NovelToon NovelToon
Dicampakam Calon Suami Diratukan Suami Penganti

Dicampakam Calon Suami Diratukan Suami Penganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti Konglomerat
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sheena Sheeila

calon suamiku tidak datang di hari pernikahan kami,sementara keluarga pamanku mendesak agar aku mencari pengantin penganti agar mereka merasa tidak di permalukan.terpaksa,aku meminta supir truk yang ku anggap tengil untuk menikahiku,tapi di luar dugaanku, suami penganti ya aku sepelehkan banyak orang itu...... bukan orang sembarang bagaaiman bisa begitu dia berkuasa dan sangat menakutkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheena Sheeila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

nasihat ibu

Karna pulang bersama ibu, jadinya aku ikut pulang mobil yang mengantar ibu sementara Rizal pulang sendiri dengan mobil pick up nya.

Kebetulan sekali tidak bersama Rizal, aku bisa menanyai sopir mobil mewah itu.

"Mas temannya Rizal?" tanyaku di tengah jalan pada pria yang menyupiri kami.

"OH. Bukan, Nyonya." jawab pria itu dengan sopan.

"Ah. Jangan panggil Nyonya. Aku bukan seorang nyonya." kataku karna di panggil nyonya oleh seseorang yang profesinya sama dengan suamiku, rasanya kurang nyaman. Apalagi pria ini lebih tinggi standarnya karna menjadi sopir mobil mewah, bukan mobil truk atau pick up seperti Rizal.

Maaf, baik, Bu." sopir itu merubah panggilannya.

"Duh, jangan panggil Bu juga, panggil Mba sajalah," aku memberi ide.

"Risna...... Terserah dia panggil kamu apa. Jangan bawel begitu." ibu yang di sampingku mengingat kan ku.

"Iya, Bu," sahutku lalu kembali lagi pada sopir itu. "Jadi Rizal nyewa mobil ini?"

Pria itu hanya mengangguk tanpa memberikan sebuah penjelasan. Akhirnya aku lagi yang aktif bertanya untuk mendapatkan sedikit informasi.

"Berapa dia menyewanya?" tanyaku to the point.

"Saya kurang paham, Bu." saya hanya sopir yang di gaji. Masalah menyewa ada di pihak manajemen," ujar mas Sopir itu menjelaskan.

"Mila, ya sudah, kenapa kamu yang sok menyelidiki hal itu? Tidak enak sama suamimu. Dia sudah bela-belain menjemput ibu, lho." ibu kembali menegurku.

Aku tidak lupa hal itu. Tapi niatku sebenarnya hanya membuktikan bahwa Rizal terlalu berlebihan hingga lain kali aku harus mengingatkannya. Padahal ibu juga lebih nyaman di jemput dengan mobil biasa saja. Jadi lain kali Rizal tidak perlu menyewa mobil mewah begini.

" Seingat saya penyewa mobil ini masih satu manajemen dengan perusahaan angkutan truk yang dipakai tuan Rizal. Bisa jadi ada kompensasi harga untuk karyawan, Bu."

Pria yang menyopir itu baru menjelaskannya. Dia pasti bisa menembak apa yang ada di pikiranku karna sudah mendesak bertanya tarif sewanya.

" Ahaha, begitu ya, Mas?" jawabku sedikit malu karna terkesan sangat perhitungan sekali jadi seorang istri.

Mas sopir itu hanya mengangguk dan tersenyum. Pria ini sopan sekali, bahkan memanggil Rizal dengan sebutan tuan. Padahal mereka sesama sopir di perusahaan yang sama.

Tidak berapa lama akhirnya kami sampai juga di rumah. Tapi mobil Rizal belum nampak parkir di halaman padahal tadi pergi lebih dulu. Mungkin masih ada sedikit urusan.

Mas sopir itu membantu menurunkan dan membawakan barang ibuku ke dalam rumah. Melihat koper itu hatiku senang sekali. Ibu akan tinggal lama di rumah kami. Aku bisa lebih lama melepaskan kerinduanku.

" Kau blang pada ibu hanya tinggal di perumahan sederhana. Tapi ini bukan sederhana, Risna. Rumah kalian bagus dan mewah."

Dari luar rumah kami memang terkesan biasa dan sederhana tidak ubahnya rumah-rumah yang lain. Tapi ketika masuk semuanya tampak berbeda. Ibu yang melihatnya jadi takjub. Sama denganku ketika baru pertama datang dulu.

"Perumahan nya disini memang sederhana, Bu. Bukan perumahan elit dan mewah. Hanya saja, Rizal blang sudah merombak beberapa bagian dari rumah ini. Katanya biar dia bisa lebih nyaman beristirahat setelah capek bekerja seharian."

"Menantu ibu itu orangnya memang begitu. Tidak perhitungan kalau soal uang. Asal bisa bikin nyaman dan tenang berapapun akan dia keluarkan. Padahal dia kan hanya sopir truk. Belum tentu tiap hari rejekinya lancar."

Ku ceritakan sedikit hal tentang Rizal pada Ibuku. Bukan untuk menjelekkan nya, tapi biar bagaimanapun Rizal juga menjadi bagian dari keluarga kami. Dan hal seperti itu menurutku sudah lumrah di dalam keluarga.

"Biar saja, Risna. Klau dia-nya nyaman dengan hal itu dan kau juga bahagia, biasanya rejeki akan mengalir terus. Itu namanya berkah," tutur ibu.

"Berkah?" tanyaku yang kurang paham.

"Berkah itu begini meski dalam keadaan pas-pasan, namun pas butuh sesuatu pasti ada saja rejekinya. Kata pak Ustad keberkahan itu datang di dalam rumah tangga yang rukun."

"Oh, begitu ya, Bu?" Aku mengangguk-angguk mendengarkan tutur ibuku.

"Benar. Lebih baik hidup sederhana tapi bahagia, dari pada bergelimang harta tapi sering cekcok."

Sambil mendengarkan nasihat ibuku, aku membereskan beberapa barang Rizal ke dalam laci karna sementara kamar ini akan dipakai ibu. Biasanya dia sesekali mengunakan tempat ini sekedar untuk rebahan atau sibuk dengan sesuatu hal.

Saat membuka laci kulihat ada laptop di sana. Sebagai seorang sopir, aku tidak tahu klau Rizal juga punya benda seperti ini. Mungkin sekedarnya dipakai untuk hiburan. Lagi pula jaman serba modern begini, tidak perlu heran juga orang punya laptop.

"Sepertinya suamimu pria yang baik. Ibu juga bisa melihat klau dia pria yang bertanggung jawab. Sama sekali tidak seperti paman Riko mu sampaikan waktu itu," ujar ibu membahas tentang Rizal.

Kami sudah bersantai di depan televisi sambil berbincang-bincang. Kugelar kasur lipat di bawah sofa karna ibu pasti lebih suka rebahan di lantai.

Aku sedikit manja menyadarkan kepalaku di pangkuannya. Rindu belaian lembut tangan wanita ini. Terakhir kali aku bisa begini sebelum lulus tingkat SMP. Karna setelah itu aku sudah hijrah ke kota ini untuk tinggal bersama paman Riko.

"Ibu benar, aku juga merasa begitu ketika sudah tinggal bersamanya. Rizal bukan pria yang seperti orang lain pikirkan, Bu. Meskipun kita melihatnya hanya seorang sopir truk, tapi perhatian Rizal padaku melebihi seorang raja pada ratunya," ceritaku membanggakan sosok suamiku.

Aku tidak melebih-lebihkan, dan kuharap setelah mendengar penuturan ku ibu tidak lagi mencemaskan kehidupanku. Bahkan klau mau, ibu juga boleh tinggal bersama kami. Aku yakin Rizal tidak akan keberatan dengan permintaanku.

Sayangnya, ibu mengatakan hanya tiga hari saja di rumah. Tidak enak sama suami yang ditinggalkannya. Aku tentu tidak bisa terlalu mencampuri rumah tangganya.

"Syukurlah, Risna. Jodoh itu tidak akan tertukar. Jadi klau Allah kemudian menghendaki kalian menikah, artinya Rizal adalah pria yang pantas untuk putri ibu yang baik ini."

1
Reni Anjarwani
lanjut thor
Aghitsna Agis
jgn mau rani kalau pamanmu minta klarifijasi itu hanya bencanda duruh aja langsing ke yg punya brandefnya ya alec yg punya hak mentukan ficabut atau tdknya tuntutan itu rani no voment aja atau serahkan sm suamimu biar yg bicara karena rani selalu kasihan
Aghitsna Agis
tenang rusna malah nanti rina dituntut balik sm yg punya butik dibilang kw nah loh msk perdeo tahu rasa tu ayo thor biralkan kag upnya biar vpt baca lagi fitunggu ya jgn lama2 mks
Aghitsna Agis
akhamdullilah rixal sengaja masih nerahasiakan status keadaanya mungkin pengentahu sejauh mana kexabaran istrinya
Adinda Putri
/Drool//Good/👍🏻....Lanjut....💪💪💪....
4U2C
begini thor,,RISNA tidak mempedulikan ucapan mereka,,RISNA tetap pada pendiriannya...kalau tokohnya wanita ditulis nama thor begitu juga kalau tokohnya lelaki,,kata "AKU" boleh pakai diwaktu berbicara..kalau thor guna kata "AKU" dalam tokohnya rasanya lain bila dibaca..
Sheena Sheeila: makasih sarannya kak🙏
total 1 replies
Reni Anjarwani
rizal sebenarnya orang kaya
Aghitsna Agis
waah kayanya rizal drirang ceo deh
Reni Anjarwani
lanjut thor doiubel up thor
Azahra Rahma
mau coba baca,, ceritanya sepertinya bagus, tp maaf ya kak dalam penulisan msh bnyk yg slh,,contoh setelah titik / koma harusnya spasi ,,tapi ini tidak
Sheena Sheeila: makasih sarannya🙏
total 1 replies
Aghitsna Agis
kayanya rizal yg punya kampus drh maanya tahu diundur itu juga atas oermintaan rizal
Reni Anjarwani
lanjut doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor trs
Reni Anjarwani
doubel up
Sheena Sheeila: siap kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!