NovelToon NovelToon
Takdir Yang Menyapa

Takdir Yang Menyapa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Alika zulfiana

Setelah bertahun-tahun berpisah, hidup Alice yang dulu penuh harapan kini terjebak dalam rutinitas tanpa warna. Kenangan akan cinta pertamanya, Alvaro, selalu menghantui, meski dia sudah mencoba melupakannya. Namun, takdir punya rencana lain.

Dalam sebuah pertemuan tak terduga di sebuah kota asing, Alice dan Alvaro kembali dipertemukan. Bukan kebetulan semata, pertemuan itu menguak rahasia yang dulu memisahkan mereka. Di tengah semua keraguan dan penyesalan, mereka dihadapkan pada pilihan: melangkah maju bersama atau kembali berpisah, kali ini untuk selamanya.

Apakah takdir yang mempertemukan mereka akan memberi kesempatan kedua? Atau masa lalu yang menyakitkan akan menghancurkan segalanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alika zulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kisah di balik kecelakaan

KEESOKAN PAGI

" Kak, sarapan yuk!" ajak Zara dengan semangat.

" Enggak, Ra. Kakak masih kenyang," tolak Alice, malas.

" Tapi Ibu udah nungguin di meja makan," timpal Zara, akhirnya membuat Alice setuju. Dia tak ingin Ibu merasa khawatir lagi.

" Kamu mau kemana, Kak?" tanya Arini, heran melihat Alice yang sudah rapi dengan tas di punggungnya.

" Setelah sarapan, aku mau ke rumah sakit," jawab Alice sambil memaksakan makanan masuk ke mulut. Selera makannya hilang.

" Biarkan Ibu saja, Kak. Kamu istirahat di rumah," tolak Arini, khawatir.

" Aku yang pergi, Bu. Lagian, arsya tidak bisa terus-menerus bolos sekolah. Bapa pulangnya siang, nanti kalau Ibu tidak ada di rumah, kakak yang kena marah," Alice memohon, bertekad menjaga Alvaro.

" Yasudah, kalau gitu. Kamu sudah izin kerja hari ini?"

" Sudah, Bu. Aku cerita alasan aku. Alhamdulillah, bosku ngijinin dan kasih libur tiga hari," jawab Alika dengan lega.

" Alhamdulillah," Arini bersyukur. Setidaknya, ada bos yang pengertian.

°°°

RUMAH SAKIT

Sesampainya di rumah sakit, Alice tidak langsung menuju ruang Alvaro. Dia mampir ke kantin untuk membelikan makanan untuk kakaknya dan Alvaro.

" Banyak banget pilihan makanannya! Gimana ya, jadi bingung mau beli apa," celetuk Alice sambil melirik menu yang beragam.

Sambil melihat-lihat area sekitar kantin, Alice merasakan suasana ramai, dengan aroma makanan yang menggoda selera.

seorang laki-laki melaju cepat dan menabrak Alice.

BUGH!

"awww," rintihnya saat lengannya terhantam meja pedagang yang penuh barang dagangan.

"maaf, Mbak! Saya tidak sengaja," seru laki-laki itu, terlihat panik. Ia segera membantu Alice bangkit dari lantai, matanya berkilau penuh rasa bersalah.

Dengan cepat, ia merogoh saku dan mengeluarkan lima lembar uang ratusan. "Ini untuk ngobati Mbak. Sekali lagi, maaf. Tapi saya benar-benar buru-buru dan tidak bisa mengantar."

Tanpa menunggu jawaban, ia berlari, meninggalkan Alice yang masih tertegun, memandangi punggungnya yang semakin menjauh.

"Agghh, Alice ! Ngapain cuma gerak-gerak tangan doang? Gue nggak papa kali," keluh Alice, mencoba mengabaikan rasa kesalnya sambil melanjutkan langkah menuju gerai makanan.

Di tengah keramaian pasar, rasa penasaran mulai menggelayuti pikirannya. Siapa lelaki itu? Kenapa ia terlihat begitu terburu-buru? Momen singkat itu meninggalkan jejak di hati Alice—sebuah pertanyaan yang akan terus menghantuinya.

Di Ruang Rawat

"Permisi, Mas," sapa seorang laki-laki pada Arif, wajahnya terlihat cemas.

"Lo Simon, kan?" tanya Arif, mengenali sosok yang terengah-engah setelah berlari ke ruangan teman adiknya.

"Iya, Bang, gue Simon. Barusan tadi di telepon," jawabnya, napasnya masih memburu.

Di sudut ruangan, Alvaro berusaha membuka matanya, merasakan tubuhnya remuk. Suara mereka terdengar samar-samar.

"Lo kok di sini?" celetuk Alvaro, mencoba meraih perhatian.

Simon menghampiri Alvaro dan memberikan segelas air. "Minum dulu, nih. Biar lo lebih segar."

"Tadi gue nelpon, terus abang ini yang angkat. Dia bilang lo di rumah sakit," jelas Simon, melirik Arif dengan rasa syukur.

Alvaro mengalihkan pandangannya ke samping kanan, melihat seorang laki-laki yang familiar duduk di sofa. Dia berusaha mengingat namanya dan beranjak mendekat.

"Makasih, ya, Bang, lo udah jagain gue di sini," ucapnya lemah.

"Seharusnya gue yang berterima kasih, karena lo udah nyelamatin adek gue," timpal Arif, menyunggingkan senyum penuh rasa terima kasih.

Jantung Alvaro berdegup kencang. "J-jadi lo abang Alice ? Alice-nya mana, Bang? Dia baik-baik aja kan?" tanyanya dengan cemas, wajahnya tiba-tiba memucat.

1
Apis
coba thor baca karya othor yg udah suhu perhatikan setiap tanda petik koma titik tanda tanya sesuai pasti pas dan sesuai jd di bacanya enak
g pa" belajar dari yg udah berpengalaman biar bisa lebih baik lg, sayang lho kalo ceritanya udah bagus tp ada pengganggu nya di setiap part nya jd g konsen bacanya karna yg di perhatiin readers nya typo nya tanda petik koma titik tanda tanya selain alur cerita nya
Bulan: baik kak, aku akan revisi ulang, makasi atas saran nya🙏💞
total 1 replies
Apis
harusnya kalimat nya bu aku minjem ini ya, bukan
bu, aku minjem ini, ya," dan masih bnyk kalimat yg tanda titik baca komanya g sesuai thor
Apis
harus nya di kasih tulisan flashback kalo ceritanya mundur thor trs perhatikan tanda baca koma titik ya thor biar bacanya g ke ganggu salam kenal 😅😅
Apis
Hai othor mampir nich masih ngamatin semoga ceritanya bagus ya 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!