Ada tempat yang ku sebut rumah tapi tidak membuatku nyaman. Jika orang lain akan pulang dengan senang. Maka aku akan pergi untuk tetap menjaga kewarasan ku.
Queena Elnora putri Davis.
--------
Harapan Elnora sederhana, Semoga keluarganya menyayanginya. Lelaki yang dicintainya memandangnya. Semuanya sudah ia lakukan. Dari cara yang halus sampai cara yang membuatnya terlihat bodoh.
Tapi semua berubah, berubah saat dia bermimpi. Mimpi yang mengharuskan ia berhenti melakukan hal-hal bodoh. Mimpi yang meminta ia untuk mencari kebahagiaan nya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms F, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20.
Keesokan harinya, Lora terlihat sedang bermain bersama gadis kecil. Dari kejauhan ia melihat gadis kecil yang bernama Lula sedang berlari mengejar kupu-kupu.
Lora tersenyum melihat kebahagian gadis kecil tersebut. Saat melihat lula, ia dapat melihat dirinya versi kecil dulu Tersenyum tanpa beban, berdiri dikelilingi oleh orang-orang yang menyayanginya. Lora berjanji akan terus menjaga senyuman itu.
Dan tiba-tiba lamunan nya buyar dan dikagetkan oleh kecupan dan Elusan yang ia terima.
"sore sayang," ucap lelaki tersebut dan dibalas senyuman olehnya
"gimana, apa Lula ngerepotin kamu dan apa kamu bersenang-senang dengan kelinci kecil itu" tanya lelaki tersebut
"tidak,, lula ngak ngerepotin kok dan ya, kami bersenang-senang" jawab Elnora dengan senyum tulus
"oiya sayang gimana sama butik kamu. Apa berjalan lancar" tanya lelaki tersebut kepada Elnora
"Lancar kok, " ucapnya
"Bagus deh kalau gitu" balas lelaki tersebut
"selamat ya pameran perhiasaan kemarin berjalan lancar. Kamu hebat, bisa membuat wanita sosialita itu berebutan untuk memiliki desain yang kamu buat" kata lelaki tersebut sambil mengecup kepala lora
"hehe,, siapa dulu dong" sombong Lora
"kamu ini ya " gemas lelaki tersebut menarik pipi tembem lora
"Lora" panggil lelaki tersebut
Lora yang dipanggil hanya menatap lelaki matang di hadapannya.
"Ota sudah mendengar cerita dari aura. Apa kamu yakin?"
"kalau kamu belum siap, tolong jangan dipaksakan. Ota tidak ingin melihat kamu bersedih lagi" ucap lelaki tersebut sambil mengelus pipi lora
Lora yang di tanya terdiam. Dan memegang tangan lelaki tersebut yang ada di pipi nya.
"Ota, jangan khawatir. Lora siap Ota, dan benar kata kak aura. Lora ngak seharusnya sembunyi terus menerus" ucap Lora meyakinkan lelaki dihadapan nya
"tapi gimana dengan orang dari masa lalu kamu. Apa kamu sudah siap bertemu dengan mereka?" tanya lelaki tersebut.
"hmmm,, Lora siap. Lora akan menghadapi semua. Lagipula lora kan sudah besar, jadi Lora mampu menghadapinya" ucap Lora sambil menyombongkan dirinya
"ishh, kamu ini ya" ucap lelaki tersebut memeluk gemas Lora sambil mengecup kepalanya.
"Appa" seru gadis kecil yang membuat pelukan mereka lepas
Saat gadis kecil berlari menghampiri lelaki dewasa itu dan langung di sambut pelukan oleh lelaki tersebut.
"Ahh,, anak Appa" ucap lelaki tersebut dan mengecup seluruh wajah anaknya.
"Hahah,, Appa berhentii" ucap anak tersebut karena kegelian
"ok,ok Appa berhenti. Tapi berikan Appa satu kecupan manis disini" ucap sang papa sambil menunjuk pipinya.
cup
"Sudah" kata gadis kecil tersebut.
"Terima kasih sayang" kata sang Appa dan di balas dengan senyum manis dari bibir gadis kecil itu.
"Oya, apa anak Appa nakal? Apa anak Appa menyusahkan mimo?" tanya sang Appa kepada anaknya
"tidak" ucapnya sambil menggelengkan kepala
"Lula ngak nakal, iya kan mimo" ucap anak tersebut kepada Elnora
"Iya, anak mimo ngak nakal" saut elnora sambil mengecup anak perempuan berumur lima tahun tersebut di gendongan Appa nya.
...----------------...
Malam telah datang, kini mereka sedang berkumpul diruang keluarga. Mereka sedang menonton Tv dengan posisi Elnora sedang bersandar di bahu lelaki tersebut dan Lula gadis mungil sedang tiduran beralaskan paha wanita cantik yang di sebut buna olehnya.
"Buna,, tadi kan. Lula sama mimo mainnya seru sekali loh" cerita Lula gadis kecil tersebut
"oiya,, emang Lula main apa sama mimo" tanya wanita yang disebut buna.
"Lula main masak-masakan, main lari-lari. Pokoknya semuanya deh buna"
"oiya lula dan mimo juga makan es cream loh"cerita gadis tersebut pada buna nya.
"Wah, enak dong. Apa anak buna makan es cream nya banyak" tanya sang buna kepada gadis kecil di pangkuannya
"iya buna, Lula makan es cream banyak banget. Lula .. Uppsss"cerita gadis kecil tersebut riang sambil bangkit dari pangkuan bundanya dan langung menutup mulut nya dengan kedua tangan kecilnya.
"ooo .. Bagus ya. Buna bilang kalau makan ice cream jangan makan banyak-banyak. Malah ngak dituruti" ucap buna nya dan melotot ke arah gadis kecil itu dan Elnora
"kamu lagi,," gemas wanita yang di sebut buna mencubit pipi lora pelan.
"hehehe,, maaf Taca. Lora Khilaff" cengir Lora
" ngak ada khilaf-khilaf. Kalau kalian berdua sakit gimana " ucap garang buna
"mulai sekarnag buna hukum kalian berdua ngak boleh makan ice cream selama seminggu tidak-tidak tapi selama sebulan" ucap Wanita cantik tersebut
"tidak ada protes" ucap buna saat melihat mereka berdua hendak bicara dan berlalu dari sana.
"ishh,, Lula pun. Kan sudah mimo bilang jangan kasih tahu siapa-siapa" ucap elnora kesal melirik gadis kecil itu
"ya maaf mimo, Lula kan keceplosan" ucap Key merasa bersalah
"huff,, ya sudah deh. Nanti kita diam-diam aja ya makannya.Hihihi" ucap elnora cekikikan sambil mengelus kepala Lula gadis kecil tersebut
"ih.. Kamu ya" ucap lelaki yang berada disebelahnya sambil menarik pelan hidung Elnora
"itu Taca mu ngambek, uda mikir mau ngulang kesalahan lagi. Awas aja kalau ngambek nya lama kayak dulu. Ota ngak ikut-ikutan ya!!" ungkap lelaki tersebut kepada elnora
"yah,, ota jangan gitu dong. Bantuin kita buat merayu Taca. Cuma sang pawang yang nampu meluluhkan nya. Iya kan sayang" ungkap Elnora sambil meminta pendapat gadis kecil tersebut.
"iya.. Appa ada di pihak kita dong. Bantu kita buat buna tidak marah lari" mohon Lula kepada appa nya
"Iya ota, ada di pihak kita ya" mohon elnora juga
Melihat tatapan kedua wanita didepannya. Ia janya tersenyum.
"ishh,, kalian ini ya" ucap lelaki tersebut sambil mengecup kepala kedua gadis tersebut secara bergantian
...----------------...
Malam semakin larut, Lora yang sedang didalam kamar tidak dapat tidur dengan nyenyak. Lora masih meyakinkan hatinya bahwasannya ia mampu dan sudah tidak mengharapkan mereka yang ada di masa lalunya.
Dan lora meyakinkan dirinya untuk tidak menggangu dan melirik mereka jika suatu saat mereka berjumpa. Seperti janji yang ia buat saat meninggalkan tempat tersebut.
"ayo lora, kamu pasti bisa. Jangan fikirkan mereka lagi Lora. Mereka sudah bahagia tanpa kamu didalamnya" ucap lora meyakinkan dirinya
"Semangat lora" ucap lora penuh semangat dan mencoba tidur.
#tbc
akhirnya mereka sdh mulai bisa berdamai semuajya