NovelToon NovelToon
Perjalanan Pendekar Pedang Naga

Perjalanan Pendekar Pedang Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Laghrima~

Dalam dunia persilatan penuh kekerasan, Fang Wei, seorang pemuda lemah, bertransformasi menjadi pendekar tangguh untuk membalas dendam atas kehancuran Sekte Vila Bambu Giok. Dengan bimbingan misterius Cheng Qing, Fang Wei menjelajahi dunia persilatan, menghadapi bahaya, dan menemukan kekuatan sejati.

INI ADALAH KISAH SETELAH RIBUAN TAHUN SETELAH KISAH XIAO CHEN (LPN)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laghrima~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hutan Adar

Fang Wei sudah terbang cukup lama sesekali melihat peta dari Lan Xie sebelumnya, menurut peta itu akan ada hutan yang dipenuhi kabut yang sangat tebal sesekali akan ada serangan siluman tingkat menegah disana. Hutan itu terkenal dengan nama Hutan Adar, pedagang yang melewati area itu akan menyewa banyak pendekar untuk keamanan. Selain terkenal dengan kabutnya serta siluman, ada juga serangan bandit bahkan jika sial ada bisa bertemu pembunuh.

Hari sudah hampir gelap ketika Fang Wei melihat secara samar sebuah hutan luas yang ditutupi kabut yang sangat tebal, ia menebak jika itulah Hutan Adar.

"Kabutnya lebih tebal daripada yang disebutkan." Fang Wei berhenti tidak jauh dari depan Hutan Adar, melihat kabut yang sangat tebal di depannya Fang Wei mendarat turun.

"Hutan ini cukup menarik..." Fang Wei mengelus dagunya, ia sedikit takjub.

Bagian atas Hutan Adar dipenuhi kabut tebal sehingga Fang Wei merasa sulit jika terbang ke dalamnya karena kabut menghalangi pandangannya namun, di bagian bawah Hutan Adar kabutnya lebih tipis.

"Hmm, sedikit olahraga tidak masalah." Gumam Fang Wei, ia memilih menempuh Hutan Adar dengan berjalan saja sesekali untuk untuk memulihkan tenaga dalamnya. Terbang selama dua hari berturut-turut cukup menguras tenaga dalamnya.

Hutan Adar dipenuhi oleh kunang-kunang di setiap jalan hal itu memudahkan Fang Wei melihat area hutan lebih luas, Fang Wei cukup merasa kesepian tidak ada yang bisa diajaknya bicara.

Fang Wei memang tidak pernah lagi mengeluarkan Seruling Kematian setelah inside Kota Nanjing, ia masih teringat expresi Cheng Qing yang menikmati setiap jiwa. Sementara Fei Long sedikit pendiam jadi Fang Wei terasa canggung ingin bersikap apa pada Roh Pedang Naga itu.

"Tempat ini cukup nyaman..."

Fang Wei duduk menyandar di salah satu pohon, ia baru saja mengumpulkan dahan pohon dan membuat api.

Fang Wei mengeluarkan perbekalan daging dari kantong ruangnya lalu membakarnya, ia juga membeli beberapa roti dan memakannya bersamaan.

Malam itu Fang Wei berencana bermalam di tempat ini, ia memulihkan tenaga dalamnya dengan buah yang dikumpulkannya dari Hutan Tampa Matahari sebelumya lalu naik ke atas pohon untuk istrirahat.

"Saudara Pendekar, apa yang kau inginkan?" Tanya Fang Wei tiba-tiba, ia baru saja memejamkan matanya setelah merasakan aura keberadaan seseorang.

"Heehh... Kau cukup tanggap bisa menyadari kehadiranku." Suara yang mendayu terdengar di seluruh hutan.

Fang Wei tersenyum sinis, ia akui jika bukan karena ia sudah hidup berburu dan terancam oleh para siluman ketika masih di hutan dulu ia belum tentu bisa merasakan kehadiran orang itu.

"Sepertinya kalian datang dengan niat yang tidak baik, bukan begitu?" Fang Wei mengubah posisinya duduk di dahan pohon yang sebelumnya ia tempati.

"Setidaknya kau cukup pintar untuk orang yang akan segera mati!"

Tidak lama dua orang bertopeng keluar dari balik pohon, satu dari mereka adalah perempuan yang terlihat berusia tiga puluhan tahun menggunakan topeng hitam dengan ukiran sayap di sisi topengnya serta satunya lagi pria agak sepuh dengan topeng gagak.

Fang Wei mengerutkan dahinya, "Gagak Besi?" ia mengenali pria itu namun ia tidak tahu wanita satunya lagi.

"Orang mati tidak perlu banyak tahu!" Wanita bertopeng itu melemparkan sebuah senjata rahasia ke arah Fang Wei.

Fang Wei melompat ke pohon lain menghindari serangan itu, dua senjata berbentuk sayap walet tertancap di dahan pohon tempatnya sebelumnya.

"Tidak perlu marah, kau terlihat tambah tua!" Fang Wei tertawa kecil, dari serangan tadi ia menebak jika wanita itu merupakan Pendekar Suci dengan empat gerbang sementara Gagak Besi setidaknya sekuat dirinya dari aura yang dipancarkannya.

Aura membunuh keluar dari tubuh wanita bertopeng tadi, ia melototi Fang Wei. Jelas sangat marah di sebut bertambah tua.

"Jangan ikut campur! Aku akan membunuhnya sendiri!" Wanita itu memperingatka Gagak Besi.

Gagak Besi mendengus kesal, "Lakukan saja sesukamu." Gagak Besi melompat ke suatu pohon dan mengamati wanita itu yang mulai menyerang ke arah Fang Wei.

"Wanita tua Ling masih tetap naif..." Gagak Besi terkekeh, ia jelas tahu jika pemilik Rumah Bayang-bayang itu masih tetap naif dan pemarah sehingga otaknya tidak bisa perpikir lagi.

Wanita bertopeng itu tidak lain adalah pemilik Rumah Bayang-bayang, salah satu organisasi di bawah perintah Menara Hantu Putih yang bertugas mengumpulkan informasi serta penjualan budak.

Menara Hantu Putih memiliki lima organisasi yang dibentuk untuk membantu operasi Menara, kelima organisasi itu memiliki cara kerja masing-masing. Diantaranya adalah, Pasar Bayangan yang bekerja sebagai pasar yang menjual barang curian serta menyediakan senjata, Bayangan Kematian bertugas sebagi pembunuh bayaran untuk lawan politik, Geng Naga Merah yang bertugas merampok kafilah dan pedagang kaya, Rumah Bayang-bayang bertugas mengumpulkan informasi serta pembunuhan kecil, terakhir ada Tangan Kegelapan yang bertugas menyabotase pemerintahan serta mengumpulkan pendukung.

Berkat Rumah Bayang-bayanglah Gagak Besi bisa mengetahui jika Fang Wei adalah pelaku pemusnahan Organisasi pendukung Taring Harimau sebelumnya. Dan penyerangan di Kota Nanjing merupakan alasan untuk menguji kemampuan Fang Wei serta berniat menghabisinya disana namun semuanya tidak berjalan sesuai harapan mereka jadi mereka mengejar Fang Wei hingga Hutan Adar.

Gagak Besi tertawa sinis setelah mengamati pertarungan Fang Wei dengan pemilik Rumah Bayang-bayang, Ling Ying. Jelas sekali wanita itu akan kalah sebentar lagi.

"Nah, haruskah aku memanggilmu Nenek sekarang?" Fang Wei tertawa kecil setelah melepaskan tendangan ke dada Ling Ying hingga membuatnya memuntahkan darah.

"Anak kurang ajar!" Suara Ling Ying terdengar serak karena tenggorokannya dipenuhi darah.

"Oh, lihatlah! Panggilan Nenek untukmu sudah tidak berlaku lagi, usiamu bertambah tua!" Fang Wei tertawa keras.

Ling Ying melotot, ia bangkit dan melepaskan sebuah serangan tapak kepada Fang Wei. Sebetulnya ia merasa frustasi karena kalah pada pemuda itu, yang nyatanya masih sangat muda.

Fang Wei menyambut tapak itu dengan tapaknya, dentuman keras tercipta setelah kedua serangan itu bertemu. Ling Ying terlempar belasan meter dan menghantam batang pohon sementara Fang Wei tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya berdiri.

"Tidak mungkin!" Jerit Ling Ying, serangannya tadi ia penuhi hampir semua tenaga dalamnya namun serangan itu seolah berbalik menyerangnya tampa melukai Fang Wei sedikit pun.

"Apa yang bisa dilakukan Pendekar empat gerbang sepertimu?" Fang Wei tertawa mengejek.

Tubuh Ling Ying bergetar hebat, ia sangat terkejut mendengar Fang Wei mengetahui gebang tubuhnya yang sangat sulit di ketahui orang lain. Ling Ying menatap Fang Wei dengan tatapan takut.

Fang Wei melayang mendekati Ling Ying yang kini terkejut untuk kesekian kalinya melihatnya bisa melayang diudara yang bahkan ia masih sulit untuk melakukannya.

"Berakhir!"

Tangan Fang Wei bergerak cepat ke arah leher Ling Ying yang kini hanya bisa pasrah karena tubuhnya sudah tidak memiliki tenaga untuk bergerak. Ling Ying melirik Gagak Besi berharap diselamatkan.

"Cukup sampai disana!"

Gagak Besi tiba-tiba melesat ke arah Fang Wei seraya mengayungkan senjata rantai dengan pisau bentuk sabit di ujung rantainya.

Fang Wei berdecak kesal sebelum mengambil jarak dan menghindari serangan itu, Gagak Besi tentu tidak membiarkannya. Ia mengayungkannya sekali lagi memaksa Fang Wei menarik Pedang Naga dari kantong ruangnya sebelum menangkis serangan itu.

Gelombang kejut yang dahsyat tercipta setelahnya, Fang Wei terlempar mundur begitu juga dengan Gagak Besi. Mulut Ling Ying terbuka lebar, ia tidak menyangka mereka berimbang.

***

Hai, jangan lupa tetap meninggalkan jejak ya~

Itu sangatlah berharga ;)

Ohya, saya kedepannya akan merilis dua bab untuk setiap hari minggu bila tidak ada hal yang mendesak.

Saya membaca sebuah komentar sebelumnya, LSM? sepertinya saya pernah membaca novel tersebut, jika tidak salah apakah karakter utamanya bernama Ling Tian? Saya merasa akrap dengan nama LSM ini... Jika tidak salah ingat, karya ini adalah karya kedua yang saya sukai setelah karya LPN. Saya ikut membahasnya karena cukup tertarik...

Okelah, LPPN akan rilis setiap hari ~

Terima kasih sudah memberi saran dan jejak lainnya ;)

1
ahmat saepuloh
semoga sehat selalu thor
ahmat saepuloh
semoga sehat selalu
ahmat saepuloh
ok
ahmat saepuloh
bagus
ahmat saepuloh
ok
ahmat saepuloh
semangat
ahmat saepuloh
ok
ahmat saepuloh
mantep
ahmat saepuloh
sip lah lanjutkan aku mendukungmu
afifo maning
mantap. semangat sampai tamat
ahmat saepuloh
lanjutkan yg puanjang
Anjaz Milian
bagus
Anjaz Milian
semoga lancar terus
Anjaz Milian
cepat sembuh Thor..
semangat
Mistar Efendi
mohon m'f Thor🙏 untuk konsep dunia versi shujinkouron sepertinya tidak begitu Thor (dunia bawah,tengah dan atas).
menurut yg saya fahami iyalah dunia luas yg di gambarkan kak Ron seperti tata Surya pada kehidupan nyata,ada bumi,mars Jupiter DLL,bedanya setiap dunia yg di gambarkan kak Ron ini memiliki kehidupan, misalkan fang Wei di bumi di huni manusia biasa-pendekar,nah di mars di huni oleh para kultivator, kemudian di Jupiter atau Venus di huni para demon (bangsa ye Wang,chi Yue,long nue DLL).
Mistar Efendi: hal ini di perkuat dari perkataan chi Yue kepada Xuehua di LPN,dia mengatakan sambil menunjuk bintang2 di langit " aku tidak tau yg mana,yg pasti tempat asalkan adalah salah satu dari bintang itu".
nah bintang di sini bisa kita asumsikan sebagai planet2 kalau di dunia nyata, karena planet2 jika di lihat dari bumi persis bintang2
total 1 replies
ricky suitela
cepat sembuh thor dan semangat up nya
afifo maning
jaga kondisi, moga sehat kembali dan semangat up nya/Good//Good/
Alfero Septiawan
jos
Dan Kawan-Kawan
Rengkarnasi siapa Yach Fang Wei ini ko Xiao Chen sangat merindukan nya..... jangan bilang itu guru Fang An.....
ricky suitela
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!