NovelToon NovelToon
Menjemput Cahaya

Menjemput Cahaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Lianali

Sekuel dari cerita Jual Diri Demi Keluarga.

Setelah melewati masa kelam yang penuh luka, Santi memutuskan untuk meninggalkan hidup lamanya dan mencari jalan menuju ketenangan. Pesantren menjadi tempat persinggahannya, tempat di mana ia berharap bisa kembali kepada Tuhannya.

Diperjalanan hijrahnya, ia menemukan pasangan hidupnya. Seorang pria yang ia harapkan mampu membimbingnya, ternyata Allah hadirkan sebagai penghapus dosanya di masa lalu.



**"Menjemput Cahaya"** adalah kisah tentang perjalanan batin, pengampunan, dan pencarian cahaya hidup. Mampukah Santi menemukan kedamaian yang selama ini ia cari? Dan siapa pria yang menjadi jodohnya? Dan mengapa pria itu sebagai penghapus dosanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lianali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28_Perjodohan

"Umi mau bicara sama kamu Fahri," ujar Hana, menatap Fahri kemudian beralih ke Imran suami Hana.

Fahri melihat gelagat serius di wajah umi dan abinya, "mau bicara apa Umi?" tanya Fahri, "tampaknya serius sekali," ujarnya menatap Hana dan Imran bergantian.

"Abi aja yang ngomong," ucap Hana kepada suaminya merasa tidak enakan jika ia sendiri yang mengatakannya.

Hal ini membuat Fahri semakin penasaran, ada apa sebenarnya.

"Bicara saja umi, Abi, Fahri akan dengerin kok," ucap Fahri.

Imran, menghela nafas pelan, kedua tangannya saling meremas, kemudian ia mulai berkata, "begini Fahri, kamu kan sudah cukup umur, usiamu sudah 27 tahun," ucap Imran, "apa kamu tidak kepikiran untuk memberikan kami seorang menantu?" tanya Imran.

Seumur umur ini adalah pertama kalinya, Imran bicara begini kepada Fahri. Selama ini ia tidak masalah apakah Fahri menikah atau tidak, tapi setelah ia mengingat kembali usia putranya sudah sangat matang, yakni 27 tahun, ia pun menjadi sedikitpun khawatir. Takut kalau Fahri malah terjebak zina, sebab tidak menikah. Apalagi, ia tahu sendiri, syhwat laki laki tidaklah sama dengan perempuan. Jika perempuan bisa menahannya, berbeda dengan laki laki yang sangat sulit untuk menahannya.

Fahri menatap Abi dan uminya.

"Abi, umi, kalian tenang saja, Fahri pasti akan mencarikan menantu untuk umi dan Abi. Tapi, tidak bisa dalam waktu dekat ini, beri Fahri waktu untuk mencarinya," ucap Fahri.

"Begini Fahri, umi ada temen, temen dari jaman sekolah dulu, anaknya baru saja selesai S1 dari universitas top di sini, kamu mau tidak umi kenalkan dengan dia, namanya Tazkia," ujar Hana.

"Anaknya baik, cantik, dan insyaAllah shaleha, dia juga lulusan dari pesantren ternama di Indonesia ini. Anaknya terkenal cerdas, kamu pasti suka sama dia Fah," ucap Hana bersemangat.

Fahri masih terdiam, tidak bergeming samasekali.

"Ah, kalau kamu ragu, ini umi tunjukkan photonya sama kamu," ujar Hana kemudian membuka layar ponselnya, dan menunjukkan photo Tazkia di sana kepada Fahri.

Fahri hanya menatapnya sekilas, kemudian menatap uminya.

"Bagaimana? Kamu mau kenalan dengan dia?" ucap Hana bersemangat.

"Fahri, kesempatan tidak datang kedua kali. Abi tahu, jarang adaorang yang jatuh cintapada pandangan pertama, apalagi kalau hanya lihat dari photo. Jadi, baiknya Fahri ketemu dulu sama Nak Tazkia, mana tahu setelah Fahri ketemu dengan dia, benih benih rasa suka itu bisa muncul," ujar Imran.

Fahri merasa tidak enak menolak orang tuanya, tapi ia tahu, siapapun itu pasti tidak akan bisa menggeser sebuah nama di hatinya.

"Kamu mau ya Fah, agar umi dan Abi yang urus pertemuan kalian berdua," ujar Hana.

"Fahri, Abi dan Umi pertama kali ketemu juga tidak memiliki perasaan apa apa, tidak ada rasa suka juga tidak ada rasa benci. Tidak ada rasa sayang atau rasa cinta. Benar benar biasa saja, hingga akhirnya kami niatkan menikah karena Allah, dan Alhamdulillah Allah hadirkan cinta diantar Abi dan Umi setelah menikah, hinggalah saat ini," ujar Imran.

Fahri masih saja ragu.

"Kamu harus tahu, rasa cinta sebelum menikah itu adalah ujian, dan kamu harus lolos ujian itu. Sedangkan cinta setelah menikah itu adalah cinta yang sesungguhnya," ujar Imran kembali.

"Bener kata abimu Fahri," ucap Hana menyetujui ucapan Imran.

Fahri terdiam, ia memproses ucapan Abinya di dalam pikirannya. Apa yang dikatakan Abinya benar. Tapi, gadis yang ia cintai saat ini juga tidak kalah baik.

"Apa janga jangan, kamu sedang menyukai orang lain?" tanya Imran

Fahri yang tadinya merenung sambil menunduk, mendongakkan wajahnya menatap Imran.

"Jika kamu menyukai wanita lain, katakan kepada Abi dan umi, agar Abi dan Umi melamarkannya untukmu. Jangan berlarut larut mencintainya dalam diam begini, Abi khawatir kamu malah zina pikiran," ujar Imran.

"Kalau kamu mencintai seseorang perjuangkan dia dengan penuh keberanian, dan jika kamu tidak mampu memperjuangkannya maka lepaskan dia dengan penuh keikhlasan," lanjut Imran.

Fahri kembali mengingat, bagaimana Ros sewaktu bertemu dengannya di pesantren kemarin. Tampak Ros sangat cuek, bahkan sama sekali tidak mengenali dirinya. Ia bahkan curiga, kalau sebenarnya ia sedang cinta sendirian. Ros bahkan sama sekali tidak pernah menyadari bahwa dirinya satu sekolah dengannya. Fahri, menjadi ragu untuk memperjuangkan Ros.

"Fahri, kalau kamu mau berpikir dulu, Umi dan Abi tidak memaksamu, Umi dan Abi hanya ingin yang terbaik untukmu," ucap Hana tersenyum.

Fahri mengangguk, "Fahri setuju untuk bertemu dengan anak temen umi itu," ujar Fahri, "tidak ada salahnya kan untuk saling mengenal dulu, jika ternyata tidak cocok, Fahri maupun dia kan bisa menolak," lanjutnya.

"Alhamdulillah, ya sudah, umi akan atur pertemuan kalian secepatnya," ujar Hana tersenyum bahagia, begitu pula dengan Imran.

*****

"Bayangin, Ayah sama Bunda aku mau jodohin aku sama laki laki yang sama sekali enggak aku kenal Ros, ngeselin enggak," Ujar Tazkia sambil menyeruput Iced Matcha Latte, membiarkan rasa matcha yang sedikit pahit berpadu lembut dengan susu di lidahnya. Es batu beradu pelan di dalam gelas, menambah sensasi segar di tiap tegukan, tapi tidak bisa memadamkan rasa kesal di hatinya.

Ros hanya tersenyum tipis, "ya ampun Tazkia, ini bukan jaman Siti Nurbaya lagi, kalau kamu tidak mau atau tidak suka, kamu kan bisa nolak," ujar Ros sambil mengaduk iced matcha latte di hadapannya.

"Ya ampun Ros, aku udah nolak, aku udah bilang ke ayah sama bundaku, aku enggak mau dijodohin, tapi apa kata mereka?"

"Apa?" tanya Ros sambil tersenyum.

"Mereka bilang, nanti aku bakalan susah laku kalau menolak jodoh, terus pakek ngingetin lagi kalau usiaku udah 27 tahun, katanya sudah selayaknya untuk menikah, gimana coba," ujar Tazkia kesal.

Tapi Ros malah tertawa cekikikan melihat ekspresi kesal di wajah sahabatnya sejak kuliah itu.

"Lah kok kamu malah ketawa sih, bukannya sedih sahabatnya lagi kesulitan," ucap Takzia.

"Okey, maaf, aku salah. Begini, kamu sudah lihat photonya, atau kamu sudah pernah stalking medsos nya?" tanya Ros.

"Kemarin Bunda tunjukin photonya sama ngasih tahu namanya, tapi aku males lihat photonya. Yang aku ingat, Bunda bilang namanya Fahri... Fahri... Akh, aku enggak tahu Fahri apaan, pokoknya namanya ada Fahri Fahrinya gitu dah," ujar Tazkia kesal.

"Fah-ri...?" ucap Ros serius.

"Kenapa? Kamu ada kenal seseorang bernama Fahri?" ucap Tazkia.

"Sudah lama sekali," ujar Ros pelan, "oh ya kapan kalian akan bertemu?" tanya Ros kemudian.

"Kalau masalah itu aku belum tahu Ros, soalnya Bunda yang aturin. Oh ya, pas ketemuan nanti, kamu harus ikut ya, GK boleh enggak," ujar Tazkia.

"Aman, nanti aku pasti bakalan ikut kok kalau kalian ketemuan," ujar Ros.

"Janji?"

"InsyaAllah."

1
Susi Akbarini
ya ampun sebenarnya Ros jga tahu Fahri...
tqpi kenapa ia cuek gtu..
apa yg membuatnya begitu..
atau emang orangnya gak mau gr..

klo gtu..
fahri harus swgera nembak.

biar Ros tau kalo fahri suka ama Ros..
❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
laahhhh..
Fahri harusnya sat set cari no wa Ros..
bisa tanya Adam kan..
kenapa Ros punya firasat gak enak..
aoa dia jga ada rasa ama Fahri ...

klao iya..
kenapa kesannya dia cuek seolah gak ibgat mereka pernah temenan saat SMA..

Adam..
Adam..
kok gak muncul2..
kangen ini..
😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
waduhhh..

Adam amna Adam.

kok gak munvil..
kangen ini..
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
ngaku aj Fahri klao Ros cinta pertama dan terakhirmu..
biar abi dan umimu pergi melamar Ros...
❤❤❤❤❤❤
0v¥
thor udah lama ngak up up
Susi Akbarini
jeng3..
klao sampai ketahuan gmna ya..
aoa mereka akan langsung dinikahkan?

apakah adam tidak kecewa saat tau santi gak perewan???
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
waaahh..

fahri bisa salah paham.

pasti ros yg dikira mau dijodohkan ama dia..
pasti fahri langsung terima..

atau ris yg akhirnya sadar ada rasa ke fahri saat tau fahri mau dijodihka ama sahabatnya...

penasarannn....
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
kak...

kok lama gak up..
kangen ama adam dan santi...
❤❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
kalao suka halalin aja..
jgn asal nyosor..
bahaya donk..
kan udah jadi ustad..
😀😀😀❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
sayang di pesantren gak ada cctv..

myngkin saja ada yg lihat mereka lagi ambil vairan pel atau saat nuang di lantai..
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
kalo suka ama santi..
halalin aja.

😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
adam terciduk..
😀😀😀❤❤❤❤❤
Diana Dwiari
bakal ketahuan ga ya.....
Lianali
cerita yang penuh makna.
Susi Akbarini
Adam ..
dingin..
menghanyutkan..

❤❤❤❤❤❤😉
Susi Akbarini
sebagai mantan penikmat wanita.

pasti Adam.paham Santi punya daya tarik pemikat..

mudah2an..
Adam.mau halalin Santi lebih dulu...
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
oalah..
mudah2an karena sama2 pendosa..
jadi sama2 mau neryonat dan menyayangi..
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
tatapan Adam seperti menginginkan Santi..
Santi jadi gak kuat..
😀😀😀❤😉❤
Susi Akbarini
mungkin Adam ada rasa ama Santi.

atau jgn2 Dam pernah tau Santi sblm mereka ktmu di bus.

mungkinkah hanya Adam yg tulus mau nikahi Santi..
mengingat ibu Adam kan udah meninggal.. .
jadi gak ada yg ngelarang seperti ibu Fahri..
❤❤❤❤❤❤
Diana Dwiari
ada yang panas nih.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!