BENIH TARUHAN

"Jelas apa ini?!" tanya sang papa dan menunjukkan sebuah benda ke depan Leka.

Deg.

Jantung Leka berdetak kencang.Nafasnya tercekat sesaat.Kemudian dia menatap sang papa yang terlihat menahan amarahnya.

"Jawab Leka !!" bentak sang papa.

Tubuh Leka terperanjat mendengar bentakan papanya.Baru kali ini dia melihat sosok papanya yang dianggap lemah lembut namun sekarang dia melihat sosok papanya seperti monster.

Sedangkan Susi dan Karina melihat kemarahan Hardi Nugraha sangat senang dengan keadaan saat ini.

"Mama nggak nyangka kalau kamu berbuat yang memalukan seperti ini.Mama rasa gagal mendidik kamu Leka,mama malu dengan apa yang kamu perbuat di luaran sana !" ucap Susi dengan wajah yang terlihat sedih.

"Pah,dengerin penjelasan aku dulu.. please," mohon Leka pada sang papa.

"Mau jelasin apa lagi kamu sih,sudah ada buktinya kok,aku nggak nyangka kalau kamu berbuat hal yang memalukan nama baik papa ," Karina langsung menghardik Leka tanpa dosa.

"Aku nggak pernah berniat untuk memalukan keluarga.Kalau kalian nggak tahu jangan membuat situasi makin panas !!" ucap Leka dengan nada tinggi.

"LEKA !!"bentak sang papa

"Mama kamu sudah bilang ke papa apa yang selama ini kamu lakukan jika tidak ada papa.Kamu seenaknya saja tidak mau mendengar ucapan mama kamu dan bergaul dengan anak-anak nggak bener,papa kecewa sama kamu.Apalagi setelah tahu kalau benar ini milik kamu,jawab pertanyaan papa apa benar ini punya kamu?!"

Ucapan tegas papanya membuat Leka sangat merasa bersalah, pastinya dia sudah mengecewakan papanya.Dia membuat malu keluarga Nugraha.

"Aku di jebak pah,aku nggak tahu kenapa harus aku yang mengalami ini,kenapa aku bisa hamil anak baj*ngan itu,aku juga nggak mau ngecewain papa,aku minta maaf ,aku nggak tahu harus bagaimana supaya papa maafin Leka !!"

Pengakuan Leka membuat Hardi terduduk di sofa sedangkan Susi menutup mulutnya karena ternyata benar jika test pack yang dia temukan itu punya anak tirinya.Sedangkan Karina tersenyum licik mendengar pengakuan saudara tirinya itu.

"Apa kamu bohongi papa lagi nak?" tanya Hardi pada sang putri.

"Pah,aku nggak bohong.Aku di jebak dan aku di perko*a !!" ucap Leka tegas.

Rasa nya sesak dadanya saat orang yang harusnya percaya dengan nya tiba-tiba meragukan apa yang dia katakan.

"Jangan gampang percaya sama Leka pah,aku punya bukti kalau Leka ini memang sering pergi sama laki-laki."ucapan Karina membuat ketiga orang yang sedang larut dalam pikiran masing-masing pun menatap ke arah Karina.

"Apa maksudmu Karina?!" pekik Leka.

"Benerkan,kamu itu suka sama anak Black Rider.Terus kamu juga Deket sama Nico,apa jangan-jangan kamu sama Nico...

"Diam,kamu nggak tahu apa-apa Karina,aku tahu aku salah,jangan pernah kamu menyebut nama itu !!" bentak Leka.

"Kenapa ,apa benar kalau itu anak Nico ?!" cecar Karina.

"Sudah cukup,Leka papa merasa gagal dalam mendidik kamu.Bagaimana papa bisa bilang sama ibu kamu kalau kamu sudah mencoreng nama baik keluarga hahh?!" ucap Leka.

"Kenapa papa jadi bawa-bawa ibu,sedangkan papa sudah mengkhianati ibu dengan menikah dengan wanita tak tahu diri ini papa menikmatinya !!' ucap Leka dengan lantang.

Plak...

Susi menamp*r Leka dengan begitu keras sampai wajahnya menoleh kesamping.

"Keterlaluan kamu!! bentak Susi pada Leka

"Susi , apa-apaan kamu.Kamu nggak punya hak untuk menyakiti anak saya !!" bentak Hardi.

"Kenapa tidak,dia sudah kurang aj*r sama kita Masdiana sudah malu-maluin kamu,dia harus didik dengan keras.Dia..

"Cukup,cukup untuk mengadu sama papa soal aku yang tidak-tidak.Aku memang hamil,aku sudah memalukan Keluarga ini,aku sudah mengecewakan papa,tapi..apa papa pernah nanya ke aku,apakah aku menerima mereka jadi bagian hidup ku,nggak kan? papa dengan mudah membawa dua ibl*s ini masuk kerumah ini,papa akan selalu menafikkan apa yang terjadi sama Leka.Aku lelah pah,aku muak dengan semua ini,rasanya aku sudah nggak ada di dalam hidup papa,kalau papa sekarang masih belum bisa melepaskan dia,Leka akan pergi dari sini,semoga kehormatan papa nggak akan tercoreng oleh ulah dua ibl*s ini nantinya !!"

"Pergi,Pergi kamu !!" usir Hardi pada Leka

Leka kesal dengan keadaannya sekarang hamil di luar nikah,papanya nggak bisa tegas dengan istri barunya,mama tirinya juga saudara nya selalu membuat dirinya sengsara.Rasanya sudah tak tahan lagi.

Leka dengan segera masuk ke dalam kamarnya mengambil koper besar dan menaikkan barang yang sekiranya dapat dia gunakan hidup di luar.setengah jam dia sudah merapihkan koper besarnya dan doa duduk di tepi ranjangnya.

tok tok tok

"Non,ini mbok Tun.." suara dari luar membuat Leka terjaga dalam lamunannya.

"Masuk saja mbok.." teriak Leka.

Mbok Tun masuk dengan wajah khawatir pada Leka.

"Non mau kemana?" tanya Mbok Tun melihat koper besar milik Leka.

"Yang jelas keluar dari rumah ini mbok,aku sudah nggak tahan sama sikap papa yang tidak bisa tegas sama istrinya itu." ucap Leka.

Mbok Tun menghela nafas panjang dan menggenggam tangan Leka.

"Mbok akan ikut non,kemanapun non pergi."ucap mbok Tun dengan mengulas senyum pada Leka.

"Tapi mbok,Leka nggak bisa gaji mbok loh..!!" ucap Leka menatap si mboknya dengan perasaan sedih.

"Tapi,mbok nggak bisa abai dengan permintaan terakhir ibu non Leka.Non Leka pun sudah mbok anggap seperti anak mbok sendiri.Apalagi non sekarang ..maaf..hamil." ucap mbok Tun merasa teriris hatinya.

Selama ini memang jika ada Hardi dirumah Susi tak pernah jahat pada Leka.Sedangkan Leka jika ada sang papa pun memanggil Susi dengan sebutan mama.Hardi yang tak mau ribut dan tidak pernah ambil pusing dengan apa yang terjadi dengan anak istrinya membuat mbok Tun merasa gemas dengan Pria itu.Dia selalu saja melemah jika di hadapkan untuk memilih Susi atau Leka.

Leka dan mbok Tun sudah berencana akan pergi malam itu juga dan mbok Tun serta mang Udin pun ikut dengan. Leka.Suami istri itu serasa mempunyai tanggung jawab menjaga nona mudanya itu.

Saat ketiga nya menyeret koper besar Hardi dan Susi serta Karina melihatnya.

"Mbok ,mang ,kalian mau kemana?" tanya Hardi.

"Maaf tuan,saya dan istri saya akan keluar dari rumah ini dan kami akan bersama non Leka." ujar Udin.

"Kalian yakin,Leka mana punya duit buat gaji kalian,udah susah belagu ," cibir Susi.

"Memang kami miskin nyonya tapi,kami sudah janji sama mendiang nyonya kami untuk ikut dengan non Leka apapun yang terjadi." ucap mbok Tun tegas

Mendengar jawaban mbok Tun yang menyebut bahwa itu janji nya pada mendiang istri nya itu membuat Hardi terhenyak.

"Mbok yakin?" tanya Hardi memastikan.

"Yakin tuan,lebih baik ikut bersama Non Leka dari pada disini saya kepikiran ," ucap Mbok Tun.

"Terserah Kalian !!" seru Hardi lalu melangkah meninggalkan tempat itu begitu saja tanpa mau melihat ke arah Leka yang sedari tadi menantikan papanya untuk mencegah dirinya pergi tapi,itu hanya mimpi.Nyatanya papanya pergi tanpa melihat kearah nya dan itu membuat kecewa Leka.

Entah mengapa sikap papanya kenapa menjadi seperti itu.Apa yang sebenarnya terjadi.

Bersambung