Seorang gadis duduk di atas batu besar, tubuhnya terlihat lemah dan lemah. Namun tatapan matanya setajam elang, auranya dingin dan masih di penuhi kekejaman.
Dia baru saja menyadari bahwa dirinya telah melakukan perjalanan waktu dan masuk ke dalam tubuh seorang gadis lemah dari keluarga petani miskin.
Sebelumnya, dia merupakan seorang permaisuri yang tidak diinginkan, pada saat peperangan, dia menggadaikan jiwanya kepada raja iblis Mo Yan demi untuk bisa menyelamatkan seluruh rakyat kekaisaran.
Di kehidupan pertamanya, dia merupakan seorang pembunuh profesional yang paling ditakuti di dunia modern. Sayangnya dia harus kehilangan nyawa, hanya untuk menyelamatkan seorang bayi berusia 7 bulan yang terjatuh dari lantai 27 dan kini dia kembali dengan ruang dan sistem di tangannya.
Siapa yang berani berurusan dengan gadis kecil yang telah 3x mengalami perpindahan waktu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wu Dafeng
Rombongan akhirnya sampai di kota xinjiang setelah dua hari, gerbang kota dijaga oleh beberapa orang prajurit, mereka membawa pedang dan juga tombak sebagai senjata.
Saat mereka datang, ada sebuah gerbong besar terparkir di depan, dengan dua orang pelayan pria yang berjaga. Nyonya tua Wei yang mengenali gerbong itu bergegas mendekat, kemudian bertanya pada pelayan. "Apakah tuan muda Wu ada di sini?"
Kedua orang pelayan itu mengerutkan dahinya, namun mereka juga mengangguk sebagai persetujuan. Di sisi lain, Wei Lan memasang senyuman lembut sambil tersipu malu-malu, dia menundukkan kepala saat mengetahui bahwa calon suaminya berada di dalam kereta. Wajah anggota keluarga Wei lama tiba-tiba saja berubah menjadi sombong dan sombong.
Wei Qingluo hampir menyemburkan tawa melihat reaksi gadis itu, padahal sebelumnya dia selalu bersikap ganas, namun tiba-tiba saja berubah seperti kelinci kecil yang lucu, benar-benar rubah betina.
"Huh! Sepertinya teratai putih ingin menyombongkan diri!" ucap Wei Qingluo dengan suara pelan, namun masih bisa didengar oleh sang Ibu dan kedua orang adiknya. Bibir penjaga bayangan terlihat berkedut, saat mendengar rutukkan gadis itu.
"Kami dari keluarga Wei di desa Dashi." ucap nyonya tua Wei memperkenalkan diri, kedua orang pelayan itu terkejut, namun segera memberitahu majikannya.
Tak lama terlihat seorang pemuda turun dari kereta, kulitnya terlihat halus, wajahnya sedikit tampan, pakaiannya yang mengkilat membuat Wei Qingluo sejenak menutup mata untuk menyesuaikannya. Matanya yang licik dengan tahi lalat seukuran kacang tanah di sudut bibirnya, benar-benar melukai mata Wei Qingluo.
"Astaga..." Wei Qingluo terdiam, sudut mulutnya berkedut melihat hal itu.
Wu Dafeng melirik Wei Qingluo, matanya menunjukkan ketertarikan, kemudian melirik ke arah Wei Lan yang tersipu malu, namun mata pemuda itu menunjukkan rasa jijik dan ketidakpuasan.
"Syukurlah kalian baik-baik saja, aku sengaja datang untuk menjemput dan membawa kalian menuju kota nanjiang," ucap Wu Dafeng, namun sudut matanya terus melirik ke arah Wei Qingluo, sehingga membuat Wei Lan menggertakkan gigi, kedua tangan gadis itu terkepal, namun kembali bersikap polos dan memasang senyuman lembut.
Nyonya tua Wei terlihat sangat bangga, dia segera melirik ke arah Zhao Shi. "Kau bisa kembali mengikuti kami, aku bisa memberimu satu kesempatan lagi, untuk menjadi bagian dari keluarga Wei."
Mulut Wei Qingluo mengerucut, dia segera menjawab dengan sangat tenang, "Tidak dibutuhkan!"
Beberapa orang warga desa juga tercengang mendengar ucapan wanita tua itu, bukankah sebelumnya mereka telah memisahkan keluarga? Namun tiba-tiba saja dia bertindak seolah-olah menjadi seorang penatua yang bijaksana dan mengajak Zhao Shi bersama dengan keluarganya, untuk kembali pada keluarga Wei.
Mata nyonya tua Wei langsung melotot, "Kau gadis sombong! Aku berbicara dengan ibumu, sebagai generasi yang lebih muda, kau tidak diperbolehkan untuk menyela pembicaraan orang tua. Apakah ibumu tidak pernah mengajarimu dengan baik?"
Wei Qingluo mencibir, "Bukankah kau ingin kami kembali ke keluarga Wei agar bisa memanfaatkan sesuatu? Siapa yang tidak mengetahui, seberapa licik kalian? Bahkan berpura-pura bersikap baik. Aku akui, kau merupakan seorang wanita tua yang paling tebal muka!"
Wajah nyonya tua Wei seketika langsung merah padam, mendengar sindiran dari gadis itu, namun Wei Lan bergegas mendekat ke arahnya, kemudian menggelayut manja di tangan wanita tua itu. "Nenek, biarkan saja! Jika mereka memang tidak ingin kembali."
Seketika nyonya tua Wei berubah menjadi sangat lembut dan menjawab ucapan dari cucu kesayangannya, "Lan'er kami masih yang paling bijaksana."
Melihat pemandangan itu, Wei Dafeng mengerutkan dahi. Nampaknya selir yang telah dipersiapkan oleh orang tuanya merupakan teratai putih, tindakan pura-puranya terlalu kasar dan tidak profesional, sehingga ketidakpuasan kembali terlihat di matanya.
"Lebih baik kita segera pergi, perjalanan menuju kota nanjiang masih membutuhkan waktu 2 hari." ucap Wu Dafeng sambil masuk ke dalam gerbong kereta miliknya.
Nyonya tua Wei berniat untuk masuk, namun dihalangi oleh dua orang penjaga. "Nyonya tua, kereta anda ada di belakang!"
Nyonya tua Wei mengerutkan dahi, ada ketidakpuasan di wajahnya. Apalagi setelah melihat gerbong kereta sederhana yang tak jauh dari tempat itu. Mungkinkah jika keluarga Wu ingin mempermalukan mereka?
"Bukankah kereta itu terlalu sederhana?" tanya nyonya tua Wei, namun kedua orang pelayan itu menggelengkan kepala.
"Cucu anda adalah selir yang telah dipilih oleh tuan besar dan hanya istri sah yang bisa masuk ke dalam kereta khusus milik anggota keluarga Wu." jawabnya.
Wei Lan kembali mengepalkan kedua tangannya, namun masih memperlihatkan senyuman lembut. "Nenek, mari kita masuk ke dalam kereta itu!"
Semua anggota keluarga Wei juga mengikuti, meskipun kereta itu terbilang sederhana, namun masih cukup untuk menampung 12 orang anggota keluarga mereka. Masih ada jejak kemarahan di wajah nyonya tua Wei, dia berbicara dengan suara yang sedikit lebih keras. "Setelah kita sampai di rumah putra kedua, aku akan meminta dia untuk menegur keluarga Wu, karena telah mempermalukan kita."
Semua orang menganggukan kepala, mereka juga merasa bahwa tuan muda dari keluarga Wu itu sangat menyebalkan. Jika memang anggota keluarga Wei tidak diperbolehkan memasuki gerbong kereta mewah milik mereka, lalu kenapa tidak membawa Wei Lan untuk menemaninya?
Wu Dafeng tidak mengetahui keluhan dari anggota keluarga Wei lama, saat ini dia tengah sibuk dengan seorang gadis cantik di gerbong keretanya. Dia sengaja tidak membiarkan anggota keluarga Wei memasuki gerbong kereta itu, karena membawa seseorang di sisinya.
Keluarga Wu sebelumnya menemukan mereka karena merasa, bahwa latar belakang Wei Lan tidak terlalu bagus, namun gadis itu memiliki paman seorang hakim daerah, sehingga tidak keberatan untuk menjadikannya sebagai selir untuk Wu Dafeng.
Putranya itu sangat tidak bisa diandalkan, dia selalu bermain-main setiap hari, bahkan memiliki seorang kekasih di rumah bordir. Demi untuk membuktikan keseriusannya, pemuda itu menebus kekasihnya dan membawanya tinggal di luar, hal itu tentu saja membuat reputasi keluarga Wu sedikit terganggu.
Wu Dafeng hanya harus bersikap baik terhadap Wei Lan, agar gadis itu tidak membatalkan pertunangan mereka. Setelah dia datang ke keluarga Wu untuk menjadi selir, Wu Dafeng bisa melakukan apa pun untuk mengurusnya.
"Ada apa? Apakah ada yang mengganggu pikiranmu?" tanya An Xiu'er sambil menatap wajah Wu Dafeng.
Pemuda itu menggelengkan kepala, kemudian menarik tubuh An Xiu'er agar mendekat padanya. "Tidak apa-apa, aku hanya merasa bahwa gadis dari keluarga Wei ini sedikit licik,"
An Xiu'er mengedipkan matanya, dia tidak berharap pemuda itu akan memberikan jawaban yang sangat mengejutkan. "Anda pasti bisa menanganinya dengan baik, Xiu'er mempercayai hal itu."