Seorang istri yang mau nggak mau harus merelakan dirinya dimadu.
Namun ketidakadilan suaminya membuat dirinya harus berpaling dan mengakhiri hubungan yang menyakitkan tersebut dan menikah dengan seorang CEO yang tak lain adalah atasan dari suaminya.
Awalnya hubungannya dulu hanya sebuah sandiwara namun malah mereka saling jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon el Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Traktiran Rara
Hari dengan cepat berlalu, Ilham yang mendapat kabar kalau dia resmi bercerai dengan Rara menjadi sangat frustasi.
Dia terus saja memarahi Vera sehingga membuat Vera kesal dan memarahi balik Ilham.
"Terus saja marah-marah atau aku akan pergi meninggalkanmu," ancam Vera
"Berani kamu meninggalkan aku, akan aku pastikan hidupmu tak bahagia." Ilham mengancam balik Vera
Vera hanya terdiam sambil menatap kesal Ilham yang mengancamnya.
Pagi ini Ilham berangkat ke kantor dengan mood yang buruk dan begitulah setiap hari sehingga berpengaruh pada kinerjanya.
Karena kinerja Ilham yang buruk Leo memanggilnya dan memberikan surat peringatan
"Kamu tahu kan Ilham alasan saya memanggilmu kemari?" tanya Leo
"Iya tahu pak," jawab Ilham
Plak
Leo membanting laporan di depan Ilham
"Ini apa, kenapa laporan seperti ini yang kamu kasihkan ke saya. Saya peringatkan kamu Ilham jika seperti ini kinerja kamu jabatan kamu akan aku turunkan menjadi staf biasa," ancam Leo
Mendengar kata-kata Leo membuat raut wajah Ilham berubah
"Baik pak, saya akan bekerja lebih baik lagi," sahut Ilham lalu undur diri pamit ke ruangannya.
Dalam ruangannya Ilham mengumpat marah,
"Ini juga gara-gara kamu Leo, seandainya kamu tidak merebut Rara dari tanganku tentu aku tidak akan frustasi seperti ini."
Tak berapa lama Jam makan siang tiba, Ilham pergi ke cafe untuk menemui Rara.
"Ra, aku ingin bicara," kata Ilham saat dia berada di ruangan Rara. Tentu hal itu mengagetkan Rara yang sedang bekerja dengan benda pipih di depannya.
"Apa mas?" tanya Rara lalu menghentikan aktivitasnya
"Aku ingin kita bisa rujuk lagi Ra," jawab Ilham
Rara tertawa keras mendengar permintaan Ilham, mana mungkin Rara bisa rujuk. Dengan susah payah akhirnya dirinya bisa lepas darinya lalu bagaimana mungkin dia mau rujuk kembali.
"Kamu sudah tidak waras ya mas, kita sudah resmi berpisah. Lagipula aku juga nggak mau rujuk sama kamu," sahut Rara
Ilham kesal dengan jawaban Rara dan saat hendak menghampiri Rara, bajunya ditarik Leo dari belakang
"Mau apa kamu? jangan sekali-kali mendekati calon istriku atau aku buat kamu menyesal seumur hidupmu." Leo yang baru datang menatap kesal Ilham dan mengancamnya
"Kamu memang brengsek Leo, mengambil Rara dari tanganku, kamu kan yang memprovokasi Rara supaya meninggalkan aku?" tanya Ilham
"Kelihatannya aku perlu menghajar mu supaya kamu sadar, semua ini karena ulah kamu sendiri Ilham, heran aku kok nggak sadar-sadar." Leo marah dan kesal dengan Ilham
"Jika kamu membuat saya marah, saya nggak akan berbaik hati padamu lagi, dan lihat apa yang akan saya lakukan, Pergi!!" bentak Leo
Ilham yang tidak ingin dipecat Leo memilih pergi dari cafe Rara.
"Untung ada kamu mas," kata Rara lalu memeluk Leo,
"Besok aku akan menugaskan bodyguard di sini supaya Ilham nggak mengganggumu lagi," kata Leo lalu dia mengecup kening Rara.
"Nggak usah mas, dia nggak akan berani kesini lagi karena tadi kan sudah kamu ancam," sahut Rara
Leo menangkupkan tangannya ke wajah Rara dan menatap lekat calon istrinya yang mengisyaratkan kalau dia tidak mau dibantah
"Ya sudah, gimana baiknya saja mas," imbuh Rara pasrah
Leo tersenyum karena Rara menuruti kemauannya setelah itu Leo dan Rara makan siang bersama,
seusai nya Leo memberikan kartu warna hitam pada Rara.
"Apa ini mas?" tanya Rara
"Kartu sayang," jawab Leo
"Iya kau tau, tapi kartu apa dan buat apa?" tanya Rara lagi
"Polos sekali sih kamu sayang, ini namanya black card, ini unlimited card. Mulai hari ini kamu juga pegang ya, jadi kalau kamu mau beli sesuatu enak nggak usah mengurangi uang kamu." Jawab Leo
Rara mengembalikan kartu yang diberikan oleh Leo karena menurut Rara bukan haknya mendapatkan kartu itu untuk saat ini
"Aku belum pantas mas menerima kartu ini, kita kan masih belum menikah," kata Rara
"Jangan menolak ok," sahut Leo yang nggak mau dibantah
Mau nggak mau Rara menerima kartu itu. Mereka pun mengobrol kesana kemari hingga tidak sadar kalau waktu ashar telah tiba.
"Mas Leo nggak balik ke kantor?" tanya Rara
"Nggak Ra, nanggung lagipula sudah ada Bayu," jawab Leo dengan tersenyum
"Oh ya kapan Ra kamu ngenalin aku ke orang tua kamu?" tanya Leo
"Secepatnya mas," jawab Rara
"Aku sudah nggak sabar menunggu masa Iddah kamu selesai sayang" sahut Leo
"Sama mas," timpal Rara
*********
Beberapa hari kemudian Ilham yang mendapatkan gaji memberikannya pada Vera.
"Ini gaji aku Vera" kata Ilham.
Vera membuka amplop dan menghitung isinya
"Kok cuma segini sih mas, seharusnya kan lebih," protes Vera
"Kamu lupa kalau mobil kemarin aku pinjam kantor," sahut Ilham
"Iya tapi uang ini cukup apa mas, apa jangan-jangan kamu mengasih jatah pada Rara," terka Vera
"Astagfirullah Vera, itu kan ada dua puluh juta lebih, apa masih belum cukup? tadi aku mengambilnya untuk membayar cicilan rumah ini, selebihnya kamu yang atur buat bayar listrik dan lain-lain," kata Ilham
"La trus skin care aku gimana mas?" tanya Vera yang lagi-lagi membuat Ilham marah
"Kamu tu malah mikir skincare, kan ada banyak yang murah sih Vera, dulu Rara juga menggunakan skincare yang murah namun hasilnya juga bagus." Ilham mencoba bernegosiasi dengan Vera.
"Nggak usah bandingin aku dengan Rara," timpal Vera kesal
Karena tidak ingin berdebat lebih lama lagi, Ilham ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Di dalam kamar mandi, Ilham bermonolog dengan dirinya sendiri
"Vera sungguh berbeda dengan kamu Ra, kamu sangat pintar mengatur ekonomi dan seberapa aku kasih selalu cukup," gumam Ilham
Setelah mandi, Ilham menikmati makan malamnya. Kini memang Vera rajin masak karena dia takut kalau Ilham mengambil mobilnya.
********
Pada hari Minggu Vera belanja ke mall bersama Ilham, saat di mall secara kebetulan Rara juga belanja di sana
"Hay Rara," sapa Vera
"Hay Vera, mas Ilham," sapa Rara balik
"Kamu mau belanja ya?" tanya Vera
"Iya Vera, sekalian cuci mata," jawab Rara dengan tersenyum
Karena yang dibeli tidak sama mereka pun berpisah hingga mereka bertemu lagi di butik pakaian ternama, saat Rara masuk kedalam butik terlihat Vera dan Ilham sudah mengantri di kasir untuk membayar baju yang dibeli Vera
"Kamu ingin belanja di sini juga Ra?" tanya Vera yang berdiri mengantri
"Eh ketemu lagi, Nggak sih Vera. Aku cuma ingin lihat-lihat saja," jawab Rara dengan tersenyum
"Apa kamu nggak punya uang, sehingga hanya melihat-lihat saja Ra?" tanya Vera lagi
Kali ini Rara hanya tersenyum, namun bukannya menyudahi aksinya Vera malah mencari gara-gara lagi
"Memang benar mas seharusnya kamu mengasih Rara tunjangan selama masa Iddah nya," kata Vera memancing emosi Rara
"Kamu apa-apaan sih Vera, sudahlah jangan mengganggu Rara," sahut Ilham
Rara yang kesal pun akhirnya meminta pelayan untuk membungkus sepuluh baju sekaligus yang paling mahal.
"Mbak tolong bungkus sepuluh baju terbaik dan yang paling mahal di butik ini," suruh Rara pada salah satu pelayan di sana.
"Baik mba, untuk model dan warnanya bagaimana?" tanya pelayan tersebut
"Random, modelnya kamu yang pilihkan," jawab Rara
Setelah pelayan tersebut pergi mengambilkan baju yang dipesan, Rara menghampiri Vera dan melewati Ilham
"Dengar ya Vera, aku hanya lihat-lihat bukan bearti aku tidak memiliki uang, apa kamu lupa kalau Leo bos dari suamimu adalah calon suamiku," kata Rara dengan kesal
"Dia jauh lebih kaya dari suami kamu, apa-apa yang aku minta dalam sekejap selalu dipenuhi beda dengan suamimu yang harus mengutang dulu," imbuh Rara
Mendengar kata-kata Rara, Ilham sedikit malu. Dengan segera dia membayar belanjaan Vera namun harus menunggu lagi karena belanjaan Rara yang di dahulukan.
Rara mengambil Black card miliknya yang tadi diberikan oleh Leo, Vera terkejut saat Rara memberikan black card nya pada kasir.
Setelah di hitung, kasir memberikan baju yang sudah di bungkus beserta black card milik Rara.
Rara menghampiri Vera lalu memberikan semua baju yang dia beli pada Vera
"Ini buat mu , anggap saja itu traktiran dari aku karena kamu sudah membuat aku mengingatkanmu akan posisimu Vera. Kalau kamu nggak suka buang saja," kata Rara lalu pergi.
Jadikn masalalumu pelajaran Ra ojok karepe dewe