NovelToon NovelToon
Perselingkuhan Suamiku

Perselingkuhan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Pelakor
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Tya

Rumah tangga yang sudah lama aku bina, musnah seketika dengan kehadiran orang ketiga di rumah tanggaku..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Begitu sampai di rumah sakit, aku segera bergegas menuju UGD untuk menemui Naura, anakku yang sedang sakit.

Di sana, aku melihat Bu Anita, guru Naura, yang tampak cemas dan khawatir. Aku tidak bisa menahan sedih melihat keadaan anakku.

"Astaghfirullah, Naura... Kenapa, Nak?" ucapku dengan air mata yang mulai menetes.

"Naura tadi pingsan, Bu Rania," jawab Bu Anita dengan suara parau.

Aku menatap wajah Naura yang tertidur dengan wajah pucat dan tampak lesu. Tangannya yang kecil dipasangi selang infus, membuat rasa sakit di hatiku semakin memuncak.

Ini adalah saat yang tak pernah kubayangkan sebelumnya; melihat anakku yang tadi sehat penuh semangat, kini terbaring lemah di rumah sakit.

Mendengar suaraku yang lirih, Naura pun perlahan membuka matanya. Dia menatapku sambil tersenyum kecil, berusaha menenangkan hatiku yang gundah.

"Mamah..." ucapnya lemah.

Aku merasa bahwa ada begitu banyak pertanyaan yang menggelisahkan di benakku, mengapa ini bisa terjadi, apa penyebabnya, dan bagaimana kalo nuara harus rawat inap?

Namun, aku tahu bahwa aku harus tetap kuat demi anakku, memberikan dukungan moral dan perhatian yang dia butuhkan.

Di tengah rasa sedih yang menggelayut, aku mencoba tersenyum padanya, mencoba memberikan keberanian agar dia bisa lebih cepat pulih.

Aku mengelus lembut wajah Naura,.."iya nak, mamah ada di sini bersamamu" seruku

ini, jangan khawatir," bisikku sambil berusaha menahan air mata. Melihat anakku yang lemah di ranjang rumah sakit membuat hatiku terasa hancur.

Bu Anita berdiri di sampingku, memberikan dukungan moral. "Naura sangat kuat, Ibu Rania. Dia pingsan karena kelelahan dan dehidrasi, kami langsung membawanya ke sini," jelasnya dengan nada suara yang menenangkan.

Sambil terus menggenggam tangan Naura yang dingin, aku memperhatikan setiap alat medis yang terhubung di tubuhnya, berharap semua ini hanya mimpi buruk yang segera berakhir.

Naura, dengan segala kekuatannya, mencoba memberikan senyum yang memberi kekuatan, meskipun matanya tampak sayu.

"Ibu... maafkan Naura, tidak bilang kalau Naura lelah," ucap Naura dengan suara yang hampir tak terdengar. Hatiku semakin pilu mendengar pengakuan itu.

"Tidak apa-apa, sayang. Yang penting sekarang kamu cepat sembuh," jawabku, mencoba memberikan semangat. Aku mengusap pelan rambutnya dan berdoa dalam hati agar Naura segera pulih.

Saat aku tiba di rumah, ibu Anita bergegas pamit pulang. Sebelum dia pergi, aku tidak lupa menyampaikan terima kasih karena sudah menjaga Naura.

Tidak lama kemudian, dokter datang untuk memberikan penjelasan tentang kondisi Naura. Mendengar penjelasannya, aku cukup terkejut. Selama ini, Naura tak pernah mengeluhkan pusing atau sakit lainnya, hanya saja ia sering mengeluh sakit perut.

Aku tidak menyangka, bahwa ternyata perut Naura ini bukan masalah sepele, tapi lebih kompleks. 

"Naura adalah anak yang kuat, Ibu Rania. Usus buntu ini bisa sangat menyakitkan," ujar dokter itu. 

Aku merasa gelisah dan khawatir. "Dok, lalu apa tindakan yang perlu kita ambil?" 

"Operasi, Bu Rania," jawab dokter itu tegas. Mendengar kata operasi, panik seketika menghampiriku.

Aku berusaha menenangkan diri sambil berpikir positif untuk kesembuhan anakku tercinta ini. Bagaimanapun, Naura adalah anak yang kuat dan aku yakin dia akan mampu melewati cobaan ini.

Aku menatap wajah cantik putriku yang penuh harapan dan kesakitan. Sementara ia membalas tatapan dengan mata berkaca-kaca. 

"Lakukan yang terbaik, dokter," pinta ku dengan perasaan yang mencampuradukkan antara cemas dan optimis. 

"Baik Ibu Rania, besok pagi operasi akan dilaksanakan.Nak Rania, jangan makan dari jam satu malam ya, Ibu?" Dokter itu mengingatkan kami dengan lembut. 

"Siap, dok," sahutku mantap, mencoba memberikan semangat bagi putriku.

"Kalau begitu, saya permisi dulu. Biar suster yang memindahkan nak Naura ke Bangsal," kata dokter itu sebelum pergi. 

"Terima kasih banyak, Dok," ucapku penuh terima kasih, berharap segala sesuatu berjalan dengan lancar. 

Naura meringis kesakitan lagi. Aku bisa melihat keringat dingin yang mengucur di wajahnya dan aku yakin bahwa rasa sakit itu pasti luar biasa. 

Dokter segera menyuntik obat untuk mengurangi rasa sakitnya. Meskipun hanya beberapa jam, tapi setidaknya itu bisa membuat Naura merasa lebih baik dan bisa beristirahat sejenak sebelum operasi.

Sambil mengikuti suster yang membawa Naura ke ruang VVIP, aku mencoba menelpon mas Adnan. Kali ini, untungnya, ia mengangkatnya. Aku bersyukur, karena aku benar-benar membutuhkan dukungan dari suamiku di saat-saat genting seperti ini.

Aku ["Mas Adnan, Rania lagi di rumah sakit Cahaya Bunda. Tolong segera kesini setelah meeting!" ]ucapku dengan nada mendesak. 

Mas Adnan ["Aduh, Rania! Bisa gak sih jangan ganggu dulu? Aku lagi meeting nih,"] balas Mas Adnan, terdengar kesal. 

Aku [ "Meeting terus dari tadi. Ini penting, Mas!"]

Mas Adnan [ "Emangnya kenapa? Apa urgensi-nya?" ]tanyanya, tidak mengerti.

Aku ["Aku gak mau berdebat, Mas. Tolong, ini serius. Aku mohon, segera ke sini ya?"] pintaku dengan nada mengharap. 

Mas Adnan [ "Gak janji," ] jawabnya singkat, kemudian dengan tegas menutup ponselnya. 

Frustrasi, aku mencoba menelefonnya lagi, namun kali ini tidak ada jawaban. Sungguh, dia sangat menyebalkan di saat-saat seperti ini.

Kupegang erat ponselku, lalu kemasukkan kembali ke dalam tas. Aku berniat menelepon lagi setelah tiba di bangsal. Begitu sampai di sana, suster langsung keluar menyambutku. 

Aku segera mengabari Sonya dan Sumi bahwa aku berada di rumah sakit. 

Mereka langsung panik dan merasa sedih, sangat berbeda dengan respon Mas Adnan. Kenapa dia malah tidak menunjukkan kepedulian sama sekali? Apakah ini hanya masalah ego atau sesuatu yang lebih dalam? 

Aku menghela nafas dan memutuskan untuk menelfon ibuku, adekku, serta ibu dan bapak mertuaku. Meski kutahu kedua mertuaku tinggal di Bali, tak mungkin datang ke sini, tetapi setidaknya aku sudah memberi tahu mereka tentang keadaan Naura. 

Dan benar saja, mereka memang tak bisa ke sini, tapi aku maklum. Sementara itu, ibuku dan adek akan segera menyusul. Aku merasakan kepala mulai berdenyut karena banyaknya pekerjaan yang menumpuk.

"Bagaimana aku harus menjaga Naura di rumah sakit, sementara pekerjaanku menanti?" gumamku dalam hati.

Namun, aku tak boleh lemah. Semua ini pasti bisa kulewati dengan cinta dan kekuatan hati. Naura, ibu akan selalu ada di sisimu.

"Mah..." lirih Naura. "Iya nak," jawabku sambil menoleh ke arah Naura. 

"Papah mana, Mah? Naura mau sama Papah." 

Pikiran dan rasa cemas mulai menyergapku. Naura memang sangat dekat dengan ayahnya. Aku berusaha untuk tenang dan menjawab, 

"Papah masih kerja, nanti Mamah telepon ya." 

"Sekarang, Mah," tuntut Naura dengan wajah tidak sabaran. 

Kuputuskan untuk menelfon suamiku, Mas Adnan, lagi. Namun, tidak ada jawaban dari sana. Aku mencoba kembali menekan nomornya, kali ini akhirnya diangkat.

Mas Adnan [[ "Hallo?" ]suara yang datang dari seberang membuat hatiku berdegup kencang, seolah dunia berhenti sejenak. 

Aku sangat kaget bukan main, yang mengangkat teleponnya adalah suara perempuan yang belum pernah kudengar sebelumnya.

"Siapa ini?" desahku dalam hati, merasa ada yang tidak beres. Pertanyaan demi pertanyaan mulai bermunculan dalam benakku. 

Apakah Mas Adnan sedang bersama perempuan lain? Mengapa telepon suamiku diangkat oleh orang yang tak kukenal? Apakah seharusnya aku khawatir? Tapi, bagaimana jika ini hanyalah kesalahpahaman semata? Aku memandangi Naura yang menatapku dengan wajah polosnya, dan kembali pada suara perempuan di seberang telepon.

Saat itu, aku hanya bisa berharap yang terbaik untuk kami semua. Aku memutuskan untuk mengambil langkah berani untuk mencari tahu lebih dalam, demi kebahagiaan keluarga kecil kami.

****

1
Jumiah
ak salut bangat sma pendirian mu raina..tegas dan tangguh gk larut dlm kesedihan ,kejar mimpi mu
kebahagian mu rai...ap lg anak mu mendukung ?
Jumiah
ya kelamaan thor kpn berpisah nya rania ,buat rania bersama kevin
bahagia dan hidup sukses ...
Heny
Dua th bkn khilap keenaan nm nya dasar suami gk punya ahlak
Irizka RA Yusuf
penulisan tokohnya terbalik balik, jd suka bingung bacanya.
devi aryana
Luar biasa
Ma Em
Semangat Rania jangan sedih tinggalkan lelaki yg tdk setia dan tukang selingkuh semoga Rania mendapatkan pengganti Adnan lelaki yg baik, sayang dan tentunya setia dan jgn dipikirkan Adnan lagi biarkan dia bersama Sandra selingkuhannya pasti Adnan akan menyesal karena tlh menduakan kamu Rania
Ma Em
Luar biasa
juriah mahakam
Rania jgn byk drama lbh cpt pisah lbh baik lampirkan bukti,, lah Adnan lain dimlt lain dihati stiap saat sllu bersm Sandra n sllu mesra stiap Sandra ngomong mcm2 yg menyindir bahkan menyakiti rania dia ttp anteng tu tp gt ga mw diceraikan anehlah si Adnan ni yg ada malah menuduh rania yg slingkuh jls2 diawal ktauan ngaku iya slingkuh lah brkutx ngaku rekan krj n skr law dipertegas kr2 mw ngaku apa y atau ngaku aja udh nkh lg biar Sandra mrasa menang n sptx ni taktik mereka biar rania ttp dian n ttp trima Adnan n mrka nikmati harta n uang rania hhmmm ayo rania sgra bertindak smngt up kk
juriah mahakam
Rania rania hrsx qm g kaget lg akan hal itu toh skp Adnan mank menunjukan bahwa dia mank pro kesandra n skr qm hrs legowo biarkan aja mereka bersm menanti buah hati, toh qm seorang ibu yg mapan dlm hal pekerjaan jgn takut jd janda krn qm msh bs menghidupi Naura tunjukan bahwa qm bahagia tnpa Adnan n jgn pernah meneteskan air mt didpn psgan lakhnat smngt up kk
juriah mahakam
Nah gt donk org qm yg cr uang bosx wjib membahagiakan ortu n diri ndri btw tinggalkan aja suami lakhnat mu smoga stlh psh dr qm hdpx hancur n miskin laa perlu kena penyakit berbhya smngt up kk
juriah mahakam
Bgs ran qm blg spt itu ke Adnan biar dia sdr tp nmx jg lelaki toxic ttp mrsa sllu bnr n lgan hrs qm yakin bahwa hub dia n Sandra bkn hub biasa bknx diawal Adnan n sandra mank pernah blg y cm smakin kesini si Adnan seolah2 hnya rekan krj aja pdhal rekan dlm sgala hal hehehe smoga aja ranja bs memberi pljran yh berharga buat psgan itu smngt up kk
juriah mahakam
Astaga rania mungkin dl qm pernah bodon n ceroboh tp tdk utk skr buat apa mempertahankan RT law nyatax Naura yg qm khawatirkan akan terluka sdh lbh dl mengetahuix, Adnan Adnan kemana z slama ni sdh selingkuh mrsa g berslh msh bs berkelit apa qm lp bagaimana sandra memonopoli diri mu didpn rania spt dialah istri sah qm n skr qm blg hny rekan krj mksd qm rekan krj diranjang gt laq itu mah bnr g ush diragukan lg,, ya udh ambil z tu rmh toh rania wnt pntr n pny karir pasti msh bs membeli rmh spt itu tp yg pasti qm g akan bs mendptkan istri spt rania n bersenang2lah sblm karma mendatangi mu smngt up kk
juriah mahakam
Rania rania disini qm yg terlalu bodoh msh berhrp dgn kevin nyatax dia sllu tenggelam dlm gelombang kenikmatan yg sandra berikan apa msh krg bukti kissmark di leher sandra siapa yg membuatx slain adnan suami mu jgn tkut jd janda krn qm wnita karir yg pasti bs menghidupi Naura jgn buat mental Naura down dgn apa yg tlh dia saksikan bahkan dia yg lbh dl mengetahui adnan bermain wnta lbh baik pkrkan scptx mw qm bw kemn RT kalian lgan mank g ada itikad baik dr adnan slain bersng2 menikmati mlm2 pnsx bersm sandra smngt up lg kk
juriah mahakam
Ran ran,,, adnan hny bs janji tp bs ditepati bktix dia lp arah jln plg n skr qm melihat bersm Sandra apa qm akan diam aja lbh baik ambil kptsan mungkin jln sbgai jodoh pura2 kevin akan membawa kalian sling dkt n mejadi tertarik,, cape law sllu dgr janji bualan adnan buat dia menyesal dgn apa yg dia lakukan smngt up kk
juriah mahakam
Tuh Rani dgr apa kt anakmu dia aja bs kuat n tegar sbgai anak hrsx qm yg spt itu tp disini qm terlalu hanyut oleh kt maaf n janji Adnan yg nyatax g dia tepati n saat qm tlp ht nurani mu msh bertnya apakah Adnan slingkuh apa krg jls bkti suara tlp dihp Adnan jd jgn cb qm pertanyakan lg ps hatimu hrsx skr Adnan bersm kalian bkn malah g plg n asik dgn duniax ndri blm jg dpt maaf dr anak udh berulah lg n sm skali g bs mengambil simpatik anak yg br plg dr RS skr lbh baik qm fokus sm karir n anak law perlu cr bkti buat qm menuntut Adnan yg nyatax dia g bs lps dr Sandra n qm wnt hbt law perlu miskin kan Adnan n buat dia didepak dr t4 dia krj hrs kuat rania demi ms dpn anak smngt up kk
juriah mahakam
Sdh lah ran suami qm nyatax g bs memperbaiki apa yg tlh dia perbuat nyatax Adnan menikmati perselingkuhan x berjanji akan meninggalkan Sandra nyatax hny sebuah kalimat n bkn tindakan nyata apalg hrsx dia bs membujuk Naura bkn malah g plg hny bs menikmati wnitax bertindaklah lbh cpt ran n amankan smua aset berharga n kembalikan adna ket4 asalx yg hny seorang lelaki miskin smngt up kk,,, buat mereka menyesal tlh menyakiti dirimu terutama Naura anakmu n balaslah penghianat mereka dgn sesuatu yg akan memporak-porandakan hdpx
juriah mahakam
Bnr2 andra v mw mengakui rania sbgai istrix didpn Sandra bearti dia msh mempertahankan Sandra fine andra tnggu tgl mainx mk smua akan usai smngt up kk
Yeyen Yeyen
yah ga asik baru segitu dah bersambung
Ma Em
Seharusnya Rania mau diajak bicara sama Sandra siapa tau Adnan dan Sandra sdh menikah siri karena kalau dilihat hubungannya kan sdh dua tahun tdk mungkin cuma pacaran doang
juriah mahakam
Jgn pernah percaya sm mereka ran bs jd mungkin Sandra mw blg mcm2 walaupun bnr adax krn dia selingkuhan suami, smoga aja Sandra ngaku hamil biar rania bs cerain Adnan n biarkan dia miskin krn law tanpamu yakinlah karirx akan hancur bersm hncurx RT kalian smngt up kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!