Mayra Afrizana di buat bingung dengan permainan cinta si Kembar.
Daffa dan Dafi selalu memberinya perhatian lebih padanya , tapi Mayra tidak tau siapa yang benar - benar mencintainya....atau keduanya hanya sekedar menepati janji untuk menjaganya karena Mommy si Kembar sangat menyayanginya.
Mayra takut ia bertepuk sebelah tangan, apalagi ada gadis lain yang terang - terangan mengejar keduanya.
Pada siapakah cinta Mayra berlabuh pada akhirnya...ikuti kisahnya....
* Yang bingung, boleh mampir dulu ke novel othor yang berjudul AMBIL SAJA SUAMIKU *
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. DDH 28
" Lo sudah tau Ray ?". Tanya Rasya, mereka sekarang berada di restoran untuk makan malam , terutama untuk menyumpal mulut Arif yang sedari tadi terus saja mengoceh tiada henti.
" Tau ". Rayden menjawab sambil mendesah pelan.
" Gila , bini orang tuh Ray , elo mau jadi pebinor ?", sela Arif.
" Gue kira waktu Mayra ngomong itu hanya alesan saja buat menghindar dari gue , lagian waktu gue tanya suaminya mana , kan Mayra bilang enggak ada , bisa saja kan cuma alesan belajar di luar negeri ".
" Mata lo kemping Ray , foto segede gaban gitu enggak lihat ". Farel merasa kasihan juga pada Rayden.
" Nah itu , kenapa juga gue sampai enggak memperhatikan ada foto pernikahan Mayra di sana , mungkin mata gue sudah enggak bisa lihat yang lain , yang ada cuma wajah Mayra saja ".
" Dih lebayyyy ". Arif, Andre dan Farel mencibir Rayden.
" Sekarang elo mau lakuin apa , tapi sebaiknya saran gue sih mending mundur Ray ". Sebagai saudara, Rasya pasti tidak mau Rayden makin terluka.
" Kalau gue nekat jadi pebinor boleh enggak sih ?".
" Yeyyy , enggak bener nih saudara elo Sya , kayak enggak ada cewek aja sih Ray , elo tuh punya segalanya , cakep , kaya .....bukan satu tapi banyak yang mau sama elo ". Ujar Andre.
" Gue tau Ndre , tapi gue sukanya sama Mayra ,cuma dia yang enggak terpengaruh dengan ketampanan gue, melirik pun tidak , beda dengan gadis- gadis yang elo bilang itu Ndre , gue kira mereka kurang tulus karena sudah tau siapa gue ".
" Oh ya , janda di sebelah rumah gue juga suka nanyain elo Ray , sampai gue bosan tau ". Celetuk Arif.
Plak......
" Uhukkk.....haisss Rel, kencang amat sih , hampir aja dagingnya keluar dari mulut gue ". Arif langsung meminum air karena tersedak tadi.
" Jorok lo ". Farel mengambil tisu dan mengusapkannya ke muka Arif dengan kasar.
" Elo tawarin janda ke Rayden ,Rif....tega amat ".
" Bukan nawarin , ngasih tau doang , gue cuma nyampein amanat Mbak Nita yang kirim salam ke Rayden , itu aja kok ".
" Buat elo aja Rif ".
" Gue nya sih mau , Mbak Nita nya yang enggak mau sama gue , seksi loh Ray , janda kembang , belum punya anak juga , lumayan cakep sih ".
" Makan aja lo Rif , enggak usah ngomong lagi , enggak ngasih solusi malah nambah pikiran Rayden ".
" Enggak usah di suruh Ndre , ini juga gue lagi makan ".
" Jawab aja nih anak ".
Mereka melanjutkan makan malam mereka dengan sesekali bercanda , untuk menghibur Rayden yang sedang patah hati .
Gue harap elo mengambil keputusan yang benar Ray ... Batin Rasya.
Bisa saja Rasya menyalahkan pertemuan Rayden dengan Mayra , tapi di balik itu semua banyak sekali hikmah yang bisa Rayden dapat , seperti ia mau belajar Ngaji dan mulai beribadah dengan baik , Rasya sangat bersyukur atas itu , tapi ada yang ia takutkan.....takut Rayden kembali lagi seperti dulu kalau tidak bisa mendapatkan Mayra.
*
*
" Si kakak senior yang cakep itu sudah enggak ganggu elo lagi May ?".
" Semoga saja enggak Din ".
" Kok bisa ?".
" Bisalah.....dia main ke rumah gue, gue kasih tau kalau gue udah nikah ".
" Baguslah ". Ucap Rani.
" Yahhh sayang , gue enggak akan lihat cogan - cogan itu lagi dong ".
" Enggak kata siapa....noh orangnya lagi jalan kemari ". Tunjuk Rani dengan dagunya.
" Pucuk di cinta ulam pun tiba ". Dina merapikan bajunya.
" Kenapa elo yang kegenitan sih Din ?".
" Usaha Ran , yang jalan bareng sama Kak Rayden kan cogan juga , siapa tau ada yang nyangkut satu ke gue ". Dina sudah memasang senyum termanisnya , sedangkan Rani memutar matanya malas.....
" Pagi menjelang siang Mayra ". ucap Rayden , seolah ia tidak tau dengan status Mayra , memang itu yang sedang ia lakukan , pura - pura tidak tau kalau gadis yang sedang ia kagumi itu sudah bersuami, anggap aja Mayra janda , begitu ucapnya pada ketiga teman - temannya.
" Ada apa lagi Kak ?".
" Enggak ada apa - apa , gue cuma kangen lihat elo , karena kalau sehari saja enggak lihat elo berasa ada yang kurang dalam hidup gue ".
" Sa ae kang cucur ". Arif tertawa lirih.
" Gombalan receh , sereceh duit gue yang ada di dompet....gopek'an semua bro ". tambah Andre.
" Gue kira duit recehan kembalian dari indoapril Ndre ".
" Ha..ha...ha....kocak lo Rel ". mereka pun tertawa , Bukan hanya Mayra , Rani dan Dina juga ikut tertawa kecil..
Cakepnya bini orang , kalau lihat elo senyum begini terus bisa diabetes gue May.....
Rayden melihat itu, ia mengulum senyumnya, beruntung ia punya teman somplak semua , jadi suasananya jadi lebih hangat.
" Gue enggak lama , cuma mau ngasih ini buat elo May , dan buat teman elo juga , di makan ya May , jangan di kasih ke orang lain apalagi sampai elo buang ".
" Jangan ya dek ya....jangan ". ucap Arif , Andre dan Farel bersamaan...mereka semuanya pun kembali tertawa.
" Terima kasih Kak , lain kali enggak usah serepot ini ".
" Tidak repot kok May , gue masuk ya....yuk gaes !".tak ada Rayden yang pemaksa , dia begitu lembut sekarang.
" Dadah Mayra ". Arif mengedipkan sebelah matanya.
" Sampai jumpa lagi ". kata Farel.
" Kata Arif , salam buat Nyokap lo May ". Andre langsung lari , dan di kejar oleh Arif.
" Andreeee....sini lo ".
Sedangkan Rasya hanya mengangguk dan tersenyum tipis.
" Kak Rayden kok jadi manis gitu sih May.....elo yang dia gituin , kok gue yang baper ya ". Dina gemas dengan sikap Rayden saat ini.
" Hati - hati May , gue kira dia sedang mencari perhatian elo ,dengan berubah baik gitu ". ucap Rani.
" Ihhh Rani , enggak boleh gitu , suudzon namanya , siapan tau Kak Rayden sudah dapat hidayah ". bela Dina.
" Sebenarnya mereka bukan anak - anak nakal.yang suka bullying , mereka semua lucu - lucu , yaahhh lebih ke absurd sih , cuma satu yang entah jaim atau memang pendiam , yang jalan paling belakang, dia kembaran Kak Rayden... Kak Rasya ".
" Kembar ??? Rani dan Dina pun kaget.
" Masa sih , kok enggak mirip?".
" Mereka bukan kembar identik , tapi kalau kalian lebih jeli lagi ya mereka mirip ".
" Iya mirip , sama - sama cakep ". ucap Dina.
" Haisss Dina....cogan mulu yang ada di otak elo ".
" Biarin aja ....kan gue masih normal ".
" Memangnya gue enggak normal Din , iihhh....tapi konsepnya enggak gitu juga kali ".
" Yang mikirin kan otak gue Ran , enggak minjem otak elo....ngapain elo yang protes ".
" Nih....biar otak elo bersih " , Rani menarik kepala Dina ke bawah ketiaknya.
" Raniiii.....jorok , bau ketek tau....".
" Ha...ha...ha......". Rani dan Mayra pun tertawa.
Bersambung....
Like
Vote
Comment
Terima Kasih sudah mampir di karya Othor 😘🙏