NovelToon NovelToon
Dia Bukan Janda

Dia Bukan Janda

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat / Cintamanis / Duda / Anak Kembar
Popularitas:30.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: emmarisma

Lusiana menemukan kardus yang berisi bayi kembar, ia pun membawanya pulang dan berinisiatif untuk merawatnya.

Delano Wibisana harus kehilangan istri dan kedua anaknya tepat di hari kelahiran bayi kembarnya. Entah mengapa hari itu setelah melahirkan, istri Delano membawa kedua bayi kembarnya pergi hingga kecelakaan itu terjadi dan menewaskan Karina istri Delano. Lalu dimana anak-anak Delano? sedangkan pada saat evakuasi hanya di temukan Karina seorang diri.


Dilarang plagiat Ok!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DBJ 15. Rencana Oma Diana

*******

Devan, Davin dan Lusi akhirnya pulang ke rumah sederhana milik mereka diantar oleh Delano. Lusiana awalnya menolak tapi karena terus di desak oleh Diana akhirnya Lusiana mau saja diantar Delano.

Sesampainya di depan pintu, Devan menengok ke belakang dan berseru. "Om ayo turun ..! Katanya mau nemenin Devan dan Davin main." Delano tersenyum samar, sedang Lusi melotot kesal.

"Sayang, sudah malam. Omnya juga perlu istirahat." Lusi mencoba untuk menolak Delano.

"Tidak apa-apa nona Lusi, saya akan menemani mereka bermain sebentar." Delano bersikap seolah-olah biasa saja. Delano langsung turun dari mobil. Lusiana akhirnya mengalah dan membiarkan pria itu masuk ke dalam rumah.

Devan dan Davin tampak senang. Ini rencana mereka dan Diana untuk mendekatkan bundanya dan Delano.

Flashback

"Sayang, boleh oma bertanya?" Diana menatap kedua bocah itu dengan lembut.

"Boleh oma, tapi nanti Devan dan Davin dibelikan mainan lagi ya."

"Kalo hanya mainan oma pasti akan belikan untuk kalian asalkan kalian janji pada oma jangan cerita masalah ini sama bunda kalian. Oma tidak mau bunda kalian sedih." Ujar Diana melancarkan aksinya, ia akan berakting agar kedua bocah itu membantunya menjodohkan Delano dan Lusiana.

"Oma mau tanya apa?" Davin yang penasaran pun akhirnya bertanya.

"Emb, apa selama ini kalian belum pernah bertemu ayah kalian?" Devan dan Davin sama-sama menggeleng lesu.

"Apa bunda tidak pernah menunjukkan foto ayah kalian? siapa tau oma bisa bantu mencarinya." Pancingan kedua diluncurkan Diana.

"Kata onty Lisa sejak bayi kami tidak punya ayah. Tapi kata bunda, bunda sudah lupa wajah ayah kami."

"Apa kalian ingin punya ayah seperti teman kalian?"

"Mau oma mau ... " Kata keduanya. Namun sejurus kemudian wajah mereka berubah sendu.

"Tapi Devan dan Davin tidak mau membuat bunda sedih. Setiap kami menanyakan tentang ayah bunda akan sedih."

"Kalian suka dengan om Delano tidak?" tanya Nyonya Diana.

"Suka oma .... "

"Bagaimana kalo om Delano jadi ayah kalian. Apa kalian mau?"

"Mau oma, tapi nanti kalo bunda marah bagaimana?"

"Begini saja. Pokoknya setiap bunda kalian menolak kedatangan om, kalian yang maju mengajak om untuk mampir. Biar bunda dan om Delano semakin dekat dan kalian bisa secepatnya punya ayah."

"Wah ide oma bagus." Devan dan Davin tampak antusias akan segera mendapatkan ayah.

Flashback off

Delano duduk di sofa ruang tamu, sedangkan Lusi berganti pakaian. Sebuah baju berbahan satin dengan panjang di atas lutut menjadi pilihan Lusi. Setelah berganti baju Lusi ke dapur untuk membuat makan malam untuk Devan dan Davin. Lusi mencuci beras dan memasukkannya ke magic com. Lalu lusi beralih membuat ayam saus mentega dan cap cay seafood. Lusi sangat menyukai kesibukannya mengurus kedua buah hatinya.

"Bunda, om Delano tidak dibuatkan minum?" tanya Devan menyusul Lusi.

"Iya sebentar sayang ... " Meskipun dia tersenyum namun hatinya sedang menggerutu kesal. Kenapa dirinya harus terjebak dengan makhluk yang bernama laki-laki.

Lusi membawa segelas teh hijau dan menaruhnya di meja di samping Delano. Pria itu sedang mengajari Devan dan Davin bermain PS. Davin duduk di pangkuan Delano dengan nyaman. Pemandangan itu justru menyakiti hati Lusi. Andai saja dia tidak terjebak dalam trauma si*alan itu mungkin saat ini dia sudah berkeluarga dan memiliki anak sendiri selain Devan dan Davin. Tapi mau bagaimana lagi, jangankan memiliki suami. Baru berdekatan dengan lawan jenis saja sudah membuat tubuh Lusiana meremang, bahkan jika berlanjut Lusiana akan merasakan keringat dingin dan pingsan.

Namun entah mengapa dia tidak merasakan apapun saat mengurus Devan dan Davin apakah karena mereka masih kecil?

"Sayang, ayo makan dulu." Lusiana memanggil kedua putranya.

"Om Delano ga diajak bunda?" tanya Davin dengan alis bertaut. Delano lagi-lagi hanya mampu mengu*lum bibirnya menahan tawanya.

"Iya, kalian boleh mengajak om Delano." Akhirnya Lusiana berbalik dan meninggalkan ketiga orang itu di ruang keluarga.

Delano digandeng oleh kedua bocah itu. Wajah pria itu tampak sumringah karena dapat merasakan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan. Merasa berarti bagi kedua bocah itu.

Delano ikut duduk di dekat Devan dan Davin. Lusiana mengambilkan nasi lauk dan sayur untuk ke dua putranya. Lalu Lusi duduk di kursi nya dan mulai mengambil nasi untuk dirinya sendiri. Tapi Lusi urung menaruh nasi itu di piringnya karena teguran dari Davin.

"Kenapa om tidak di ambilkan makannya sekalian bunda. Kan kasian om Delano nya."

"Sayang, om Delano kan sudah besar. Om bisa mengambil makan sendiri." Kata Lusiana seraya melirik Delano tajam.

"Kan sekalian bunda ... " Kini giliran Devan membela Delano. Lusi benar-benar geram di buatnya baru 2 hari pria itu sudah membuat kedua anaknya mengatur dirinya dan Lusi tidak menyukai hal itu.

Dengan berat hati Lusi mengambilkan makanan untuk Delano. Lalu meletakkan piring itu di depan Delano. Mata Delano membulat saat piringnya menyerupai anak gunung. Dengan nasi yang begitu banyak di campur lauk dan sayur.

"Habiskan makanannya, karena aku mengajarkan pada anak-anak untuk tidak mubazir makanan." Kata Lusi kini gantian dirinya yang menahan tawanya saat melihat wajah Delano yang syok.

"Apa kau serius dengan makanan ini?"

"Ya tuan Delano. Kau butuh banyak tenaga untuk menghadapi mereka." Kata Lusiana tak acuh. Dia sibuk menyendokkan nasi ke piringnya.

Akhirnya mau tak mau Delano memakan semuanya dan rasanya sekarang perutnya terasa begah karena terlalu banyak makan.

"Om kenapa ...?" Tanya Devan saat Delano duduk di sofa serasa melepas kancing kemejanya.

"Om kekenyangan ... " Jawab Delano.

"Apakah om menyukai masakan bunda?" tanya Devan.

"Sangat Vano, kau lihat perut om sampai membesar." Delano menunjuk perutnya yang sedikit menggembung itu pada Devan.

"Vano dan Vino main sendiri dulu ya. Om benar-benar susah bergerak karena kekenyangan." Ujar Delano.

Akhirnya Devan dan Davin memainkan PS yang di belikan oleh oma Diana. Delano berulangkali menghembuskan nafasnya karena merasa tak nyaman.

"Vano dimana toiletnya?" tanya Delano, kini keringat dingin mulai membasahi dahinya. Tiba-tiba Delano merasa ingin buang air besar.

"Ada di sana om ... " Devan menunjuk dapur. Delano dengan berjalan sedikit tergesa-gesa menuju dapur. Namun langkahnya urung mendekat saat Delano mendengar Lusiana tertawa terkekeh.

"Hah ... siapa suruh kau seenaknya merebut perhatian putra-putraku. Rasakan sekarang kau pasti begah setelah menghabiskan nasi tadi." Lusiana menutup mulutnya agar suaranya tak terdengar.

"Oh jadi kau mempermainkanku? baiklah mari kita lihat apa yang sebenarnya kau sembunyikan selama ini. Trauma seperti apa yang kau rasakan aku ingin melihatnya sendiri."

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Selamat membaca 🥰🥰🥰

1
Mas Sigit
q rasa karisa dalang dri semua ini
Mas Sigit
mampir kk
Santimehasari Nst
Luar biasa
Emma Risma: Terima kasih sudah membaca karya ini, Kakak. Selalu beri dukungan untuk karyaku, ya. 🥰
total 1 replies
Mayus Mayus
Kecewa
Mayus Mayus
Buruk
pipin bagendra
ga ketukar Jeffri dgn Delano thor
ganteng yg JD Jeffry hehehehe
Emma Risma: Terima kasih sudah membaca karya ini, Kakak. Selalu beri dukungan untuk karyaku, ya. 🥰
total 1 replies
Zerro..BL
pengalaman pribadi😅😅
Emma Risma: Terima kasih sudah membaca karya ini, Kakak. Selalu beri dukungan untuk karyaku, ya. 🥰
total 1 replies
Zerro..BL
ikut suprt novelnya...👌
Nur Bahagia
nahhh ini baru kerenn 🤩 kalo visual nya Delano imut bener 😁
Nur Bahagia: siiaapppp kak Thor 👍🥰
Emma Risma: Terima kasih sudah membaca karya ini, Kakak. Selalu beri dukungan untuk karyaku, ya. 🥰
total 2 replies
Nur Bahagia
siapa bu Yayuk? 🤭
Nur Bahagia
tuh kan bener..Glen yg dihubungi Delano
Nur Bahagia
ya iyalah Lusi pasti datang dianterin Delano.. lo aja yg aneh mikirnya aditya 🤦‍♀️
Nur Bahagia
Lusi cocok nih visualnya.. tapi delano terlalu imut banget 😁
Nur Bahagia
Delano nelp Glen 😁
Nur Bahagia
Glen berperan ganda 🤔
Nur Bahagia
jangan2 jessica lagi ngincer regan/delano 🤭
Nur Bahagia
tuh kan.. Hans dan Lidya kompak bener. 🤗
Nur Bahagia
Hans dan Lidya ini bener2 couple goals 🤗
Nur Bahagia
kalo dari judul chapter nya, ini pasti ulah papa Hans 🤣 emang agak lain tuh papa 😅
Nur Bahagia
kayak sinetron 😅🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!