NovelToon NovelToon
Mirage Of Love

Mirage Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak / Slice of Life / Chicklit
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lasri Anariya

Adeline adalah putri dari kerajaan kecil yang diabaikan, setelah di jodohkan ia malah melarikan diri dari pernikahan dengan Grand Duke Bahdrika yang terkenal dingin setelah bercerai dari istri pertamanya. Siapa sangka setelah semua itu ia malah terlibat dengan putra grand duke, menjadi pengasuh duke muda dan tinggal di dalam Kediaman
Bahdrika.
Akankah identitas asli Adeline terbongkar?
Bisakah Adeline bertahan tinggal di kediaman itu?
Nantikan alur ceritanya pada bab-bab yang akan datang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lasri Anariya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 Bukan bagian Harem.

Bab 9

"Kegilaan macam apa ini? sebagai dokter pantaskah kau berkata demikian?" hardik Anna, ia sudah tidak tahu lagi dengan keadaan sekitarnya saat ini. 

"Terima kasih untuk pujiannya, nyonya. Jadi di mana pasien yang harus saya obati?"

"Lepaskan." Anna mendorong dan menepis keras tangan Melvin, cengkramannya sampai meninggalkan bekas tangan membiru, "Dasar tidak waras."

"Nyonya meminta pengobatan saya, kejam sekali anda mengatai saya seperti itu."

"Mati saja sana." Anna menyumpahi Melvin karena kesal, ia memutuskan kembali ke paviliun setelahnya karena takut jika nanti ia hanya akan bertemu orang aneh lagi.

Sialnya dihari pemakaman selir, Melvin hadir sebagai tamu kehormatan Anna takut harus bertemu dengannya di sana, apalagi pada saat yang tidak tepat sebab sekarang ia sedang menggendong Adeline.

"Bayi yang manis," puji Melvin menyentuh tangan mungil Adeline, ia sengaja bertindak demikian ingin melihat reaksi Anna terhadapnya.

"Pengasuh, apa kau tidak mau memberikan salam? perhatikan sopan santun mu dia adalah dokter terkenal Melvin Velvera," tegur ratu, sebenarnya ia kesal karena putrinya tidak mendapat perhatian Melvin kalau saja dia tahu sifat asli Melvin maka ia sudah pergi membawa putrinya sejak tadi.

"Salam sejahtera untuk anda Dokter Melvin Velvera," sapa Anna membungkuk.

"Tidak usah terlalu sungkan. Salam juga untuk anda nyonya yang memiliki hati selembut awan," balasnya.

"Bagaimana dengan tawaran ku, nyonya? masih berlaku? mungkin majikan anda sudah tiada. Tapi saya bisa menawarkan obat yang lebih bagus, seperti ramuan awet muda atau panjang umur?" bisik Melvin membakar hati Anna dengan amarah.

"Bayinya sangat manis, tidak kah anda penasaran apa warna darah bayi semanis ini? aku sangat penasaran ingin rasanya aku ...."

"Saya permisi sudah waktunya putri tidur." Anna memotong ucapan Melvin, sayang sekali wajah memerah karena amarah milik Anna tidak bisa Melvin nikmati lebih lama.

Ingatan itu masih segar di kepala Anna, mungkin penampilan Anna sekarang lebih segar dan enak untuk dipandang jika dibandingkan dengan dulu. Akan tetapi itu semua tidak menjamin jika Melvin tidak mengingatnya, serasa rambutnya akan rontok memikirkan hal itu.

Begitu Adeline muncul Anna langsung menyerangnya dengan pemeriksaan, "Apa kau baik-baik saja? tangan mu masih utuh? tidak ada tulang yang patah?"

Adeline justru kebingungan akan reaksi yang tidak biasa dari Anna, "Mendadak ibu kenapa?"

"Aku cemas, apa kau tidak cemas?"

"Cemaskan karena apa? untuk apa juga?"

"Pria itu bisa saja menyakiti mu, kau ini bagaimana sih menyeret pria ke dalam hutan seolah itu hanyalah boneka beruang. Jangan mudah lengah pada orang asing."

"Cukup." Adeline menghentikan Anna, lalu ia menatap lekat mata sang ibu, "Terlihat aku ini lemah sampai bisa di bodohi atau di sakiti oleh pria itu?"

Sesaat Anna sadar jika Adeline saat ini bukanlah bayi yang terancam kehilangan tangan karena dokter terlepas sekrup seperti Melvin, gadis di depannya ini adalah wanita kuat yang bisa mengalahkan puluhan kesatria dengan tangan kosong.

"Jadi siapa dia?" Anna beralih jadi penasarannya.

"Seperti kata ibu dia hanya orang asing. Aku lapar jadi ayo kita memasak saja." Adeline mendorong Anna pelan-pelan ke dapur, ia tidak mau membahas Melvin lebih jauh lagi.

*****

Salam dilakukan pada pagi hari di istana permaisyuri oleh para selir, semua selir hadir untuk menyantap sarapan bersama hal ini biasa dilakukan jika ada selir baru atau pada keadaan tertentu. Rifanna duduk di tempat paling belakang sebagai selir terakhir, beberapa selir berbincang satu sama lain seperti teman baik. Namun tidak ada satu pun yang menyapa atau berbincang dengannya, tekanan dari Liana juga membuatnya enggan bicara lebih dulu.

"Putri pertama Sheila Laurent memasuki ruangan," teriak kesatria dengan lantang. Semua selir langsung berdiri menyambutnya, Rifanna hanya mengikuti yang lain.

"Salam sejahtera untuk wanita tercantik di dunia, salam juga untuk selir sekalian," sapa Sheila tanpa membungkuk.

"Salam sejahtera untuk bunga kekaisaran, semoga anda sehat selalu." Para selir membalas sambil menundukkan kepala mereka, setelah itu mereka duduk kembali.

"Apa ini? kenapa istri kaisar malah menunduk pada seorang putri?" batin Rifanna kebingungan.

"Kemarilah sayang." Sang ibu merentangkan tangannya menyambut Sheila, adegan penuh kasih sayang tersebut mengiris hati Rifanna sebab kehangatan itu tidak pernah ia dapatkan.

"Aku datang khusus untuk memberikan selir agung hadiah, apa para selir sekalian sudah memberikan hadiah?" tanya Sheila yang masih betah dalam pelukan Liana, sayangnya tidak ada jawaban dari mereka.

"Para selir sekalian tidak bisa begitu, sudah jadi tradisi harem untuk menyambut selir baru dengan baik dan hadiah itu diperlukan," lanjut Sheila.

"Ya ampun putri sangat bijaksana, kami benar-benar tidak tahu hal ini karena tidak ada kabar apa pun," jawab Selir ke 7 Kristina, dengan julukan selir Tercantik.

"Adik benar, saya bahkan berpikir ini hanya sekedar panggilan dari kakak permaisyuri untuk mempererat hubungan dengan kami," tambah selir ke 6 Keina, dengan julukan selir kesayangan. 

"Maafkan kami karena tidak mengatakan kabar ini kepada kalian." Selena angkat bicara untuk menutupi kesalahan selir dibawahnya.

"Tapi sayang," Liana melepaskan pelukan Sheila darinya, "Tradisi ini hanya berlaku untuk selir yang menjadi bagian harem, para selir tidak salah karena lupa memberikan hadiah atau tidak menyampaikan kabar kedatangan selir baru karena selir baru itu bukan bagian dari harem."

"Kakak permaisyuri." Para selir serempak menyebut nama sang pemimpin harem karena mereka keberatan akan ucapan tersebut, jika ada selir yang tidak diakui sebagai bagian harem maka dia hanyalah simpanan kaisar status itu sangat rendah dimata masyarakat.

"Ini bukan tanpa alasan adik-adik, kakak-kakak sekalian." Devana berdiri membela Liana, "Kaisar tidak menyampaikan berita kedatangan selir agung seperti pada selir-selir sebelumnya, bahkan tidak ada pembangunan istana baru, hanya ada kabar yang beredar dari pelayan istana kaisar jika adik baru kita tinggal di istana kaisar."

Raut wajah para selir dalam sekejab berubah, tatapan penuh kebencian yang sulit diartikan melayang pada Rifanna. Tempat paling diinginkan wanita mana saja dalam harem ini akan tetapi tidak ada yang berani bermimpi berada di tempat itu saat Liana sendiri memilih tinggal di istananya sendiri.

"Kue ini sudah tidak manis, rasanya benar-benar buruk," sindir selir ke 3 Louisa.

"Sepertinya kita harus pindah tempat kakak permaisyuri, udara di sini entah ke mana malah tercemar," lanjut Cheryl mengatakan itu sambil melirik Rifanna.

"Sayang sekali yah ibu." Sheila memeluk Liana lagi  lalu ia menyeringai pada Rifanna, melihatnya membuat Rifanna bergidik ngeri.

Rifanna ditinggalkan seorang diri di ruangan besar oleh para selir, pelayan-pelayan di sana ada yang kasihan padanya. Melihat hal itu para pelayan Rifanna mengajak sang majikan untuk meninggalkan tempat itu, penghinaan lebih dari ini menurut mereka sudah keterlaluan dan mereka berniat mengadukannya.

*****

Bersambung

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti😘

1
Aivil Elaier
/Smile/
ShaSha Chiku
karakter yang sah untuk di buat menderita
Lasri Anariya: Blm saatnya nnti juga pasti di buat menderita😂
total 1 replies
VANDAL
/Smile//Smile//Smile/
VANDAL
Karakter:
Adeline adalah karakter yang kuat dan kompleks, mewakili banyak wanita yang berjuang melawan batasan sosial. Dalam perjuangannya, dia harus menghadapi berbagai tantangan dan mempertanyakan identitasnya sendiri. Hubungan yang dia jalin dengan tokoh lain menambah kedalaman cerita, menciptakan ketegangan yang menarik.

Gaya Penulisan:
Gaya penulisan Lasri Anariya sangat engaging, dengan narasi yang mengalir dan dialog yang natural. Pembaca akan mudah terhubung dengan emosi dan perjalanan karakter, menciptakan pengalaman membaca yang mendalam.

Kesimpulan:
"Mirage of Love" adalah novel yang menarik dan relevan, memberikan pandangan mendalam tentang cinta, kebebasan, dan identitas. Dengan alur yang menegangkan dan karakter yang kuat, novel ini akan membuat pembaca terbawa dalam kisah perjalanan Adeline.

Rekomendasi:
Bagi penggemar cerita romantis dengan elemen drama dan konflik emosional, "Mirage of Love" adalah pilihan yang tepat. Ini adalah bacaan yang akan membuat pembaca merenungkan pilihan hidup dan arti sebenarnya dari cinta.
/Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile/
Yoon niimaa
Luar biasa
VANDAL
Imut panggilan mata pandanya min
VANDAL
semangat min ❤‍🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!