Menjadi seorang dokter adalah cita-cita dari seorang Hana Aulia. Ia diberkahi wajah yang cantik dan otak cerdas, sehingga ia terima di salah satu Fakultas Kedokteran di salah satu Universitas yang terkenal.Suatu hari ibu Hana sakit dan tidak memungkinkan lagi untuk bekerja. Hana pun mengambil sebuah keputusan yang besar dalam hidup nya, ya dia terpaksa bekerja menjadi ART di sebuah keluarga yang kaya raya demi bisa melanjutkan kuliahnya kembali yang sudah semester akhir.
Aditya Wisnu adalah seorang pemuda tampan yang menganggap pernikahan adalah hal terakhir yang akan terpikir dalam hidupnya.Di usianya yang sudah memasuki 30 tahun belum ada satu wanita pun yang mampu menaklukan hatinya yang dingin, Tapi tidak demikian dengan mamanya yang selalu mendesak ia untuk segera menikah. Selalu berusaha mencarikan istri untuk putra bungsunya itu.
Akankah Hana bisa melanjutkan kuliah nya? apakah Aditya menemukan wanita yang bisa mengubah prinsip hidupnya dan mencairkan hatinya yang dingin?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Melya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 Hari Pertama ( part 3)
Hana membantu mbak Sum untuk menyiapkan sarapan, nyonya Ratna dan tuan Wisnu sudah berada di meja makan, Hana menyapa majikannya tersebut dengan sopan.
"Oh ya mas perkenalan ini Hana yang aku ceritakan semalam, " kata nyonya Ratna pada suaminya.
"Hana perkenalkan ini suami saya."
Hana bersalaman dengan tuan Wisnu.
"Semoga kamu betah kerja disini, " ucap tuan Wisnu.
"Terima kasih Tuan."
Di saat kami sedang berbicara nampak Aditya yang sedang menuruni tangga. Hana menatap Aditya terpaku, dia sangat tampan dengan kemeja polos warna navi di padukan dengan jas warna biru tua dan dasi yang senada dengan pakaian yang di pakainya.
"Ternyata selera fashion ku oke juga ya, " guman Hana tersenyum tipis atau...
" Tuan muda kan memang sudah tampan pakaian apa pun yang dipakai pasti akan selalu terlihat keren, apalagi pakaian yang di pakainya mahal-mahal semua, " bathin Hana dan seketika senyum di bibirnya pun lenyap.
Aditya berjalan menuju meja makan dengan elegan seperti model yang sedang berjalan di Catwalk.
Hana menarik kursi yang berhadapan dengan tuan Wisnu untuk Aditya, sebelum duduk ia melihat Hana sekilas seketika Hana langsung menundukkan wajahnya.
Hana pamit kepada nyonya Ratna dan tuan Wisnu.
"Tunggu Hana, " kata nyonya Ratna.
Tiba-tiba datang seorang pemuda yang langsung menyapa nyonya Ratna, tuan Wisnu, dan Aditya.
"Pagi paman... pagi tante...maaf aku terlambat. "
"Tidak apa-apa Al, semalam kalian pulang sudah larut , ayo kita sarapan"
Sambil berjalan ke arah Aditya ia menatap Hana sekilas kemudian duduk di sebelah Aditya.
" Aditya.. Aldo..... perkenalkan ini Hana, mulai hari ini dia akan bekerja di sini menggantikan bik santi."
Aditya hanya diam sambil meneruskan sarapannya.
Aldo memandang Hana kemudian mengulurkan tangannya sambil menyapa Hana.
"Saya Aldo, semoga betah bekerja disini ucap, " Aldo sambil bersalaman.
Aldo kembali melanjutkan sarapannya.
jadi dia sekarang yang akan jadi baby sister nya Aditya, bakalan seru nih. ini cocok nya bukan jadi baby sister Aditya tapi istrinya.
Setelah bersalaman dengan Aldo Hana mohon pamit untuk kembali ke dapur.
****
Saat Hana akan ke kamar ia melihat Aditya sedang berbicara dengan bibi, dan bukan hanya itu Aditya juga memeluk bibi hangat.
Lihat wajahnya kenapa bisa sangat manis dan manja begitu sama Bibi, kalau sedang memandang ku dia seperti sedang melihat kotoran saja. Dasar pabrik es.
Dengan hati yang dongkol ia melanjutkan langkahnya ke kamar.
"Hana.....!"
Langkah Hana seketika terhenti karena ada suara yang sedang memanggilnya, Hana membalikkan tubuhnya. Ternyata yang memanggilnya nyonya Ratna,
" Iya nyonya ada apa memanggil saya?" jawab Hana sambil berjalan menghampiri majikannya.
"Saya kesini hanya ingin minta maaf tentang sikap Aditya tadi, saya berharap kamu jangan tersinggung ya. "
"Tidak nya.. saya tidak apa-apa. "
"Baguslah... kamu jangan menyerah dengan sikap Aditya ya."
" Iya nya."
"Mana bibimu Hana?
" Tadi bibi sedang berbicara dengan tuan muda nyonya. "
"Baiklah saya permisi dulu, " ucap nyonya Ratna sambil mengusap pelan pundak Hana.
Ibunya sangat lembut dan ramah papanya juga begitu, kenapa anaknya bisa seperti itu.
bagaimana dengan kedua kakaknya apakah juga dingin seperti pabrik es.
Kemudian Hana melanjutkan langkahnya.
****
Aditya berangkat ke kantor bersama Aldo. Selain bersahabat Aldo juga sekretaris Aditya.
Aditya tidak menyangkah kalau ART yang akan menggantikan bik Santi masih sangat muda. Ia memang tidak menanyakan hal demikian kepada mamanya.
Memang sebelum nya mama telah berbicara pada Aditya kalau bik Santi akan berhenti bekerja dan akan di gantikan oleh keponakannya. Tapi Aditya tidak menyangkah kalau keponakan bik Santi masih sangat muda.
Masa bodoh mau muda atau pun tua kalau dia tidak becus tinggal saya tendang saja selesai dah cerita bathin Aditya.
"Kenapa melamun Dit?" tanya Aldo
" Saya tidak melamun. "
"Keponakan bik Santi ternyata masih muda ya, cantik lagi." Kata Aldo menaikan turunkan kedua alisnya
Aldo langsung tutup mulut melihat pandangan membunuh Aditya dari spion mobilnya.
Sampai di kantor Aditya dan Aldo berjalan beriringan menuju lift khusus , beberapa karyawan menundukkan Kepala mereka ketika berpapasan dengan pimpinannya.
Lift mereka berhenti di lantai 10, Aditya berjalan ke dalam ruangnya dan di ikuti oleh Aldo dari belakang. Aditya segera duduk di belakang mejanya untuk menandatangi dokumen yang sudah menumpuk di atas meja, karena sudah dua hari ia tidak masuk kantor karena pergi melakukan perjalanan bisnis ke luar kota.
Bersambung.