NovelToon NovelToon
Anak Yang Dianggap Gila

Anak Yang Dianggap Gila

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Romantis / Fantasi / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Mengubah Takdir / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: hambali balon

seorang anak yang memiliki kelebihan bisa mendengarkan bisikan-bisikan dari alam dan hewan-hewan, hingga dia dianggap gila oleh warga desa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hambali balon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33 : Cahaya Baru Di Desa

Setelah satu minggu kemenangan melawan pengusaha tambang, desa kami lebih memasuki era baru dimana para warga lebih hati-hati lagi memperlakukan alam.

Suasana malam yang disinari rembulan danu dan sari duduk berdua dibawah sinar rembulan, danu berfikir

‘apa yang harus aku lakukan lagi, aku lelah. Terlalu banyak manipulasi yang di buat manusia, hingga sampai-sampai aku muak melihatnya.’

“Dan kok bengong” lamunan danu dibubarkan oleh sari.

“Gak ada Sar, cuma mikirin gimana dapetin bibit pohon ide yang aku ceritakan sama kamu belum juga terlaksana “

“Itukan apa aku bilang, kita minta bantu papa aja”

“Ah gak usah lah Sar”, “mau nya ku nanti, Kita gotong royong seluruh warga , menanam pohon di di pinggir hutan.”

“Terus mau gimana?”

“Hmmm aku punya keinginan juga kalau bisa kita buat tempat belajar khusus buat anak-anak yang kita didik”

“Bagus juga ide kamu itu Dan”

“Yah tapi itu, terkendala keuangan lagi Sar, yang menanam pohon saja belum?”

“itu apa yang aku bilang, kamu keras kepala sih, mending kita minta bantu papa lagi?”

“Pokoknya aku gak mau kalau papa mu bantu lagi. Bukan aku gak suka tapi sudah terlalu banyak papa mu bantu aku”

“oh, iya aku ada ide. Gimana kalau kita minta bantuan sama temen-temen. Kita buat galang dana dari temen-temen yang aku kenal waktu di kampus aku. Terus kita buat event untuk penanaman 1000 bibit pohon gimana saran aku Dan?”

“hmmm, boleh juga tuh ide kamu. Tapi kita harus dapat izin sama kepala desa”

“Kalau itu mah gampang Dan, besok kita ke rumahnya”

“Ok kalau begitu”

“Oh iya Dan, semenjak kamu panen kemarin kamu gak nanam lagi”

“Ohhh, kalau itu nanti Sar, tanah butuh istirahat juga kan”

“Iya juga ya, gak heran kamu tau, orang kamu mendengar bisikan mereka kan”

“hmmm.”

“ya sudah kamu pulang sudah malam, besok kita ketemu lagi”

“iya Sar”

“biar besok aku telpon teman-teman ku, sebelum kita kerumah pak soleh”

“iya Sar”

“kamu dari tadi ngomongnya iya-iya terus, aku lihat kamu hari ini banyak termenung. Kamu sakit ya?”

“gak kok Sar, biasa aja.”

“apa yang biasa, kalau ada masalah cerita sama ku ya”

“iya Sayang”

Danu menutupi kegelisahan hatinya, yang dia sendiri tidak tahu apa yang dia risaukan. Sepertinya hidup ini tidak ada lagi yang mau dicapai. semenjak dia tau yang sebenarnya siapa dia.

“ya sudah, aku pulang dulu ya. Aku mau istirahat”

Danu yang pulang berjalan dengan kegelisahan hatinya, walau di sekelilingnya ramai yang tidak bisa dilihat oleh orang lain,

‘kenapa tuan hari ini murung’ panglima yang menjaganya berbicara

‘tidak ada apa-apa paman. oh iya, paman biasanya kamu tau kegelisahan seseorang. aku mau tanya kenapa kegelisahan ini hadir di hati ku paman?’

‘maaf tuan aku sendiri saja tidak tahu tuan’

‘paman bisakah kamu antarkan aku dengan IBUNDA Ratu’

‘baiklah tuan. pejamkan mata mu tuan’

danu memejamkan matanya, sekejap Danu sudah berada di depan kamar IBUNDA Ratu.

‘terimakasih Paman’

‘Tuan hamba hanya bisa mengantarkan kamu disini’

‘terimakasih paman’

belum saja danu mengetuk pintu kamar IBUNDA Ratu, ‘masuklah ananda ku’

‘iya IBUNDA Ratu’

‘ada apa ananda ku, kenapa hatimu gelisah’

‘aku pun tidak tau IBUNDA Ratu’

‘ya sudah tidur lah kamu di pangkuan IBU. IBU tau kamu rindu dengan belaian kasih sayang dari IBU kan’

‘Danu tidak tau IBU, tapi ketika kepala ku IBU belai aku merasakan ketenangan’

‘ya sudah istirahat lah di pangkuan IBU’

kerinduan mendalam dengan sosok ibu yang sebenarnya, yang membuat kegelisahan itu muncul. malam itu danu tidur di pangkuan IBUnya, ketika dia terbangun sudah ada di tempat tidurnya.

ketukan pintu dari sari membangunkan danu “Danu.Danu”

“iya, tunggu sebentar” danu segera bergegas membuka pintu rumahnya

cahaya matahari menyilaukan matanya “iya sar, masuk dulu”

“kamu baru bangun ya?”

“iya Sar.”

“gak biasanya kamu bangun siang Dan, apa kamu sakit”

sari langsung memegang keningnya danu, terasa dingin seperti es itu yang sari rasakan

“kok dingin kali badanmu Dan”

“gak tau aku Sar, orang aku baru bangun. ya sudah masuk aja dulu, aku mau mandi dulu”

sari masuk dan duduk di bangku yang sederhana sambil menunggu danu yang sedang mandi, dengan handuk yang di kepala “mau kemana hari ini kita Sar?”

“kerumah aku aja dulu, aku lihat kamu kurang sehat”

“ah biasa saja kok Sar”

“sudah jangan keras kepala kali ini, ikuti apa kata ku”

sari kali ini sedikit keras dengan danu “iya-iya”

setelah selesai semua, mereka berdua pergi kembali kerumah sari. sari memaksa untuk hari ini danu istirahat dulu. masalah yang semalam mereka bicarakan semua dari yang mengurus nya.

“sudah kamu istirahat disini saja dulu”

“aku gak apa-apa lo sar”

“sudah kamu belum lihat induk harimau benar-benar marah kan”

“iya-iya. aku istirahat”

kali ini danu benar-benar mengikuti apa kata sari ‘hmmm, udah kayak IBUNDA Ratu kalau marah’

‘Danu, sahut IBUNDA Ratu’

‘maaf IBU, ya sudah kamu kali istirahat saja dulu, itu efek kamu terlalu lama di alam IBU. paling besok kamu sudah sehat kembali’

‘iya IBU, oh iya IBU kemana paman? kok tidak ada disampingku’

‘iya dia ada tugas dari IBU, Jadi hari ini IBU yang memantau kamu dari kejauhan’

danu tersenyum ‘iya IBUNDA Ratu Sayang’

danu yang dipantau dengan IBUnya dari kejauhan, bahkan jika danu terancam IBUnya sendiri yang akan datang

“kenapa kamu senyum-senyum Danu, aku benar-benar serius ini. aku gak main-main kalau kamu tetap melanggar perintah ku, aku gak mau melihat kamu lagi. aku pulang ke kota”

danu hanya diam sambil melihat wajahnya dari yang semakin manis

“kamu kalau marah semakin manis ya?”

“sudah-sudah. aku mau ambil makanan untuk kamu”

“iya” sari mengambil makanan untuk danu “ini kamu makan dulu, biar aku telpon Pak soleh, supaya kemari”

“iya terserah kamu aja, kan kata kamu semua kamu yang urus kan?”

“iya. kamu habis makan, minum obat ini”

dengan sedikit berat hati. karena danu kurang suka dengan obat “hmmm. iya Sari Bawel”

sari menelpon pak soleh membicarakan ide dari danu untuk penanaman pohon di pinggiran hutan dan membuat pendopo untuk pembelajaran anak-anak di desa. Sedangkan masalah keuangan sari sudah menelpon teman-temannya di kota dan tak lupa sari menelpon sarah untuk membantu kegiatan ini.

tanpa sepengetahuan danu, sari menelpon papa nya, membicarakan ide danu tanpa pikir panjang Abizar sangat setuju dengan ide danu dan akan memberi bantuan lewat donasi yang sari, sarah, mawar dan teman-teman lainnya buat. Semua urusan sudah siap, tinggal hari pelaksanaannya.

1
hambali balon
terima kasih kak, maaf sedikit lama update nya. mulai besok setiap hari saya update
Sun Seto
Bikin ketagihan, kapan update lagi??
hambali balon: maaf kak. sudah update, kedepannya setiap hari saya update
total 1 replies
Pandora
Jatuh cinta pada ceritanya.
hambali balon: terimakasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!