cerita ini hanya cerita fiksi seorang gadis bernama Aurel.Dia hidup hanya dengan kakak nya Roy dan Mohan. Cerita menceritakan persahabatan, perselisihan dan percintaan Aurel.
Bagaimana cerita kehidupan Aurel dan ikuti disetiap hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Di kediaman Alexander
Seorang pemuda bernama Avatar putra Alexander dan mama Karmila yang mempunyai paras tampan dan hidung mancung. Kulitnya yang putih dengan tinggi 190.Lesung pipinya menambah ketampanannya. Dia mempunyai hoby menyanyi dan balapan motor.
"Kamu sudah bangun sayang." Ucap mama Karmila yang melihat putra kesayangannya keluar dari kamarnya. Penampilannya Macho dan tampan itu membuat para hawa terpesona jika melihatnya.
"Iya,ma."
"Kamu penampilannya kok rapi gitu?, memangnya mau pergi!." Tanya mama Karmila di ruang santai.
"Mau kemana Avatar ?."Tanya papa Alexander yang melihat penampilan anaknya yang sudah rapi itu.
"Biasa pa !,mau keluar. Papa seperti gak muda aja sih." Ucap Vatar.
"Emangnya mau kemana?, Apa kamu mau kencan dengan cewek kamu?, kenalin dong cewek nya sama mama."
"Ah,mama ini.Vatar kan belum punya cewek,lagian belum ada yang bisa menyenggol hati aku." Ucapnya sambil bersiap-siap akan pergi.
"Mama jangan ngaco deh,papa mana sih ma.Tadi kelihatan sebentar kok, sekarang belum kelihatan lagi."
"Papa kamu tadi pergi beli sesuatu dan belum pulang. Mungkin sebentar lagi." Tanya Mama Karmila sambil menatap anaknya dengan heran.Tidak biasanya kamu mencari papanya itu.
"Memangnya kamu ada perlu dengan papa.Awas,ya !. Main rahasia sama papa."
"Enggak lah,mama ku sayang."
"Bilang sama papa kalau Vatar mau pergi balapan dan pulang malam !."
"Ya, Vatarku sayang. Nanti mama bilang sama papa. Hati-hati jangan buat masalah. Kalau papa dengar bisa marah."
"Mama juga kena Omelan, gara-gara kamu." Gerutu mama Karmila.
"Tenang aja ma. Vatar gak akan nyusahin mama dan papa. Jangan khawatir!."
Ucapan Vatar membuat mamanya terdiam dan terharu.
"Ya,udah. Alvatar pergi dulu. Jangan tungguin aku,ma."
"Daaa....mama sayang !." Ucapnya sambil memeluk dan mencium tangan mamanya. Dia berlalu meninggalkan kediaman Alexander.
Setelah setengah jam Vatar sampai di Sirkuit balapan. Tempat itu memang sengaja dibuat oleh pihak perangkat yang memberikan sesuatu yang positif bagi anak-anak muda untuk melakukan hobinya.
"Akhirnya sampai juga disini.Ternyata sudah banyak orang yang ada disini."Pikir Vatar.
Perlombaan ini biasanya terjadi setengah tahun sekali. Malam ini di sirkuit banyak cewek dan cowok yang berada dalam tempat itu tidak peduli mereka muda ataupun tua.
Semua yang ada disana kebanyakan menyukai balapan motor.
Mereka yang ada disana tidak menghiraukan dinginnya pada malam itu.
"Aduh,kemana sih teman-teman aku Kalau gini aku akan kesulitan mencari mereka ." Ucap Vatar yang menoleh ke sana kemari mencari temannya itu.
Di sisi Sirkuit lainnya terdapat Mohan yang sudah datang.
"Hai,bagaimana ? . Sudah pada datang semua tim kita."Tanya kak Mohan.
"Masih kurang satu.Kalau gak salah si Udin tuh."
"Dia lagi !."
Semuanya berbincang-bincang sambil menunggu Udin yang datang itu.
"Aduh,maaf Mohan aku terlambat nih.Ini tadi karena gadisku ini. Dia itu dandannya lama banget deh."Gerutu Udin yang baru datang itu.
Di dekat penjual jagung bakar terlihat Nathan dan Pungky yang duduk menunggu temannya itu
"Johan!." Panggil Pungky yang asik memakan jagung bakar itu.
"Kalian ini,lama sekali di tungguin,jadi aku memutuskan kemari. Aku kira kalian ke markas dulu!."
"Nathan,kamu kan memberi pesan pada kami.Ya kamu langsung kemari dong."
"Johan,sudah dapat cewek kamu. Gak takut papa kamu memberi hukuman lagi." Sindir Nathan yang melihat Johan bersama cewek di belakangnya.
"Sudah cukup bercandanya Nathan. Dia itu teman aku Nanda yang aku ceritakan kemari." Ucap Aurel yang turun dari boncengan Alvaro.
"Aurel, kamu tambah cantik dengan pakaian seperti itu. Ucap Pungky.
Alvaro yang mendengarkan ucapan Pungky melototi dirinya.
"Pungky, lanjut aja makan jagungnya itu. Sudah tahu ada pawangnya juga masih saja buat masalah."Ejek Nathan.
"Memang benar kok Aurel Cantik dan....."Ucap Pungky terhenti sejenak dan memandang Nanda.
"Nanda juga cantik dengan baju, seperti itu." Ucapnya Pungky bohong.
"Makanya Nathan, kalau orang bicara itu biar dia selesai dulu baru kamu lanjutkan."Ucap Johan.
"Iya,iya." Ucap Nathan.
Terlihat dari jauh, kalau Sisil melihat sekelompok Alvaro yang bercanda.
Dia melihat Alvaro memegang tangan Aurel dan Sisil mengepalkan tangannya.Dia menatap Aurel dengan kebencian.
Disaat Sisil menatap Aurel dan Alvaro Rangga datang mendekatinya.
"Hai, Sisil ternyata kamu disini!."
"Kamu...Rangga membuat aku terkejut saja.Lihat disana ada Aurel kamu itu dengan Alvaro ku,"Ucap Sisil.
Rangga menatapnya keduanya sebentar. Dihatinya juga ada rasa kemarahan dan kecemburuan. Namun dia tidak memperlihatkan dan mengontrol hatinya.
"Aku harus meredakan emosiku dulu, hari ini ada perlombaan balapan aku tidak ingin merusak semangat teman-teman aku." Pikir Rangga.
"Sisil,aku pergi dulu. Sepertinya teman-teman aku sudah datang."Ucapnya bohong.
Rangga pergi meninggalkan Sisil yang masih mengawasi Aurel dan temannya itu.
"Hai,Rangga. Kamu sudah lama menunggu kami !." Ucap salah satu temannya Didik.
" Aku kira kamu ke markas dulu Rangga."
"Aku kan sudah memberikan pesan kalau aku tunggu disini tadi."
"Iya,ternyata sudah pada ngumpul. Aku kira kita yang datang duluan." Ucap salah satu teman Rangga.
" Hai Randu,kamu itu yang paling molor diantara kita. Namun hari ini ....ya lumayan sih datangnya."
"Saat latihan saja dia sering molor."
Rangga,Alvaro, Vatar dan kak Mohan semuanya berkumpul bersama timnya masing-masing.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Disebuah pesta perjamuan perusahaan.
" Papa,aku mau pergi dulu.Disini itu aku gak betah deh. Boleh aku pergi dengan teman aku. Ria bilang mau menonton balapan motor di sirkuit buatan itu."Ucap Cantika yang meminta ijin ayahnya di perjamuan itu.
Papanya Cantika menyetujui putrinya itu,disaat bersamaan papanya Johan mendengarkan percakapan mereka dengan tidak sengaja
"Apa anak nakal itu juga ikut balapan,Awas ya Johan jika kamu membohongi papa."Batinnya.
Papa Andre menghubungi sopirnya yang menunggu anaknya Johan itu.
kring kring kring
"Apa anak aku disana?"Tanya papa Andre tanpa basa basi itu.
"Masih tuan,disini banyak anak kok. Sepertinya mereka sedang mengerjakan sesuatu. Saya tidak berani ke dalam."
"....."
"Ya,sudah kamu tunggu saja anak itu selesai."
"Baik tuan."
"Kebiasaan deh tuan kalau memerintah tidak pandang bulu begitu. Kalau bisa ya basa basi gitu." Gerutunya.
Dia kembali melakukan aktivitasnya dengan minum dan mengobrol bersama satpam rumah Nanda.
Untungnya Nanda sudah bicara sama kakaknya tentang Johan. Hingga mereka membantu Johan. Begitu juga semua penghuni rumah Nanda.
Setelah mendengar perkataan sopirnya membuat papa Andre begitu tenang.
"Tak kusangka anak itu patuh juga.Sudah beberapa waktu dia tidak membuat ulah."Ucap Papa Andre lirih. Namun dapat didengar oleh anaknya Willy.
Willy hanya tersenyum pada papanya, namun hatinya sedikit menertawakan pikiran papanya itu.