NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Polisi (Terjebak Nikah Online)

Terjebak Cinta Polisi (Terjebak Nikah Online)

Status: tamat
Genre:Komedi / Sudah Terbit / Obsesi / Tamat
Popularitas:14.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: mbu'na Banafsha

Komitmenlah yang membuat dua orang terikat dalam sebuah hubungan. Seperti perjanjian, suatu hari akan dipertanyakan. Sekuat itu Ayya menggenggam ikatan meski sedari awal tak terlihat ada masa depan.
Sementara Ali butuh cukup waktu untuk me-reset ulang perasaannya setelah masa lalu bersarang terlalu lama dalam ingatan.

Akan dibawa ke manakah rumah tangga mereka yang didasari atas perjodohan orang tua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbu'na Banafsha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Korban Massa

“Ameera, sedang apa di situ?” seru ibunya dengan pelan karena takut membangunkan Ayya.

“SShhttt ... Ameera lagi nunggu tante bangun, ma!”

“Jangan ditungguin, biarin aja, kasihan,” larang ibunya.

“Abisnya, tadi 'kan tante udah janji sama Ameera, ko malah bobok, sih.” bisiknya.

Ali tersenyum melihat gadis kecil yang lucu itu, “Ameera ... namamu Ameera?” panggilnya.

Ameera menoleh “Om ini, siapa?” tanyanya.

“Om suaminya tante Ayya.”

“Om bisa manjat pohon, gak?”

“Ya bisalah, emang kenapa?”

Ameera tiba-tiba naik ke pangkuan Ali lalu menempelkan bibirnya di telinga Ali dan dia membisikan sesuatu.

“Amee, gak sopan banget sama Om-nya, ayo turun!” titah Bayu.

Entah apa yang dibisikan oleh Ameera, tiba-tiba saja Ali tertawa setelah mendengarnya. Suara tawa Ali yang spontan, langsung membangunkan Ayya dari tidurnya. Sambil membuka matanya yang lengket sedikit demi sedikit, dia lihat di sekelilingnya banyak orang. Saat dia menyadari tengah tidur di paha suaminya, Ayya langsung bangun dan duduk tegak di samping Ali sambil merapikan wajahnya.

“Kenapa kalian tidak membangunkanku dari tadi?” ucapnya malu.

“Dan kenapa Mas ketawa keras sekali, aku sampe kaget,” ucap Ayya dengan suara yang masih parau.

Ali yang masih digelendotin Ameera, dia hanya tersenyum tanpa bicara apa pun.

“Ayy, kamu kok tidur sore-sore begini, pamali,” ucap Bu Aisyah.

“Maaf, Umi. gak sengaja tadi tuh.”

“Ohh, ya. Umi, Abi, besok ikut kita ke Jakarta, ya, ada sidang yang harus dihadiri untuk persiapan pernikahan Ali dan Ayya,” ucap Ali sambil memegang tangan Ayya.

“Kapan sidangnya? apakah harus ke Jakarta besok?” tanya pak Ramlan

“Lebih cepat akan lebih baik, Ali akan menentukan harinya nanti setelah Abi dan Umi siap di Jakarta.”

“Abi masih harus mengurus kebun besok, jadi belum bisa kemana-keman.”

“Kalau begitu, nanti setelah urusan Abi selsai, mintalah kak Bayu yang antar ke Jakarta.”

“Baiklah, Abi akan atur waktunya.”

“Jadi, kita pulang besok ya, Mas?”

“Kalau kamu masih betah di sini, gak apa-apa, tinggalah lebih lama.”

“Ayya masih betah sebenarnya, tapi Ayya kangen ibu, tadi ibu telpon suruh kita cepet pulang.”

“Begitukah? jadi ibu lebih kangen menantu dibanding anaknya, belum sehari pergi dari rumah dia sudah telpon kamu, sedangkan aku, meskipun pergi berbulan-bulan, dia jarang telpon lho, Ayy.”

“Mangkanya, jadilah anak yang baik.”

Wajah ramah Bayu dan istrinya saling melirik lalu melempar senyuman, begitu pun dengan Bu Aisyah dan pak Ramlan mereka menggelengkan kepalanya saat mendengar percakapan anak dan menantunya.

“Oh, sepertinya ini sudah terlalu sore. Ameera, kita pulang dulu yu, nanti main lagi kesini.” ajak istri Bayu dengan lembut.

“Yahh, gimana nih, Om. kan kita mau manjat pohon?”

“Yang benar saja, Amee. Masa manjat pohon sore-sore begini?” sahut Bayu menanggapi ucapan anak perempuannya yang memang sedikit nakal.

“Ohh iya, Om lupa. Ameera 'kan mau atraksi manjat pohon, ya. Kalau begitu, kapan-kapan Om datang lagi kesini buat Ameera,” hibur Ali seraya merogoh ponsel yang bergetar di saku celananya.

“Apa!” Seru Ali yang kaget saat menerima telepon, “Baik, baik. Saya pulang sekarang.” Ali bergegas menutup telepon, lalu berpamitan untuk pulang duluan.

“Apa yang terjadi, Mas?”

“Ayy, maaf. Aku pulang duluan sekarang juga, tinggalah dulu di sini untuk beberapa hari, nanti ku jemput, oke.” Ali meninggalkan Ayya di sini karena ingin menyelesaikan masalah tanpa melibatkannya. Ayya hanya menatap penuh tanya.

“Abi, Umi. Titip Ayya dulu, Ali akan kembali setelah urusan selsai.” Ali tidak menunggu lebih lama lagi dan langsung berangkat menuju Jakarta.

“Baik! Laporan diterima. Siapkan pasukan langsung menuju TKP.” Ali menutup telepon dan segera melajukan mobilnya menuju lokasi di mana telah terjadi huru hara akibat bentrok antar ormas.

Pasca bentrok antar dua kelompok yang terjadi di pusat kota, situasi di sekitar lokasi bentrokan terlihat mencekam. Sekelompok pria bersenjata tajam merangsek ke arah belakang pasar.

Sekitar pukul 20.30 WIB, langkah massa tertahan anggota Brimob dan Polresta bersenjata lengkap. Ali bersama Kapolres beserta pasukan bersiap siaga karena diperkirakan akan terjadi serangan susulan yang lebih hebat lagi.

Pukul 00.15 di tengah kesunyian malam nan dingin, di tempat yang berbeda, berjarak sekitar 500 meter dari kejadian semula. Tiba-tiba segerombolan orang datang, begitu pun dari arah yang berlawanan bertemu dan saling menyerang dengan senjata tajamnya. Pasukan polisi segera melerai kedua kelompok, beberapa diantaranya sudah mengalami luka akibat kebrutalan yang membabi buta.

Belum diketahui penyebab bentrok antar dua ormas yang memicu kerusuhan sejak sore tadi. Yang sangat membingungkan diantara gerombolan orang-orang itu terdapat seorang anak dibawah umur yang ikut dalam serangan, Ali merasa saat itu lebih penting untuk mengamankan seorang anak yang menjadi bulan-bulanan dari kubu lawannya. Dia berusaha mengeluarkan anak di bawah umur itu dan melindunginya.

Bleess!! Jlebb!!!

Tanpa ia sadari sebuah tusukan belati mendarat di punggungnya, dengan sebuah pisau yang masih menancap, Ali masih berupaya membawa sang anak yang sudah mendapatkan banyak luka di sekujur tubuh untuk mengamankannya dari dalam kerumunan. Dan Ali tidak berhenti bergerak hingga ia tersungkur dengan posisi tubuh mengungkung anak yang dilindunginya itu, karena suasana malam sangat gelap tidak diketahui pelaku penusukan, anak di bawah umur dalam keadaan terluka berteriak mencari pertolongan karena prihatin dengan keadaan Ali, sengaja Ali tidak mencabut pisau dari punggungnya untuk mencegah pendarahan, hingga akhirnya datanglah sebuah Ambulance dan membawanya ke rumah sakit.

Keesokan harinya berita tentang kerusuhan yang memakan cukup banyak korban muncul mengisi berbagai media.

Vina yang pertama kali mendapatkan kabar dari Bu Diana bahwa Ali dalam keadaan kritis di rumah sakit. Dia segera datang tanpa memberi tahu orang tua Ali.

Ayya segera pulang ke Jakarta sesaat setelah menonton berita di televisi, dengan panik dia menelpon mertuanya dan langsung menuju ke rumah sakit. Kali ini keadaan Ali benar-benar kritis karena tusukan pisau mengenai organ vitalnya. Ketika Ayya dan mertuanya tiba di rumah sakit, di sana Vina tengah menangisi keadaannya, seakan tak ada harapan lagi untuk Ali.

BERSAMBUNG ...

Readers-ku tersayang mana suaranya? Author doakan semoga kalian selalu sehat dan banyak rejeki. Jangan lupa angkat jempolnya buat tekan like dan komen di bawah, dukung selalu karya-karya recehanku, supaya lebih semangat up-nya.😘

1
Arsilla farzana
Luar biasa
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋
jodoh di tangan author mas baim 🤭
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋
tega bgt si ali ini ya,kasihan kamu ayya 😢
Nirmala Dewi
Ayya juga memberi kesempatan kepada pelakor🤣🤣
Nirmala Dewi
Ali laki² bodoh yang gak bisa menjaga perasaan istrinya...jadi lali² gak konsisten pada pendirian...greget aku Thor😂😂
Qaisaa Nazarudin
"WANITA YG BAIK DIA TIDAK AKAN MEREBUT SUAMI ORANG"🙄🙄🙄😡😡
Qaisaa Nazarudin
Udah 5 tahun juga berlalu,Cuman di dunia novel aja yg slalu clbk,Kalo di dunia nyata mah MANTAN akan tetap jadi MANTAN,Apa lg kalo udah ada yg baru,Walau secinta apapun di masa lalunya,tetap akan terganti dgn yg baru,ngapain nyiksa diri jd org bego mengenang masa lalu..😂😂😂
Qaisaa Nazarudin
Mau di bilang duda tapi belom resmi bercerai,di kata suami orang tapi udah gak satu atap..
yhoenietha_njus🌴
Luar biasa
yhoenietha_njus🌴
mampir kak next maraton klo ga cape maratonnya😉😉
Neni Sukarsi
bagaimana Thor. polisi disini bodo banget. tidak punya prinsip. dan tidak punya pendirian. muyaak
nasywa
bagus sekali
Sulati Cus
sudah klu berurusan sm laki2 yg blm kelar dg masa lalu nya
misbahumisa bohari
ini sangat bagus ceritanya romantis dan uni
Jumiati
menjijikkan....Ali berpelukan dan selalu si Vina nempel ayya tak masalah.....giliran ayya hanya kepergok dipegang Baim......marahnya kayak udah kayak gitu....Ali egois....ayya terkesan bodoh dan bucin.....buat ayya jual mahal dikit...biar Ali ada perjuangan nya unk mendapatkan ayya....ini kok. terkesan ayya yang menyodor nyodorkan dirinya....tinggal malah nyusul.... nggak ada harga diri....
Four Lovely
baca maraton, dak sempat koment karna pingin baca terus ampe selesai. bagus thor karna temanya kehidupan polisi yg normal, bukan yg lgsg polisi dgn jabatan tinggi, polisi yg sedang meniti karir bertemu wanita dgn kehidupan biasa, bagus, tinggal mengasah utk kata2 dalam cerita.
◕EmBul˙⁠❥⁠˙: terimakasih dukungannya 🙏🙏
total 1 replies
MFay
bahagia selalu, sakinah, mawadah warahmah ya Ali dan istri 😅
Sri Hariati
mantap
Ida
ok💪 Thor 👍
Siti rayhan
saya juga mnikah di usia 25thn..ya bgitulah...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!