Delisha adalah seorang Gadis yang ingin membahagiakan ibu dan adiknya, namun perjuangan Delisha tak mudah karna kakak iparnya selalu mencari cara untuk memanfaatkan sang ibu untuk kesenangannya sendiri, sedangkan kakak laki lakinya sangat bucin pada sang istri,bagaimana kah cara Delisha menghadapi kakak iparnya yang sangat serakah dan egois itu...kita baca bersama sama yukk marii...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dehas Ryuka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7
Pagi itu seperti biasa Delisha berangkay sekolah bersama adeknya dengan mengendarai sepeda pancalnya, setelah mengantarkan adeknya Delisha menuju SMU Nusa Bangsa tempat Delisha menuntut ilmu, setelah memarkir sepedanya Delisha menuju kelasnya di kelas 12A,dari jauh Delisha bisa melihat Kartika sedang duduk di depan kelas dengan memgang buku,Delisha pun mendekat pada Kartika "uluh...uluh...yang lagi Rajin" kata Delisha mengagetkan Kartika,lalu Dekisha pun duduk di sebelah Kartika, kartikapun sontak kaget dengan kehadiran Delisha yang tiba tiba "Aduh bisa gak kamu kalo dateng kasih aba aba dulu,biar aku gak kaget" protes Kartika, "idiihh emang juri suruh kasih aba aba segala" kata Delisha "tumben amat kamu rajin gini" sindir Delisha " aku semalam belum sempat belajar Del,ibu ku Asma nya kambuh" kata Kartika yang nampak sedih "astagfirullah, trus tante Dian gimana keadaannya sekarang" tanya Delisha "ibu saat ini harus di rawat inap di rumah sakit, sebetulnya aku berniat tidak masuk hari ini, tapi karna ingat hari ini ada ujian akhirnya mau gak mau tetap masuk" ujar Kartika yang nampak gelisah, "Sabar ya sai...semoga tante Dian segera sehat" do'a Delisha, "semangatt...gak boleh sedih nanti gak fokus loo" kata Delisha menyemangati Kartika, kartika tersenyum pada sahabatnya itu."nanti pulang sekolah kita jenguk tante Dian ya" kata Delisha yang diangguki oleh kartika.akhirnya kedua sahabat itu masuk ke dalam kelas. Saat istirahat Tiba, Delisha lagi menyalin catatan matrmatika dari kertas buram ke dalam buku agar lebih rapi,saat kartika mencolek punggungnya "hmm..."sahut Delisha sebagai respon dari colekan kartika tanpa mengalihkan pandangannya dari bukunya "pstt...Del" kata Kartika "apaan..."jawab delisha masih sambil tetap menulis "et dah...ni anak tuh lihat ada siapa?" Kata kartika sambil menolehkan kepala Delisha ke arah pintu kelasnya, mata Delisha melihat sesosok kak Tito yang lagi celingak celinguk mencari seseorang yang ada dalam kelasnya,namun sesaat kemudian kak Tito melihat kearahnya dan tersenyum kearahnya lalu sebentar kemudian dia berjalan ke arahnya "Del dari tadi aku cari cari ehhh ada dipojok kelas" kata kak Tito setelah ada di depan Delisha "ahh emang ngapain nyari aku?" Tanya Delisha "mau ajak kamu kekantin "kata kak Tito lagi "hah...ngapain" tanya Delisha cengo,"mau traktir kamu" jawab Tito "ehm...ehm...ehm...aduhh disini ada orang looo...bukan nyamuk" sindir Kartika dan kartikapun mendapat hadiah geplak dari Delisha dikepalanya "adaw..." Jerit kartika pelan "anarkis banget sih kamu" protes kartika, sementara tito yang sedari.tadi berdiri dihadapan mereka terlihat bingung "maaf gimana Del keburu jam masuk nih" kata Tito menengahi kedua sahabat yang masih saling geplak itu, mendengar perkataam tito mereka terdiam "Gimana Del bisa gak " kata kak Tito pelan namun penuh penekanan "iya kak bisa" jawab Delisha,Delisha pun berdiri namun sebelum melangkah,terdengar suara deheman dari kartika "ehem...ehem...yakin nih aku gak diajakin" sindir kartika, tak urung sindiran itu membuat kak tito tersenyum lalu menoleh ke arah Kartika "ayo Tik ikut sekalian" kata kak Tika mengajak kartika "siap kak ayo cuss, eh sebelumnya makasih ya kak" kata kartika dengan semangat 45, dan kartika pun berjalan mendahului kami,Delisha cuma menggelengkam kepalanya melihat Tingkah Absurd sahabat nya itu
Saat sampai di kantin, kantin siang ini lumayan sepi, tidak seperti biasanya yang ramai bahkan biasanya semua tempat duduk penuh sampai harus bergantian,kami bertiga pun memilih kursi yang posisinya berada di pojok agar lebih leluasa jika mengobrol. petugas kantin mencatat pesanan kami, aku memesan seblak level 5,, kartika memesan bakso dan kak Tito lebih memilih makanan berat,kak Tito memesan Rawon katanya sih karna tadi belum sempat sarapan, serta es jeruk 3 gelas, setelah pramusaji mencatat pesanan kami diapun segera membuatkan pesanan kami,dan tak lama menunggu waktu lama pesanan kami pun tiba, kami mengobrol santai sambil menikmati makanan yang ada di depan kami, di sela sela obrolan kami, tiba tiba Melani datang dan menyapa kak Tito "Hai kak Tito,boleh aku duduk disini" kata melani dengan nada yang di buat buat lembut dan manja, kartika mencebik melihat kelakuan melani sementara kak tito hanya menoleh lalu pandngan nya kembali mrnatap makanan yang ada di depannya,tanpa berniat menjawab pertanyaan melani "Kak...iih boleh ya?" Tanyanya dengan memaksa, namun kak tito tak mrnggubris gadis itu. "Udahlah Mel banyak bangku yang masih kosong tuh" tunjuk kartika, dia sangat risih melihat melani yang genit itu "seperti gak punya harga diri saja" gumam kartika pelan "ish apaan sih kamu,suka suka aku dong,aku mau deket kak Tito kok" kata melani dengan lantang nya, Delisha cuma diam, dia tak ingin berurusan dengan gadis culas itu, "heh kamu nih merasa gak sih,kalau kehadiranmu mengganggu kita " ucap tegas kartika "itu kan katamu, bukan kata kak tito" ucap melani ngotot, medengar itu kak Tito pun berdiri dan menatap melani dengan tatapan bermusuhan, sementara melani yang di tatap oleh kak Tio tampak salah tingkah "kamu emang gak tau diri ya mel?"kata Kak Tito tajam, "udah di bilangin juga,kalau kedatanganmu itu sangat mengganggu kami,terutama aku" lanjut kak Tito, melani terbelalak mendengar kata kata kak Tito "Sudah pergi sana" usir kak Tito "ihh kak Tito jahat" ucap melani " adududuh...ada yang hancur hatinya" sindir kartika, yang langsung kusikut dia "duhh emang tu mulut cari cari masalah aja" gumam Delisha dalam hati, "sakit tau Del" ucap kartika sambil mengusap pinggangnya yang terasa sakit setelah mendapat hadiah sikutan dari Delisha "habis nya tuh mulut lemes banget, cari gara gara aja" bisik Delisha di samping telinga kartika, dan Kartika cuma meringis karna masih sakit dan Sadar jika mulutnya kurang filter.Sementara kak Tito sudah menikmati kembali Rawon yang berada dihadapannya.Tak lama kemudian bell masuk berbunyi, bersamaan dengan habis nya es jeruk milik mereka, segera kak Tito ke kasir untuk membayar pesanan mereka bertiga, lalu merekapun kembali kekelas masing masing, tanpa mereka sadari ada 3 pasang mata dari geng melani yang melihat tajam ke arah mereka,Melani Cemburu melihat Tito semakin dekat dengan Delisha, sedangkan kahadirannya sama sekali tak dianggap oleh Tito, tanpa Melani sadari sikapnya lah yang membuat Tito tak respek padanya,Melani yang merasa dirinya paling Cantik,Paling kaya, dia bertindak sesuka hatinya "Sialan masak gue kalah sama anak babu itu" umpat melani menahan marah.