Tertukar itu kadang terjadi pada barang bawaan ditengah keramaian. Ada juga pada hal lain ditengah-tengah jumlah yang lumayan banyak. Tetapi kali ini, yang tertukar itu pasangan. Lho kok bisa? mbuh.. semua berawal dari jalan-jalan bareng.
Intinya, percikan api tumbuh karena melihat kelebihan pasangan teman yang menggoda iman ketika mereka lagi liburan bersama. Kedua insan itu menemukan sesuatu menarik di diri orang lain yang tidak mereka temukan pada pasangannya.
Keputusan untuk berselingkuh pun terjadi karena rasanya begitu indah. Cuma untuk senang-senang katanya, yang pada akhirnya kedua orang itu sadar bahwa tak selamanya selingkuh itu menyenangkan. Mereka mengalami kehancuran karena balasan dari orang yang tersakiti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tamu Yang Tidak Diundang
Eh kamu Neng yang datang?"
"Iya bu, saya disuruh Mas Pulung atas perintah Pak Galang buat bantuin ibu bebenah barang-barang."
"Oh gitu. Yasudah sini masuk Neng."
"Hei tunggu!" ini bukan suara Aira kepada Neneng, tapi suara Melvi yang meminta Aira supaya gak masuk dulu ke dalam rumah. Mantan istri Galang mendekat.
"Selamat ya Kak Aira Author idolaku, bisa nikah sama suami-- upss salah, mantan suami ku. Kok bisa ya kalian tiba-tiba menikah? jarak waktunya dekat banget lagi sampai-sampai kelar masa idah langsung gas." Ujar Melvi sembari melihat-lihat keadaan rumahnya dulu yang sekarang begitu jauh perbedaannya.
"Terimakasih atas ucapan selamatnya Kak Melvi. Kamu ke sini hanya memberikan ucapan saja?"
"Iya, kenapa aku tak diundang ke acara pernikahan kalian?"
"Gak di undang pun, kamu datang kesini ngasih ucapan selamat tanpa hadiah."
Melvi melengos, bisa juga Aira sinis begitu kepadanya. Melvi kira Aira cuma perempuan yang bisanya legowo walaupun ditindas. Melvi turut berdecak sinis.
"Ck! dasar Kak Aira. Apa karena nikahnya sama mantan suamiku jadi kalian diam-diam nggak ngundang demi menghargai perasaan ku ya? haduuuh tenang saja Kak, aku tuh udah selow aja kali dicerai Mas Galang. Jangan senang dulu dengan apa yang terlihat sekarang, macam rumah ini, atau mobil pemberian Mas Galang. Tiba-tiba Mas Galang diciduk kasus pencurian atau pengedar bagaimana hayo?" tampang Melvi meledek Aira.
"Kamu nuduh Mas Galang nyari uang yang gak halal?"
"Ya nggak sih, cuma kan kerjaan dia gak jelas apaan tau-tau duitnya banyak. Udah pokoknya kamu rasain aja nanti biar bisa menilai sendiri." Melvi tertawa mengejek.
"Kamu bagaimana Kak? dulu masih jadi istrinya Mas Galang masa sampai gak tahu sumber penghasilan suami! parah banget, satu rumah ngapain aja?!" ejek Aira.
"Emangnya sekarang kamu tahu?"
"Tahu lah Kak. Tapi aku diminta Mas Galang untuk gak mengumbar pekerjaannya. Takutnya nanti malah banyak perempuan yang ngejar-ngejar kalau sampai tahu. Soalnya profesinya itu cemerlang sekali." Aira mengarang bebas. Sesungguhnya dia gak tahu Galang profesinya apaan. Tadinya dia gak mau bawel dengan banyak nanya tentang kepribadian Galang, namun sewaktu Melvi bilang diciduk, Aira berfikir dia harus tahu nafkah dari Galang halal atau tidak. Resiko badboy emang gitu, banyak dicurigai.
"Sayaaaang!"
Suara Galang memanggil-manggil.
"Iya sayang, aku disini." Jawab Aira, Melvi mendengar itu berdecak sebal.
Yaelah, paling pernikahan mereka settingan. Aku tahu banget sifat Galang yang selalu menghalalkan segala cara. Dumal Melvi dalam hati.
Galang datang mendekati Aira, merengkuh pinggangnya hingga badannya menempel. Aira juga sama. Setelah melihat sorot mata Galang penuh isyarat, Aira turut membalas perlakuan Galang yang tak kalah mesra.
"Aira sayang, kenapa belum juga salin baju?" Aira masih pakai kebaya. Untuk make-up dia sudah menghapusnya sejak masih di rumah Bu Salmah--tempat diselenggarakannya pernikahan.
"Iya nih Mas, aku lagi menyapa tamu."
"Tamu? oh lu ternyata. Ada apa malam-malam begini bertamu di marih?" Pandangan Galang beralih ke Melvi. Dia bertanya sembari tulak pinggang.
"Cuma mau ngucapin selamat menempuh hidup baru buat kalian. Parah banget nikah gak undang aku. Menghargai perasaan aku biar gak sakit hati ya?"
"Bukan begitu. Itu salah besar Mel. Yang benar itu gua sama Aira ngundang yang penting-penting aja. Kalau lu gak diundang, ya berarti.. lu tau sendiri lah artinya apa. Eh lu mending pulang sana, gua mau ritual malam pertama."
Melvi tersenyum, "Malam pertama apa malam pertama? aku yakin kamu nikah sama Aira bukan atas dasar cinta. Kamu cuma lagi mempermainkan pernikahan kan? mana mungkin kalian saling menyentuh satu sama lain. Aku paham sifat kamu Mas."
Sekarang Galang yang ketawa, "Hahaha, lu abis baca novel apaan? drama banget."
"Emang benar kan!"
Tadinya Aira sempat berfikir ninggalin Galang yang berdebat sama mantan istrinya lantaran terasa membuang-buang waktu. Tetapi dia kembali berfikir, tujuan Galang nikah ya memang buat membalas perbuatan Melvi dan Adrian. Kalau dia pergi, percuma saja Galang seperti berlakon sendirian. Kepura-puraan ini akan terendus dengan mudah. Maka, Aira tetap bertahan di sisi Galang apapun situasinya.
"Sayang," panggil Galang.
"Iya sayang, ada apa?" dijawab Aira begitu. Namun bukan lagi kata-kata yang terdengar dari mulut Galang, melainkan laki-laki itu wajahnya perlahan mendekat. Bibir Galang meraup bibir Aira. Mereka berciuman di depan mata Melvi.
Ciuman berlangsung tenang tanpa banyak menuntut.
Melvi yang gak menyangka disuguhkan adegan seperti itu lama-lama gak kuat berada terus menyaksikan perlakuan Galang ke Aira. Dia berbalik badan sambil menggerutu dan berjalan menuju mobilnya terparkir.
Goblokk banget sih!
Brugh!
Melvi membanting pintu mobilnya.
.
.
Bersambung.
enanti
ini detail penyakit melvi apaannn.. gimana....
terhuraku gak cantikk
mau kasian tapi gimana yaa.. keterlaluan juga sih si adrian
Seorang Melvi yang melihat suami Aira lebih segalanya dari suaminya sendiri, begitu pula Adrian, melihat Melvi lebih oke dari bininya sendiri. ternyata oh ternyata... menyesal kemudian tidaklah berguna.
Tapi syukurlah, Adrian dan Melvi akhirnya bisa saling menerima untuk hidup bahagia diakhir kebersamaan mereka.
Semangat dan sukses selalu buat kak Zenun😍😍😍
Semangat terus yaaa idolaku ❤️❤️