NovelToon NovelToon
Oh My Savior

Oh My Savior

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:283.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Whidie Arista

Aku menyukaimu! Tapi, Aku tahu Aku tak cukup pantas untukmu!

Cinta satu malam yang terjadi antara dia dan sahabatnya, membawanya pada kisah cinta yang rumit. Khanza harus mengubur perasaannya dalam-dalam karena Nicholas sudah memiliki seseorang dalam hatinya, dia memilih membantu Nicholas mendapatkan cinta sang gadis pujaannya.

Mampukah Khanza merelakan Nicholas bersama gadis yang di cintai nya? Atau dia akan berjuang demi hatinya sendiri?

Ayo ikuti kisah romansa mereka di sini! Di Oh My Savior

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 : Jarak

Masalah terbesar dalam hidup adalah hati, saat hati tak lagi menjadi milikmu. Maka bersiaplah untuk kemungkinan terluka.

~*~

Tik...Tok...Tik...Tok...

Jarum Jam terus berputar, membawa detik berubah menjadi menit, dan menit menjadi jam. Waktu telah menunjukan pukul 21:30 Khanza baru bangkit dari kursi kerjanya, dia menatap kosong bangunan-bangunan di sekitar, lampu warna-warni nampak meramaikan suasana.

Napasnya mendesah pelan, dia mengeluarkan handphone dari saku jas nya, berharap Nic menghubunginya, namun harapannya sia-sia, tak ada satu pun pesan yang muncul di layar gawainya. Khanza menatap perut datarnya kembali, karena ia mengenakan korset, ia sengaja mengenakan benda tersebut dan memakai pakaian yang longgar, agar perutnya yang buncit tak kentara di pandangan orang.

'Apa sebetulnya yang aku harapkan? Semua sudah jelas Khanza, kau terlalu naif, hidup tak selalu berjalan sesuai keinginanmu.'

Khanza hendak kembali, namun aroma wangi yang tercium dari cafe sebrang membuat atensinya teralihkan. Dia ingat, itu adalah cafe milik Daren yang di kelola oleh Darius.

"Apa dia ada disana?" Khanza ingat perkataan Darius, jika dia tengah sedih atau butuh teman curhat maka Darius lah orangnya. Khanza melangkah masuk kedalam cafe tersebut, dia mengedarkan pandangan ke sembarang arah, berharap orang yang dia cari berada di salah satu tempat yang ada di sana.

"Nona, apa ada yang bisa saya bantu?" salah satu pelayan wanita datang menghampiri Khanza, karena Ia tak kunjung memilih tempat duduk.

"Emh, apa Tuan Darius ada disini?" Pelayan itu nampak mengerutkan dahi, "saya temannya." Khanza memperjelas ucapannya.

"Oh anda temannya, maaf saya tidak tahu." Pelayan tersebut menunduk hormat.

"Tidak papa," Khanza tersenyum ramah.

"Beliau ada di lantai atas, sebentar saya panggilkan. Nona silahkan duduk." ucapnya sopan, lantas berlalu. Khanza pun duduk di meja sudut seperti biasa, dia memang seperti itu, selalu menghindari tempat yang mencolok, karena dia tak suka orang-orang menatap dirinya.

Dari tangga seseorang muncul dengan senyum yang mengembang, dia dengan cepat mendekat dan langsung duduk di hadapan Khanza, "hey, tumben jam segini kemari?"

"Lapar," Khanza berujar enteng.

"Sudah pesan makanan?" Khanza menggeleng.

"Ya sudah aku pesankan, hari ini makanannya gratis, aku yang traktir. Kamu mau makan apa?" Darius nampak antusias.

"Darius, aku bisa bayar oke."

"Aku tahu kamu bisa bayar, tapi aku tetap ingin mentraktirmu." Darius bersikukuh.

Khanza menggeleng sembari tersenyum, "baiklah, terserah kamu saja." Khanza berujar pasrah.

"Ayo kita main tebak-tebakan sambil nunggu makanan!"

"Hah?!" Khanza melongok mendengar ucapan Darius.

"Main tebak-tebakan," Darius memperjelas kata-katanya, "aku tahu kamu sedang ada masalah, benarkan? Jadi mari kita sedikit gila dan lupakan masalah yang ada."

'Itulah dia, dia selalu tahu apa yang aku rasakan, tanpa aku harus berkata. Darius ini unik,' Khanza tersenyum dan mengangguk.

"Coba tebak, ada seorang pria terjebak dalam goa, dia bawa lilin sama obor, mana yang dia nyalain duluan?" Khanza berpikir sejenak lantas menjawab.

"Emh, lilin, eh bukan? Ah, korek api!" jawabnya antusias.

"Betul! Coba tebak lagi! Gang apa yang suka bikin ibu-ibu kesel?" Darius melontarkan pertanyaan lagi.

Emh, Khanza masih berpikir, "makan dulu deh, baru jawab." Darius berujar saat pelayan datang membawa makanan mereka.

"Gang buntu?" Darius menggeleng, "gang sempit?" Darius tetap menggeleng, tanda tebakan Khanza masih salah, "aah, apa dong?" keluh Khanza kesal dia menyuapkan makanan ke mulutnya dengan mimik wajah lucu.

"Jadi gak bisa jawab nih?" Darius terkekeh, Khanza menggeleng dia menyerah atas pertanyaan yang sangat sulit itu.

"Gang-- Gangguin suaminya!" Darius tergelak merasa menang karena Khanza tak bisa menjawab tebakan yang Ia lontarkan.

Ish, Khanza manyun karena merasa kalah dari Darius, "oke giliran kamu." Darius melempar giliran memberi pertanyaan pada Khanza.

"Oke, benda kecil apa yang bisa ngeluarin orang?" Giliran Khanza yang memberi pertanyaan.

"Hah benda kecil, bisa ngeluarin orang? Benda apa?" Darius nampak berpikir keras.

"Ayo apa?!" Khanza merasa puas karena pertanyaannya mampu membuat Darius berpikir cukup lama.

"Aah, aku nyerah!" teriaknya.

"Bel!" Ujar Khanza

"Hah, Bel?" Darius nampak tak puas dengan jawaban Khanza.

"Iya Bel, kalau Bel di teken orang pasti keluar dong, dari pintu maksudnya." Darius mengangkat bahu pasrah.

"Ya sudah, habiskan dulu makanannya, keburu dingin." Khanza dan Darius makan sembari bercengkrama, sesekali mereka tertawa. Darius dan Khanza memang satu frekuensi, bahkan hal kecil pun menjadi sebuah lawakan bagi mereka berdua.

Khanza menilik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, "sudah malam, sebaiknya aku pulang. Terima kasih untuk hari ini." Khanza tersenyum lantas bangkit.

"Emh, aku antar ya. Kamu gak bawa mobil kan?"

"Ko kamu tahu sih?" Khanza merasa heran sendiri darimana Darius tahu segalanya.

"Tahu dong, aku kan peramal!" Khanza berdecak jawaban Darius benar-benar meragukan.

"Udah ayo, gak penting aku tahu darimana. Yang penting, aku akan antar kamu pulang sampai ke rumah dengan selamat."

"Oke, thank you." Khanza menyerah dengan pertanyaannya dan berjalan ke arah parkiran.

Tring... Sebuah notifikasi masuk ke ponsel Darius. [Thank you bro, tolong jaga dia.] Darius kembali menyimpan ponsel di saku celananya, lantas berlalu menyusul Khanza.

Tak jauh dari lokasi mereka, Nic berdiri di balik dinding menatap nanar kepergian dua orang tersebut, hatinya tak rela, namun dia juga tak bisa membiarkan Khanza menetap. Terlebih lagi dia sudah berjanji pada Cherry untuk bertunangan dengannya.

"Darius, aku serahkan Khanza padamu, semoga kau bisa membuatnya bahagia."

~*~

Keesokan harinya, Khanza seperti biasa datang ke rumah Nic untuk menjemputnya dan pergi bersama ke kantor. Namun, sesampainya disana, penjaga bilang Nic sudah pergi lebih dulu membawa mobil sendiri.

Kecewa. Kata itu yang kini ada dalam hati Khanza, dia pun lantas berlalu melajukan mobilnya kembali, menuju kantor.

Khanza memasuki ruangan Nic, hening... Nic nampak tengah fokus pada pekerjaannya, Khanza mendekat dan menaruh dokumen di meja Nic.

Dia masih berdiri, tak berucap sepatah kata pun, hingga Nic berkata, "apa masih ada sesuatu?" tanyanya. Dingin, aneh dan terasa asing, apa dia masih Nic yang sama? Kata-kata Nic barusan membuat Khanza heran, apa sebenarnya yang terjadi, apa karena Cherry?

"Tidak ada. Setelah kamu menandatangani semua dokumen ini, panggil aku kembali." Nyut... ulu hati Khanza berdenyut nyeri, dia tak bisa terima dengan sikap asing Nic. Namun, Khanza memutuskan untuk keluar dan tak ingin mempertanyakan sikap Nic padanya, dia pasti punya alasan sendiri.

'Maafkan aku Khanza, jujur aku ingin mengatakan berbagai hal padamu. Tapi, aku tidak bisa.' Batin Nic bergumam.

1
Ririn Nursisminingsih
nick ini ceo kok boodinng banget yaa grgeten a
Muna Junaidi
Hadir thor💃💃💃
Whidie Arista 🦋: Terimakasih kak. semoga suka sama ceritanya 😊
total 1 replies
Zikran Zikran
Luar biasa
Madura Sby
akhirnya masalah selesai jugaa
Waseng Susanti
crt yg menarik
Mom Q
super
Ndhut
.
Anonymous
bukannya tes dna biasany bth wkt 2 mgg an kan?
Whidie Arista 🦋: dalam dunia halu apa sih yang gak mungkin kak wkwk🤭
total 1 replies
mudah hartatik
suka ceritanyA... sepertinya bagus..
Nuraeni Nur
menarik
Kadek Bella
terima kasih thoor,,, ceritanya nggak bertele-tele
Whidie Arista 🦋: sama2 kak, makasih juga udah mampir di karya aku 😊
total 1 replies
Devina Siregar
top
Nabilah Afifah
min kok gaada novel yg ini
Whidie Arista 🦋: kalau minta Kakak bisa baca nove aku yang lain, terima kasih🙏
Whidie Arista 🦋: Mohon maaf ya Kak🙏 novel ini gak jadi aku lanjutin jadi aku hapus🙏😊
total 2 replies
Doraita Veriani
aku padamu Risa....meleleh air mataku
Agus Tina
Luar biasa
Tris Santini
bonchap nya thor
Rus Siana
pPpPpppppPpp
Uswatun Hasanah
lanjut cerita yg lain dong
Whidie Arista 🦋: kalau bikin sekuel novel ini kayanya belum ada ide kak Wkwk
Whidie Arista 🦋: Cerita yang lain yang mana Kak?
total 2 replies
Anonymous
Terima kasih thor 😍🥰
Whidie Arista 🦋: sama2 Kak😊 Makasih juga buat Kakak yang sudah mendukung novel aku yang satu ini🙏
total 1 replies
Uswatun Hasanah
tamat tamat ending
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!