[Warning! Adult Romance]
Jeje tidak menyangka jika PS partnernya adalah seorang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shim Chung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MAHM BAB 18 - Rasa Trauma
Damian yang mengawasi Anne datang dari kamera cctv merasa gusar, kejadian dulu kembali terngiang di kepalanya dan hal itu membuatnya sangat jijik sampai Damian ingin muntah.
"Suruh dia masuk!" perintah Damian saat berhasil menguasai dirinya.
Setelah kepergian ayahnya kala itu, Damian lebih memilih besar di panti asuhan. Saat dia dewasa dan keluar dari panti asuhan tersebut, Damian memilih jalan yang gelap. Dia membentuk klan mafia dan melakukan transaksi ilegal seperti yang dia lakukan sampai sekarang.
Keuntungan yang Damian dapatkan berkali-kali lipat dan membuatnya sekaya sekarang. Anne yang mengetahui jika anaknya sudah sukses dengan tak tahu malu selalu datang untuk meminta uang, seperti yang dia lakukan sekarang.
"Damian! Putraku..." Anne dengan wajah tanpa dosa mendekati Damian yang duduk menunggunya di ruang tamu mansion.
"Sekali lagi kau malangkah maju, para bodyguard akan menyeretmu keluar!" ucap Damian menggeram.
Anne langsung menelan ludahnya kasar tapi buru-buru dia berusaha menguasai dirinya kembali dan bersikap seperti sebelumnya.
"Bagaimana kabarmu?" tanya Anne basa basi.
Damian berdecih. "Berapa uang yang kau minta?"
"Aku kemari bukan semata-mata karena uang! Aku ingin melihat putraku, kau yang selalu menjaga jarak diantara kita!" tukas Anne dengan menggebu-gebu.
Kali ini Anne mulai melawan agar Damian berhenti acuh padanya. Dia yang sudah semakin berumur ingin mempunyai tempat sandaran hidup, selama ini pria-pria yang bersamanya tidak ada yang pernah tulus. Damian harapan satu-satunya dan dia harus bisa berdamai dengan anaknya itu.
"Bukannya kau sendiri yang menjaga jarak dariku sejak kecil?" cibir Damian. "Dari kecil yang berperan membesarkan aku hanya pelayan!"
"Semua orang mempunyai kesalahan, Damian. Mommy minta maaf dan menyesali semuanya, aku ingin kita hidup bersama lagi!" ucap Anne mengiba.
Tapi dasarnya hati Damian sudah dipenuhi dengan kebencian, tentu saja tidak akan mudah meluluhkan hatinya.
Damian melirik ke arah anak buahnya yang sedari tadi berdiri di sampingnya dengan memegang sebuah amplop berwarna coklat yang isinya adalah sejumlah uang.
"Berikan padanya supaya dia cepat pergi!" perintah Damian kemudian.
Anne masih berusaha membujuk Damian. "Jangan begini Damian, kita bisa perbaiki hubungan kita!"
"Tidak ada yang bisa diperbaiki!" ucap Damian dengan lantang.
Suasana diantara keduanya semakin panas sampai Jeje yang baru pulang dari kampus, masuk ke dalam mansion. Hari ini mata kuliah Jeje sedikit jadi dia bisa pulang lebih awal.
Tapi saat Jeje baru saja masuk, dia melihat Damian tengah bersitegang dengan seorang wanita.
"Siapa dia?" gumam Jeje dalam hati.
Jeje mematung di tempatnya sampai dia melihat Damian memberi kode padanya untuk mendekat. Dengan perlahan Jeje mendekati Damian saat jarak mereka sudah dekat, Damian langsung menarik pinggang Jeje sampai gadis itu terduduk di pahanya.
"Damian!" protes Jeje karena merasa tidak enak dengan Anne apalagi Damian langsung menaruh wajahnya diceruk lehernya.
Sedari tadi Damian menahan rasa trauma itu saat memandang wajah ibunya, hanya Jeje yang mampu meredam semuanya. Terbukti saat Damian memeluk Jeje sekarang rasa trauma itu berangsur menghilang, dia bisa menjadi lebih tenang.
"Cepat usir wanita itu!" perintah Damian dengan wajah yang masih tenggelam di leher Jeje.
Anne masih tercengang dengan apa yang dilihatnya, dia tidak menyangka anaknya memiliki seorang kekasih. Selama ini Anne sangat tahu Damian tidak pernah dekat dengan wanita mana pun.
Dan itu membuat Anne iri hati, bagaimana mungkin Damian mengusir ibunya sendiri sementara wanita yang tengah bersama anaknya bisa dengan intim dekat dengan Damian.
sebelom nolong ketawa dulu ahh...