NovelToon NovelToon
Scandal

Scandal

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang
Popularitas:34.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: mommy tree

follow Ig mom_tree_17, tik tok Mommytree17 💕

Lara gadis cantik berusia delapan belas tahun, tak menyangka rencana sang Ibu untuk menjebak kakak tiri mereka yang bernama Edgar agar tak menguasai seluruh kekayaan keluarga Collins justru menjadi boomerang bagi dirinya sendiri.

Dia terjebak satu malam panas bersama Edgar tanpa keduanya sadari, dan setelah kejadian malam itu keduanya berusaha untuk menutupi scandal tersebut, namun yang terjadi justru perasaan cinta mulai tumbuh dihati keduanya.

Hubungan yang tak seharusnya terjadi di antara keduanya, karena mereka bersaudara satu ayah walaupun beda ibu justru semakin rumit dengan benih yang mulai tumbuh di rahim Lara.

Lalu bagaimana akhirnya jika keluarga mereka mengetahui hubungan yang terjalin antara Edgar dan lara? Dan apa jadinya jika Scandal yang dilakukan Edgar dan Lara justru membongkar kisah masa lalu kedua orang tua mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepanikan Di Pagi Hari.

"Tidak bisa, ini tidak boleh terjadi." Miranda melempar ponselnya setelah membaca sebuah artikel yang berisi tentang Edgar Collins anak dari istri kedua suaminya. "Aku harus bergerak." Dengan penuh emosi Miranda memanggil ketiga putri mereka dengan berteriak. "Rose, Lily, Lara." 

Lima menit berlalu namun tidak ada satu pun putrinya yang menghampiri. Tentu saja ketiganya tidak mendengar, karena mansion mereka begitu luas ditambah ketiganya pun masih tertidur dengan lelap.

"Kemana mereka?" Miranda yang baru menyadari kebodohannya karena berteriak di dalam ruangan yang luas itu, segera memanggil pelayan untuk membangunkan ketiga putrinya.

Para pelayan yang berjumlah tiga orang pun segera berlari menuju kamar ketiga nona mereka, karena mereka takut dengan kemarahan Nyonya Miranda yang begitu mengerikan.

Setengah jam berlalu akhirnya ketiga putrinya kini sudah berada dihadapannya dengan keadaan yang berbeda satu dan lainnya. Putri pertamanya yang terlihat sudah mandi namun belum bersiap-siap, padahal sebentar lagi dia harus berangkat ke kantor. Putri keduanya terlihat sudah rapih dengan make up full di wajahnya, dan putri ketiganya yang pemalas terlihat paling mengenaskan diantara lainnya. Putri ketiganya itu terlihat masih mengenakan pakaian tidur dengan rambut acak-acakan, padahal setengah jam lagi putrinya itu harus berangkat sekolah. Jika diperhatikan dengan seksama memang ketiga putrinya itu tidak ada yang bisa dibanggakan sama sekali. 

Rose putri pertamanya memang sudah bekerja di Perusahaan Robert, perusahaan milik suami Miranda sebagai wakil CEO, namun apa yang dikerjakannya tidak pernah ada yang benar bahkan suaminya sering marah-marah karena Rose selalu mengabaikan pekerjaannya karena menonton acara drama Korea disaat jam kerja. Ya, putri sulungnya itu begitu gemar menonton drama Korea hingga kantung matanya sering menghitam karena sering bergadang.

Lily anak keduanya selalu membuatnya kehilangan muka karena pekerjannya yang sebagai seorang model. Ya, putrinya itu memang model terkenal namun terkenal karena scandal-scandal yang dibuatnya. Bahkan putrinya itu dijuluki sebagai simpanan para bos-bos besar.

Dan Lara putri ketiganya, Miranda bahkan tak bisa menjabarkan satu persatu kekurangan putrinya itu karena terlalu banyaknya. Mungkin jika ia tulis kekurangan putrinya itu bisa menghabiskan satu lembar kertas HVS. Putri bungsunya itu paling pemalas, ceroboh, lemot dalam berpikir, selalu melawan dan sulit diatur. Jangan lupakan masalah yang selalu dibuatnya di sekolah, sampai membuatnya sering dipanggil oleh kepala sekolah.

"Ada apa sih mom? Pagi-pagi sudah buat keributan." Ucap Rose dengan kesal karena Mom Miranda sudah mengganggunya menonton drama Korea berjudul One Night In Dubai, episode terakhir setelah ia maraton menonton sejak pukul empat pagi tadi.

"Mommy buat keributan karena kalian!" Sentak Miranda dengan penuh emosi. "Sekarang kalian buka ponsel dan lihat berita yang sedang viral." 

Rose dan Lily membuka ponsel mereka sedangkan Lara hanya diam karena ponselnya saja entah ada dimana, karena tadi saat dipaksa bangun tidur oleh pelayan Lara tidak sempat untuk mengambil ponselnya.

"Bagaimana?" Tanya Miranda pada ketiga putrinya, lebih tepatnya pada ke-dua putrinya karena Lara tidak akan mengerti dengan pembicaraan yang akan mereka bahas, jangankan mengerti bahkan kemungkinan besar Lara tidak akan peduli.

"Mom diberita ini hanya membahas acara pertunangan Edgar dengan putri keluarga Philip." Ucap Lily dengan menghela napasnya.

"Kau bilang hanya?" Bentak Miranda dengan penuh emosi. "Kalian bisa berpikir tidak? Edgar anak pelakor itu akan merebut apa yang seharusnya menjadi milik kalian jika dia sampai menikah dengan wanita itu."

"Maksud mom?" tanya Rose dengan bingung.

"Kalian tahu siapa keluarga Philip?"

Rose dan Lily sama-sama menggelengkan kepalanya, membuat Miranda kembali kesal terutama pada Rose yang seharusnya tahu siapa itu keluarga Philip, karena putri tertuanya itu bekerja di perusahaan suaminya.

"Tuan Philip salah satu pemegang saham lima belas persen di perusahaan Exxon. Jika mereka sampai menjalin hubungan kekeluargaan dengan menikahkan anak mereka, itu artinya Edgar akan menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan Exxon, dan posisi Daddy kalian sebagai Ceo pasti akan diberikan pada Edgar." Jelas Miranda panjang lebar.

"Mom biarkan saja, lagi pula dari kami bertiga tidak ada yang berminat dengan posisi itu." Rose menimpali perkataan Mom Miranda dengan santai.

"Kalian!" Miranda yang emosi bahkan sampai menggebrak meja di depannya hingga terdengar suara yang begitu nyaring memenuhi seluruh ruangan. "Kalian itu punya otak tidak? Kalau anak pelakor itu menguasai harta Daddy kalian. Kalian bertiga akan kehilangan semuanya. Kau!" Miranda menunjuk putri pertamanya. "Kau tidak akan bisa lagi mengundang aktris dan aktor Korea kesukaan mu itu, karena otomatis kau tidak akan memiliki uang banyak untuk mengundang mereka secara pribadi. Dan kau!" Kini Miranda menunjuk putri keduanya. "Kau tidak akan bisa lagi menjalani karier mu di dunia model dengan tenang, karena scandal yang selalu kau buat tidak akan bisa hilang jika kau tidak memiliki uang banyak untuk membungkam berita-berita yang beredar. Dan yang paling utama kalian berdua tidak akan bisa lagi belanja barang-barang branded dan pergi berlibur keliling Dunia."

"Apa?" Pekik Rose dan Lily bersamaan, mereka saling menatap dengan wajah panik dan ketakutan jika apa yang dikatakan Mom Miranda benar adanya.

Berbeda dengan kedua kakaknya, Lara yang sejak tadi diam kini tertawa dengan keras.

"Apa yang kau tertawakan?" Tanya Miranda dengan tatapan tajamnya pada putri ketiganya.

"Tidak ada, hanya merasa lucu saja melihat wajah kak Rose dan Kak Lily yang panik." 

"Lara!" Pekik Rose dan Lily bersamaan, kalau saja Mom Miranda tidak mengangkat satu tangannya sebagai tanda untuk mereka diam, maka keduanya sudah pasti akan mengumpat adik bungsu mereka.

"Lara pikir Lara tidak akan terkena imbasnya jika Edgar berhasil mengganti posisi Daddy?" Miranda menatap putrinya dengan mengintimidasi, membuat Lara sampai menelan salivanya dengan susah payah. "Jika itu terjadi kau akan di drop out dari sekolah karena Daddy tidak akan lagi menggunakan kekuasaannya untuk membantumu menutupi keonaran yang sering kau buat di sekolah."

"Oh hanya itu, kalau begitu Lara setuju Edgar menggantikan Daddy karena itu artinya Lara akan bebas tidak akan sekolah lagi."

Gubrak.

Miranda, Rose, dan Lily serempak menepuk kening mereka sambil menghela napas panjang.

"Mom percuma jika mengajak Lara berbicara, yang ada hati kita jadi kesal." Rose menimpali.

"Ck, kau benar Rose. Tapi dia tetap harus ikut membantu kalian meskipun Mom tidak yakin Lara akan berguna."

"Nah Mom mengerti aku ini tidak berguna, jadi lebih baik aku kembali masuk ke kamar untuk tidur." Ara hendak melangkahkan kakinya, namun suara teriakan yang memekakkan telinga membuatnya mengurungkan niat tersebut.

"Lara Collins, selangkah kakimu pergi. Mom tidak akan lagi memberikan uang bulanan untukmu." Ancam Miranda.

"What? Mom kau tidak bisa berbuat seperti itu." Gerutu Lara dengan kesal.

"Tentu saja Mom bisa," ucap Miranda dengan seringai tipis dibibirnya, membuat Lara semakin kesal dibuatnya.

1
Diah Anggraini
pasti yang ngikutin di belakang mobil gavi
mobil nya edgard
Diah Anggraini
haaaa.. .. lara sekolah aja bisa nyasar sampe citayem
Diah Anggraini
haaaaa.. kocak juga novel nya
Diah Anggraini
sepertinya kocak ceritanya nih
Hamda Bakkas
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Hamda Bakkas
lebih parah,.. /Facepalm//Facepalm/
Hamda Bakkas
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
3rnaBen
lah baru ngelap aer mata udah setahun aj 😳, ini pasti krn Doraemon
Eli Kumalasari
seru nih ceritanya😅😅
Silvia Rosaria Habsari
karyanya selalu best👍🏻
Anonim
ha haaaaa...ambyaaaaaarrrrr😆😆😆
Anonim
Lara ini tulalit bin lemot
Anonim
akhirnyaaaa.....good mom Miranda 👍👍. Betapa sakitnya hatimu atas pengkhianatan Robert dan Nela...tapi hatimu sungguh mulia untuk ikhlas menerima Edgar sebagai calon suami putrimu.
Anonim
Laraaaaaaa.....ha haaaaa....
Anonim
yaaa mengingat betapa jahatnya Nela pastinya mom Miranda kuatir juga akan keselamatan putrinya.
Anonim
semoga mom Miranda luluh hatinya dengan merestui hubungan Lara dan Edgar
Anonim
ha haaaa Lara si lemot niiihhhh
Anonim
satu restu sudah didapat Edgar.
Tinggal berjuang mendapat restu dari mom Miranda
Anonim
Edgar sudah sembuh.
Dan mengingat atau bahkan merindukan Lara Collins bukan lagi Kelyn Mayer
Anonim
Robert yg terlalu percaya pada Nela jadi keluarganya hancur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!