NovelToon NovelToon
Wanita Simpanan Bos

Wanita Simpanan Bos

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Janda / Selingkuh / Pelakor / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:21.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rini Jayanti

Yasmin, janda muda dan cantik harus menerima jadi istri simpanan seorang pria kaya dan sudah beristri. Berawal dari pertemuan tak sengaja Reynald dengan Yasmin yang tak lain adalah karyawannya sendiri di dalam lift perusahaannya. Reynald tertarik pada pandangan pertama dan setelah ditelusuri Yasmin ternyata memiliki pekerjaan sampingan sebagai wanita panggilan.

Reynald merupakan seorang pengusaha di bidang properti dan real estate. Ia memiliki seorang istri cantik dengan segala kegiatannya sebagai sosialita. Hidup bergelimang harta membuat Aurel lupa diri hingga terlibat perselingkuhan dengan pria lain, hal itulah yang membuat Reynald perlahan mencari pelarian untuk melayani hasrat sexnya. Sedangkan Yasmin menerima jadi istri simpanan untuk memenuhi semua kebutuhan hidup dirinya dan keluarga.

Apakah pernikahan Yasmin dengan sang BOS bisa terendus? Dan apakah pernikahan mereka berdua murni karena *** semata?

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Jayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Reynald pulang ke rumah setelah beradu argumen sengit dengan Silvia lewat telepon, ibunya dijadikan alasan klise oleh Silvia demi mendapatkan perhatian Reynald kembali. Setelah berpamitan lebih dulu pada Yasmin, Reynald meminta sopir mengantarkannya ke rumah utama.

"Sayang." Silvia menyambut kedatangan Reynald sumringah, sementara Ambar ikut sibuk di dapur membantu membuatkan masakan untuk makan malam. Demi Silvia apapun akan Ambar lakukan.

"Dimana ibu?" tanya Reynald masih bersikap datar seperti biasanya.

"Ibu sedang di dapur, ibu sengaja datang khusus buat aku."

"Memangnya kamu kenapa?" Reynald sama sekali tidak memperhatikan Silvia yang justru sedang berusaha bersikap manis.

"Aku kan sedang gak enak badan, kayanya aku demam deh. Coba kamu raba kening aku." Silvia meraih tangan Reynald lalu menempelkannya di kening Silvia. Hanya tatapan datar yang dilayangkan pria itu pada Silvia, tidak ada rasa ketertarikan atau rasa ingin tahu.

"Reynald, kamu selalu pulang telat. Begini kah perlakuanmu pada istrimu yang sedang sakit? Untuk apa kamu punya karyawan banyak kalau kamu sendiri yang turun tangan." Ambar keluar dari dapur dengan tangan bersedekap.

"Drama apa lagi ini? Bu, tolong Ibu jangan mendramatisir keadaan. Lihatlah dia tidak sakit, dia sehat dan kalau dia sakit pasti dia ada di kamar dan beristirahat." Reynald sudah muak dengan tingkah Ambar dan Yasmin. Keduanya sangat cocok dan mendalami peran mereka masing-masing.

Reynald baru saja akan masuk ke kamar yang sekarang ditempatinya, kamar terpisah dengan Silvia.

"Sayang, kamu mau tidur di sana? Sekarang ada Ibu, kamu mau Ibu tahu kalau kamu dan aku pisah ranjang?" bisik Silvia setengah geli. Kali ini dia pastikan Reynald tidak akan bisa menolak.

Reynald mengusap wajahnya kasar, Ambar akan berceramah jika tahu dirinya sudah pisah ranjang dan hal itu akan membuat Reynald tidak akan beristirahat dengan tenang. Sekarang Silvia menambah skor kemenangannya kali ini, tapi jangan harap setelah Ambar pergi dia bebas dari cengkraman Reynald.

***

Pria tampan bertubuh tinggi itu tetap tidak bisa memejamkan matanya. Ditambah ada Silvia yang terus menempelkan tubuhnya ke tubuh Reynald. Dia juga pria normal, namun tidak dengan Silvia. Dia memilih untuk tidak menjamah istrinya lagi, bukankah hati berbeda dengan nafsu?

Silvia mendesah kesal, dia kecewa akan sikap Reynald yang terus saja dingin. Mau sampai kapan suaminya akan bersikap seperti itu.

"Rey, mau sampai kapan kamu akan bersikap seperti ini?" Tatapannya nanar bercampur kecewa yang mendalam.

Bibir Reynald memilih menutup, hari sudah malam dan dirinya malas untuk berdebat.

"Rey, ingat ada ibumu di sini. Kamu tidak bisa bersikap dingin padaku!" Silvia ikut bangkit ketika Reynald akan pergi dari kamar mereka.

Reynald berbalik badan, tangannya urung meraih handle pintu. Dia melayangkan tatapan marah yang sudah beberapa hari terakhir ini selalu dibendungnya.

"Kamu lupa atas semua perbuatanmu kemarin-kemarin?" Suara Reynald dingin dan mengintimidasi.

"Apa maksudmu?"

"Kamu mempermalukan salah seorang karyawanku saat jamuan makan malam dan aku tahu kamu adalah dalang dari kekacauan yang terjadi di kantorku kemarin.. kamu sudah menyuruh orang lain menyiksa orang yang sama kan?" Reynald berusaha agar menekan suaranya. Ucapan Reynald barusan sama sekali tidak membuat Silvia takut, dia malahan santai dan bersikap biasa-biasa saja.

"Apa dia adalah karyawan biasa? Atau dia adalah wanita yang aku cari-cari? Asa kamu tahu, ada seorang karyawan biasa memakai berlian yang berharga fantastis. Sangat mewah untuk sekelas karyawan sepertinya. Kecuali aku yang seorang istri CEO." Silvia membanggakan dirinya seakan dirinya bukan berasal dari kalangan biasa-biasa saja.

Kalau bukan karena Ambar, Silvia sudah jadi gelandangan di jalanan.

Diusapnya wajahnya dengan kasar, dia tidak boleh terpancing dengan pertanyaan Silvia. Jika saja dia salah bicara maka Yasmin dalam bahaya, Silvia tidak akan segan-segan mencelakakan Yasmin.

"Aku tidak ingin berdebat denganmu, jadi diamlah kalau tidak siap-siap surat cerai akan segera aku layangkan tepat di hadapan wajahmu!"

Mendengar itu tangan Silvia mengepal, terpaksa dia harus menahan dirinya saat ini. Watak Reynald yang keras akan membuatnya jatuh ke dasar jurang paling dalam.

Di tempat lain di sebuah rumah megah yang dihadiahkan Reynald padanya, Yasmin merasakan sepi sampai ke relung hati terdalamnya. Menjadi istri kedua rupanya tidak seindah yang orang bayangkan, dia memang mendapatkan kasih sayang melimpah dari suaminya, tapi jangan harap waktu untuknya dapat Reynald berikan seutuhnya.

'Jika saya sudah bercerai dengan Silvia, maka kita akan menjalankan pernikahan kita dengan normal.' Yasmin kembali mengingat ucapan Reynald tempo hari, seandainya saja hal itu memang akan jadi kenyataan mungkin dirinya akan jadi perempuan paling bahagia di muka bumi ini. Mendapatkan suami yang begitu sangat menyayanginya dan melimpahkan kasih sayang pada suaminya adalah hal yang mutlak harus dia lakukan. Bukankah saling memberi dan menerima akan terasa lebih indah?

***

Rudi dan Yasmin melakukan kunjungan sesuai agenda hari ini, harusnya Yasmin pergi bersama Farah namun agenda Farah bentrok dengan tempat lain.

Selama kunjungan, Rudi selalu mengamati Yasmin terlebih sejak skandal Yasmin mulai berembus. Hampir saja Rudi dibuat percaya jika saja dia tidak mengenal Yasmin dengan baik. Sayang, rasa penasarannya lebih kuat dari pada rasa empatinya terhadap perempuan cantik dengan rambut panjang itu.

Menjelang sore kunjungan berakhir, Rudi dan Yasmin pulang bersama, mengantarkan Yasmin pulang lebih dulu kemudian Rudi akan kembali ke kantor.

"Saya naik taksi saja, Pak." Yasmin menolak.

"Loh kenapa? Kita kan searah, rumah kamu kan terlewati."

Kalau Rudi sampai mengantarkannya pulang, Reynald akan marah besar karena dia lupa tidak ijin pergi lebih dulu. Masalah rumah, bisa saja Rudi mengantarkan Yasmin ke rumah orang tuanya. Jangan sampai Rudi tahu di mana rumah Yasmin yang baru.

"Tidak apa-apa ko, Pak. Saya naik taksi saja, Bapak harus segera menyerahkan laporan kunjungan sama bu Farah kan?" Segala alasan Yasmin coba.

"Saya bisa kirim lewat email, lagipula bu Farah juga pasti belum kembali ke kantor."

Yasmin kebingungan cara apalagi untuk menolak Rudi.

"Yas, kamu jual mahal sama saya. Padahal saya juga sudah mendengar semua tentang kamu dari anak-anak. Kamu butuh uang berapa?" bisik Rudi membuat Yasmin tersentak.

"Maksud anda?"

"Sudahlah jangan jual mahal, saya tahu kamu wanita panggilan kan?" Rudi mendekatkan dirinya ke arah Yasmin yang diam mematung.

Yasmin terdiam mendengar mulut Rudi dengan lancangnya mengatakan hal itu semua walaupun pada kenyataannya dia memang pernah menjalani dunia seperti itu.

Dia memilih pergi meninggalkan Rudi di parkiran sebuah gedung serba guna yang sedang dalam masa pembangunan. Rudi tidak tinggal diam ditinggal pergi begitu saja, dia menarik paksa tangan Yasmin dan menyeretnya masuk ke mobil. Suasana di bawah sudah sepi, para pekerja sudah membubarkan diri sejak pukul 4 sore tadi. Hanya tinggal mobil Rudi dan beberapa motor saja yang berada di sana.

***

BERSAMBUNG...

1
Meri Meri
Luar biasa
Bunda Juna
sejauh ini bagus alurnyapun nyambung gk bertele"
Anisah SH
menarik dan saya suka ceritanya
Aldebarand 98
Luar biasa
Bunda Juna
Perbaiki lagi ya kak,masih banyak Typo nya ,tapi bagus banget
Owik Suwarno
tlg di lanjutkan KK sangat"" bagus sayang klo di lewatkan ceritanya semangat 💪💪
Eka Kaban
oh my
jenny
Regan ini siapa lagi kak?
jenny
Anindita itu siapa ya kak?
Nonarein
makasih...
Mitha Ali
baguuuuuss
ViRa Silvianto
padahal ceritanya bagus loh...tulisannya rapi tp sikit x yg like🥺
Nonarein: Hiks... moga nanti rame yg like ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!