NovelToon NovelToon
Obsesi Tuan Pemaksa

Obsesi Tuan Pemaksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Panda Merah

"Anda yakin Mrs. Aquielo?"

"Jangan asal mengubah nama ku seenakmu, aku masih seorang Rainer asal kau tahu saja."

"Ya untuk sekarang kau mang masih seorang Rainer, tapi sebentar lagi kau akan segera mengganti nama belakangmu itu dengan nama keluargaku."

"Seperti aku mau saja dengan dirimu."

"Oh apa kau lupa yang aku katakan dipesawat kemarin Ms. Rainer."

Viona hanya dapat terdiam tentu ia tidak lupa dengan ancaman pria gila ini kemarin. Dan sialnya kalau semua yang dikatakan nya benar adanya maka tidak ada jalan lain lagi bagi Viona untuk menolak semua keinginan pria itu.

Itu buruk....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Panda Merah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

07

Setelah berpamitan dan menanyakan dimana letak toilet Viona pun segera bergegas meninggalkan orang-orang itu.

'Sial... Kenapa tempat ini luas sekali.' Batin Viona kesal, bahkan perlu beberapa menit hanya untuk menuju toilet.

Saat sampai disana Viona pun segera menyelesaikan urusan perutnya dengan tenang.

Tapi bunyi aneh disampingnya membuat Viona tidak dapat fokus.

Rupanya bunyi itu berasal dari bilik disebelahnya.

Dari apa yang dia dengar sepertinya ada sepasang kekasih yang sedang melakukan sesuatu disana, dapat dipastikan dari suara desahan serta erangan Pria dan Wanita yang saling bersahutan.

Viona pun segera menutup mulutnya terkejut. Apa-apaan...?! Orang gila macam apa yang memilih tempat seperti ini untuk berbuat hal tidak senonoh seperti itu, sedangkan diatas ada berpuluh-puluh kamar mewah yang lebih nyaman dan aman.

Kalau saja urusan perutnya dapat diselesaikan dengan cepat Viona pasti meninggalkan tempat itu secepat yang ia bisa. Enggan mendengar bunyi yang tidak enak didengar oleh kuping, dari dua orang yang tidak tahu tempat itu.

Beberapa saat kemudian bunyi gaduh itupun berhenti digantikan dengan suara nafas keduanya yang memburu.

"Berhentilah cemburu padaku, karna hanya Kamu yang akan mendapatkan diriku seutuhnya."

Suara berat itu... Viona sangat ingat suara siapa itu. Ya... Itu suara Nick si Bajingan yang mencium bibir Kakaknya tadi.

Audrey benar... Dia memang harus menjaga jarak dari pria semacam itu, bisa-bisanya dia bercinta dengan Wanita lain setelah ia mencium Audrey seenaknya tadi.

Namun setelah itu Viona kembali dikejutkan dengan suara Perempuan yang bersama Nick. Suara yang sangat ia kenal.

"Dasar Lelaki bajingan, aku tidak pernah cemburu padamu asal kau tahu saja."

Itu....

Itu... Itu suara Kakaknya Audrey. Viona bahkan nyaris memekik namun berhasil Dia tahan dengam cara menggigit jarinya.

Jadi ini alasan kakaknya menghilang dari keramaian dan meninggalkan dirinya sendiri, hanya untuk bercinta dengan Pria yang ia sebut bajingan itu.

Viona benar-benar tidak menyangka kalau kakaknya akan berbuat demikian, meski Viona sadar kalau sekarang dia sedang berada diAmerika bukan diIndonesia dan hal yang dilakukan Audrey sekarang bukanlah sesuatu yang tabu disini.

Ya, itu merupakan hal yang lumrah dikalangan anak muda disini, hanya saja Viona belum terbiasa dengan hal itu. Jadi Dirinya sedikit terkejut, apalagi yang melakukannya kakaknya sendiri.

"Ck... Aku tahu Kamu marah karena sudah lama tidak mendapat sentuhan dariku bukan!" seru Nick dengan kekehan gelinya.

"Jangan besar kepala Mr. Miller... Kau tahu persis bagaimana Aku begitu tidak menyukai dirimu bukan!" seru Audrey terdengar marah.

"Huusssttt... Pelankan suara mu sayang. Kamu bisa membuat kita ketahuan, ya, aku sih tidak masalah walau ketahuan. Dan apa tadi Kau bilang membenciku. Benci tapi tidak menolak saat ku sentuh." Ucap Nick lagi.

"Itu karena kau yang menggodaku!" Seru Audrey.

"Dan kau tidak pernah menolak godaan dariku, mengaku saja Audrey kalau sekarang kau sudah mulai nyaman bersama dengan pria yang selalu kau sebut bajingan ini." Balas Nick tidak mau kalah.

"Dasar kau_" ucap Audrey dengan suara bergetar.

Kemudian Viona mendengar isak tangis kakaknya. Apa yang terjadi sebenarnya?

"Huusssttt,,, jangan menangis aku tidak suka melihat dirimu menangis." Terdengar suara rendah Nick menenangkan Audrey.

Setelah beberapa saat Viona pun mendengar keduanya pergi dari dalam bilik toilet itu, lalu Viona segera bergegas keluar.

Dan diluar Viona langsung melihat kakaknya yang sedang berbicara dengan seseorang sementara Nick, Lelaki itu tak terlihat batang hidungnya dimana pun. Tanpa berlama-lama Viona segera menghampiri Kakaknya.

"Dari mana saja Kamu?" tanya Audrey saat melihat Viona yang mendatanginya.

"Oh,,, itu aku habis jalan-jalan disekitar Hotel ini. Hotel ini sangat bagus ya..." Jawab Viona berbohong, mana mungkin ia mengatakan yang sebenarnya kalau dia baru saja kembali dari toilet.

"Ya karena pemiliknya bukanlah Orang biasa." Untungnya Audrey tidak menaruh curiga padanya.

Setelah berpamitan dengan pemilik pesta Audrey pun segera membawa Viona pulang saat jam sudah menunjukan pukul satu malam.

"Apa kau lelah?" tanya Audrey melihat Viona yang tampak diam semenjak mereka meninggalkan hotel tadi.

"Ya... Kurasa aku sedikit merasa lelah," jawab Viona sekenanya, dirinya memang masih kelelahan tapi bukan itu sebab dia terdiam.

"Maafkan aku, seharusnya aku tidak langsung membawamu kepesta besar seperti tadi. Padahal Kamu baru mendarat disini kemarin malam. Itu pasti sangat melelahkan!" seru Audrey tampak menyesal yang langsung dibalas gelengan kepala oleh Viona.

"Tidak juga, aku senang karena dipesta itu aku kembali bertemu teman lamaku." Ucap Viona.

"Teman lama, siapa?" tanya Audrey penasaran.

"Dia Laura Carter calon menantu keluarga Thomson." Jelas Viona semangat.

"Sejak kapan kau mengenal wanita itu?" tanya Audrey lagi.

"Sejak dulu. Apa kakak tidak ingat anak perempuan yang sering mengajakku bermain boneka. Anak itu Laura!" seru Viona.

"Ah... Aku ingat ada anak kecil menyebalkan dengan gigi ompong nya yang sering mengajak kamu bermain bersama, tapi aku tidak menyangka wajahnya akan berubah drastis saat sudah dewasa."

"Dia melakukan operasi plastik untuk mengubah bentuk wajahnya." Jelas Viona yang membuat Audrey mengangguk paham kenapa dia tidak mengenali Laura yang sekarang.

"Dasar manusia tidak bersyukur!" seru Audrey.

"Tapi sekarang dia tampak lebih cantik bukan." Jawab Viona.

"Tidak terlalu, dan Kamu jangan coba-coba untuk mengubah bentuk wajahmu ini. Aku akan sangat marah kalau kau melakukannya!"

"Tidak, aku tidak mungkin melakukan hal semacam itu kak, kau tenang saja."

***

Udara dingin menggerayangi kulit mulus Viona saat dia membuka pintu balkon kamarnya dan memutuskan untuk bersantai disana sambil menatapi langit malam yang terlihat sangat cantik, dengan bintang-bintang kecil yang menghiasinya, memang sejak satu jam yang lalu dia dan Audrey sudah berada dirumah mereka.

Namun berbeda dengan kakaknya yang sangat kelelahan dan langsung tertidur saat pulang dari pesta tadi.

"Ah,,, indah sekali." Gumam Viona sambil memperhatikan gugusan bintang dilangit.

Dulu sekali... Viona pernah bercita-cita untuk menjadi seorang Astronom karena ia penasaran dan sangat ingin mempelajari benda-benda yang ada diluar angkasa terutama bintang-bintang yang selama ini sangat ia kagumi.

Namun cita-cita itu pupus begitu saja saat kedua orang tuanya memutuskan untuk berpisah dan Viona sendiri memutuskan untuk ikut bersama Ibunya yang membuat Viona melupakan impiannya tersebut.

Viona tersenyum kecut saat mengingat kalau dulu keluarga kecil mereka merupakan keluarga yang penuh kehangatan dan tampak sangat bahagia, mereka berempat saling menyayangi satu sama lain.

Viona ingat saat dia masih kecil mereka berempat selalu menatap langit malam yang penuh bintang seperti sekarang sambil bercerita, dan selalu berakhir pertengkaran antara dirinya dan kakaknya Audrey. Karena mereka berdua selalu ingin duduk didalam pangkuan papanya tanpa mau berbagi, yang akan selalu diakhiri dengan omelan panjang dari ibunya sampai keduanya berbaikan dan saling meminta maaf.

Benar-benar masa yang indah untuk dikenang... Ya hanya untuk dikenang karena sudah tidak mungkin lagi keluarganya untuk kembali untuh seperti semula.

1
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!