NovelToon NovelToon
Pemilik Hati Eliza

Pemilik Hati Eliza

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: erulia

Eliza yang belum move on dari mantan tunangannya-Aizel- menikah karena dijebak oleh Raiyan yang merupakan ipar tiri Aizel , sedangkan Raiyan yang awalnya memiliki kesepakatan dengan adik tirinya yaitu Ardini, sengaja melanggar kesepakatan itu demi membalas dendam pada Ardini dan ibu tirinya.

"Kesepakatan Kita hanya sebatas kau membuat nya jatuh cinta, lalu meninggalkannya setelah Aku dan Aizel menikah, Kau melanggar kesepakatan Kita Raiyan. " ~Ardini

"Tapi di surat perjanjian itu juga tidak ada larangan kalau Aku mau menikahinya."
~ Raiyan

akankah kisahnya berakhir indah? akankah Eliza kembali pada Aizel setelah mengetahui semua fakta yang selama ini Raiyan sembunyikan?
ikuti terus Kisah Eliza, jangan lupa like dan vote sebanyak-banyaknya guys

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 Pil atau Vitamin?

Raiyan mengamati wajah Eliza hampir tak berjarak, menelisik pipi mulus Eliza yang mulai merona, gadis itu tak segalak tadi dan tiba-tiba saja ia tak berani mengeluarkan suara, lebih tepat nyalinya menciut begitu saja.

Raiyan tersenyum kecil saat Eliza memejamkan mata dan bibirnya rapat-rapat. Ia Lalu membuang tatapan ke arah lain.

"Maaf, Aku lupa kalau Kau masih mencintainya, jadi tak mungkin Aku menuntut hak ku sekarang." Raiyan memundurkan langkah dan menaiki anak tangga, meninggalkan Eliza dengan debaran jantungnya yang menggila.

"Apa-apaan dia itu tadi? Sepertinya senang sekali membuat jantung ku berdebar, huh! Kenapa dia terus saja mengungkit hal itu, seperti tidak ada pembicaraan yang lain saja!" gerutu Eliza.

Eliza tidak langsung ke atas melainkan Menonton televisi. Ia mencari saluran yang bisa menaikkan moodnya namun dari tadi dia terus menekan tombol remote karena tak ada yang menarik baginya.

Eliza memilih saluran yang menayangkan FTV, tatapannya kosong dan tak fokus, Eliza hampir saja terlelap saat notifikasi ponselnya berbunyi, Dengan malas ia membukanya.

(Eliza, bagaimana kabarmu?) Eliza mengerutkan kening karena nomor itu tak tersimpan di ponselnya, apalagi pemilik nomor tidak memasang foto profil, namun Eliza tetap membalasnya.

(Baik, ini siapa?)

(Ini Aku, Aizel, Kenapa waktu di rumah sakit Kau menatapku benci? Apa Aku melakukan kesalahan?) Eliza memutar bola matanya.

(Aku mengatakan ini bukan karena Aku masih mencintaimu, tapi karena Aku lelah berhadapan dengan lelaki pembohong sepertimu, Kalau Kau bertanya kenapa Aku menatap benci padamu, banyak alasan yang bisa Kukatakan, yang pertama Aku tak ingin Ardini cemburu lalu bertindak diluar dugaan seperti yang sudah-sudah, dan yang kedua berhenti menggangguku karena Aku sudah tahu Kau lelaki seperti apa! hanya bermulut manis dan munafik!)

Balas Eliza panjang lebar.

(Aku minta maaf atas kejadian yang sudah-sudah, tapi itu semua di luar kendaliku, tapi lelaki bermulut manis dan munafik? Apa maksudmu?)

(Haha.. Bukankah Kau selalu mengatakannya padaku? Bahwa Kau belum menyentuh Ardini? Tapi faktanya? Aku tak menyangka Kau bertolak belakang dengan ucapanmu itu!)

(Pada akhirnya Kau tahu juga, pasti Ardini yang memberitahumu, bukan?)

(Iya! Istrimu itu bukan hanya memberitahu tapi lebih gila lagi sampai mengirimkan video mesum Kalian!)

(Apa???? Aku sangat malu sebenarnya, tapi aku hanya di jebak, Kau harus tahu itu, Aku melakukannya karna benar-benar terpaksa, dia menaruh sesuatu ke dalam jus sampai Aku jadi segila itu dan tak bisa menahannya lagi, percayalah Eliza, selama menikahinya Aku tak pernah menyentuhnya, yang terjadi juga di luar kendaliku karena Aku di bawah pengaruh obat)

Eliza berdecih, dia tetap tak percaya dan menganggap Aizel hanya beralasan saja.

(Kau pikir Kita sedang di dunia novel? Kau pikir Aku percaya? Dengan atau tanpa video itu Aku tetap akan menjauhi mu!)

Sementara di rumah utama, Aizel menarik rambutnya berkali-kali.

(Baiklah kalau Kau tak percaya, tapi Aku bisa membuktikannya, Aku sangat berharap Kita bisa bertemu, Aku mohon...)

(Tak akan!)

(Aku mohon Eliza, Aku bisa terima Kau tak mencintaiku lagi tapi Aku tak bisa terima Kau menyebutku lelaki munafik)

Eliza menimbang sejenak hingga akhirnya dia setuju untuk bertemu dengan Aizel besok, Erina berbaring di sofa, ia lebih memilih tidur di depan tv daripada harus seranjang dengan Raiyan yang semakin menyebalkan.

...****************...

Eliza terbangun saat azan subuh berkumandang, tatapannya menyapu seisi ruangan, Eliza mengingat kembali kapan ia berpindah ke kamar ini karena seingat Eliza ia sengaja menonton tv sampai ketiduran di sofa, apakah artinya Raiyan yang menggendongnya sampai kesini?

Eliza tak tahu dan bukan waktunya untuk mencari tahu karena hari ini dia harus cepat-cepat bersiap agar bisa pergi lebih pagi dan tak perlu berinteraksi dengan Raiyan, karena Eliza tahu Raiyan mempunyai hobi yang aneh, pria itu senang membuat jantungnya berdegup tak beraturan.

Selesai dengan kegiatan subuh dan pekerjaan dapurnya, Eliza membasuh badannya yang terasa lengket, ia melakukan semuanya dengan cepat hingga akhirnya pukul enam pagi Dia sudah bersiap untuk memesan taksi online.

Setelah taksi itu datang Eliza mengucap syukur akhirnya dia bisa kabur dari Raiyan saat pagi buta begini.

Jalanan masih lengang walaupun cahaya matahari semakin berani menyembul ke bumi, Eliza berhenti saat melihat mobil Aizel terparkir di tepi jalan,ia membayar ongkos lalu masuk ke mobil Aizel.

"Akhirnya Kau sampai juga di sini." ucap Aizel dengan senyum yang tak pernah luntur sejak melihat Eliza keluar dari taksi.

"Waktuku tidak banyak, Aku sudah harus sampai di perusahaan pukul tujuh pagi." balas Eliza tanpa basa-basi.

"Oh ya? Kalau begitu Kita sekalian saja, daripada Kau harus menunggu taksi online di sini." tawaran Aizel langsung disambut dengan gelengan cepat dari Eliza.

"Tolong jangan selalu membuatku dalam bahaya, jadi apa yang bisa Kau buktikan padaku?" Aizel mencengkeram kemudi dan tertunduk, menarik napas dalam dan mengeluarkan sebotol air mineral yang masih tersegel.

"Kau lihat botol ini, masih tersegel rapat." entah apa hubungannya dengan bukti yang dimaksud, Eliza langsung menautkan kedua alisnya tak paham.

"Dan obat ini mempunyai fungsi yang kurang lebih sama dengan obat yang Ardini gunakan untuk menjebak ku." Aizel mengeluarkan sesuatu dari sakunya yang lebih mirip dengan bentuk vitamin.

"Bisa saja itu hanya akal-akalan mu." Eliza tertawa meremehkan, bukannya menyangkal, Aizel juga ikut tertawa atas reaksi Eliza itu.

"Aku sudah tahu Kau akan bereaksi seperti itu, jadi untuk membuktikannya..." Aizel membuka botol mineral tersebut dan memasukkan pil tadi ke dalamnya

 "Aku sudah mencampurkan pil ini ke dalam air mineral, kalau Kau mempercayaiku, Kau tak perlu meminumnya, namun jika Kau masih keras kepala menuduhku bohong, silahkan membuktikannya dengan minum air mineral ini."

Eliza tertegun sejenak, menatap Aizel dan botol itu secara bergantian.

"Kenapa? Apa Kau takut? Atau Kau sudah mulai percaya padaku?" tanya Aizel serius.

"Aku tidak percaya padamu, dan Aku juga tak perlu meminum air itu." jawab Eliza dengan angkuh,ia sangat yakin ini hanya akal-akalan Aizel saja.

"Sudah Kuduga, dari awal Kau memang tak berniat percaya padaku, El, baiklah! Kalau Kau tak berani, maka Aku yang akan meminumnya, tapi begitu Aku ingin melampiaskan hasrat ku, Kau tak akan bisa keluar dari mobil ini, Aku tak peduli kalau mobil ini bergoyang dan kita tertangkap di sini, bagaimana?"

Kekecewaan Aizel tergambar jelas di raut wajahnya, padahal ia hanya ingin Eliza percaya namun sepertinya Eliza benar-benar sudah menganggapnya seperti orang asing.

Eliza yakin seratus persen kalau itu hanyalah vitamin, Aizel pasti sedang mempermainkannya, dengan penuh percaya diri Eliza merampas botol itu lalu meneggaknya hingga tersisa setengah.

"El jangan!" Panggil Aizel tak percaya Eliza akan meminumnya.

"Kau pikir Aku takut? Kau pikir Aku bodoh? Kenapa? Kau kaget Aku meminumnya? Tidak terjadi apapun dengan tubuhku, Aku baik-baik saja sekarang, jadi berhentilah mengarang cerita, kalau Kau memang ingin bercinta dengan Ardini Aku tak masalah, toh juga kalian suami istri yang sah!" Cecar Eliza dengan percaya diri, ia baru saja akan keluar namun Aizel menahannya.

"Jangan keluar sekarang! Tunggu reaksi obat itu dan Kau akan tahu bagaimana rasanya di posisiku waktu itu, cukup Aku yang akan melihatmu seperti cacing kepanasan, jangan sampai orang lain yang melihatnya apalagi di tempat umum begini." Cegah Aizel Dengan suara panik.

Belum sempat Eliza membalas ucapan Aizel, ia sudah mulai merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya, hawa panas menjalar bahkan ketika AC mobil tengah menyala, ia juga merasa sedikit pusing dan jantungnya semakin berdebar, ditambah lagi ada semacam kedutan di area intimnya.

Eliza mulai ketakutan dengan reaksi tubuhnya, awalnya ia menatap Aizel dengan tanda tanya kemudian tatapannya berubah seakan tak tahan dan minta tolong, hingga akhirnya Eliza merasa ini semua seperti diluar kendalinya, persis dengan yang Aizel katakan.

Ia duduk di pangkuan Aizel dan menyerang bibir lelaki itu dengan tergesa-gesa. Aizel menahan pinggang Eliza dan mendorong nya agar menjauh.

"Aizel... Tolonglah Aku...kenapa tubuhku jadi begini? Apakah pil tadi benar-benar pil yang Kau maksud?" ucapnya dengan nada merengek sambil merapatkan tubuhnya pada Aizel.

"Iya, dan apa Kau percaya padaku sekarang?" tanya Aizel sambil terus mengelak dari serangan bibir Eliza.

"Baiklah Aku percaya lalu bagaimana cara menghilangkannya?" rengek Eliza yang sudah membuang gengsinya entah kemana.

"A-Aku tidak tahu cara lainnya, yang Aku tahu hanya dengan menuntaskan hasrat barulah Kau akan merasa lebih baik, tolong jangan begini Eliza, mobil ini akan benar-benar bergoyang kalau Kita terus bergerak." ucapnya bersusah payah menjauhkan tubuh Eliza.

"Aku tidak ingin mengambil kesempatan darimu, Aku hanya akan membantu kalau Kau yang memintaku melakukannya." sambungnya lagi yang kini terdengar begitu naif di telinga Eliza.

"Tolonglah Aku Aizel! lakukan apapun agar tubuhku normal kembali, Aku mohon tolong hentikan reaksi aneh ini." ucap Eliza terus merengek.

"Apa Kau yakin?" tanya Aizel tak ingin Eliza menyesal, gadis itu mengangguk cepat.

"Baiklah! Kita cari hotel terdekat." Aizel tak menunggu Eliza pindah ke kursi sebelah tapi langsung melajukan mobil dengan Eliza yang masih duduk di pangkuannya.

1
partini
dah tamat ?
erulia: belum kak, becanda doang itu mah 🤭
total 1 replies
partini
mau di bunuh loh ya dendam yah dodol
erulia: harap tenang kak🤭🤭🤭
total 1 replies
Dinar
Please Eliza kalau nanti nyesel sama tindakan kamu sendiri, jangan ngeluh apalagi nangis 😁
erulia: tenang kak tenang 😅
total 1 replies
Dinar
atur aja Eliza sesuai asumsi kamu, kan kamu panitianya 😁
erulia: nah ini dia nih peserta yang taat aturan 🤭🤭🤭
total 1 replies
partini
dah aku vote Thor
Dinar
Eliza jangan bilang mau kabur lagi? udah kecium aroma aroma mau kabur lagi nih
Dinar
kasih mawar dulu biar semangat Thor ❣️
erulia: harus semangat up demi kak Din 🤗
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
waduh! eliza kenape nih....
erulia: rada2 emang bumil Eliza nih kak😭
total 1 replies
partini
seneng tuh paksu suruh sering" jenguk,,tapi betul sih apa yg di bilang dokter
Dinar
Kasih vote dulu, biar bumil yang gengsi ini bisa ketemu suami tercinta 🥰
Dinar
Raiyan aku kasih lagi 3 mawar ya 🌹 buat ongkos jemput Eliza, yuk bisa yuk menciptakan keluarga yang utuh untuk ponakan aku
erulia: makasih kak Din 😍
total 1 replies
Dinar
Ofc jadi onty dari pasangan love bird kuuu 🥳🥳 3 🌹 sudah ku persembahkan untuk menyambut ponakan online
Dinar: siap ditunggu updatenya kakak ❣️
erulia: waaah terimakasih kak Dinar ❤️ ponakannya tunggu Raiyan 75% mendekati detik2 keberhasilannya ya kak
total 2 replies
partini
nanti kejauhan susah balik bag rai
Dinar
aku kirim kopi Thor buat nemenin update selanjutnya gemesin ☕
Dinar: gapapa author tenang hehe ❣️❣️
erulia: waaah baiknya trimakasih kak din, btw maaf kayaknya tadi ada komentar yang nggak sengaja kehapus, author mau hapus komentar author yang nyasar eh malah kehapus yang kak Din kayak nya 😭
total 2 replies
partini
emang bang Rai ga lihat di meja Thor aneh kali KLW tidak lihat
erulia: lihat apa kak? surat perjanjiannya ya? kalo surat perjanjian yang di meja itu di rumah Raiyan kak, sekarang mereka di rumah papa nya hehe
terimakasih sudah mampir kak, author semangat kalo ada yang komentar 😊
total 1 replies
Dinar
Jangan ada yang ganggu love bird kesayangan aku pleasee 🥲🥲❣️❣️🙏
Dinar: sebentar aja ya Thor 2 detik aja 🤭
erulia: ganggu bentar ya kak, nggak akan lama sat set pokoknya😅
total 2 replies
partini
mengsedihhhh nya jangan lama lama ya Thor,,tapi perjuangan minta maaf yg dramatis dikit biar seru
Dinar
otw jadi Onty 🥳🥳
Dinar
luar biasa bagusnya
Dinar
yang kayak raiyan bisa di co di marketplace mana ya Thor?
erulia: kalo beneran ada author juga mau co kak😭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!