NovelToon NovelToon
RACUN

RACUN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Poligami / Kisah cinta masa kecil
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Girl_Rain

Apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan kelabu yang menyelimuti rumah tangga selama lima tahun?

Khalisah meminta suaminya untuk menikah lagi dengan perempuan yang dipilih mertuanya.

Sosok ceria, lugu, dan bertingkah apa adanya adalah Hara yang merupakan teman masa kecil Abizar yang menjadi adik madu Khalisah, dapat mengkuningkan suasana serta merta hati yang mengikuti. Namun mengabu-abukan hati Khalisah yang biru.

Bagaimana dengan kombinasi ini? Apa akan menjadi masalah bila ditambahkan oranye ke dalamnya?

Instagram: @girl_rain67

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Girl_Rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

E. 3~Ada di Sampingmu

Tik.

Tik.

Tik.

Bunyi jam menggema di ruangan yang sunyi.

Abizar mengetuk-ngetuk balpoin di keningnya sembari menatap kurva yang ada pada laptop di depannya.

Awal-awal ketukannya lembut namun menjadi cepat seiring berdirinya dari kursi. "Arrggh!"

Abizar melempar balpoinnya. Lalu menggebrak meja. "Kenapa aku terus memikirkannya?"

Tak bisa dipingkuri sadari tadi isi kepalanya adalah wajah Hara yang mengeluarkan air mata sebelum berlari meninggalkannya.

"Dia benar-benar...." Abizar menjatuhkan tubuhnya pada kursi. Ia meraup wajahnya.

"Dari dulu aku memang tak bisa melihatnya menangis."

Bunyi ketukan pintu terdengar. Abizar segera memperbaiki penampilannya sebelum berucap masuk dan bertingkah seolah tak terjadi apa-apa.

Namun kelakuannya tak berlaku pada sosok temannya satu ini. Andra langsung masuk dan duduk di sofa tanpa dipersilahkan.

"Lo tampak kacau, Kawan." Andra mengambil apel dalam mangkuk buah dan memakannya.

"Ada perlu apa Lo ke sini?" Abizar meneruskan ketikannya di laptop.

"Tujuan awal ya ingin membahas pekerjaan, tapi malah dapat tontonan menarik. Jadinya pangling," balas Andra santai yang membuat Abizar melihat ke arahnya.

"Lo beneran nikah lagi ya, tapi Lo rahasiain bahkan ke gue yang sebagai pencetus ide."

"Gue nikah lagi nggak ikutan rencana Lo." Abizar menjawab sambil kembali mengetik di laptopnya.

"Yakin? Tapi bisa jadi sih, soalnya Lo kayak gamon gitu sama istri kedua Lo. Jangan-jangan ada rasa."

"Omong kosong!" Abizar menyambut cepat perkataan temannya.

Andra tersenyum remeh. "Enggak masalah 'sih kalau nggak mau ngaku, semuanya ada di Elo 'kan? Gue cuma ngakuin istri kedua Lo cantik."

"Apa masalahnya?" Abizar memutar bola matanya.

"Lo mengakuinya ya. Apa lebih cantik dari istri pertama Lo, makanya Lo nggak pernah bawa dia ke mana-mana?"

Kini malah Abizar yang tersenyum remeh. "Gue nggak kayak Lo, kalau punya sesuatu yang berharga malah Lo pamerin ke semua orang."

"Enggak ya...." Andra tak bisa meneruskan kalimatnya.

Abizar menengadah dan tersenyum sampai terkekeh, ketika wajah istri pertamanya seakan tepat di depannya.

.

.

.

.

Khalisah mengalihkan pandangan dari pot bunga ke gerbang, karena mendengar suara mobil. Matanya memperhatikan pak Angga yang turun dari mobil dan berlari membukakan pintu untuk Hara.

Dilihatnya Hara yang berbicara dengan pak Angga sebelum masuk ke dalam rumah. Mata Khalisah mengiringi langkah Hara sebelum akhirnya berjalan pada keran untuk mematikan air.

Khalisah menghampiri pak Angga seraya memanggilnya agar pak Angga tidak lagi berjalan.

"Ya, ada apa, Nyonya?" jawab pak Angga.

Khalisah melihat jam tangannya. "Apa yang terjadi sampai menghabiskan waktu empat jam hanya untuk mengantar makan siang?"

"Ah, itu Nyonya...."

Keningnya Khalisah mengkerut sebagai tanggapan atas kepanikan pak Angga.

"Apa terjadi sesuatu di kantor? Wajah nyonya Hara juga tampak baru selesai melepas beban."

Pak Angga melirik-lirik ke arah lain. Aura majikannya satu ini selalu membuat siapa saja yang berada di dekatmu jadi segan, ditambah cadar yang selalu menghiasi wajahnya sehingga tidak ada yang tahu apa nyonyanya ini tersenyum.

"Sebenarnya Nyonya, Saya juga nggak tahu apa yang terjadi di kantor. Tau-tau nona Hara keluar udah banjir mukanya. Terus sempat mampir ke taman sebelum pulang, karena kata Nona Hara mau nenangin diri dulu. Cuma segitu yang Saya tau, Nyonya," jelas pak Angga.

Khalisah terdiam. Pak Angga jadi gelisah menunggu respon majikannya.

"Begitu ya. Kalau begitu saya masuk dulu, makasih atas kejujurannya." Khalisah mengiring kakinya masuk rumah.

"Baik, Nyonya."

Khalisah menaiki tangga perlahan. Matanya melirik ke bawah pada mertua yang cemas pada menantu yang kembali dalam keadaan agak berantakan.

Penampilan Hara cantik, cara jalannya juga anggun. Jadi, nggak mungkin jadi pembicaraan orang-orang kantor. Pasti ada hal lain dan tentunya ada kaitan dengan mas Abizar.

Pada akhirnya Khalisah memutuskan menunggu suaminya. Duduk atas sofa sambil membaca buku dan rupanya berhasil mengalihkan waktu tanpa di sadarinya.

Bunyi suara pintu mengalihkan pandangan Khalisah. Ia segera meletakkan buku dan menghampiri suaminya untuk membantu melepas jas.

"السلام عليكم ، Mas."

Abizar mencium kening Khalisah. "وعليكم السلام."

Khalisah membawa jas dan tas kantor sang suami ke walk in closet, lalu kembali sambilan membawa handuk.

Abizar menyampir handuk di bahunya. Tangannya meraih pinggang sang istri dan bibirnya menyunggingkan senyum. "Kamu lagi nungguin Mas 'ya?"

Khalisah mengangguk. "Kenapa Hara menangis sehabis keluar dari kantor?"

Seakan sudah mempersiapkan diri untuk pertanyaan ini, Abizar tersenyum dan menyatukan dahinya dengan Khalisah. "Coba tanya padanya."

"Aku rasa Mas lebih mengenal watak Hara yang pasti nggak bakal bilang apa-apa." Khalisah mengerutkan kening.

"Benar, dia cuma terlalu jujur dan memperjelas hubungan kami di kantor." Tangan Abizar melepas ikatan di belakang kepala Khalisah sehingga cadar istrinya itu jatuh.

Nyaman banget dengan pakaiannya ya.

"Mama yang nyuruh Hara buat nganterin bekal untuk Mas," tutur Khalisah.

"Ya, tapi tidak dengan harus mengaku sebagai istri keduaku 'kan?"

Pandangan Khalisah menunduk. "Mas malu punya dua istri?"

"Iya." Jawaban yang padat, dikarenakan Khalisah sendiri bicara langsung pada inti.

"Kenyataannya memang begitu 'kan? Nggak mungkin Hara datang mengaku sebagai orang lain, sedangkan ada identitas yang lebih terhormat yang disandangnya."

"Terhormat menurut agama 'kan, tapi tidak dengan pandangan orang-orang, Khalisah."

Khalisah menengadah hingga bisa menatap Abizar. " Pandangan orang bakal lebih buruk lagi kalau Hara mengaku datang sebagai orang lain. Istri yang menyedihkan, sang pelakor dan suami yang tidak tau untung."

Hening.

Abizar menatap lama pada Khalisah yang kukuh pada pendiriannya. Dan itu berakhir menyebabkannya helaan napas panjang, dan Abizar mendudukkan diri di atas kasur. "Jadi, kamu maunya Mas harus bagaimana? Minta maaf padanya?"

Khalisah menghadap pada Abizar. "Berusaha untuk tidak mengulanginya lagi."

"Baik."

Balasan yang menerbitkan senyum Khalisah, dan itu menulari Abizar juga.

"Dan, eumm...."

"Katakan saja." Abizar jadi bingung pada Khalisah yang bimbang, tidak seperti Khalisah yang biasanya.

"Aku sudah membereskan kamar tamu di bawah," papar Khalisah dengan mata tak tenang.

"Apa ada tamu yang bakal menginap?"

Khalisah menunduk. "Menurut ketentuan agama tentang pernikahan poligami, para istri harus tinggal di rumah yang berbeda. Tapi karena rumah besar, jadi kurasa lebih baik tinggal di tingkat yang berbeda saja biar nggak mubazir ruangan."

Hening.

Khalisah takut untuk menatap wajah sang suami, seakan ia akan dimarahi karena melakukan hal yang salah.

"Hah, agama lagi?"

Jantung Khalisah seakan ditikam pisau mendengar kalimat meremehkan itu.

"Lalu, mengapa kamu yang harus di bawah?"

"Rasanya tidak adil cuma aku yang tidur di kamarnya, Mas. Jadi, aku membagi menjadi ruang untuk aku, Mas, dan Hara. Dan, dan untuk di bawah karena aku suka dekat dengan kolam renang."

"Begitu ya, apa itu sikap keadilan darimu, Khalisah?"

...☠️...

...☠️...

...☠️...

Girl_Rain67

Referensi pengetahuan; kitab I'annah dibimbing oleh;

Tisara Al-Muchtar

1
Dinda Putri
up
Aminin azaaa
bingung Thor Edgar kan seorang polisi, tp bertahun tahun jd bodyguard khalisah, gimana cara bagi waktu nya🙏🙏
Masitoh Masitoh
jujur aku heran dgn sikap Khalisah terlalu baik ya Thor walau mertua SDH hadirin madu bahkan suaminya mafia
@Girl_Rain67: Jujur, Rain pun pengen jadi Khalisah. Tapi tak sanggup 😢
total 1 replies
Dinda Putri
up
Dinda Putri
Lanjut Thor jangan kelama an upnya jadi penasaran
@Girl_Rain67: Siap, kak
total 1 replies
Dinda Putri
luar biasa
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
@Girl_Rain67: Insyaallah
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Aminin azaaa
lanjutkan
@Girl_Rain67: Siap, kak. /Smile/
total 1 replies
Aminin azaaa
lanjut
Gadiscantik27
Malam, kak. Boleh minta support balik, kak?
@Girl_Rain67: Boleh, kak 🌹
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!