Menolak untuk menerima lamaran setiap laki-laki yang datang kerumah,sering dapat cibiran atau makian dari tetangga.Katanya suka memilih dan memilah pasangan.Tentu saja itu kerap di dengar oleh Azizah,mereka hanya berkomentar dengan apa yang mereka liat.Tapi,Mereka tidak pernah tau,apa yang di rasakan Azizah.
Setelah mencoba dan menyakinkan hati untuk merima pria terakhir yang datang untuk melamar,memiliki gelar seorang ustaz dan juga lulusan terbaik di kairo-mesir.Justru,itu awal membuka luka lama Azizah,keluarga pihak laki-laki menolak dan menentang pernikahan itu,setelah mengetahui masa lalu Azizah.
Bagaimana dengan pernikahan Azizah,batal kah?atau tetap berjalan sesuai rencana sebelumnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali ke kantor
Mereka semua telah kembali ke kantor,sampai di lobi ada Bara yang sedang menunggu Satria.Pandangan Bara tertuju kepada Azizah yang berjalan di belakang Satria,Azizah sedang mengobrol dengan Laura begitu juga Satria sedang berbicara dengan Anita.
Bara langsung menghampiri mereka berempat.
"Bara"Gumam Satria,dengan tangan yang masih bergerak karena sedang berbicara dengan Anita.Namun,Bara terus saja melewati Pria itu,membuat Satria mengerutkan dahi nya.
"Hai,Aku Bara"Bara segera mengulurkan tangan nya ke arah Azizah,membuat Azizah terkejut.
"Heeemm,Geulis pisan..."Gumam Bara,yang tak sadar,dengan kerah kemeja nya di tarik oleh Satria dari belakang.
"Anita kamu handle semua meeting sore ini,Laura ambil berkas di ruangan ku!"Titah Satria,dengan posisi tangan masih di kerah kemeja Bara,yang terus menatap Azizah.
Azizah pun ikut pergi bersama dengan Laura,dan melewati Bara dan Satria,Pria itu terus saja menatap ke arah Azizah.
Pak!
"Aww"Teriak Bara,sembari mengelus kepala nya yang sakit.
"Kenapa Kau memukul ku!"Geram Bara lagi,
"kenapa kau datang kemari?"Tanya Satria,sembari berkacak pinggang.
"Eeemmm"Bara tersenyum,mendengar pertanyaan dari sahabat nya itu,"Tentu saja Aku datang kerena bisnis!"Lanjut Bara.Masih mencari sosok Azizah yang sudah hilang dari pandangan mata nya.
"Bisnis?"Ulang Satria,yang tidak percaya akan ucapan Bara."Katakan yang sejujurnya !"Tegas Satria,Bara kembali melirik ke arah Satria.
"He..He..He.."Bara kembali tertawa kecil,"Kata Aldo di kantor mu ada karyawan baru,jadi Aku penasaran dan ingin melihat seperti apa wanita itu,karena semenjak Aldo kembali dari kantor mu,ia terus saja menceritakan wanita itu,aku 'kan penasaran!"Ungkap Bara,menaikan ke dua nya bahu nya.
"Heeemmm"Satria menghela nafas nya dalam-dalam,kalau enggak penasaran soal wanita bukan Bara nama nya.
"Kalau tujuan mu hanya itu,Kau sudah boleh kembali,kau sudah melihat nya tadi 'kan?"
"Tapi aku belum berkenalan,kau tidak bisa mengusir ku!"Ujar Bara,yang terus saja berjalan ke arah lift meninggalkan Satria di lobi.
"Bara!"Teriak Satria dengan keras,semua orang yang ada di lobi menatap ke arah Satria.Tapi,begitu Satria melihat,mereka semua langsung memalingkan wajah nya.
Ting!
Satria segera masuk ke lift satu lagi,khusus CEO dan Direktur.
Bara sudah tiba di lantai dua,dia mencari ruangan dimana Azizah berada,setelah ia menemukan ruangan Karyawan Desain.Bara segera memegang handel pintu dan ingin membuka nya.
"Eem..Eeemm"Bara memberontak saat seseorang menutup mulut nya rapat,dan menyeret Bara ke ruangan yang lain.
Ceklek !
Dugh!
Bara terjatuh ke atas sofa,dan ia menatap orang itu dengan marah.
"Diam disini!"Titah Satria,Bara membuang muka nya,Satria segera melipat lengan kemeja,setelah menyingkirkan jas yang ada di tubuhnya.
"Gue mau kenalan sama itu perempuan!"Tukas Bara lagi,Satria segera melirik tajam ke arah Bara yang duduk di sofa.
"Diam disini,atau jangan pernah datang kemari lagi!"Bara terkesiap melihat netra Satria yang memerah,ia belum pernah melihat Satria yang begitu marah dan cemburu saat ada seseorang mendekati milik nya,hal itu dapat di bedakan oleh Bara saat Satria pacaran dengan Bella,dia tidak pernah se-takut itu,bila wanita nya mendekati orang lain atau pun di dekati oleh Pria lain.
"Tenang Bro!"Ujar Bara santai,merentangkan ke dua tangan nya di atas pinggir sofa.
"Gue hanya penasaran,karena Aldo terus saja menceritakan wanita itu,Gue 'kan jadi penasaran,dan ingin tahu,secantik apa sih wanita itu!"Bara menatap langit-langit ruangan Satria,sembari membayangkan Azizah.
"Sudah?"Tanya Satria kemudian,
"Sudah?sudah apanya?"Bara malah bingung,dan berbalik bertanya.
"Ya sudah cerita nya?kalau sudah Lo sudah bisa pergi,Gue ada meeting!"Sembari mengambil iPad milik nya.
"Tapi Gue belum tau namanya ?"Menaikan ke dua bahu nya,dan berdiri di depan Satria.
"Nama nya Aminah!"Satria segera pergi meninggalkan Bara,
"Aminah?"Gumam Bara,lalu mengejar Satria.
"Sat,tunggu!"Teriak nya lagi,yang baru ingat pesan dari Aldo.
"Eem"Satria menoleh,
"Kata Aldo,gambar desain itu,ia butuh hari Senin,karena ada rapat di kantor!"
"Iya,Aku sudah tau!"
"Sat,titip salam untuk Aminah!"Teriak Bara lagi,yang sebelum masuk lift.
"Aminah?"Ulang Anita,yang ikut mendengar nama itu,
"Siapa Aminah pak?"Tanya Anita kembali kepada Bos nya itu.
"Apakah akhir-akhir ini pekerjaan mu terlalu sedikit?sehingga kamu masih bisa mengurus masalah orang lain?"
"Ti-tidak Pak!"Sahut Anita,yang langsung menunduk,dan melanjutkan perjalanan nya ke ruangan meeting.
Ceklek !
Begitu pintu ruangan meeting terbuka,semua staf karyawan yang bersangkutan untuk mengikuti rapat segera bangkit dan memberi hormat kepada Satria.
"Kita akan segera memulai rapatnya!"Ujar Satria,yang memimpin rapat,
"Dimana dokumen saya?"Satria bertanya kepada Anita yang duduk di sebelah nya.
"Pak dokumen nya masih ada sama Bu Laura"Tukas Anita,
Tok..Tok..Tok..
"Masuk!"
Ceklek !
Azizah malah terkejut saat pintu ruangan itu terbuka,karena semua mata memperhatikan nya,tidak terkecuali,dan Satria menyadari akan hal itu.
"Eeheeem!"Satria berdehem,dan yang lain segera memalingkan wajah mereka.
"Ada apa?"Tanya Satria datar,sedatar papan selancar,
"Maaf Pak,Bu Laura menitip dokumen ini,dan seperti nya bapak membutuhkan nya!"Ujar Azizah yang sedikit menunduk.
"Benar,memang itu yang sedang saya tunggu,bawa kemari!"Titah Satria,Azizah segera berjalan ke arah Satria yang duduk di depan meja bundar di dalam ruangan meeting.
Azizah memberikan dokumen yang ada di tangan nya,tanpa sengaja,tangan Satria menyentuh tangan Azizah yang lembut.Terasa tangan nya seperti ke setrum,dan membuat Azizah terkejut,hampir saja dokumen itu terjatuh,dan untung nya Satria masih sempat memegang nya.
"Maaf Pak!"
"Tidak apa-apa,kamu bisa kembali bekerja!"
"Saya permisi Pak!"
"Eeemmm"Azizah segera berlalu dari ruangan tersebut.Namun,Satria masih melamun di tempat duduk nya,membuat Anita berulang kali memanggil nya.
"Pak.."
"Pak.."
"Pak!"Teriak nya sedikit lebih keras,
"Kenapa kamu berteriak,di jam meeting!"Ketus Satria,
"Haah?"Anita membulatkan matanya,lalu menggelengkan kepala melihat Bos nya itu.
"Hari ini kita akan membahas dokumen tentang proyek yang baru saja di tanda tangani oleh perusahan asing.Karena,desain perhiasaan yang kita berikan membuat mereka puas,jadi mereka siap bekerja sama dengan kita dalam waktu yang sangat lama!"Ungkap Satria,semua orang ikut senang mendengar ungkapan Satria.
Meeting berjalan dengan lancar,meskipun ada sedikit hambatan dalam ingatan Satria,tidak membuat pria itu goyah,bahkan ia melakukan nya dengan begitu sempurna.
Mohon maaf,Belum bisa Crazy Up,di karenakan Author tengah kurang sehat!🙏