Aktris ternama dan terkenal didunia, tidak ada yang tidak mengetahui Wanita yang bernama Violette. Wanita cantik nan rupawan yang bisa mendapatkan pria manapun.
Tapi dia hamil dengan seorang pria yang tidak di sukainya, Violette menjadi wanita yang kejam dan sadis kepada anaknya.
Diujung hidupnya dia mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki semuanya dan kembali ke masa dirinya sebelum hamil. tapi kesempatan itu butuh sesuatu pengorbanan yang membuatnya tidak mudah untuk memperbaikinya.
Apakah Violette dapat memperbaiki semuanya dan kembali bersama anak serta ayah anaknya?
selamat membaca :)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nitzz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Amara
"Amara?" gumam violet yang terucap begitu saja, ya dia mengenal Amara, gadis panti asuhan Cahaya Abadi yang dia temui saat pesta ulang tahun Derek.
Tapi bukan itu saja, Violet pun mengenalnya dikehidupan sebelumnya. Gadis yang akan menjadi istri Derek serta keduanya mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa mereka berdua ketika bulan madu.
Pernikahan singkat yang diakhiri dengan sadis oleh keduanya membuat hati violet sekarang merintih sedih.
Diapun sama dengan Yuki membantu Amara dengan mengambili barang tasnya yang berserakan di lantai.
"Ini" Violet memberikan barang yang sudah dia masukan kedalam tas Amara.
"Terima kasih" Gadis itu langsung mengenakan kacamatanya dan menduduki sofa yang terdekat dengannya.
"Oh tidak, bagaimana ini" lirih Amara ketika dia menyalakan laptopnya yang sudah tidak berfungsi dengan benar akibat ditabraknya dengan ayana yang membuat latopnya juga jatuh.
Violet dan yuki pun mendekatinya, "ada apa" tanya yuki. Amara pun menatap yuki dan violet secara bergantian. airmatanya begitu keluar saja turun melewati kaca matanya.
"laptop aku rusak hiks" ntah kenpa Violet merasa sedih melihat Amara menangis.
"Aduh itu manusia, di usir aja masih merugikan orang lain, kalo tidak lama. Aku mau pinjamin laptopku, pakai saja dek" tawar yuki sambil mengutuk Ayana.
Ya dengan pakaian yang masih anak sekolah yuki langsung memanggilnya dek.
"Hiks, tidak bisa kak. bahan prestasinya di laptop semua"
"Ah tunggu ya, sebentar aja. yuki tunggu ya" sebelum mereka berdua menjawab, violet lari begitu saja.
"ceil jangan lari" triak Yuki.
Violet yang mendengarnya pun langsung tidak berlari tapi berjalan cepat. kebutulan disana ada Felix dan Lucas yang memang ingin menjemput Amara.
Lucas yang melihat violet berjalan cepat langsung menyusul tanpa berpikir lagi, sedangkan felix lanjut berjalan ke arah Yuki dan Amara.
"Hei bisa pelan tidak, di perutmu ada anakku" Lucas yang berhasil mengimbangi langkah violet dan langsung mengucap dengan pelan agar hanya violet saja yang bisa mendengar.
"Issh ngapain si ikutin aku" namun violet pun berjalan dengan pelan.
Kantor bagian IT staff.
Ya tujuan violet yaitu ke arah bagaian IT. baru lift rebuka, roni sudah menunggu Violet yang tdai menelpon dan memint alat yang dia butuhkan. "Hi, baru saja aku mau nyusul kamu. ayo aku bantu bawakan" ucap Roni yang membawa tas slempang dengan isi perkabelan.
"Harusny kamu bilang saja padaku biar turun ke lobby, kasian bayimu yang di ajak maraton" omel Roni.
Ekhem, sengaja lucas berdeham agar roni diam. Roni yang baru sadar akan keberadaan lucas, dia langsung bertegur sapa pada bossnya tersebut.
Ting
Kini mereka sudah ada di lobby dan meghampiri Amara yuki serta felix yang tengah menunggu mereka.
"Maaf lama" ucap violet dengan nafas yang terengah.
"Maaf kan aku kak, harusnya kakak jangan terlalu banyak jalan saat hamil"
"Tidak apa Amara, banyak berjalan bagus untuk ibu hamil kok" ucap Violet sambil tersenyum ke arah Amara.
"kakak tau namaku?"
"Bukannya kamu tadi mengenalkan diri?" namun jawabannya di gelengkan oleh Amara dan Yuki.
"Ahh aku pernah bertemu denganmu mungkin tapi aku lupa hehe" dusta Violet, jika dia bilang ketika ulang tahun derek nanti yang ada di tanya - tanya Yuki dan Roni. Amara hanya oh saja sambil memikir tempatnya bertemu dengan violet.
"Sini laptopmu" violet punberjongkok, namun detik selanjutnya lucas mengajak felix untuk ambil meja dan kursi yang berada di ruang office lobbynya.
"Duduk!" ucap Lucas yang menaruh kursi serta felix yang menaruh meja, Roni pun membatu Violet untuk berdiri. ada rasa kesal ketika violet di sentuh pria lain. namun lucas mengabaikan perasaan tersebut, lalu membantu mengambil 2 laptop yang sedang terhubung.
Violet pun dengan cepat mengetikan kode pada laptopnya hingga isi laptop Amara berpindah ke layar laptop Violet. dengan cepat violet langsung membackup data laptop Amara ke hardisknya. entah dengan cara apa. perpindahan data amara bisa begitu cepat.
"Nah sudah, semua data kamu ada di hardisk ini!" Violet pun menyerahkan hardisknya.
"wah nona vio.. ceill hebat"
"Kamu kenapa tidak masuk bagian staff kami saja!" beo roni. lagi - lagi pria itu berhasil membuat lucas kembali kesal tak beralasan, baginya.
"Ini sekarang tidak maslah kalo kamu pakai sementara laptopku" ucap yuki yang langsung menyodorkan laptopnya.
"Terima kasih kak.."
"aku yuki dan ini ceil" tunjuknya yuki pada dirinya sendiri lalu menunjuk Violet.
"Terima kasih banyak kak yuki, kak ceil"
violet langsung ke belakang Amara untuk memantau ada data yang ketinggalan atau tidak, "wahh kamu mau mengembangi AI?"
Amara pun langsung mengangguk "Iya aku niatnya mau presentasi dengan tuan lucas. oh ya ampun aku lupa memberi kabar ke seketarisnya" ucap Ara dengan nada panik.
yuki tertawa keras, "hahah ah maaf tuan felix, aku sudah mengundurkan diri loh jadi anda tidak boleh memarahiku" ucap yuki kepada felix karena mendapatkan tatapan tajam dari Felix.
"Amara, ini tuan felix seketaris tuan lucas dan ini tuan lucasnya" ucapan violet membuat Amara kaget serta malu.
"Tidak apa nona, kami sudah di ceritakan oleh mona yuki" Felix mencoba menenangkan Amara yang ingin menangis karena malu.
"Mari nona saya tunjukan ruang meetingnya" ajak Lucas.
Namun Violet membisiki sesuatu pada Amara. "Wah Terima kasih kak, selama ini aku masih belum memecahkan algoritma itu"
"Ada apa?" tanya lucas.
"Kakak ceil sudah membuat AI saya sempurna tuan"jawab Amara dengan senang