Aurora terbangun dari tidurnya dan mendapati dirinya berada di dunia asing yang begitu indah, penuh dengan keajaiban dan dikelilingi oleh pria-pria tampan yang bukan manusia biasa. Saat berjalan menelusuri tempat itu, ia menemukan sehelai bulu yang begitu indah dan berkilauan.
Keinginannya untuk menemukan pemilik bulu tersebut membawanya pada seorang siluman burung tampan yang penuh misteri. Namun, pertemuan itu bukan sekadar kebetulan—bulu tersebut ternyata adalah kunci dari takdir yang akan mengubah kehidupan Aurora di dunia siluman, membuatnya terlibat dalam rahasia besar yang menghubungkan dirinya dengan dunia yang baru saja ia masuki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wardha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemenangan melawan pangeran kegelapan
Dia telah menyatu dengan Inti Kegelapan.
Aurora merasakan tubuhnya bergetar. "Dia bukan lagi makhluk yang sama seperti sebelumnya."
Raviel mengepalkan tinjunya. "Kita tidak bisa mundur."
Aurora mengangguk. "Kita harus melawannya, bersama-sama."
Sang Pangeran Bayangan melesat ke arah mereka dengan kecepatan luar biasa, cakarnya yang dilapisi energi hitam nyaris mengenai Aurora.
Aurora menghindar, lalu mengayunkan tangannya, mengeluarkan bulu-bulu emas yang berubah menjadi ribuan pedang cahaya.
"Hujan Cahaya Garuda!"
Pedang-pedang itu melesat, menyilaukan langit, tetapi Sang Pangeran Bayangan hanya tertawa.
Dengan satu kibasan sayapnya, semua pedang itu lenyap dalam pusaran hitam.
Aurora terkejut. "Seranganku tidak berdampak padanya?!"
Raviel melesat maju, tangannya menyala dengan api keemasan.
"Aku tidak akan membiarkanmu menang, kakak!"
Ia mengayunkan pukulan yang melepaskan gelombang kejut emas, tetapi Sang Pangeran Bayangan menangkapnya dengan satu tangan, tanpa kesulitan.
"Lemah!"
Dengan satu tendangan, Raviel terlempar menembus pilar batu raksasa.
"Raviel!" Aurora berteriak, melesat ke arahnya.
Namun, sebelum ia bisa mencapai Raviel, Sang Pangeran Bayangan muncul di belakangnya dan mencengkeram sayapnya.
"Kau bisa terbang ... tapi kau tetap burung kecil yang mudah dipatahkan."
Ia menghempaskan Aurora ke tanah dengan kekuatan luar biasa.
"UGH!" Aurora merasakan darah mengalir dari bibirnya. Seluruh tubuhnya terasa nyeri.
Sang Pangeran Bayangan melayang di atas mereka, energi hitamnya semakin meluas.
"Kalian tidak bisa menang. Aku sudah menjadi sesuatu yang melampaui para leluhur Garuda. Akulah penguasa langit yang baru!"
Aurora dan Raviel berusaha bangkit, tetapi energi kegelapan di sekitar mereka semakin menekan tubuh mereka, menghisap kekuatan mereka sedikit demi sedikit.
Tetua kerajaan berteriak, "Kalian harus menggunakan Inti Cahaya Langit! Itu satu-satunya cara!"
Aurora menoleh ke arah kristal emas yang masih melayang di udara. Cahaya dari inti itu masih bersinar, tetapi mulai melemah.
"Tapi bagaimana cara menggunakannya?"
Raviel menggertakkan giginya. "Kita harus menyatukan energi kita."
Ia meraih tangan Aurora, dan seketika, mereka merasakan energi yang sama mengalir dalam tubuh mereka.
Inti Cahaya Langit mulai bereaksi.
Aurora dan Raviel melayang ke udara, sayap mereka menyatu dengan cahaya, dan kekuatan leluhur mulai mengalir melalui tubuh mereka.
Sang Pangeran Bayangan menyipitkan mata. "Percuma! Tidak ada cahaya yang bisa menandingi kegelapan ini!"
Aurora dan Raviel menatapnya dengan penuh tekad.
"Kalau begitu, biarkan kami membuktikannya!"
Mereka mengangkat tangan mereka bersama-sama, Inti Cahaya Langit bersinar lebih terang dari sebelumnya.
"Cahaya Terakhir Garuda!"
Seketika, gelombang cahaya emas melesat ke langit, menyelimuti seluruh kerajaan dengan sinarnya yang suci.
Sang Pangeran Bayangan berteriak marah, mencoba menahan cahaya itu dengan Inti Kegelapan.
Namun ...
Retakan mulai muncul di dalam Inti Kegelapan.
Aurora dan Raviel melanjutkan serangan mereka, cahaya mereka semakin kuat, semakin panas, membakar kegelapan yang menyelubungi langit.
"TIDAK MUNGKIN!"
Sang Pangeran Bayangan berusaha melarikan diri, tetapi cahaya itu menelannya sepenuhnya.
Dan dengan ledakan terakhir, Inti Kegelapan pecah berkeping-keping.
Akhir dari Bayangan
Ketika cahaya menghilang, langit kembali biru.
Aurora dan Raviel terhuyung, kelelahan, tetapi mereka masih berdiri.
Di depan mereka, Sang Pangeran Bayangan kini terjatuh di tanah, tubuhnya kembali ke bentuk semula.
Ia mencoba bangkit, tetapi kekuatannya telah sirna. "Aku ... kalah?"
Aurora melangkah mendekat. "Kegelapan bukan untuk dihancurkan, tetapi untuk dipahami dan diterima."
Ia mengulurkan tangannya.
Sang Pangeran Bayangan menatapnya lama, sebelum akhirnya ia menerima uluran itu.
Damai yang Kembali
Beberapa hari setelah pertempuran itu, Kerajaan Langit kembali pulih.
Aurora dan Raviel dinobatkan sebagai pelindung baru kerajaan, sementara Sang Pangeran Bayangan kini menjadi penasihat, berusaha menebus kesalahannya.
Dan di bawah langit yang kini damai, Aurora menatap Raviel.
"Jadi ... kita berhasil?"
Raviel tersenyum, "Untuk saat ini, ya."
Aurora tertawa kecil, sebelum melihat ke langit yang luas.
Masa depan mereka masih panjang, tetapi kali ini—