Leon salah satu pewaris perusahaan terbesar di Eropa. Bertemu dengan Pamela gadis sederhana yang berkerja sebagai pelayan bar. Leon menikahi Pamela karena ingin membuat mantan kekasihnya cemburu akibat meninggalkannya pergi bersama seorang pengusaha muda pesaingnya. Pamela menerima tawaran yang diberikan oleh Leon, ia pun memanfaatkan situasi untuk menukarnya dengan uang yang akan digunakan sebagai biaya pengobatan neneknya.
Sejak awal menikah Pamela tidak pernah mendapat simpatik, kasih sayang bahkan cinta dari Leon. Pria itu pergi pagi dan pulang malam hari, Leon hanya menjadikannya wanita pelampiasan. Pamela yang memang memiliki perasaan pada Leon memilih bertahan di satu sisi ia memerlukan uang Leon untuk pengobatan neneknya, batin serta raganya kerap menangis di saat suaminya tidak ada di rumah
Simak kelanjutannya dalam Novel
Penyesalan Suami : Forgive Me My Wife
Selamat Membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maciba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 - Bekukan Hati
BAB 29
Dylan membawa Pamela ke sebuah taman umum, pria ini sebelumnya telah memerintah anak buahnya untuk membeli beberapa obat untuk Pamela.
Dylan yang terkenal lebih tepatnya sebagai casanova tidak canggung lagi menggendong Pamela dan mendudukkannya di kursi taman.
“Tuan, mohon antarkan aku ke apartemen. Aku bisa mengobati sendiri tuan”
“Pamela”, tatapan tajam Dylan.
“Maksudku Dylan, maaf aku masih canggung mengucap langsung nama anda”, cicit Pamela dalam gendongan Dylan.
“Dylan, turunkan saja aku. Aku bisa duduk sendiri”, cicit Pamela tidak enak keduanya menjadi bahan tontonan publik.
Selain Dylan memang prihatin pada wanita yang telah mencuri perhatiannya, ia pun mengambil kesempatan agar bisa berdekatan dengan Pamela. Masalah Leon mengetahuinya atau tidak itu urusan belakangan, terpenting saat ini Dylan menikmati waktu dan melepas rindu bersama wanita pujaannya.
Untuk kali ini Dylan menahan diri tidak mengajak wanita ke hotel, karena ia begitu yakin Pamela berbeda dari wanita yang pernah dikencaninya.
“Apa ini sakit?”, tanya Dylan tanpa risih membersihkan luka di kaki Pamela.
“Tidak, Dylan tidak perlu melakukan sejauh ini. Aku masih bisa”, ucap Pamela. Ia tidak peduli pada lukanya, namun yang Pamela waspadai adalah Leon, suaminya itu pasti akan sangat murka mengetahui jika sang istri bertemu kembali dengan rivalnya.
“Diam Pamela, apa yang harus aku lakukan pada Leonard? Berani sekali dia membuatmu terluka seperti ini”, lirih Dylan.
“Aku sudah biasa terluka Tuan Dylan”, lirih Pamela dalam hati.
“Pamela, tinggalkan Leonard dan hiduplah bersamaku, aku ingin kau menjadi istriku”, Dylan menggenggam tangan lembut Pamela.
“Tidak tuan eh Dylan, bukankah anda sudah memiliki tunangan? Bagaimana dengan Nona Megan?”, Pamela menarik tangannya.
“Aku akan mengembalikannya pada Leon, mereka memang cocok bukan? Aku tidak pernah mencintai Megan. Kamu jangan khawatir masalah pengobatan nenekmu aku bisa membayarnya, tinggalkan Leon”
“Maaf Dylan aku......aku tidak bisa”, kedua mata indah Pamela menatap sekitarnya.
“Sebenarnya apa hubunganmu dengan Leonard? Kenapa berat sekali meninggalkan pria kejam itu, hem?”, Dylan tetap penasaran karena tak juga menemukan status keduanya.
“Maaf Dylan, aku harus pergi, terima kasih telah membantu ku untu kesekian kalinya”, Pamela tersenyum pada rival sang suami, wanita ini berjalan tertatih menghampiri pria berjas hitam dan bertubuh kekar.
Tanpa bertanya pun Dylan tahu siapa yang di tuju oleh wanitanya dan kenapa Pamela pergi. Rupanya anak buah Leon datang menjemput Pamela. Sesuai perintah Leon dilarang menyeret wanitanya dan benar Pamela menyadari keberadaan mobil hitam yang biasa ditumpanginya.
“Silahkan nyonya”, ucap seorang pria membuka pintu untuk Pamela.
“Dimana Leon?”, tanya Pamela, takut jika sesampainya di apartemen Leon akan kembali menghukumnya.
“Tuan Muda masih di kantor, beliau sangat sibuk hari ini”
“Mari nyonya”
Dylan hanya menatap kepergian Pamela dari jauh, pria ini tak ingin wajah tampannya kembali babak belur apalagi ia bebas tanpa pengawalan.
.
.
Penthouse nampak sunyi dan sepi, dalam kamar Pamela melepas dress nya dan alas kaki mahalnya pun ia simpan dengan baik, tawaran Dylan sedikit menggoyahkan dirinya untuk pergi, namun Pamela tidak bisa begitu saja meninggalkan Leon, hubungan mereka yang terikat tali pernikahan menyulitkan Pamela ditambah kini ia memiliki perasaan lain pada suami kejamnya.
Berendam air hangat adalah salah satu cara Pemela melepas bebannya hari ini. Bayang-bayang Megan mencium suaminya melekat erat dalam kepala Pamela, dan yang lebih membuatnya sakit Leon memberikan hadiah kalung pada kekasihnya. Lalu untuk apa Leon mengajaknya ke acara siang ini?.
“Hah, kenyataan memang sesakit ini”, menyandarkan kepala pada bathtub.
“Jangan Pamela, bekukan hatimu, jangan jatuhkan pada pria yang salah”, lirih Pamela menatap ke arah luar kaca. Pemandangan sore Kota Madrid sangat indah memanjakan mata Pamela yang berkaca-kaca.
**
Hotel XX
Leon yang berjanji pada Megan menemui di hotel, saat ini menikmati makanan di dalam kamar. Megan tersenyum puas karena ia bahagia Leon menepati janjinya. Wanita ini akan memastikan rencananya berjalan lancar malam ini, tak akan Megan lepas lagi Leon pergi.
“Sayang, aku membeli dasi untukmu”, Megan mengambil kotak kecil di atas meja. “Pakailah”
Leon membuka kotak itu dan hanya mengangguk serta senyum tipis, “Pilihan mu selalu bagus”.
“Tentu saja sayang”, Megan mengecup pipi Leon dan tangannya beralih melepas dasi, juga beberapa kancing kemeja kekasihnya.
“Leon, kamu tahu betapa aku mencintaimu kan? Aku ingin ada ikatan yang pasti diantara kita”, ungkap Megan manja.
“Seperti kataku, tinggalkan Dylan. Aku tidak ingin kau masih menjalin hubungan dengannya”, tegas Leon.
Megan menarik napas, ia harus segera mengambil keputusan, sebelum tambang emasnya pergi lagi. “Baik, aku minta waktu untuk mengakhiri hubunganku dengan Dylan. Tapi jadikanlah aku milikmu seutuhnya Leon”, ucap Megan .
Leon mencium bibir wanita yang pernah membuatnya terluka, Megan pun membalas permainan kekasihnya hingga kedua insan itu larut dalam pertukaran saliva.
**
Penthouse
Pamela yang tidak bisa tidur membuat makanan ringan untuknya, menyantap setiap makanan yang masuk sembari terus memandang ke arah pintu. Bagaimana pun ia tahu Leon belum pulang, kepalanya berusaha menepis pikiran buruk tentang apa yang Leon dan Megan lalukan.
Pamela telah menghubungi Alonso namun asisten pribadi suaminya itu tidak mengetahui dimana keberadaan Leon saat ini.
“Apa dia pulang ke mansion utama?”, gumam Pamela.
Menunggu sampai 2 jam lebih, Pamela tetap setia menanti pintu masuk terbuka dan menampakkan suaminya. Karena waktu yang telah menunjukkan pukul 1 malam, Pamela terlelap di atas sofa, wajahnya menghadap pintu.
Samar-samar dalam tidur mendengar suara langkah seseorang dalam apartemen.
“Terima kasih Alonso”
Kedua mata Pamela pun terbuka sempurna mendengar suara suaminya, dan ternyata Leon pulang dalam keadaan mabuk.
“Hi, Nyonya Torres apa kau menungguku, hah?”, ejek Leon, tubuhnya sempoyongan.
“Dari mana tuan? Aku khawatir menunggumu”, isak tangis Pamela, ingin memeluk Leon namun lagi-lagi menemukan sebuah tanda merah di leher suaminya.
Sontak air mata tumpah membanjiri wajahnya, Pamela hanya membantu Leon memasuki kamar, melepas sepatu dan sabuk agar suaminya tidur nyaman.
“Hey, mau kemana?”, Leon menarik tangan istrinya yang hendak keluar kamar.
“Aku mengantuk tuan, sebaiknya tuan istirahat”, ucap Pamela suaranya serak.
“Kau lucu sekali Nyonya Torres”, Leon tertawa mengejek lalu merengkuh pinggang wanitanya dan membawa Pamela ke atas ranjang, memeluk posesif tubuh mungil sang istri.
“Lepaskan aku tuan, aku mau kembali ke kamarku”
“DIAM”, bentak Leon.
“JANGAN MENOLAKKU”, seru Leon memagut kasar bibir Pamela.
Leon yang di bawah pengaruh alkohol pun kehilangan kesadarannya dan pagutan bibir pun terlepas.
“Anda jahat tuan, anda benar-benar keterlaluan”, maki Pamela dalam pelukan suaminya.
Tting
Netra Pamela terarah pada smartphone milik suaminya, dengan mengulurkan tangan Pamela menjangkau benda pipih itu dan matanya terbelalak melihat isi pesan yang kirimkan oleh Megan.
...TBC...
../Good/
juga kelahiran putera ke dua Pamela dan Leon dilanjutin thor ditunggu juga karyamu yang lain semangat