Lin Yu Wan seorang Perwira muda Putri dari Dua jendral terhebat di Ketentaraan di Negara Cina. Harus mati terpaksa di tangan saudara sepupu yang juga saudara angkat yang ingin menguasai harta peninggalan kedua orang tua Lin Yu Wan . Juga penghianatan sang kekasih yang ternyata juga kekasih dari Sang sepupu . Dia nekat terjun kedalam jurang yang dalam demi mempertahankan benda peninggalan kedua orang tuanya yang tidak di ketahui oleh orang lain maupun sang sepupu itu sendiri . Namun keajaiban datang. Dia bukannya masuk ke alam kematian, tapi Roh nya masuk kedalam Novel yang pernah dia baca beberapa hari yang lalu tanpa dia sengaja . Roh Lin Yu Wan masuk Kedalam tubuh Wanita muda yang bersifat Arogan, Sombong dan bodoh. yang merupakan pemeran Antagonis di dalam Novel itu .Wanita yang di benci oleh Keluarga , Teman dan kerabat yang mengenal gadis itu. Yaitu gadis yang bernama Li Yu Wan. Nama yang hampir sama dengan namanya. Bagaimana kisah Lin Yu Wan selanjutnya, kita baca sama-sama yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERATAI DARAH
mendengar Ucapan Dira yang mengatakan kalau Dia pandai memasak Karena Dia sering mengembara, Membuat Yu Wan tersenyum . Dia memang tahu dan menyadari , Keadaan dan kebiasaan terkadang membuat Orang Menjadi lebih pandai Dari orang lain. Seperti Dia...saat Dia masih hidup di Dunia Modern dulu., saat masih hidup bersama kedua orang tuanya , Dia kini menjadi pintar dalam beberapa hal...Sebab...Karena sudah terbiasa di tinggal kedua Orang tua Di perbatasan, Tinggal di asrama , dan terkadang hidup di Kamp Prajurit , Membuat Dia memiliki kemampuan lebih dari pada wanita lain . Serta kemandirian Yang lebih kuat . Karena itu Dia tidak kaget akan kepandaian Dira . Merekapun menikmati daging kelinci sampai habis.
'"Ternyata masakanmu enak juga Dir...' ucap Yu Wan memuji .
"Trimakasih Nona..." jawab Dira. Namun tak urung telinga nya memerah . Mereka menyelesaikan makan mereka Dan meminum air dari mata air dari ruang Dimensi . Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan mereka , setelah memadamkan Api bekas mereka memanggang daging .
Dan benar saja apa yang di perkirakan Yu Wan, ..dalam perjalanan mereka selanjutnya mereka bertemu dengan beberapa hewan buas yang cukup membuat mereka kelelahan . Untunglah ada air Dimensi yang membuat kekuatan mereka Kembali . hingga mereka tidak jatuh tepar kelelahan.
Namun pertarungan Mereka melawan beberapa hewan buas itu , Ada ke untungannya juga , mereka bisa mendapat kan banyak inti Roh dari hewan yang mereka bunuh .
"Kenapa sampai sejauh ini kita belum juga mendapatkan bunga Tribang merah...." ucap Yu Wan yang berdiri sambil menatap jaguar yang baru saja mereka bunuh. sedang kan Dira kini sedang membela kepala jaguar itu untuk di ambil inti Roh hewan itu.
" Mungkin Kita harus lebih kedalam lagi Nona..." ucap Dira sambil memberikan inti Roh yang baru dia ambil pada Yu Wan.
"Kau ambil saja Dir...aku sudah punya..." ucap Yu Wan.
"Tapi jaguar itu anda yang membunuh... "ucap Dira.
"Kuberikan itu Padamu..." jawab Yu Wan dengan santai.
"Trimakasih Nona...." ucap Dira sambil menyimpan inti Roh tersebut.
Dan mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka. Saat mereka berjalan kembali dan tak begitu jauh Dari tempat tadi, langkah mereka terhenti saat mereka melihat se ekor Macam kumbang sedang berusaha membunuh ruba merah. ruba itu tidak terlalu besar seperti ruba biasanya. Namun aneh nya , di belakang tubuh Ruba itu Ada seekor anak Singa putih yang terlihat lemah dan terluka. seperti nya sang Ruba merah sedang melindungi Singa kecil itu , Walaupun tubuh sang ruba tersebut. sudah berlumuran darah Karena terluka sangat parah . Dan Yu Wan melihat tubuh Ruba itu sedang mengandung .
"Dira...ruba itu mengandung...!" bisik Yu Wan.
"Benar tuan..." jawab Dira.
"Kita membatu ruba itu Dir...." seru Yu Wan dan segera membantu ruba dengan menyerang Macam kumbang besar itu. Melihat Ada yang mengganggu pertarungan mereka, Macam Kumbang sangat marah. Dia segera mengalihkan perhatiannya pada Yu Wan. Yang dia anggap sebagai pengganggu . Dia segera menyerang si pengganggu dan Terjadi lah pertarungan yang sengit antara Yu Wan dan Macam Kumbang .
Sedang kan Ruba yang Merasa hidupnya tertolong, Dia menatap sang penolong lama. Tak lama dia mengalihkan pandangannya kearah Anak Singa yang terluka dam pingsan . perlahan dia Mendekat ke arah anak Singa yang terluka tersebut. lalu dengan lembut dia menjilati luka di tubuh anak Singa . Tapi beberapa saat kemudian, Dia Sendiri terjatuh di dekat tubuh anak Singa. Dira yang berdiri agak jauh Dari si Ruba, tidak melihat Kejadian itu. Arah pandangan nya fokus pada Yu Wan yang sedang bertarung. Terlihat sekali kalau Macan Kumbang itu sangat ganas. Namun dengan Lincah Yu Wan menghadapi serangan Macan Kumbang itu. Dan hampir satu jam kemudian terlihat pedang di tangan Yu Wan telah Melukai tubuh Macan Kumbang tersebut. dan tak lama, Macan kumbang itupun akhirnya jatuh juga . Perlawanan Si Macan Kumbang itupun berhenti saat pedang Yu Wan merobek tubuh besar Macan besar tersebut . Terlihat Yu Wan berdiri di dekat si Hitam besar itu .
'Ternyata sulit juga menjatuhkan Dia..." ucap Yu Wan bernafas lega.
"Kekuatan Macan hitam ini terkenal sangat kuat . Apalagi yang sebesar ini . Dan anda bisa mengalah kan di hitam itu dengan cepat.. itu sangat hebat Nona..." ucap Dira.
"Jangan menghiburku Dir...hampir Satu jam Aku baru bisa mengalahkan Dia , Dan itu cukup lama..." ucap Yu Wan dengan nada kesal.
"Bagi orang yang belum pernah bertarung , itu sudah termasuk cepat Nona...Saya tahu Selama ini anda baru sekarang bertarung menghadapi hewan sekuat Dia..." ucap Dira. Mendengar ucapan Dira , Yu Wan tahu yang di maksud Pria ini. Dia pasti memacu pada Li Yu Wan yang Asli .
"Benar jiga katamu Dir... Selama ini aku hidup terlalu santai. Namun jangan khawatir Dir, Selanjutnya aku pasti akan Menjadi wanita kuat.." ucap Yu Wan. Sebab sekarang yang Ada di tubuh ini bukan lagi Li Yu Wan yang bodoh dan lemah lagi Dira... tapi Lin Yu Wan si Prajurit Muda Jaman Modern..." ucap Lin Yu Wan dalam hati.
"Saya yakin itu Nona... Karena saya sudah melihatnya... " ucap Dira . Yu Wan lalu melihat kearah Singa kecil dan Ruba merah yang pingsan.
"Gimana ke adaan mereka.. apakah mereka mati...?" tanya Yu Wan.
"Tidak.. Seperti nya mereka pingsan.. mungkin Karena luka di tubuh mereka..." ucap Dira.
Yu Wan berjalan mendekati Ruba dan Singa kecil tersebut. Dan benar kata Dira, mereka hanya pingsan Karena banyak darah yang keluar dari tubuh mereka. terutama si ruba merah. Lukanya sangat banyak dan parah... Semoga dia bisa tertolong . dengan segera Yu Wan memberi kan bubuk penghenti pendarahan pada tubuh Ruba setelah membersihkan dan menusuk pada titik akupuntur pada tubuh Ruba. saat Yu Wan mengobati ruba itu, terlihat ruba mulai sadar . Dia menatap Yu Wan dengan tatapan sedih . Melihat itu Yu Wan berkata.
"Jangan Khawatir, Kau akan sembuh. tenanglah... Dan bayi dalam kandunganmu dalam keadaan Aman..." ucap Yu Wan sambil mengusap kepala Ruba dengan lembut .
"Berbaringlah dengan tenang...lukamu cukup parah. Sam sekarang aku akan mengobati Singa kecil itu..." ucap Yu Wan lembut . Ruba menatap Yu Wan seolah ingin mengucapkan kata Trimakasih .
Setelah mengobati ruba tersebut, Yu Wan ganti mengobati Singa kecil yang terluka. Ternyata luka pada Singa kecil tidak terlalu parah. ada luka cakar di tengkuknya . dam Kakinya . darah yang keluar tidak terlalu banyak. Setelah membersihkan dan mengobatinya, terlihat secara perlahan Singa kecil itu Membuka matanya. Dan Dia segera berusaha berdiri.
"Pelan anak kecil...Kau masih terluka dan Kau belum kuat untuk berdiri..." ucap Yu Wan. Yu Wan lalu mengangkat dan menggendong Singa kecil itu. sepertinya dia baru Saja lahir tapi kenapa Dia bersama Ruba dan macam kumbang itu..?.Yu Wan menatap Singa dan Ruba merah itu. Melihat Ruba terluka dan tak bisa berdiri, Mana mungkin dia meninggal kan ruba terluka tersebut di tempat itu . Bagaimana juga dia harus Membawa mereka.
"Dira... kita tidak bisa meninggalkan mereka di sini. kita terpaksa Membawa mereka..." ucap Yu Wan.
"Benar Nona... Kalau mereka kita tinggal kan di tempat ini dengan luka Separah itu , sama saja kita membunuh mereka ..." ucap Dira.
"Kalau Begitu kita bawa mereka.."ucapYu Wan selanjutnya .
"Biar Saja Saya yang akan Membawa ruba itu Nona..." ucap Dira.
"Tidak usah Dir..Kau bawa saja Tanaman obat , Aku akan menaruh ruba di dalam keranjangku...Sekalian aku mau melatih kekuatanku..." ucap Yu Wan beralasan
.Dia lalu memasuk kan Ruba kedalam keranjang Tanaman.
"Maaf ruba merah, kau tinggal di disini dulu ya.. " ucap Yu Wan. Dia memberi minum Ruba tadi dengan air dari ruang Dimensi. begitu jiga dengan Singa kecil. Setelah itu Yu Wan kembali menaruh keranjang di punggungnya. sedangakan si kecil dia dekap di dadanya.
"Dira...kita lanjutan kan perjalanan kita..." ucap Yu Wan .
"Baik Nona..." jawab Dira .
Bagaimana bisa Yu Wan akan membiarkan Dira Membawa ruba itu lagi. sedangkan di dalam keranjang Dira hampir penuh dengan bermacam tanaman obat langkah. dan juga anak kijang kecil yang mereka tolong dari kejaran dua ekor srigala tadi . Dan sekarang apakah mungkin Yu Wan akan menambah beban yang di bawa Dira .
Merekapun melanjutkan perjalanan mereka. Dan tanpa sepengetahuan Dira, Yu Wan memasukkan Singa kecil kedalam Ruang Dimensinya. itupun Karena Ciko dam Ciki sudah ribut meminta Singa itu untuk di masukkan kedalam ruang Dimensi .
Setelah Kejadian pertemuan mereka dengan ruba Merah, Mereka tidak bertemu dengan hewan lain. Dan tak begitu jauh Dari tempat Tadi , Sekitar 700 meteran dari tempat tadi , Mereka melihat sebuah Danau yang terlihat Indah, dan tenang. Dan di tengah Danau, mereka bosa melihat keberadaan tiga tangkai teratai yang berwarna merah Darah. Membuat ke duanya terbelalak tsk percaya.
"Teratai Darah.. seru Yu Wan dan Dira hampir bersamaan.
"Gila Dir...kita menemukan tanaman sangat langka ...bukankah di katakan atau di tulis dalam buku , Jenis teratai ini akan keluar dalam seratus tahun sekali...!?" seru Yu Wan tak percaya. Sebab di Dunia modern pun , teratai Darah ini Sudah tidak ada lagi di Dunia . Yang ada hanyalah jenis teratai biasa yang berwarna merah , Bukan teratai Darah.
Teratai darah adalah teratai yang berwarna merah Dara mulai dari daun ,batang serta bunganya . Dan ciri yang paling terlihat jelas adalah , bunganya merah terang hingga terlihat seperti memancarkan cahaya. Membuat daerah sekitar nya memancarkan cahaya merah.
"Benar Nona...kita sangat beruntung . Kita benar - benar Menemukan tanaman yang sangat berharga ...." jawab Dira . Namun saat Yu Wan akan Mendekat, tangan Dira memegang lengan nya .
"Jangan gegabah Nona.... Setiap barang langkah, pasti Ada penunggunya...Dan lota belum tahu hewan apa yang Ada di dalam Danau ini , Yang menunggu teratai itu..." ucap Dira memperingatkan Yu Wan.
"Trimakasih Dira... aku memang ceroboh..." ucap Yu Wan.
"Lalu apa yang harus kita lakukan..." lanjut Yu Wan sambil menatap Dira dengan wajah bingung .
"Kita akan melihatnya...sebentar.." Dira lalu mengambil sebuah batu besar , Dam melemparkannya ketengah Danau .Lemparan Dira menimbulkan percikan dan riak air di Danau yang semula tenang . Namun Mereka tidak melihat apapun yang keluar dari dalam Danau.
"Kenapa tidak terlihat Ada hewan yang keluar dari dalam Danau...?" ucap Dira kebingungan .
"Apa memang tidak ada hewan yang menunggui bunga itu..." lanjutnya .
"Tunggu sebentar Dira...! Kita harus memancing Dia menunjukkan diri.." Seru Yu Wan dengan semangat . lalu Dia pergi Dari tempat itu. tak lama dia Kembali dengan se ekor burung Pegar di tangannya. terlihat kedua kaki burung pegar itu terikat dengan erat.
"Lemparkan burung ini di dekat bunga Dir.. kita akan lihat apakah Ada yang bereaksi saat bunga di dekati..." ucap Yu Wan sambil menyerahkan burung Pegar dk tangannya pada Dira .
" Baik Nona..." jawab Dira .
Dengan kekuatannya, Dira melemparkan burung Pegar itu kearah bunga Teratai Darah . Sedangkan Yu Wan sendiri memperhatikan burung yang melayang mendekati bunga dengan jantung berdebar. Dan benar saja. saat Burung begat hampir jatuh di air dekat Bunga teratai Darah, sesuatu tiba- tiba keluar Dari dalam air. dan menangkap burung pegar dengan cepat. Dan burung itupun seketika lenyap dari pandangan
"Dira...apa itu tadi...!" seru Yu Wan dengan wajah kaget.
"Saya juga tidak tahu Nona...tapi itu seperti lidah bukan..?.lalu Lidah hewan apa yang sepanjang itu...!" seru Dira dengan wajah tak percaya . Mereka berdua terdiam tak percaya melihat Kejadian tadi .
"Lalu bagaimana cara Kita untuk bisa memancing hewan itu keluar.." ucap Yu Wan .
"Kita saja Belum tahu hewan yang Ada di dalam Sana ..." ucap Dira. Mereka kembali terdiam mencari Cara memancing Hewan tersebut agar keluar . Namun ketegangan mereka terusik saat terdengar perut Dira berbunyi. Membuat Yu Wan tertawa dan wajah Dira memerah.
"Kau lapar...? aku juga lapar Dir..." ucap Yu Wan.
"He he he...maaf Nona..." jawab Dira malu.
" Ya sudahlah.. lebih baik kita mencari hewan buruan dulu. aku rasa kita harus memikirkan perut kita yang lapar..." ucap Yu Wan .
"Kalau begitu Saya pergi dulu.Nona..Jangan kemana - mana ..."ucap Dira .
"Baik...Aku akan menunggumu di sini ... jangan lama- lama... " jawab Yu Wan.
"Baik Nona...."Segera Dira pergi meninggalkan Yu Wan. Dan saat Dira sudah pergi, Yu Wan memilih mencoba masuk kedalam rang Dimensinya dengan tubuhnya. Dia juga membawa Ruba merah yang terluka yang Ada di punggungnya . Dan benar saja... Dia bisa melakukannya .
"Tuan kau bisa melakukannya ..." seru Ciko yang melihat kedatangan Yu Wan .
Terlihat mereka sedang bermain dengan Singa kecil. Melihat kedatangan Yu Wan, Mereka segera berlari Mendekat .
"Benar Ko , Ki... Aku bisa masuk dengan tubuhku..." ucap Yu Wan gembira .
"Karena Kekuatan anda sudah semakin tinggi..." Jawan Ciko .
" Ya sudah mumpung aku ada di sini bersama ruba merah, Aku akan memeriksa lukanya. Sebab Aku melihat lukanya terlihat parah..kalian jaga Si Singa kecil ini . Aku mau masuk kedalam Lab..." ucap Yu Wan .
" Baik Tuan..." jawab mereka serempak.
Yu Wan segera masuk kedalam ruang Lab. Sesampainya di dalam Lab, Dia menaruh Ruba di ranjang pemeriksaan . Dengan cekatan Dia mulai mengobati Ruba Itu. Ternyata benar sekali. Luka ruba sedikit parah. Untung saja sudah terkena air dari dalam Dimensi. Karena ruba sedang hamil tua, Yu Wan tidak berani memberi obat. Saat Ruba sedang di obati. Dan mungkin memang harus terjadi. Tiba- tiba sang Induk ruba mau melahirkan. Tentu saja Yu Wan terkejut . Dan Karena si induk Ruba masih dalam keadaan lemah . Dia tidak memiliki kekuatan untuk melahirkan . Akhirnya Yu Wan melakukan Operasi pada Ruba . Dan ternyata Ruba hanya memiliki Satu anak saja di dalam rahimnya . Melihat anak ruba di tangannya, Yu Wan sangat senang . Terlihat ruba kecil itu sangat imut dan lucu.
Setelah ruba melahirkan, barulah Yu Wan berani memberi pil penyembuh dosis tinggi pada ruba . Dan setelah merawat anak ruba dan induknya. Yu Wan mendekati ruba bersama ruba kecil yang sudah bersih . Dia mengusap kepala Induk ruba dengan lembut .
"Ibu Ruba.. Kau hanya memiliki Satu Putra . selamat ya... Putramu sangat imut dan lucu...lihat ini..." ucap Yu Wan sambil memperlihatkan bayi ruba pada induknya . Terlihat mata merah ruba menatap di baya fengan tatapan bahagia . Dia dengan lemah berusaha menjilati anaknya dengan penuh kasih sayang . Lalu menatap Yu Wan dengan tatapan sendu. Seolah ingin Mengucapkan Trimakasih .
"Ya sudah Kau tinggal di sini dulu .Aku akan keluar...jangan banyak bergerak, tubuhmu masih lemah..." ucap Yu Wan . Ruba itu Seolah mengerti ucapan Yu Wan .
Yu Wan menaruh anak ruba di dekat sang induk sebelum dia tinggal keluar. Dia mengusap kepala induk ruba lalu pergi . Ketika sampai di luar rumah, Yu Wan melihat Ciki sedang bermain dengan anak Singa. sedangkan Ciko mendekati Yu Wan .
"Tuan...apakah Ruba baik- baik saja...?" tanya Ciko.
'Dia sudah baikan, Dia telah melahirkan...Jaga Dia dan anaknya...Jika Ada masalah Kau bisa memanggilku. Entah kenapa setelah kekuatanku mengangkat, aku bisa mendengar saat kalian Berbicara dengan Ku..." ucap Yu Wan.
"Mungkin Karena kekuatan itu membuat ikatan kita semakin kuat Tuan... kami juga merasakan semua perasaan yang anda rasakan..." ucap Ciko .
"Ya sudah aku pergi dulu . Nanti aku akan mencari kan makanan untuk kalian..." ucap Yu Wan.
"Baik Tuan..." jawab Ciko.
Setelah itu Yu Wan segera keluar dari Ruang Dimensi . Ketika kembali di hutan lagi, ternyata Dira Belum datang . Namun tak berapa lama, terlihat Dira datang Membawa seekor Rusa lumatan besar. Dengan segera Yu Wan Mendekat .
" Kau mendapatkan Rusa ini di mana...?" tanya Yu Wan.
"Di dekat sini aja...Seperti nya dia mau minum di Danau..."jawab Dira.
'Besar sekali Dir...pulang Nanti kita bawa daging Rusa untuk Oleh- oleh..." kata Yu Wan .
"Baik..." jawab Dira .
Mereka segera membersihkan Rusa itu di tell Danau . Yu Wan sesekali tanpa sepengetahuan Dira, Melempar sebagian kecil daging kedalam ruang Dimensi. Namun tanpa mereka duga, saat mereka sedang asyik menguliti Kulit Rusa, tiba- tiba mereka di kejutkan oleh Riak dan gelombang air Danau yang terlihat cukup besar.
"Dira... Ada apa ini...kenapa Danau bergelombang cukup besar... apakah penghuni Danau akan keluar... apakah Bau darah Rusa Ini memancing Dia keluar...!" bisik Yu Wan pada Dira yang juga sudah siaga.
"Mungkin saja Nona... kalau Begitu kita bawa Rusa ini agak menjauh dari Danau . Dan nanti kita bisa melihat, hewan apa yang Ada di dalam Danau itu..." ucap Dira gembira menjawab pertanyaan Yu Wan.
"Kalau begitu Ayo kita pindahkan Rusa ini .. cepatlah Dir...Aku ingin tahu hewan apa yang Ada di dalam Danau itu...." ucap Yu Wan sambil memegang Kaki belakang Rusa yang hampir selesai di kuliti. mereka mengangkat Rusa agak menjauh dari Danau. Lalu mereka siap dengan Pedang di tangan mereka. Pedang yang do bawa Yu Wan. Adalah pedang yang di ambil dari Gudang yang ada do ruang Dimensinya . Dan pedang itulah yang menemani Yu Wan Selama Dia masuk kedalam hutan ini . Tak berapa lama terlihat sesuatu berenang dengan cepat menuju kearah pinggiran Danau . Ternyata langkah mereka menaruh Rusa agak menjauh, Adalah langkah yang benar . Agar hewan itu tak langsung mengambilnya. Keduanya menunggu dengan tegang. Tak lama terlihat hewan itu semakin Mendekat ke pinggiran Danau . Dan Saat Hewan itu keluar dari Danau, Yu Wan dan Dira tercengang dan bergidik ngeri . Bagaimana tidak ngeri kalau kita melihat hewan yang sangat besar seperti Buaya tapi ekor nya hampir seperti ular. Hewan itu terlihat berjalan cepat mendekati Rusa yang sudah di kuliti oleh Yu Wan dan Dira tadi. Dengan cepat Dia mengambil Rusa dan langsung menelannya . Namun saat Buaya aneh itu ingin kembali ke Danau, Yu Wan dan Dira segera menyerang hewan itu. terjadilah pertarungan yang sangat seru. Beberapa Kali Yu Wan dan Dira hampir terkena sabetan ekor hewan tersebut, atau cakar dan Gigitan hewan seperti Buaya itu hampir melukai mereka berdua . Namun pedang keduanya tidak dapat melukai kulit hewan itu. Sebab kulitnya keras seperti baja. Mereka benar - benar bingung menghadapi hewan itu . Sedangkan mereka semakin lelah . Setelah hampir satu jam bertarung, tiba- tiba Yu Wan bisa melihat kelemahan hewan itu. Ada titik merah tepat di bagian kepala sang Hewan. tepatnya di atas antara mata sang hewan . Yu Wan melihat sangat jelas titik itu.
"Dira...pancing Dia kearah kanan...!" seru Yu Wan.
" Baik Nona...!" seru Dira. Dia segera memancing hewan tersebut untuk menyerang Dia, Namun hewan itu seperti mengerti ucapan Yu Wan , Dia tetap mengejar Yu Wan. Tapi karena serangan pedang Dira yang tidak berhenti walaupun tak bisa melukai tubuh hewan itu, Akhirnya memaksa hewan itu melepaskan serangannya terhadap Yu Wan dan mengarahkan titik sasaran nya kepada Dira . Dan kesempatan itu tidak di sia- siakan oleh Yu Wan Dia langsung melompat kearah kepala Buaya yang sedang menyerang Dira . Walaupun kesulitan berada di atas kepala hewan itu, Dengan cepat Yu Wan langsung menikam kepala Hewan tersebut pada titik yang terlihat merah di mata Yu Wan dengan pedang nya . Dan benar saja...Terdengar raungan nyaring dari Mulut binatang itu saat kepala nya terluka .
Graaaauuu.....
.Graaaauuu....
Raungan itu Terjadi beberapa Kali sambil berusaha melempar Yu Wan Dari kepalanya . Tapi Yu Wan mana mau melepas pegangannya. Dia melesat seperti cicak di kepala hewan itu . lagian kalau dia terlempar dari tubuh besar itu, bisa - bisa dia akan terluka parah . Raungan dari Buaya aneh itu terdengar terus menerus di Hutan itu . Namun saat Sang Buaya aneh itu mulai ingin membalik kan tubuhnya, Terpaksa Yu Wan harus berusaha melompat dari tubuh besar yang hampir sebesar tiga Kali Pohon kelapa itu.
"NONAAA...cepat melompat... Dia ingin membalikkan tubuhnya..!" Seru Dira ketakutan dam cemas . Yu Wan segera melompat dari punggung Buaya itu . Namun sayang saat Dia melompat tampa sengaja ekor Buaya menghantam punggungnya Hingga Dia terlempar dan menghantam Pohon di pinggiran tebing . Untung Buaya sudah terluka hingga tenaganya tidak sekuat tadi . Yu Wan yanh terlempar hampir saja jatuh ketebing yang Ada di sana .
"NONAAA....!" seru Dira dengan cemas. Dia berlari kearah Yu Wan . seteguk darah Segar keluar dari Mulut Yu Wan
" Nona... Kau terluka...!" seru Dira dengan wajah cemas . Dia membantu Yu Wan duduk . Yu Wan segera mengambil pil penyembuh luka dalam dari Ruang Dimensi nya.
"Aku tidak apa- apa Dir..." ucapnya sambil duduk lotus menetralkan darah yang bergejolak di dalam tubuhnya. Sedangkan Buaya aneh itu masih terlihat menggelepar sekarat . Dan tak lama secara perlahan Tubuh itu akhirnya Diam. Yu Wan yang sudah selesai menetralkan darah nya yang bergejolak, perlahan membuka Matanya .
"Lihat...dia sudah mati..." ucap Yu Wan.
" Ayo kita lihat..." ucap Dira.
" Tunggu...!" seru Yu Wan .
"Ada Apa Nona...?" tanya Dira heran .
"Sebentar...." jawab Yu Wan.
Dia lalu berdiri dan melangkah ke arah tebing jurang. Setelah melihat sebentar ke arah bawah tebing, Yu Wan mengambil tali Dari pinggangnya.
"Dira...tolong ikatkan tali pada Pohon itu...!" serunya sambil melempar ujung tali yang dia pegang pada Dira . Sedangkan ujung yang lain , Dia ikatkan di perutnya .
"Nona mau turun tebing...?!" seru Dira kaget dan cemas .
"Iya...Aku melihat Ada rumput darah di bawah sana..." ucap Yu Wan .
"Biar Saya yang mengambil nya , Nona.." ucap Dira .
."Kau tidak tahu Cara mengambilnya Dir...! jika mengambil nya salah, rumput akan lagu, dan khasiatnya hilang... " ucap Yu Wan . Terlihat Yu Wan mulai menuruni tebing.
"Tapi anda terluka..." ucap Dira yang berada di pinggir tebing menatap kearah Yu Wan
'Jangan cemas...aku tidak apa- apa.. Kau pun terluka..." ucap Yu Wan. Karena Dira tadi juga terkena sabetan juga .
Yu Wan menuruni tebing terlihat sangat muda. . Seperti seseorang yang sudah terlatih. akhirnya Yu Wan sampai juga di tempat rumput darah tumbuh . Hanya ada beberapa batang rumput darah yang tumbuh di sana . Dan saat Yu Wan mau mengbil rumput darah, Yu Wan hampir saja di gigit se ekor ular yang Yu Wan tahu itu Ular yang sangat berbasa. Dan Karena kaget, Yu Wan terjatuh.
"NONAAA..." seru Dira dari atas saat melihat Yu Wan jatuh. Untung saja ada tali yang mengikat pinggang Yu Wan.
Terlihat Yu Wan sempat bergantungan di udara . Perlahan Yu Wan kembali naik kearah Rumput darah. Dia melihat ada tiga ular sejenis yang Ada di sana. segera Dia membunuh ular- ular tersebut dan melemparkan bangkai ular kedalam ruang Dimensi. Sebab darah , daging dan empedu ular itu berguna untuk obat .Dan Menyuruh Ciko menyimpan di ruang Dingin . tak lama terlihat Yu Wan telah mulai menggali rumput Darah . Dengan cekatan Yu Wan menggali rumput merah itu. Sebagian Dia lempar ke ruang Dimensi . Tak berapa lama Terlihat Yu Wan sudah mulai naik. dengan cepat Dira membantu Yu Wan dengan menarik tali yang di gunakan Yu Wan.
Udahan dulu ya...aku lanjut esok lagi.
jangan lupa like Vote dan komennya aku tunggu .
Bersambung .
suujon mulu sih 😭😭😭