NovelToon NovelToon
KESETIAAN YANG DI SIA-SIAKAN

KESETIAAN YANG DI SIA-SIAKAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / patahhati / Balas Dendam / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Kiki Purwanti

Ketika kesetiaan seorang istri tak berarti dimata suami. Bagaimana kah usaha Tari menghadapi pengkhianatan yang di lakukan oleh suaminya? ikuti terus kisah Tari yang ingin membalaskan rasa sakit hatinya terhadap Dimas.


"kau salah besar jika menganggapku lemah Mas, lihatlah nanti apa yang akan aku lakukan terhadapmu dan gundikmu itu! Tak ada kata maaf untuk sebuah pengkhianatan. Akan ku kembalikan kau ke tempat asalmu, dasar laki-laki tak tahu diri. Bersiaplah, kau harus merasakan rasa sakit hatiku ini berkali lipat. Ku pastiak kau akan memelas berharap kata maaf dariku. Kau telah memilih musuh yang Salah Mas!" - Mentari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kiki Purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28

Author POV

Setelah mendapat kabar dari Darto jika sertifikat rumah yang di tempati Maya ada pada dirinya. Tari meminta Darto untuk mengantarkan sertifikat tersebut ke kantornya.

Usai sertifikat ada pada dirinya, Tari gegas memanggil Manager Pemasaran untuk datang ke ruangannya. Dalam waktu singkat, Manager Pemasaran sudah berada di ruangan Tari.

"Permisi Bu" ucap Pak Dodi selaku Manager Pemasaran

"Ya, silahkan masuk Pak" jawab Tari sambil mempersilahkan Pak Dodi masuk

"Duduk pak" lanjut Tari lagi

"Terima kasih Bu. Maaf sebelumnya Bu, ada apa ya Ibu memanggil saya ke mari? Apa saya membuat kesalahan? Atau divisi saya ada melakukan kesalahan?" Ucap Pak Dodi pada Tari

"Tidak Pak tidak, Bapak tidak ada membuat kesalahan begitu pun dengan divisi yang Bapak pimpin. Di sini saya hanya ingin minta tolong sama Bapak" jawab Tari dengan ramah

Meskipun Tari seorang pemimpin tertinggi di sini, tapi Tari terkenal sebagai bos yang ramah terhadap semua karyawannya. Ia tak pandang status sosial, baginya semua orang derajatnya sama di hadapan Tuhan.

"Minta tolong apa ya Bu? Jika bisa pasti saya sanggup membantu Ibu" tanya Pak Dodi pada Tari

"Emm begini Pak... "

Tari pun mulai meceritakan duduk permasalahannya dan tujuan dia meminta tolong pada Pak Dodi. Pak Dodi menyimak dengan seksama, dan meresapi setiap kata yang keluar dari mulut Tari, dia bisa menangkap inti dari pembicaraan tersebut. Bosnya ini meminta dirinya untuk mendapatkan tanda tangan Dimas yang sekarang menjadi bawahannya.

Setelah semuanya di ceritakan Tari, Pak Dodi pun mengangguk mengerti. Dia menyanggupi membantu Tari untuk mendapatkan tanda tangan Dimas dengan tujuan untuk membalik nama sertifikat rumah.

"Baiklah Bu saya faham, saya akan berusaha membantu Ibu untuk mendapatkan tanda tangan Pak Dimas" ucap Pak Dodi

"Baiklah, saya serahkan semuanya kepada Pak Dodi ya. Tolong bantu saya pak, mengambil kembali hak perusahaan ini"

"Baik Bu, mohon maaf sebelumnya. Jika Ibu berkenan, saya ada kenalan seorang notaris yang bisa membantu Ibu dalam menyelesaikan masalah ini" ucap Pak Dodi

"Wah boleh juga tuh Pak, saya juga inginnya terima beres saja. Ingin segalanya ada yang mengurus, saya hanya tinggal nerima beres aja"

"Kalau begitu Ibu bisa menghubungi teman saya ini. Ini kartu namanya, jelaskan saja pada dia secara gamblang. Pasti nanti dia akan membantu Ibu sampai beres" ucap Pak Dodi sambil memberikan sebuah kartu nama.

"Terima kasih banyak ya Pak, nanti saya akan hubungi teman Bapak ini. Saya minta tolong secepatnya ya Pak tanda tangan Dimas"

"Siap Bu, besok saya pastikan sudah mendapatkan tanda tangan Pak Dimas"

Usai membicarakan perihal tanda tangan, Pak Dodi pun pamit kembali ke ruangan untuk bekerja. Sedangkan Tari segera menghubungi teman Pak Dodi yang seorang notaris itu.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Setelah menceritakan singkat lewat sambungan telfon, akhirnya Tari dan Sinta sang notaris merencanakan untuk bertemu saat makan siang nanti.

Gegas Tari menyelesaikan beberapa pekerjaan lagi yang masih harus ia tanda tangani. Akhir-akhir ini memang pekerjaan Tari lumayan banyak, meski sudah dibantu oleh Radit, tetap saja semua keputusan dan berkas harus sepengetahuan dan persetujuan dari Tari.

Pukul 11.15 akhirnya semua pekerjaan Tari selesai, ia bergegas menuju cafe tempat akan bertemunya ia dengan Sinta. Setelah berpamitan pada Nara sang sekretaris, Tari pun meninggalkan kantor menuju cafe.

Tak membutuhkan waktu lama, Tari sampai di cafe tempat bertemunya ia dengan Sinta. Di sana sudah duduk seorang wanita dengan laptop yang menyala di sampingnya. Tari pun gegas menghampiri wanita tersebut.

"Ibu Sinta ya?" tanya Tari pada Sinta

"Iya betul, ini Ibu Tari kah?" tanya balik Sinta

"Iya, aduh jangan manggil Ibu deh ya. Kayanya umur kita juga tak terlalu jauh" ucap Tari sedikit kikuk

"Ha ha ha iya juga sih, ya sudah panggil saya Mbak saja. Lagian jika dilihat dari segi umur, saya lebih tua dari kamu"

"Oke, baiklah. Panggil saya Tari saja ya Mbak" ucap Tari dan dibalas dengan anggukan oleh Sinta

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Setelah memesan minuman dan beberapa camilan akhirnya Tari menjelaskan kembali semuanya tanpa ada yang ditutupi. Sinta pun mengangguk paham dengan maksud Tari.

"Bisa saja, asalkan kamu menyiapkan berkas-berkas yang saya butuhkan" ucap Sinta

"Baiklah, nanti akan aku siapkan. Tapi jika ada yang kurang bisakah Mbak "menanganinya"" ucap Tari

Mendengar kata "menanganinya" Sinta paham apa yang di maksud Tari. Hal itu karena sudah terbiasa baginya, memalsukan beberapa dokumen.

"Baiklah, aku mengerti maksudmu" ucap Sinta sambil terkekeh

"Oke, aku serahkan semuanya pada Mbak Sinta. Untuk urusan pembayaran , Mbak bisa sebutkan saja nominalnya. Nanti akan saya transfer"

"Oke, kamu tenang saja. Semua akan beres ditanganku, mungkin membutuhkan waktu satu minggu atau bahkan lebih nantinya. Untuk pembayaran, nanti saja setelah selesai baru jasaku kau bayar"

"Deal" ucap Tari sambil berjabt tangan dengan Sinta.

Setelah mencapai kesepakatan, Tari dan Sinta pun menikmati cemilan dan minuman yang sudah dihidangkan. Selesai menyantap semuanya, Tari pamit undur diri untuk kembali ke kantor, sedangkan Sinta masih berada di cafe karena akam bertemu dengan orang lagi.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Sebelum sampai di kantor, Tari singgah dulu di masjid terdekat. Ingin melaksanakan sholat dzuhur terlebih dahulu, agar nanti saat sampai di kantor ia sudah tenang karena sudah melaksanakan sholat.

Usai melaksanakan sholat, Tari bergegas kembali ke kantor. Namun di tengah perjalanan, gawai di dalam tasnya berbunyi, Tari tepikan dahulu mobilnya sebelum menjawab telfon tersebut.

Nama Darto terpampang di sana, segera Tari geser ke icon hijau untuk menjawab telfon Darto.

"Ya assalamualaikum" ucap Tari setelah menjawab telfon dari Darto

"Waalaikumsalam Ibu, maaf mengganggu. Bisakah nanti malam saya berkunjung ke rumah Ibu? Ada yang ingin saya sampaikan dan ini penting" ucap Darto di seberang sana

"Apa yang ingin kamu sampaikan? Apakah tidak bisa lewat telfon saja?" jawab Tari

"Akan lebih baik jika kita bertemu langsung Bu, ini info yang sangat sangat penting" ucap Darto lagi

"Baiklah, datang ke rumah selepas isya saja"

"Siap Bu, terima kasih. Assalamualaikum "

"Waalaikumsalam" jawab Tari

Setelah menerima telfon dari Darto, Tari kembali melajukan mobilnya. Namun dalam hatinya terus bertanya-tanya, info apa yang akan diberikan oleh Darto, tak seperti biasanya ia meminta untuk bertemu langsung. Biasanya dia akan melaporkan apapun lewat pesan whatsapp.

Baiklah, sepertinya Tari harus bersabar sampai waktu selepas isya nanti untuk mengetahui info apa yang hendak Darto sampaikan.

Bersambung....

1
lilis indri hastuti
dah nunggu nie thor
Lyn Lynn
Novel berunsur mistik begini mesti best d jadikan Filem atau drama kan
lilis indri hastuti
kok tari sitor yg bebel...maya kali/Proud/
Siti Masitah
tari botol..
Siti Masitah
mungkin..bayu yg lain mbak
Rinda
saya bacanya banyak yg di skip
Rinda
biar pjg ceritanya ya
Rinda
makanya jgn kebanyakan rencana thor, sek sek sek selesai, kan enak
Rinda
tari kebanyakan rencana
Anna Wamey
cerita yang bagus,,👍
Can Sikumbang
Bayu ? bukanya bayi pacar GK bebernya Maya ya ?
Anonymous
ok
Martha Amelia Susanti
Semangat selalu Mbak dalam menulis, sudah bagus koq.🙏 semoga tambah sukses ya 🌻
Yanti86
Luar biasa
Mbah Darmo
kalau sudah ketemu dukunnya, kenapa tidak sekalian digarap dukunnya? dukunnya hilang santetnya berhenti
SaYu
kurang sat set tari ini tll banyak komen aja
arniya
bagus kak
arniya
serem,masih banyak orang suka iri melihat kesuksesan orang lain. bukan berusaha tapi malah mengganggu....
Rini Maryani
lanjut cerita mentari thoor semangat
Indah Inayati
sangat suka ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!