Apa jadinya kalau seorang mahasiswa hukum yang playboy di jodohkan dengan seorang janda kaya raya?
Dalam pikiran Boy, janda adalah perempuan gendut dengan make up tebal. Seluruh tubuhnya sudah kendor dan bekas orang. Boy yang sering gonta ganti pacar cantik, tentu saja menentang keras perjodohan yang dilakukan kedua orangtuanya, apalagi di jodohkan dengan seorang janda walaupun kaya raya.
"Tidak mau! Lebih baik Aku mati daripada menikah dengan janda tua. Aku masih 21 tahun, Mi, Pi," tolak Boy dengan keras.
Padahal, Krystal tidak sejelek yang Boy pikir. Walaupun sudah berumur 28 tahun dan janda, dia sangat cantik seperti aktris Korea. Krystal juga masih perawan, karena belum pernah tidur sekamar dengan mantan suaminya.
Krystal yang tidak ingin salah memilih suami lagi, memutuskan menyamar menjadi mahasiswi hukum, satu kampus dan satu kelas dengan Boy, untuk mengetahui sifat asli calon suaminya. Terbukti, banyak mahasiswa maupun dosen pria yang naksir Krystal termasuk Boy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13
"Ooeekk ..." Perut Dena terasa mual setelah turun dari wahana kicir-kicir. "Kepalaku pusing banget," kata Dena. Dia pun terduduk.
"Kamu baik-baik saja kan?" Krystal terlihat khawatir.
"Alexa, bisa-bisanya Kamu masih baik-baik aja setelah naik tiga wahana ekstrim itu? Dasar cewek langka. Aku udah gak kuat lagi. Aku mau cari air minum buat menghilangkan rasa mual ku." Dena berusaha berdiri dengan tenaga yang tersisa.
"Mau ku temani cari minum?" tawar Krystal.
Dena melihat Boy sekilas. Dena teringat wajah Boy sejak tadi selalu memperhatikan senyum di wajah Krystal. Dena akhirnya percaya, kalau Boy tanpa sadar menyukai Krystal. "Kamu di sini aja sama Boy. Aku mau ke sana sekaligus mencari Ryan dan Doni," jawab Dena.
"Kamu yakin bisa jalan sendiri?" tanya Krystal lagi.
"Aku cuma pusing dan mual, bukan sakit parah, kaki Aku masih bisa berdiri," jawab Dena.
"Ya udah," jawab Krystal. Dena berjalan meninggalkan Boy dan Krystal.
"Boy, Kok Kamu baik-baik saja? Gak seperti mereka yang pusing setelah menaiki wahana ekstrim?" tanya Krystal pada Boy.
"Kamu baru tau ya, kalau Aku suka semua hal yang ekstrim," jawab Boy santai. "Kita naik apa lagi?" tanya Boy lagi dengan santai.
"Bukan naik wahana ekstrim lagi sih, tapi Aku mau naik wahana Baku toki," jawab Krystal.
"Bomb car maksudnya?" tanya Boy memastikan. Krystal mengangguk. "Ya udah, ayo naik Bomb Car," ajak Boy. Tanpa sadar, Boy menggenggam erat tangan Krystal sambil berjalan menuju wahana Baku Toki.
"Boy." Langkah Krystal terhenti.
"Ada apa?" tanya Boy. Tanpa kata, Krystal lalu melepaskan genggaman tangan Boy dari tangannya.
Sebenarnya jantung Krystal memompa hebat setelah tangannya di genggam oleh Boy. Krystal takut, kalau Boy mendengar suara jantungnya yang berdetak hebat. Padahal saat dulu bersama Saga, Krystal biasa saja saat bergandengan tangan. Apalagi mereka jarang bertemu, jadi hubungan mereka terasa sedikit hambar dan kurang memacu adrenalin Krystal.
"Maaf Alexa. Tangan Aku nakal banget. Maaf kalau Kamu gak nyaman," ucap Boy.
"Its Oke," jawab Krystal. Mereka berdua lalu berjalan kembali menuju wahana Baku toki dengan kaku.
Wahana yang memiliki nama lain bomb-bomb car ini juga menjadi wahana terpopuler di Dufan, baik di kalangan anak-anak maupun remaja. Keseruan menabrakkan mobil ke mobil lain tidak bisa ditemukan pada wahana lain. Kencangkan sabuk pengaman, injak pedal gas dan arahkan ke target mobil yang ingin ditabrak.
"Siap?" kata Krystal. Dia sudah berada di atas mobil mainan itu.
"Alexa, jangan lupa kencangkan sabuk pengaman Kamu! Menabrakkan mobilnya hati-hati!" ucap Boy.
"Kita liat aja siapa yang menang nanti!" sahut Krystal.
***
Di tempat lain, Doni, Ryan dan Dena sedang duduk di cafe yang berada di dalam taman hiburan sambil minum es segar. "Aku rasa Boy suka sama Alexa," ucap Dena.
"Dari mana Kamu tau?" Jiwa Kepo Ryan tiba-tiba muncul.
"Kalian sadar gak sih, kalau Boy hari ini beda banget? Dia gak pernah sebelumnya ikut kemanapun cewek mau. Walaupun itu pacarnya. Tapi hari ini dia ikut permainan apapun yang Alexa mau," jawab Dena.
"Iya juga sih, sama semua mantannya termasuk Kamu, dia jarang romantis, semuanya cewek yang romantisin dia, semua juga cewek yang mengikuti keinginannya. Tapi masa iya sih Boy suka sama Alexa? Perasaan, beberapa hari yang lalu aja mereka bertengkar," jawab Ryan.
"Hati bisa berubah, begitu juga dengan karakter," sahut Doni.
"Bener juga," ucap Dena.
"Apa Boy kali ini serius sama cewek? Apa dia bakalan setia sama Alexa?" Ryan ragu.
"Aku liat, Alexa bukan tipe cewek yang mudah di taklukan. Perlu perjuangan ekstrak buat meluluhkan hati Alexa. Mungkin Boy bakal kesulitan menaklukan hati Alexa. Mungkin juga karena alasan itu, Boy sadar dan tidak mudah membuang Alexa dari hidupnya," ucap Doni.
"Mungkin," ucap Dena lagi.
"Oh ya, mereka berdua naik wahana apa lagi?" tanya Doni.
"Gak tau," jawab Dena.
"Gimana kalau Kita cari mereka? Aku mau liat ekspresi Boy waktu sama Alexa. Apa benar dia suka sama Alexa?" kata Ryan.
"Ya udah, ayo Kita cari mereka," ucap mereka.
Doni juga setuju. Mereka bertiga lalu pergi mencari Krystal dan Boy setelah meminum habis es mereka. Setelah sepuluh menit berkeliling, akhirnya mereka menemukan Krystal dan Boy.
"Itu mereka!" tunjuk Dena.
Ryan dan Doni melihat tawa lebar Boy yang asyik bermain tabrakan mobil dengan Krystal. Doni dan Ryan yang sudah lama bersahabat dengan Boy tentu bisa membedakan ekspresi bahagia Boy ketika bersama Krystal. Sangat berbeda jauh dengan ekspresi Boy saat bersama mantan-mantan nya dulu.
"Benar kan Ku bilang?" ucap Dena.
Ryan dan Doni mengangguk. Mereka masih tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Krystal dan Boy sangat bahagia ketika sedang bersama. Mereka begitu menikmati permainan bomb-bomb car.