Cerita anak sebatang kara yg di asuh oleh orang tua angkat sejak masih bayi,bercita cita ingin menjadi orang yg paling berkuasa di dunia.Dengan mental baja,selangkah demi selangkah dia mewujudkan cita citanya,walaupun dilaluinya dengan tetesan darah,keringat dan air mata.Medapatkan warisan oleh orang misterius yg membangkitkan potensi dan evolusinya lebih cepat dari manusia pada umumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almah Suseno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berbohong
Ketika Dimas melihat kedua orang tua angkatnya ikut hadir di Rumah sakit ,ia langsung menghampiri mereka.Tapi sebelum Dimas sampai Rey Utami lebih dulu menghampiri.
"Apakah kamu baik baik saja ?
"Ya " aku baik baik saja,terimakasih atas perhatianmu,
Rey Utami melihat tangan kanan Dimas yang di perban!Kamu di ruang pemeriksaan sudah cukup lama,kami pikir ada sesuatu yang tidak beres dan lukamu berat.
"Dimas,kamu baik baik saja kan?aku dengar dari Aulia bahwa kamu terluka,bagaimana dengan tanganmu dan dokter bilang apa? "melihat tangan Dimas terluka Bu Dewi langsung menunjukan rasa khawatir.
Kemudian ia mendekat dan melihat tangan Dimas yang di perban "Apakah kamu perlu pemeriksaan lebih lanjut? Kenapa kamu begitu ceroboh?
"Aku baik baik saja bu"jawab Dimas
Hmmmm...hanya untuk menjemput Aulia kamu bisa membuat masalah!!ujar Pak Sugiono dengan nada sinis ketika melihat Dimas keluar dari ruangan dokter.
" Lebih baik kamu diam saja !!jangan menambah rumit urusan.
Bu Dewi melirik Pak Sugiono dengan tatapan tidak senang.Bukanya menanyakan keadaannya malah menyalahkan Dimas.Pak Sugiono hanya mengangkat tangannya ketika istrinya menegurnya.
Aku pergi ambil mobil dulu,!tanpa tunggu lama ,Pak Sugiono langsung pergi ke tempat parkir untuk mengambil mobil.
Oh..iya Rey ?malam sudah larut begini,bagaimana kalau kamu menginap saja di rumah kami malam ini?
"Benar Rey"kamu tidur saja di rumahku malam ini,kalau kamu pulang kerumahmu takut tidak aman di tengah jalan?"Aulia menambahkan.
Aulia dan Rey utami sudah berteman sejak sebelum masuk SMA,mereka berkenalan ketika pendaftaran sekolah di buka.Sebelumnya Rey Utami mendaftar di SMAN 1 satria tapi tidak diterima disana karena nilainya tidak cukup untuk masuk.
SMAN 1 satria memiliki standar nilai tinggi untuk bisa sekolah disana.Minimal nilai rata rata harus 8,0.Akhirnya Rey Utami mendaftar di SMKN 2 Satria yang tidak menggunakan standar nilai.Dari situlah mereka mulai akrab walaupun beda sekolah dan Rey Utami sering menginap di tempat Aulia.
"Baiklah kalau begitu"jawab Rey utami.Kemudian tangannya di tarik oleh Aulia untuk mengikutinya keluar.Sebelum pergi,Aulia melirik Dimas dengan tatapan peringatan.
Di lobi hanya tersisa Dimas dan Bu dewi.
Dimas ceritakan sebenarnya apa yang terjadi?ia sudah menganggap Dimas seperti anak kandungnya sendiri jadi ia sangat khawatir ketika mendengar Dimas masuk rumah sakit.
Dimas menatap Bu Dewi "Apakah Aulia tidak menceritakan padamu?
"Dia bilang kamu terjatuh di jalan karena terserempet mobil dan katanya si penyerempet langsung kabur dan tidak bertanggung jawab,Aulia dan Rey Utami yang membawamu ke rumah sakit untuk diperiksa.
Pernyataan Aulia membuat Dimas bisa memahami maksudnya,makanya sebelum pergi Aulia memberi kode dengan intimidasi pada Dimas untuk tidak berkata jujur pada Bu Dewi.
"Aulia ternyata berbohong tentang kejadian itu dan tidak mengatakan yang sebenarnya"Batin Dimas.
Namun itu bisa dimaklumi,jika ia bicara jujur tentang masalahnya dengan orang orang KTV Bianglala,ia takut kedepan tidak akan boleh keluar lagi.
Yang membuat Dimas keheranan adalah siswa siswa SMAN 1 satria tiba tiba menghilang,tidak ada satupun yang tersisa,apa mereka sudah di beritahu Aulia untuk cepat cepat menghindar?
Saat ia merenungkan hal itu,Dimas melihat sekelompok siswa itu bersembunyi di lorong dan pura pura tidak mengenal Aulia dan lainya.
"Ternyata setelah melihat orang tua Aulia mereka langsung bersembunyi'Pikir Dimas dengan ekspresi meremehkan.
Iya,begitu.Ketika aku berjalan tidak memperhatikan ada mobil datang dari belakang,saya yang salah karena berjalan sedikit ketengah jadi saya terserempet.Tapi Ibu tidak usah khawatir, hanya luka ringan saja.
Ngomong ngomong Ibu dan ayah kesini apa ada keluhan kesehatan ?
Tanpa sadar ia mengamati Bu Dewi di depannya untuk memeriksa tapi tidak dengan Mata evolusinya karena tidak pantas.
Meskipun Bu Dewi sudah menginjak usia 40 an,berkat perawatan yang baik kulitnya tampak lembut dan halus,tampak tidak menunjukan tanda tanda penuaan.Berbeda dengan waktu masih tinggal di Kota kecamatan Susukan karena perekonomian nya terbilang masih pada masa masa sulit.Bu Dewi kelihatan lebih tua dari umur sebenarnya.
"Sekarang Pak Sugiono sudah dibilang orang kaya kelas menengah di kota Satria,dengan perekonomiannya semakin baik dan menjadi Bos CV Maju Makmur akhirnya Bu Dewi mulai memperhatikan penampilannya.
Tidak !! Kami baik baik saja,Barusan Atasan Bapak masuk rumah sakit jadi kami menengok kesini.
Oh..Begitu"aku kira ini hanya kebetulan saja"Batin Dimas.
Bu Dewi membawa Dimas keluar dari rumah sakit dan menuju mobil yang di parkir di depan pintu lobi.
Pak sugiono dengan sebatang rokok di mulutnya membuka jendela mobil dan menghembuskan asap tebal.
Tiba tiba sebuah tangan halus mengambil rokok yang ada di mulutnya dan membuangnya jauh jauh.Sudah kubilang jika kita sedang bersama anak anak kamu tidak boleh menghisap sampah itu atau lebih baik sama sekali tidak menghisapnya lagi.
"Melihat tindakan istrinya,Pak sugiono hanya tersenyum kecut.Dia paling tidak bisa marah sama istrinya,Haissss..sayang sekali,baru satu isapan.Akhirnya ia hanya mengangkat tangannya dan menyalakan mobil.
Aulia dan Rey Utami duduk di kursi belakang bersama Dimas di pinggir sebelah Aulia,Bu Dewi duduk di kursi penumpang depan kemudian menutup pintunya.
"Lain kali jika sedang besama keluarga di dalam mobil jangan merokok !! Protes Bu dewi.
Itu juga baru satu hisapan,sudah kamu buang "Balas Pak Sugiono.
Di dalam mobil Rey Utami menatap Dimas yang memasuki mobil,ia tidak menyangka Dimas akan ikut bersama mereka"Rey utami belum tahu status Dimas,ia mengira Dimas benar salah satu pengejar Aulia.
Rey Utami,bagaimana kabar belajarmu di sekolah"Tanya Pak Sugiono sambil melirik dari kaca spion.
"Tidak ada yang istimewa Paman Sugi,kau tahu aku kan!jawab Rey Utami dengan santai.Nada suaranya tetap seperti biasa."Andai saja saya bisa berprestasi seperti Aulia.
Jangan Bicara begitu,memang Aulia baik dalam belajarnya tapi ada beberapa hal yang tidak sebaik kamu"
Saat itu Bu dewi menyodorkan tisu pada Rey Utami dari kursi depan"Ayo hapus make up mu,tidak baik bagi remaja sepertimu sering menggunakan make up,nanti kulitmu rusak.
"Aku tahu ! Terimakasih atas perhatianmu Bu,aku berusaha untuk menguranginya dimasa depan.
"Berapa kali kamu sudah bilang begitu ?apa ibu masih bisa percaya padamu.
Bu tolong jangan terlalu banyak bicara.Setiap kali bertemu Rey Utami pasti ada saja yang ibu protes,dia jadi takut kalau main kerumah"Balas Aulia.
"Tidak..tidak..Ibu hanya perduli padaku "aku bisa mengerti"Jawab Rey Aulia dengan tersenyum.
Dimas hanya memejamkan matanya ketika mendengar obrolan mereka yang begitu hangat,walaupun belum lama kenal tapi mereka sudah sangat akrab seperti sudah bertahun tahun saling mengenal.
Pak sugiono yang sedang mengemudi tampak murung,wajahnya tanpa ekspresi.
Mobil meluncur ke komplek "Gold Coast Batu Jajar"dan saat tiba di depan pintu rumahnya Pak sugiono menghentikan mobilnya,membiarkan Dimas,Aulia dan Rey Utami untuk turun lebih dahulu kemudian ia mengemudikan nya ke garasi.
Setelah anak anak pergi,Dewi yang masih di dalam mobil melihat Pak Sugiono yang tampak khawatir dan berkata penuh perhatian"Jangan terlalu khawatir,mungkin besok Direktur Yandi bisa sembuh.
Pak sugiono mengambil sebatang rokok kemudian menyalakannya,melihat ia mau merokok,Bu Dewi diam saja.ia tahu suaminya sedang tegang lagian tidak ada anak anak di antara mereka.
"Apakah bisa sembuh? Dokter di rumah sakit sudah berkata,dalam kondisi terburuk ia akan tetap terbaring di tempat tidur selama sisa hidupnya.Pihak rumah sakit sudah melakukan pemeriksaan bahkan sudah uji lab tapi tetap juga tidak bisa menemukan akar penyakitnya.
Pak sugiono menghela nafas "Tadi di luar ruang perawatan intensif ,kau tidak melihat bagaimana keadaan Pak Jayusman ? Dia adalah wakil direktur di perusahaan Induk dan sudah lama ingin mengambil alih Posisi Direktur Yandi.Yang paling krusial adalah jika ia naik jabatan,ia pasti akan merombak ulang menajemen di proyek pengembangan Wisata Batujajar dan CV kita pasti terkena imbasnya,kalau sekedar pengurangan keterlibatan itu tidak menjadi masalah tapi yang jadi masalah jika dia menunjuk sub kontraktor lain yang sejalan dengan pikirannya.Itu yang membuatku khawatir,aku tidak ingin melihat hidup kalian kekurangan lagi.