"Tiba-tiba kau menjadi diam dan begitu dingin. Apa salahku?? Aku tahu ada perjanjian dalam pernikahan kita tapi sikap diammu ini bisa membunuhku..."
Lyra Cornelia, seorang gadis yatim piatu yg dijodohkan dengan seorang pria kaya oleh pemilik yayasan yg merawatnya. Awalnya semua berjalan dengan baik tapi lama kelamaan hidupnya semakin sulit karena sikap suaminya yg begitu dingin serta sebuah fakta yg membuatnya begitu menderita.
Akankah hidupnya bahagia??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EP.29 Club malam
Lyra, Dion, dan Santi pun sedang berkumpul di perpustakaan dan membaca buku. Mereka sedang mencari bahan untuk tugas mereka sembari mempelajarinya dengan teliti. Saat sedang fokus, tiba-tiba Sisil teman dekat Candy datang.
"Guys.. kalian datanglah di acara ulang tahun Candy.." ucap Sisil sembari memberikan undangan.
"Maaf kami tak punya waktu." balas Dion singkat.
"Mari kita lihat, wah berani sekali Candy mengadakan pesta di sebuah club malam." cibir Santi.
"Maaf, nampaknya tempat itu tak pantas untuk kami." balas Lyra.
"Kenapa? kalian takut pergi ke tempat seperti itu?? atau kalian takut kalau terlalu liar berada disana?" tanya Candy tiba-tiba muncul.
"Oh My.." ucap Santi berdiri.
Lalu tatapan tajam penjaga perpustakaan pun memaksa mereka keluar dari ruangan karena mengganggu mahasiswa lain yg sedang belajar.
"Ck.. kalian ini hanya mengganggu kami saja.." ucap Dion.
"Jadi apa kalian yakin tak akan datang?" tanya Candy.
"Maaf kami sibuk." ucap Dion.
"Ya.. anak cupu sepertiku tak cocok ada ditempat itu." balas Lyra.
"Anak cupu?? ahahaha.. kau pikir aku bodoh?? setiap hari kau pergi diantar mobil mewah bersama seorang pria? " balas Candy tertawa.
"Apa urusanmu?" tanya Lyra.
"Lyra.. Lyra.. berhentilah bersikap polos.. aku tahu kau itu hanya sugar baby yg artinya hanya gadis simpanan." balas Candy.
"Yasudah Sil, mereka takkan datang.. jadi jangan buang-buang waktu kita." balas Candy lalu pergi.
"Baiklah kami akan datang, kau pikir kami takut haa..??" teriak Santi emosi.
"Oke.. aku menantikannya." balas Candy tersenyum.
"Santi, kau tak perlu meladeninya." ucap Dion.
"Benar, lagipula apa kau mungkin diijinkan kesana?" tanya Lyra.
"Dengar semuanya, kita harus pergi sebelum dirinya menginjak-injak harga diri kita." ucap Santi.
"Santi cukup.. jangan masuk ke dalam perangkapnya." ucap Dion.
"Dion benar, dia hanya pandai bicara.. dan kalian tahu semua yg dibicarakannya bohong." ucap Lyra.
"Teman-teman ayolah.. kumohon.." ucap Santi.
"Tidak..!" balas Dion dan Lyra.
Dion dan Lyra pun kompak untuk diam. Sementara Santi terus saja merayu mereka untuk datang. Santi pun menempel pada Dion saat sedang bertanding basket, dan Santi terus memohon pada Lyra agar ikut juga bersamanya.
Hingga Santi pun mengancam mereka berdua.
"Jika kalian tak ikut, maka aku akan datang sendiri kesana." ucap Santi.
"Ckk.. haruskah kita ikat dia dirumahnya Dion?" tanya Lyra.
"Aku sangat ingin melakukannya Lyra." ucap Dion.
"Ayolah, kumohon.. aku ingin sekali membalas si permen asem itu." ucap Santi.
"Lyra bagaimana?" tanya Dion.
"Firasatku tak baik, San hentikan." ucap Lyra.
"Apa kau akan terus diam saja saat diinjak-injak?? Lyra tak akan ada yg berubah kecuali kau melawannya." ucap Santi.
"Hhh.. yasudah aku akan menemanimu.. dan Lyra kau tidak ikut jg tidak apa.." ucap Dion.
"Baiklah, aku jg ikut.. ingat jangan minum alkohol disana.." ancam Lyra.
"Baiklah, ayo kita tunjukan pada mereka siapa kita." ucap Santi.
"Hmm.." balas Lyra dan Dion bersamaan.
"Oh.. Ayolah.." ucap Santi.
.
.
.
Akhirnya pada malam harinya, Lyra dan Dion pun datang menemani Santi. Lyra pun sampai harus sembunyi-sembunyi pergi keluar dan membawa baju ganti. Dirinya tak yakin akan diijinkan James pergi ke club malam.
Mereka pun tiba bersama dengan mobil Dion. Saat tiba, mereka pun masuk dan melihat sebuah acara ulang tahun di club tersebut. Nampak juga ada beberapa orang dari kampus mereka.
"Apa ini pesta ulangtahun?" tanya Lyra.
"Akhirnya kita tahu Candy si permen asem itu seperti apa, begitu liar." ucap Santi kesal.
"Ck.. San jangan mencari masalah kau sudah janji kita hanya memberi hadiah lalu pulang." ucap Dion.
"Oke.." ucap Santi.
"Jangan mencari masalah San. Kau tahu kan aku rela berbohong dengan James demi dirimu." ucap Lyra.
Mereka pun menemui Candy dan mengucapkan selamat serta memberikan hadiah untuknya. Lalu Candy meminta mereka untuk tetap ada disana sejenak dan menikmati apa yg sudah disediakan.
"Maaf, kami tak minum alkohol." ucap Dion memberi garis untuk melindungi 2 orang teman wanitanya.
"Lagipula, alkohol tak baik untuk kesehatan." balas Santi.
"Aku juga tak bisa lama-lama ada disini.. begitu juga dengan Santi. Keluarga kami juga takkan diam saja jika kami mabuk." ucap Lyra.
"Baiklah.. tapi Lyra kau kan tak punya keluarga yg terdiri dari ayah dan ibu, aku benar kan?" tanya Candy.
"Itu benar, tapi keluarga angkatku orang yg bermartabat jadi mereka tak suka kalau aku minum alkohol." ucap Lyra membuat Candy geram.
"Lyra, disini bukan hanya ada alkohol tapi ada minuman lain.." ucap Sisil menyelamatkan Candy.
"Itu benar, nikmati saja lalu kalian boleh pulang." ucap Candy.
Mereka bertiga pun berkumpul dengan anak dari kampus mereka. Dan mengambil minuman yg tidak mengandung alkohol. Disana mereka berbincang sebentar sebelum pergi, lalu saat hendak pergi Lyra ditawari minuman oleh Candy.
"Lyra kulihat sejak tadi kau tidak minum apapun." ucapnya.
"Hmm.. aku tidak haus." ucap Lyra.
"Minumlah ini sebelum pulang." ucap Candy.
Lyra pun meraih gelas tersebut dan menatapnya, dirinya sudah punya firasat buruk akan minuman tersebut.
"Kenapa? itu tak ada racunnya dan bukan alkohol." ucap Candy.
Lyra pun meminumnya hingga habis dan Candy tersenyum. Lalu Lyra pun kembali duduk karena menunggu Santi dari toilet.
Tiba-tiba kepalanya pusing dan beberapa orang pria ada di sampingnya. Mereka pun mulai merangkul Lyra tapi dirinya langsung bangkit.
"Apa-apaan kalian?" tanya Lyra sambil menahan rasa sakit.
"Ayolah bersenang-senang dengan kami malam ini." ucap salah seorang.
"Tidak akan." ucap Lyra sementara Dion dan Santi belum kembali dari toilet.
"Ck.. sudah bungkus." ucap seorang pria dan teman-temannya mengikutinya.
Lyra yg masih menjaga kesadarannya pun melawan dan terjadilah perkelahian disana. Lyra membanting, mengunci, hingga mencekik pria yg ingin menyeretnya ke suatu tempat. Candy pun terkejut melihatnya.
Sementara itu disudut tempat, ada 2 orang pria tengah mengintrogasi seseorang. Dan tiba-tiba kegaduhan muncul karena Lyra melawan pria-pria tadi.
"Tuan, itu nona Lyra." ucap Ben.
"Apa?? mana mungkin Ben.." ucap James lalu menoleh dan melihat Lyra menyeret lalu membanting seorang pria dimejanya.
Brakkk..!
"Kalau kubilang berhenti ya berhenti..!" ancam Lyra saat pria itu tergeletak.
"Lyra.." panggil James tapi Lyra ditarik beberapa pria.
"Akh.. dasar kurang ajar kalian semua.." ucap Lyra.
James pun maju ke depan dan membantu Lyra. Dirinya dibantu Ben menghadapi mereka. Hingga perkelahian pun bisa diakhiri dengan baik. Dan polisi tiba ditempat. Lyra yg sudah habis tenaganya karena melawan beberapa pria pun pingsan.
"Tuan, aku akan membereskan mereka.. anda bawa saja nona pulang." ucap Ben.
"Baiklah." ucap James.
Tiba-tiba Dion dan Santi datang dan melihat kekacauan yg terjadi ini. Dan mereka melihat James.
"Kalian darimana saja??!!" tanya James kesal.
bagus loh ceritanya
udah jd pasangan yg serasi
buat tante mu menyadari kesalahannya
sampai tega meracuni kakek robent