentukan habis, panitia lomba mengumpulkan karya gambar dari setiap peserta. RiRi, Riani, dan Azka saling berpelukan dan saling memberikan selamat.

Mereka telah berusaha semaksimal mungkin. Kini, mereka hanya bisa menunggu pengumuman hasil lomba dengan harap-harap cemas.

Setelah menunggu dengan harap-harap cemas, akhirnya tiba saat yang ditunggu-tunggu. Panitia lomba mulai mengumumkan hasil lomba. Suasana menjadi sangat tegang. Semua peserta menunggu dengan harap-harap cemas.

Pengumuman dimulai dari peringkat terakhir. Satu persatu nama peserta disebutkan. RiRi, Riani, dan Azka saling berpegangan tangan, saling memberikan semangat dan dukungan.

Kemudian, tiba saat pengumuman peringkat juara. Panitia mengumumkan juara ketiga, juara kedua… dan akhirnya, tiba saat pengumuman juara pertama.

"Juara pertama… RiRi dari SMP Al-HIMIDA!"

RiRi terkejut. Ia tidak percaya bahwa ia mendapatkan posisi pertama. Ia sangat bahagia dan bangga. Ia tidak menyangka bahwa ia bisa mengalahkan ratusan siswa lain dari berbagai sekolah. Riyani dan Azka langsung memeluk RiRi dan memberikan selamat.

Selanjutnya, diumumkan bahwa Azka mendapatkan posisi kedua. Azka tersenyum lega dan bangga. Ia juga merasa sangat senang karena bisa mendapatkan posisi kedua.

Sayangnya, Riani tidak mendapatkan posisi apapun. Namun, Riani tetap tenang dan memberikan selamat kepada RiRi dan Azka. Ia merasa bahagia karena teman-temannya bisa mendapatkan prestasi yang baik. Ia juga bangga karena bisa bekerja sama dengan RiRi dan Azka dalam lomba ini.

Hari mulai menjelang sore. Matahari mulai terbenam. Cahaya keemasan menyelimuti jalanan kota. RiRi, Riyani, dan Azka, bersama Bu Ida dan Bu Yani, kembali ke sekolah dengan membawa piala dan sertifikat penghargaan.

RiRi memegang piala juara pertama dengan bangga. Azka memegang piala juara kedua dengan senyum yang tersungging. Riyani tidak mendapatkan piala, namun ia tetap tersenyum gembira dan bangga kepada teman-temannya.

Suasana di dalam mobil penuh dengan canda tawa dan kegembiraan. Mereka saling bercerita tentang pengalaman mereka selama lomba. Mereka juga saling memberikan selamat dan ucapan terima kasih. Mereka merasa sangat bahagia karena bisa mencapai keberhasilan bersama. Persahabatan mereka semakin erat dan kuat.

...✧༺♥༻✧...

Sesampainya di sekolah, mereka disambut oleh teman-teman sekelas mereka. Semua teman mereka memberikan selamat dan ucapan terima kasih kepada RiRi, Riani, dan Azka. Mereka bangga karena teman-teman mereka bisa mendapatkan prestasi yang baik. Suasana sekolah menjadi sangat meriah.

RiRi, Riani, dan Azka meletakkan piala dan sertifikat penghargaan di meja guru. Mereka merasa sangat bahagia dan bangga. Mereka telah menunjukkan bahwa mereka bisa mencapai keberhasilan dengan kerja keras dan kerja sama tim.

Beberapa bulan berlalu. RiRi terus menunjukkan kemampuan luarnya dalam menggambar. Ia terus mewakili sekolah dalam berbagai lomba menggambar tingkat kota bahkan provinsi.

Satu persatu piala dan sertifikat penghargaan ia kumpulkan. Namanya semakin terkenal di kalangan siswa dan guru.

Meskipun ia masih belum memiliki teman dekat selain Azka dan Riani, RiRi tampak santai dan tidak terlalu memusingkannya. Ia sudah terbiasa menyendiri dan fokus pada dunia seninya.

Baginya, keberhasilan dalam lomba menggambar adalah kebahagiaan tersendiri. Ia tidak membutuhkan validasi dari orang lain untuk merasakan kebahagiaan itu.

RiRi memperlakukan prestasi yang diraihnya sebagai buah dari kerja keras dan bakat yang dimilikinya. Ia tidak pernah sombong atau meremehkan orang lain. Ia tetap rendah hati dan selalu bersikap sopan kepada semua orang. Ia juga selalu bersedia membantu teman-temannya jika dibutuhkan.

Keberhasilan RiRi tidak hanya membuatnya bangga, namun juga membuat teman-temannya bangga. Azka dan Riani selalu memberikan dukungan dan semangat kepada RiRi. Mereka saling mendukung dan saling membantu dalam hal apapun.

Suasana kelas ramai, siswa-siswa sedang asyik mengerjakan tugas masing-masing. RiRi terlihat fokus pada buku gambarnya.

Bu Ani Guru Matematika. "Baiklah anak-anak, sebelum kita lanjutkan pelajaran matematika, Ibu ingin mengumumkan sesuatu yang penting."

Siswa-siswa langsung berhenti beraktivitas dan menatap Bu Ani.

Bu Ani, "Sabtu dan Minggu depan, sekolah kita akan mengadakan Persami, atau Perkemahan Sabtu Minggu."

Suasana kelas langsung menjadi ramai, beberapa siswa bersorak kegirangan.

Bu Ani, "Persami ini wajib diikuti oleh semua siswa dari kelas 7 sampai kelas 9. Lokasi perkemahan kita berada di Gunung Pangrango, Bogor."

Beberapa siswa tampak antusias, sementara yang lain terlihat sedikit khawatir.

Bu Ani. "Para guru pembimbing dan panitia sudah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk penyewaan villa untuk tempat menginap. Kalian tidak perlu khawatir."

Pak Ali Guru Pramuka. Menambahkan. "Selain itu, kita juga akan kedatangan beberapa alumni kakak kelas yang berpengalaman dalam kegiatan kepramukaan. Mereka akan membimbing dan berbagi pengalaman selama Persami."

Siswa-siswa semakin antusias. RiRi, yang tadinya fokus pada gambarnya, juga ikut mendengarkan dengan penuh perhatian.

Amel "Wah, pasti seru banget!"

Virda "Aku sudah lama ingin berkemah!"

Puput. "Gunung Pangrango? Wah, pemandangannya pasti indah!"

Aida "Ada kakak kelas juga?"

Rika "Pasti banyak yang bisa dipelajari!"

RiRi dalam hati, "Perkemahan… Aku harus mempersiapkan perlengkapan apa saja ya?"

Bu Ani melanjutkan penjelasan tentang teknis Persami, termasuk hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh siswa.

dan para siswa-siswi di wajibkan membawa gula jawa agar dapat menambah energi saat mendaki gunung

...✧༺♥༻✧...

...Bersambung......

1
Ytta
kejam banget
Little Fox🦊_wdyrskwt: iyaa karna ini bukan hanya sekedar cerita tapi kisah nyata autor sendiri
total 1 replies
putribulan
aku mampir kak
Dhiyaandina
ayoo semangat lanjut update kak✨
Little Fox🦊_wdyrskwt: iyooo tunggu selanjutnya iya😍😍
total 1 replies
⚖️Teͥ🆁eͣsͫa🦐♚⃝҉𓆊
semangat berkarya
Little Fox🦊_wdyrskwt: terima kasih
total 1 replies
Little Fox🦊_wdyrskwt
ku sudah mampir juga
yanah~
Mampir kak 🤗 semangat untuk bab selanjutnya 💪
Little Fox🦊_wdyrskwt: okeey arigatoo/Scream/
total 1 replies
Tuan Ketiga 塔塔
selamat tahun Baru 🎉🥳🎉🥳🎉🥳
Little Fox🦊_wdyrskwt: selamat tahun baru juga🎉🎉🎉🎇
total 1 replies
Luka Menjadi Cerita
Aku komentar pertama ☝
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!