Cinta setelah pernikahan tumbuh dihati Leo tapi bagaimana dengan kontrak pernikahan yang sudah terlanjur dia tanda tangani bersama istri kecilnya?.
pernikahan yang direncanakan hanya untuk menghindari malu serta menjaga image keluarga dan akan diakhiri setelah 3 bulan oleh Leo kini berubah menjadi Mala petaka dimana rasa cinta tumbuh setelah pernikahan disepanjang mereka bersama.
Pria sejati tidak mengingkari apa yang sudah dia ucapkan tapi Leo juga tidak bisa melawan apa kata hatinya .
Apakah jalan yang akan Leo pilih komitmen atau perasaan?
yuk baca kelanjutannya ↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 siapa sebenarnya om Leo
Sore harinya Leo menelfon pengacara untuk mengajukan pembatalan perceraian karena kedua belah pihak sudah setuju .
Keempat orang tua mereka yang berada diluar negri sangat bahagia mendengar kabar itu .
...........
" Ayo kita pulang kerumah" ucap Leo menatap Cia yang duduk diatas ranjang.
" Aku mau pulang kerumah aku nggak mau pulang kerumah Om " tegas Cia menghampiri Leo yang berdiri didekat sofa .
" Pulang kerumah kita " tegas Leo memegang tangan Cia dan membawanya berjalan keluar kamar .
" Enggak , aku nggak mau tinggal sama Om " ucap Cia tak mau berjalan dan terus melawan pada Leo .
" Bandel ya " ucap Leo dengan begitu enteng mengangkat Hoodie yang Cia pakai sampai Cia ikutan terangkat dengan sebelah tangan.
" Akkk, Papi " teriak Cia langsung memanggil Ayah nya karena terasa melayang di udara .
" Kita pulang " tegas Leo membawa Cia seperti penculik dan berjalan dengan langkah tegapnya .
" Enggak , mau " Cia meronta-ronta dan memukul punggung Leo.
" jadi mau kamu apa ? " tanya Leo menyandarkan Cia Kedinding di tempat yang cukup sepi .
Cia menatap Leo dengan ngeri karena aura menakutkan nya sangat terasa dan Cia tidak pernah melihat dia seperti itu.
Berasa aura gangster!.
" Jangan coba-coba kabur sampai keujung dunia pun bakalan Daddy cari " ucap Leo kembali menggendong Cia namun tidak seperti tadi , kini sebelah tangan seperti menggendong anak kecil .
" Om Leo kok kuat banget ya ?" batin Cia berpegang dileher Leo semakin takut dan juga ngeri melihat bodyguard Leo yang banyak sekali tiba-tiba mengikuti mereka .
" Hummm" Didalam mobil Cia duduk menjauh sampai mepet kepintu karena tidak mau dekat-dekat namun diluar dari itu Cia sungguh ngeri karena baru kali ini dia sadar Aura Leo sengat kuat padahal mereka sudah bersama sejak 3 bulan yang lalu tapi Cia tidak pernah menyadari hal itu .
Mereka saling diam tanpa ada yang memulai pembicaraan sampai beberapa saat Cia tiba-tiba ingin memukul Leo karena masih kesal namun mata Cia langsung membulat saat melihat ujung pistol yang terselip di pinggang Leo.
" Kenapa tidak jadi memukul?" tanya Leo melihat Cia yang sudah mengangkat tangan ingin memukul namun terhenti tiba-tiba dengan banyak pikiran seperti nya .
" Ihhh, siapa juga yang mau mukul " ucap Cia duduk memangku tangannya kok Leo bisa tau padahal dia sibuk dengan ponselnya.
" Jangan sampai Om Leo ini mafia , tuhan aku takut " rintih Cia yang selama ini tidak pernah kepikiran sampai kesana .
Selama tiga bulan Cia hidup bersama Leo yang Cia heran cuma satu yaitu bodyguard Leo yang sangat banyak dan kalau soal harta itu wajar mengingat Leo orang yang giat bekerja apalagi bisnis nya banyak .
" Tapi kayaknya bener deh " batin Cia yang mulai memikirkan segala mulai dari kepribadian Leo yang pendiam, tegas dan juga emosional sangat persis dengan kepribadian mafia atau gangster.
" Kenapa kamu sakit ?" tanya Leo mendekat melihat Cia yang memegang kepalanya.
" Enggak, jangan mendekat " ucap Cia langsung ketakutan ketika Leo mendekat padanya.
Leo menatap Cia beberapa saat sampai Cia risih ditatap Leo seperti itu .
" Masa selama ini aku jahatin Mafia setiap hari untung nggak dibunuh " batin Cia semakin yakin menatap tubuh dan ciri fisik Leo.
...........
Malam harinya.
" Gimana caranya ya agar aku bisa kabur ?" ucap Cia mulai mencari ide karena pengawasan dirumah Leo sungguh ketat sekali .
Cia keluar kamar menatap semua orang sampai semua interior ditatap nya sambil berjalan menuruni tangga.
Cia duduk di meja makan karena sudah lapar dan makan dengan lahap karena sejak kemarin tidak nafsu makan .
" Tidak memanggil Daddy ?" Leo duduk disamping Cia yang sedang makan .
" Apa aku nggak boleh makan tanpa Om dirumah ini ?" pertanyaan Cia tetap saja makan tanpa menatap Leo sedetik pun .
Leo mengangkat sebelah tangan meminta seluruh bodyguard dan pelayan meninggalkan ruangan .
" Cia Saya suami kamu , jangan memanggil Om " ucap Leo yang mulai geram karena Cia tidak lagi memanggilnya Daddy seperti biasa .
" Nggak , Om bukan suami Aku" ucap Cia dengan dongkol berdiri dari duduknya.
" Duduk kamu " tegas Leo memegang tangan Cia yang akan pergi .
" Nggak " ucap Cia tidak mau .
" Duduk Daddy bilang " tegas Leo berdiri menatap Cia tajam .
" hwaaa" mewek Cia kembali duduk merasa takut melihat Leo yang sekarang tidak hanya galak tapi juga bikin takut .
Mental Cia tidak siap menerima perlakuan Leo sampai air matanya berjatuhan karena takut .
Apakah seperti ini Leo aslinya? .
" Kenapa jadi sering melawan pada Daddy ?" tanya Leo santai melihat wajah takut Cia yang sedang mengusap air matanya.
" Kenapa katakan? Kamu masih marah sama Daddy?" tanya Leo yang paham akan hal itu .
" Iya, aku benci liat Daddy , dasar munafik" ucap Cia berteriak keras rasanya memang takut melawan tapi logika Cia benar-benar tidak bisa menerima semuanya.
Cia berlari menaiki tangga dan masuk kedalam kamar.
Ting .
Cia menatap ponselnya yang masuk sebuah chat " Apa aku kabur aja ya" batin Cia duduk ditepi ranjang benar-benar merasa muak dan benci melihat Leo.
Pria dewasa itu ternyata tidak sebaik yang Cia kira bahkan dia penuh dengan teka-teki seperti berjalan didalam rubik dan semakin Cia masuk kedalam semakin sulit Cia keluar .
Sebenarnya perasaan Cia lebih pada rasa kecewa karena ternyata Leo tidak sesuai ekspektasi Cia dan dijebak Leo lah membuat Cia semakin hilang respect terhadap nya .
"Tapi tunggu aku harus mencari bukti-bukti untuk mengetahui yang sebenarnya " ucap Cia yang ingin tau hal lain dari diri Leo.
" Aku takut Om Leo melakukan berbagai cara agar pernikahan ini bertahan untuk keperluan lain nya " ucap Cia yang kini mulai berpikir jernih .
Cia langsung berbaring diatas ranjang menutup tubuhnya dengan selimut mendengar Leo masuk .
Leo berdiri dihadapan Cia yang berbaring miring menurunkan selimut yang menutupi wajah Cia .
Leo menindih Cia dalam gerakan cepat Cia sudah berbaring telentang.
" aaa," Leo memegang kedua tangan Cia diatas kepala lalu menciumnya dengan brutal sampai Cia menangis .
Leo kembali berdiri melepas kancing baju sedangkan Cia menarik selimut dengan takut-takut.
Leo berjalan keruang ganti sambil melepas bajunya namun itu tidak luput dari tatapan mata Cia yang bersembunyi didalam selimut .
Drettt
Drettt
Cia melirik ponsel Leo yang bergetar diatas meja dan karena penasaran melihat siapa yang menelfon Leo walaupun tanpa menyentuh ponselnya.
" Siapa Sheena itu " ucap Cia yang melihat namanya sekilas namun karena penasaran melihat lagi agar nampak fotonya.
Cia langsung bersembunyi kedalam selimut karena malah kepergok Leo melihat ponselnya.
Leo mengambil ponsel nya dan memberikan langsung pada Cia kedalam selimut .
" Bilang suami kamu lagi mandi " senyum lebar Leo mengecup kening Cia yang mulai penasaran rupanya.
" Ihhh, aku nggak punya suami " ucap Cia namun mulutnya langsung dibungkam oleh Leo dengan ciuman .
" Marahlah pada Daddy sepuasnya tapi jangan pernah bilang kalau hubungan kita sudah tidak ada " bisik Leo kedekat telinga Cia .
tapi emang serem sih kalau tengah malam di RS sepi banget
awas pak dokter jangan jadi pebinor ya