NovelToon NovelToon
Pengejar Lelaki

Pengejar Lelaki

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:510
Nilai: 5
Nama Author: Khara-Chikara

Ima mengalami hal yang sangat luar biasa pada kehidupan nya yang beranjak dewasa. Dia baru tahu bahwa cinta harus memandang usia, uang, kualitas, fisik bahkan masih banyak lagi. Hal itu membuatnya bimbang akan pilihan kedepan nya bagaimana dia menemukan sesosok pria yang begitu baik untuk menemani kehidupan nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khara-Chikara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 25

Di kampus, Ima turun dari motor. "Hati hatilah," tatap nya pada Regis.

Regis memberi isyarat untuk sebutan. "Ok," lalu dia meninggalkan nya pergi. Ima masih terpasang senyuman senang itu lalu berjalan masuk tapi tak di sangka, Mose datang langsung ke depan nya begitu saja. "Halo Ima!!" dia menyapa dengan ramah dan mendekat padanya dengan tanpa rasa bersalah telah membuat Ima terkejut. Seketika Ima terkejut tak karuan karena kehadiran nya yang tiba tiba muncul begitu saja.

"Se-senior.... P-pagi.... Huf... Kau benar-benar mengejutkan ku."

"Haha maaf Ima, kupikir kau tidak akan terkejut... Oh ya, siapa yang mengantar mu tadi?" Mose menatap dengan masih tatapan akrab itu.

Di sisi lain, ada beberapa orang kampus melihat mereka.

"Memang benar, Mose suka pada gadis sopan itu."

"Apa Mose suka pada tipe yang menutup tubuh mereka dengan pakaian panjang."

"Ya sudah jelas bukan... Mose memilih gadis itu, Ima di kenal karena dia nampak polos dan masih langgeng harga diri perempuan nya."

"Tapi aku tadi melihat ada pria yang mengantar nya."

"Huh serius!?? Pria seperti apa?"

"Entahlah, aku tidak melihat wajah nya karena tertutup helm. Yang pasti dia bertubuh terlihat dewasa."

"Bukan kah Mose lebih besar lagi, dia juga bertubuh dewasa."

"Ya mungkin, tapi kita tak tahu juga tipe Ima itu seperti apa."

"Wih sepertinya gadis itu di bicarakan satu kampus wkwk," mereka yang menatap Ima dan Mose menjadi berbincang pasal Ima panjang lebar. Seperti mengumbar aib orang.

--

"Wah rupanya benar, kau baru dekat sama dia," Mose melirik nya. Lalu Ima terdiam dengan wajah merah.

"Ehehe..." Lalu dia tertawa kecil sendiri. Di saat itu juga wajah Mose menjadi penuh dendam dan aura membunuh. "Aku tidak tahu lagi harus apa pada gadis ini, dia terlihat polos tapi kenapa aku begitu iri dan tersingkirkan saat aku melihat nya dengan lelaki maupun pria lain, apa aku memang benar-benar suka pada gadis ini."

"Senior... Bagaimana kabar mu?" Ima menatap. Seketika Mose langsung merubah wajah nya menjadi ramah. "Tentu saja kabar ku baik Ima, aku senang karena hari ini dapat melihat mu. Tentu... Aku akan melihat mu terus," balas nya, dia seperti menutupi semuanya dengan muka dua nya itu.

"Ehehe senior bisa saja," Ima menjadi tersinggung.

"Ngomong-Ngomong soal malam kemarin itu... Aku benar-benar minta maaf sekali pada mu Ima," kata Mose.

"Em... Tak apa, aku tahu senior sudah lama menyimpan perasaan itu untukku, aku hargai itu senior... Tapi ini akan baik-baik saja, lagipula gadis sepertiku mana bisa menandingi wanita yang di sini merupakan selera banyak lelaki di sini juga," balas Ima.

Tapi tiba-tiba Mose memojok Ima di dinding membuat Ima terdiam sedikit terkejut karena hal tadi.

"Ima.... Apa seleraku terlihat seperti mereka yang suka memperlihat kan aura nya pada banyak lelaki, bukan satu lelaki saja. Dengar Ima, gadis sepertimu.... Itu sangat lah langka, pendidikan mu lebih dari bukan sebatas wanita, tapi juga bagaimana cara menjaga harga diri sebagai wanita. Dan kenapa kau tidak memilihku saja ketimbang dengan pria yang terlihat mengerikan itu," Mose menatap dingin dan kosong pada Ima. Hal itu membuat Ima masih terdiam dan menelan ludah.

Tapi tiba-tiba Ima menatap serius dan kesal membuat Mose terdiam melihat reaksinya itu.

"Apa maksud senior.... Dia bukan pria yang mengerikan, dia adalah pria yang baik."

"Hmp... Bagaimana jika kau melihat salah Ima. Bagaimana jika masa lalu nya yang akan kau lihat nanti akan menjadi penyesalan mu telah tidak takut pada nya Ima," Kata Mose.

"Senior!! Ada apa dengan mu!!" Ima menyela dengan berteriak kesal.

"Dia bukan pria yang mengerikan, jika memang pilihan ku salah. Aku memang tak bisa memperbaiki nya tapi yang penting, ini adalah sebuah pengalaman. Masih ada orang lain yang akan membutuhkan pengalaman ku," kata Ima, lalu dia berjalan pergi meninggalkan Mose yang terdiam.

--

"Aku mulai berpikir bahwa senior Mose itu yang sangat aneh sekali, bagaimana tidak aneh, dia terus saja mendekatiku dan seperti sangat akrab denganku, rasanya aku ingin mencari tahu apa yang membuat lelaki populer itu dekat dengan ku yang tidak berpengaruh apapun pada nya. Sangat aneh, dan juga..." Ima terdiam melamun di meja kampus nya di saat semua orang pergi untuk keluar beristirahat, sementara dia benar-benar masih ada di dalam dengan ada beberapa orang saja yang sibuk pada sesuatu nya masing masing. Ima mengingat ketika dia menggunakan nada tegas pada Mose yang bilang bahwa Regis mengerikan.

Lalu di saat itu juga, ponsel Ima berbunyi, ia melihat nya bahwa itu dari Regis. "Mas Regis... Bagaimana dia tahu ini waktu istirahat?" Ima menjadi bingung lalu berdiri dan berjalan pergi. Ia ke balkon kelas dan mengangkat telepon dari Regis itu. "Ada apa, Mas Regis?"

"Apa aku tidak mengganggu mu?" tanya Regis dalam suara ponsel.

"Tentu tidak, kau tepat menghubungiku saat waktu istirahat," balas Ima.

"Kalau begitu bagus lah, aku hanya ingin tahu kapan kau pulang nanti, kau ingat kan, aku akan menjemput mu, jadi, kapan?" tanya Regis. Ia saat ini terlihat duduk di kursi bergerak dengan santai, bersender menikmati bertanya pada Ima di ponsel.

"Dia benar-benar menghubungi ku hanya untuk mengetahui kapan aku akan pulang, apa dia selalu menunggu untuk bertanya padaku seperti ini? Oh, aku akan pulang malam nantinya, karena aku harus bekerja ke kafe, jika mau, Mas Regis bisa datang juga."

"Oh tentu, aku akan datang pastinya."

--

Saat ini rupanya Regis ada di meja kantor dengan pakaian jas setelan hitam nya.

"Hahaha, itu benar, heheee," dia tampak asik mengobrol.

Tapi tiba-tiba ada yang masuk ruangan nya membuat nya menoleh. Rupanya Lio Zheng.

"Regis..." panggil nya dengan alis yang serius, aneh nya mata Lio Zheng fokus pada Regis, itu berarti dia sudah bisa melihat.

Ia mendekat tapi Regis hanya menatap dengan lirikan nya seperti mengatakan dalam bayangan. "Mau apa kemari?"

"Apa kau bersama dengan gadis yang bernama Ima?!" kata Lio Zheng. Lio Zheng bisa tahu secepat itu, dia pasti menguping dari tadi.

Ima yang mendengar itu dari ponsel menjadi bingung.

"Siapa itu tadi... Kenapa aku seperti mengenal nya?" dia mencoba mengingat ingat tapi panggilan sudah di matikan oleh Regis dan Regis mengirimi pesan pada nya.

\=\=Aku akan menghubungimu nanti lagi\=\=

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Ima masih terdiam.

Regis menutup panggilan karena tidak bisa membiarkan Ima mendengar apa yang akan di bicarakan nya dengan Lio Zheng.

--

"Kenapa memang nya? Bukankah kau sudah tahu sendiri? Kau yang menyerahkan gadis itu padaku, aku juga sudah bilang padamu bahwa dia milik ku," Regis menatap serius pada Lio Zheng yang berdiri di hadapan nya. Dia bahkan sudah menutup panggilan itu dan meletakan ponselnya di meja.

"Itu memang benar, tapi bukan itu masalahnya, apa kau tidak menggali lebih dalam informasi soal gadis itu?" Lio Zheng menatap dengan tegas.

"Apa? Selain dia tinggal bersama ibunya, dia gadis baik, dia juga bersih dan apa yang harus aku ketahui lagi untuk menjalin hubungan dengan nya?" Regis tampak menatap bingung.

Hal itu membuat Lio Zheng menghela napas panjang tapi detik berikutnya dia berteriak. "Apa kau tahu bahwa Ima, dia adalah putri Sheniok!!" Lio Zheng berteriak antara bercampur panik dan marah.

Seketika mata Regis terkejut membesar tak percaya.

"Putri dari Sheniok!! Tapi bagaimana bisa?! Kau tahu dari mana jika dia putri nya!!" Regis menjadi kesal dan marah dengan memukul meja berteriak pada Lio Zheng. Lalu Lio Zheng terdiam mencoba menenangkan diri.

"Salah satu hal yang harus kau tahu, mungkin bertanya langsung pada mereka yang tahu. Aku juga kurang mengerti soal hal ini, yang jelas kita semua memiliki hubungan konflik dengan gadis itu nantinya. Aku mengetahui bahwa dia adalah putri Sheniok itu dari atasan sendiri, Sheniok memiliki asisten yang aku kenal, dia berbicara dengan ku soal masalah Sheniok dengan putri maupun keluarganya, Ima belum tahu saja siapa itu Sheniok," balas Lio Zheng lalu ia berbalik dan berjalan pergi meninggalkan Regis yang terdiam berpikir dengan kesal.

"Cih... Sialan!! Aku tidak tahu Sheniok memiliki hubungan persis dengan kehidupan Ima.... Atau dengan kata lain, putrinya itu adalah Ima sendiri..." dia memegang keningnya seperti langsung terbebani dalam pikiran nya.

Lalu ia melihat ke ponselnya tadi, di sana masih ada nama kontak Ima, tepatnya karena dia tadi menghubungi Ima sehingga membuat history itu ada nama kontak Ima.

Ketika ia melihat itu, ia akan teringat pada Ima. "Sheniok.... Dia juga punya masa masa kurang ajar bersamaku, bagaimana bisa aku suka pada putri Sheniok di sini, sialan... Apa yang harus aku lakukan?!"

Di sisi lain ibu Ima membuka sebuah lemari baju yang sudah tua dan usang di gudang. Ia melihat ada kotak kecil, di sana dia mengambil nya dan membuka kotak itu. "Hanya inilah yang tersisa dari masa lalu yang ada, siapapun dia dulu dan jadi apa dia sekarang, aku akan tetap ingat bahwa namanya adalah Sheniok. Ima belum tahu soal ini, dia hanya tahu bahwa nama ayahnya adalah Shen, padahal namanya Sheniok, aku harap Ima mengetahui ini dengan sendirinya nantinya, aku tak mau menjelaskan semuanya padanya karena aku memang tidak kuat melakukan nya," Ibu Ima membukanya dan di sana ada satu kepingan logam kecil bertuliskan Sheniok.

Lalu dia menghela napas panjang. Sepertinya Sheniok memang memiliki hubungan dengan keluarga Ima. Tak hanya itu, Regis juga pastinya punya hubungan konflik dengan Sheniok sendiri.

Sheniok adalah seorang pria yang tentunya di kenal kejam. Tapi apakah benar seorang pria yang kejam bisa memiliki hubungan yang sangat erat tapi tidak nyata dengan seorang gadis seperti Ima, apalagi Regis sangat terlihat membenci mendengar nama pria itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!