Ryn Moa, wanita dari tahun 2025, tiba-tiba saja mengalami kejadian aneh setelah mencoba sebuah jam tangan yang ada dipameran seni dan budaya. Ia terlempar kembali kemasa lalu, tepatnya saat musim dingin ditahun 2013 disebuah taman dikota seoul. disana ia bertemu dengan Namjoon dan Yoongi yang bersedia menolongnya. suatu hari, tanpa sengaja Yoongi menemukan catatan bahwa Ryn Moa datang dari masa depan dan selama ini dia selalu mencari cara agar bisa kembali ke masa depan. Namjoon yang mengetahui hal itu dari Yoongi, segera meminta penjelasan dan Ryn moa mengakui semuanya. Namjoon dan Yoongi memintanya untuk tetap tinggal, Namun Ryn Moa menolak, karena tidak ingin merubah garis waktu yang sudah ada. Setelah Ryn Moa kembali ke masa depan, Namjoon mulai mencari Ryn Moa yang ada dimasanya sekarang, dimana Namjoon berusaha meyakinkan wanita itu jika dia adalah jodohnya.
Bagaimana usaha Namjoon ? Dan apa yang dia lakukan agar Ryn Moa bisa terkoneksi dengan dirinya ?
ikuti ceritanya disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Venus Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Ryn Moa terlihat sedang mencerna kata-kata yang disampaikan anaknya tersebut. anaknya itu ternyata memiliki pemikiran yang sangat logis. Ryn Moa terkejut dan memandang ke arah Reynd dengan mata yang berkilat seakan memahami sesuatu.
"Jadi, aku sekarang memiliki dua ingatan? Ingatan dari masa lalu dan ingatan dari masa depan?"
Reynd tersenyum. "Tepat sekali, Aku pikir itu benar. Bunda memiliki ingatan dari kehidupan sebelumnya, tetapi juga memiliki sebagian akses ke ingatan dan pengetahuan dari masa depan. Itu sebabnya bunda bisa berbahasa Korea dengan fasih sekarang." Reynd mengangguk. "Ya, dimasa depan, Abeoji sangat sabar dan telaten dalam mengajari kita. Abeoji ingin kita bisa berkomunikasi dengan baik dengan keluarga dan teman-teman kita di Korea. Abeoji itu benar-benar jenius, meski tingkahnya ceroboh. Bunda tidak salah pilih, menyukai pria sepertinya. Aku melihatmu benar-benar bahagia bersamanya. Abeoji begitu mencintaimu, Kalian saling mengisi satu sama lain".
"Apakah sampai saat itu Abeojimu masih ceroboh ?"
"Meski masih ceroboh, Seiring berjalannya waktu, semakin dewasa Abeoji sudah bisa mengendalikan sifatnya tersebut"
Ryn Moa tersenyum dan memandang ke arah Reynd dengan mata yang penuh kasih sayang. "Aku sangat bahagia memiliki anak sepertimu, Reynd. Bunda tidak menyangka anak kecil yang dulunya suka usil pada Bunda, Boo dan Nenek. Ternyata menjadi ilmuwan besar yang hebat."
"Aku sangat ingat! Saat kecil, aku sering berbuat nakal, Bunda sering memarahiku bahkan terkadang memukulku. Bunda juga sering mengusirku dari kamar karena aku selalu mengganggumu. Bunda juga sering diam dan tak melakukan apa-apa padaku, jika bunda sudah terlalu lelah menghadapiku". Reynd memperhatikan langkah kakinya dan menendang sebuah batu kerikil yang ada di hadapannya. "Aku masih ingat kata-kata yang selalu Bunda ucapkan saat marah padaku. Bunda selalu berteriak, 'Dasar Anak cerdas! Semoga kedepannya kau jadi ilmuwan besar, milyader dan selalu mendapatkan bahagia sepanjang hidupku'. Bunda memarahiku tetapi tidak mengucapkan kata-kata negatif padaku.". Reynd menghela nafasnya. "Orang selalu bilang, jika ucapan adalah doa. Dan doa yang tidak tertolak adalah doa ibu untuk anaknya. Dan akhirnya kata-kata bunda menjadi kenyataan"
Ryn Moa terdiam mendengar cerita putranya, kalimat yang barusan Reynd keluarkan memang benar-benar rentetan kalimat yang selalu ia lontarkan saat Reynd kecil itu membuatnya kesal dan marah.
"Bunda, terimakasih karena tidak pernah mengata-ngataiku yang jelek saat engkau marah. Tapi justru kau selalu mendoakan kebaikan untukku". Reynd tersenyum dan merangkul bahu ibunya. "Aku sangat bahagia memiliki Ibu dan Ayah seperti kalian, Aku sangat berterima kasih kepada kalian berdua yang telah memberiku kehidupan yang bahagia dan harmonis."
Sore harinya, Namjoon dan Yoongi sudah tiba di apartemen. Akhir-akhir ini mereka berdua jarang tidur di asrama Bighit, karena mereka lebih suka tinggal di apartemen yang lebih nyaman dan bebas. Namun, mereka berusaha untuk bisa datang ke agensi dengan tepat waktu, karena mereka tidak ingin membuat Jimin dan Jungkook khawatir.
Sore ini, Namjoon dan Yoongi mengajak Reynd pergi bermain keluar. Ryn Moa berpesan pada Reynd agar menjaga ayahnya. "Reynd, jangan lupa untuk menjaga Ayahmu ya.." kata Ryn Moa sambil memandang ke arah Reynd, saat ia merapikan syal dileher putranya itu. Setelah barusan tadi ia juga telah merapikan syal milik suaminya.
Reynd mengangguk, "Iya! aku akan menjaganya. Bunda tenang saja"
Ryn Moa kemudian menambahkan, "Dan jangan lupa, kalian harus pulang saat makan malam ya..., Aku sudah menyiapkan makanan untuk kalian."
Reynd mengangguk lagi, "Ya, Bun, aku akan ingat."
Namjoon dan Yoongi tertawa, kemudian mereka bertiga keluar dari apartemen, siap untuk menghabiskan waktu bersama dan membuat kenangan yang indah.
Saat mereka berjalan, Namjoon memandang ke arah Reynd dengan senyum. "Aku senang bisa bermain denganmu, Reynd," kata Namjoon.
Reynd tersenyum, "Aku juga senang, Abeoji."
Yoongi menambahkan, "Dan aku senang bisa bergabung dengan kalian berdua."
Reynd mengangguk, "Aku senang, Paman ikut bersama kami."
Mereka pergi bermain bilyar di sebuah tempat hiburan yang populer. Namjoon dan Yoongi sangat menikmati permainan bilyar, dan Reynd juga sangat senang bisa bermain dengan ayahnya. Saat mereka bermain, Namjoon secara tidak sengaja bertemu dengan beberapa wanita cantik yang juga sedang bermain bilyar. Wanita itu tersenyum dan berbicara dengan Namjoon. Namjoon juga tersenyum saat berbicara dengan para wanita itu.
"Abeoji, jangan lupa bahwa kau sudah beristri." kata Reynd, sambil melirik ke arah Namjoon dengan senyum, sebelum ia menyodokkan tongkatnya pada bola yang dituju. Tok!! Bola putih itu menggelinding tepat sasaran dan membuat bola hitam itu masuk ke lubang point. Sementara, Yoongi hanya tersenyum mendengar Reynd memperingatkan ayahnya.
Para wanita itu terkejut saat mendengar Reynd yang dewasa memanggil Namjoon dengan kata "Abeoji". Mereka tidak bisa percaya bahwa Namjoon yang masih terkesan remaja itu sudah memiliki anak yang dewasa seperti Reynd.
"Apa kalian bercanda ? Paman tampan itu memanggilmu 'ayah' ?. Apa tidak terbalik ?".
"Kami tidak bercanda !" Namjoon tersenyum.
"Wah, kamu sudah memiliki anak yang dewasa?" tanya salah satu wanita itu, sambil memandang ke arah Namjoon dengan mata yang terkejut.
Namjoon tersenyum dan mengangguk, menanggapi pertanyaan mereka. Dia tidak berniat membantahnya sama sekali
"Maukah kau menerima kami jadi menantumu ?". Tanya mereka bercanda, sambil melihat Reynd yang masih bermain.
"Tanyakan sendiri padanya, apa dia sedang cari istri atau tidak ?".
"Kalau anakmu tidak mau, dengan pria yang satunya juga boleh". Mereka menunjuk kearah Yoongi.
"Itu hyungku, kalian bisa mencoba untuk berkenalan sendiri dengannya". Tawar Namjoon.
"Kalau mereka berdua sudah ada yang punya, denganmu saja".
"Aku sudah beristri !" Namjoon tersenyum. "Kalian bisa memilih mereka berdua saja. Putraku ! Atau hyungku !".
"Apa kau sedang bercanda ? Kau dan oppa yang disana terlihat jauh lebih muda dari pria yang kau sebut putramu. Apa dia benar-benar anakmu ?"
Reynd menghampiri mereka. "Ya, dia adalah ayahku," kata Reynd, sambil merangkul pundak Namjoon. "Abeoji, sebentar lagi makan malam. Bunda tadi bilang, ia sudah menyiapkan makan enak untuk kita".
Para wanita itu terkejut dan tidak bisa percaya. Mereka memandang ke arah Reynd dan Namjoon, dan mereka bisa melihat bahwa Reynd memanggil Namjoon dengan kata "Abeoji" dengan sangat natural dan terlihat sangat menghormatinya.
Reynd kemudian mengajak Namjoon pergi dari sana, "Abeoji, ayo kita pulang," kata Reynd, sambil merangkul Namjoon. "Maaf !kami harus segera pulang". Kata Reynd pada para wanita itu.
Namjoon tersenyum dan mengikuti Reynd, "Baik, anakku," kata Namjoon, sambil memandang ke arah Reynd dengan mata yang penuh kasih sayang.
"Paman Yoongi ! Ayo !". Panggil Reynd mengajak Yoongi untuk ikut pulang.
BERSAMBUNG...
mampir karyaku "DICINTAI OLEH RAJA MAFIA"
bahagia bgt pastinya, meski ujung2nya nyesek ya ryn /Chuckle/ /Joyful/