Diandra Anastasya Mulawarman(23th) seorang wanita berparas cantik, mandiri dengan karier yang begitu cemerlang. Siapa sangka disaat detik terakhir kepergian sang ibu, dirinya harus menerima kenyataan bahwa ia adalah seorang bayi yang diadopsi dari sebuah panti asuhan.
Berbekal secarik surat dan sebuah liontin, ia berusaha keras untuk bisa menemukan keluarga kandungnya. Dan sebuah kenyataan pahit kembali ia terima, ternyata istri kedua Papanya merupakan dalang dibalik kematian sang ibu.
Dengan menyamar menjadi orang yang berbeda, ia bertekad untuk membalas orang-orang yang telah menghancurkan keluarganya.
" Kau mengambil Papa dari Ibuku. Maka aku akan mengambil tunangan dari putrimu. Raka Syailendra, kau harus jadi milikku."tekadnya dalam hati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENEMUI BI LASTRI
Setelah kepergian Raka, Diandra mengajak Jonathan untuk pergi ke beberapa tempat sebelum ia ke kantor.
Jonathan yang masih penasaran dengan apa yang terjadi kemarin kembali bertanya pada sang atasan.
Diandrapun menceritakan tentang beberapa orang yang ingin menculiknya dan bagaimana pertemuannya dengan Raka Syailendra.
" Nona, sepertinya ada yang mengincar nyawamu. Tapi, kemungkinan orang ini juga sudah cukup lama mengenal kita. Buktinya ia bisa menyuruh wanita penggoda untuk mengecohkanku. Aku menyesal atas kelalaianku kemarin. Aku pasti akan menemukan orang itu." tegasnya yakin.
" Ceckkk.. Kau memang tidak bisa diandalkan. Sebaiknya kurangi kebiasaanmu bermain wanita. Aku tahu apa yang menjadi alasanmu. Tetapi, tidak semua wanita memiliki kepribadian yang sama. Carilah gadis baik-baik dan menikahlah dengannya. " Diandra menasehati.
Jonathan menyeringai,
" Semua wanita sama saja, hanya kau wanita baik-baik di dunia ini, Nona. Jadi? Maukah anda menikah denganku? "
Diandra yang tengah membaca buku langsung memukulkan buku tersebut ke kepala Jonathan.
" Aku harus berpikir 1000 kali karena banyaknya virus yang masuk padamu." jawabnya diiringi gelak tawa.
Jonathan terkekeh mendengarnya, walaupun sebenarnya ia sedikit kecewa. Namun dirinya sadar, ia terlalu kotor untuk seorang Diandra.
" Kita mau kemana, Nona? " tanyanya mengalihkan perhatian.
" Ke pasar tradisional. "
Diandra menunjukkan arah pasar yang ia maksud. Awalnya Jonathan kaget, tetapi setelah Diandra menjelaskan barulah ia mengerti tujuan atasannya.
Mobil berhenti disebuah pasar tradisional yang cukup ramai pagi ini.
Jonathan turun, kemudian menjajaki ke dalam pasar.
Semua orang tentu saja terpana sekaligus heran melihat pria yang tampan dan sepertinya bukan orang biasa, masuk ke area pasar.
Semua mata tertuju padanya, termasuk wanita paruh baya yang sedang asyik menawar sayuran disana. Ia langsung menyanggupi saat sang pemilik kios memberikan harga, tidak seperti biasanya yang cukup alot.
Bi Lastri sampai tak berkedip melihat pria itu berjalan semakin dekat ke arahnya, lalu berhenti tepat di depannya.
" Bi, bos saya ingin anda menemui beliau. Silahkan ikut denganku. " ucap pria itu dingin penuh wibawa.
Netra Bi Lastri membola karenanya,
" Eb..Bos? " tanyanya gugup.
Ini sungguh hal yang tidak pernah dibayangkan oleh Bi Lastri, seseorang yang disebut " Bos " sampai rela mencarinya ke pasar.
Awalnya Bi Lastri ingin menolak karena takut, tetapi setelah Jonathan meyakinkannya, akhirnya iapun menurut kemana Jonathan membawanya.
Banyak pasang mata terutama para gadis yang merasa iri sebab melihat seorang pria tampan justru memilih wanita tua untuk dibawanya pergi. Padahal, mereka tak akan menolak jika yang menjemput pria setampan itu.
Bi Lastri akhirnya masuk ke dalam sebuah mobil mewah yang terparkir tidak jauh dari sana. Dirinya terkejut ketika melihat seorang wanita yang begitu cantik dan anggun tersenyum ramah kepadanya.
" Apa ini yang dipanggil Bos oleh pria tadi? " benaknya bertanya.
" Bibi, bagaimana kabarnya? Apakah Papaku sehat- sehat saja disana? " ungkap Diandra penuh kecemasan.
Hal yang paling ia takuti saat keluar dari kediaman Adijaya adalah berjauhan dari Papanya.
" Pa- Pa? Jadi anda ini Asih? "
Bi Lastri belum bisa mencerna ucapan Diandra dengan baik. Akan tetapi, dari suara dan sorot matanya kini dirinya sadar bahwa gadis itu adalah Asih, putri Pak Burhan. Diandrapun mengangguk membenarkan.
Netra Bi Lastri berbinar ketika menyadarinya, ia langsung memeluk Diandra karena kagum.
" Nona, ternyata ini anda. Anda benar- benar sangat cantik dan mirip dengan Nyonya Sheina. " ungkapnya haru.
" Pak Burhan, baik-baik saja, Nona. Namun, semangatnya nampak sedikit berkurang, nafsu makan beliau juga. Sepertinya beliau juga merindukan anda. " jelas Bi Asih.
Netra Diandra berkaca-kaca, iapun merindukan kebersamaannya dengan sang Papa.
" Sampaikan salamku pada beliau, Bibi. Katakanlah, aku pasti akan kembali setelah rencanaku tersusun dengan sempurna."
" Bibi, tolong berikan obat ini untuk Papa. Disini sudah ada petunjuk pemakaiannya. Aku harap saat aku kembali, kondisi Papa sudah menjadi lebih baik. Dan ini, ada sedikit uang, Bibi belanjakan sebagian untuk keperluan Papa. Beliau butuh asupan nutrisi yang baik. " Diandra memberikan obat sekaligus uang kepada wanita tersebut.
Bi Asih segera menerimanya, karena ia tak bisa berlama-lama agar Livia tidak curiga kepadanya.
Sebelum pergi, Diandra menanyakan tetang lokasi makam ibunya, Nyonya Sheina. Ia ingin berkunjung di makam ibu yang selama ini hanya mampu ia dengar ceritanya.
Bersambung,,,
Jangan lupa tinggalkan jejak like, koment ,rate n vote seikhlasnya disini ya. Makasih sebelumnya😍